Anda di halaman 1dari 17

1. Tujuan laporan keuangan SFAC No.

1: Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises

SFAC No. 1 berisi tujuan pelaporan. Tujuan pelaporan keuangan perusahaan yaitu untuk menyediakan
informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi.

Dalam paragrap ke-28 SFAC No. 1, dijelaskan bahwa tujuan pelaporan keuangan diverivasikan dari
kebutuhan informasi para pemakai eksternal yang tidak mempunyai otoritas untuk menyusun informasi
keuangan yang diinginkan mengenai suatu perusahaan. Para pemakai informasi tersebut harus
menggunakan informasi yang disediakan oleh manajemen sebagai sarana untuk berkomunikasi antara
pihak pemakai eksternal dan pihak perusahaan. Walaupun laporan keuangan mempunyai aspek internal
dan eksternal, FASB lebih memfokuskan kepada aspek eksternalnya. Aspek eksternal yang dituju oleh
informasi keuangan adalah pihak investor dan kreditor, yang merupakan pihak yang paling
berkepentingan terhadap aktivitas perusahaan.

Pada paragraph 34 menekankan bahwa pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang dapat
digunakan oleh kreditur untuk mengambil keputusan mengenai kredit dan oleh investor untuk
pengambilan keputusan investasi.

Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi investor dan
kreditor (sekarang maupun potensial) dan pemakai lain dalam pengambilan keputusan investasi, kredit
dan keputusan lainnya secara rasional.

Paragraph 37 menekankan bahwa pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang dapat
digunakan untuk memprediksi aliran kas di masa yang akan datang. Paragraph 40 menekankan bahwa
pelaporan keuangan harus memberi informasi mengenai sumber daya ekonomi dalam perusahaan,
klaim terhadap sumber-sumber tersebut dan pengaruh transaksi-transaksi, peristiwa dan perubahan
lingkungan terhadap sumber-sumber tersebut. Paragraph 42 menekankan bahwa pelaporan keuangan
harus memberi informasi mengenai kinerja keuangan selama periode tertentu. Paragraph 43
menekankan bahwa pelaporan keuangan harus memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan
dengan cara mengukur laba dan komponen-komponennya. Paragraph 49 menekankan bahwa pelaporan
keuangan harus memberi informasi mengenai bagaimana perusahaan mendapatkan uang tunai dan
mengembangkannya. Paragraph 50 menekankan bahwa pelaporan keuangan harus memberikan
informasi tentang bagaimana manajemen mempertanggung jawabkan sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Paragraph 52 menekankan bahwa pelaporan keuangan harus mempunyai manfaat bagi
manajemen.

2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

1. Relevan

Untuk bisa dikatakan relevan, suatu laporan keuangan harus memiliki informasi yang dapat
mempengaruhi pemakai untuk membantu mereka mengevaluasi aktivitas masa lalu atau masa kini dan
bisa memprediksi masa yang akan datang serta menegaskan hasil dari evaluasi masa lalu.

Syarat-syarat informasi laporan keuangan yang relevan yaitu :


Mempunyai manfaat umpan balik, laporan keuangan memungkinkan pengguna untuk mengoreksi
kebijakan mereka di masa lalu.

Mempunyai manfaat prediktif, laporan keuangan bisa membantu pemakai untuk meramalkan masa
yang akan datang berdasarkan data di masa lalu.

Tepat waktu, informasi disajikan secara tepat waktu sehingga berpengaruh dan berguna dalam
pengambilan keputusan.

Lengkap, informasi keuangan harus disajikan selengkap mungkin mencakup semua hal yang bisa
mempengaruhi pengambilan keputusan.

2. Andal

Tidak hanya relevan, informasi laporan keuangan juga harus bebas dari engertian yang menyesatkan dan
kesalahan material. Juga menyajikan data secara jujur dan bisa diverifikasi.

Karakteristik informasi yang andal ialah :

Penyajian jujur, informasi disajikan secara jujur baik transaksi atau kejadian lainnya.

Dapat diverifikasi, laporan keuangan harus bisa diuji dan jika pengujian dilakukan oleh pihak berbeda
maka hasilnya tak jauh berbeda.

Netralis, artinya laporan keuangan tidak memihak pihak-pihak tertentu.

3. Dapat Dibandingkan

Pemakai harus bisa membandingkan laporan keuangan entitas antar waktu/periode untuk meneliti
kecenderungan posisi dan kinerja keuangan serta perubahannya secara relatif.

Perbandingan dapat dilakukan secara internal maupun ekternal. Secara internal bisa dilakukan jika suatu
entitas memakai kebijakan akuntansi yang sama tiap tahunnya.

Supaya informasi yang diberikan bisa dibandingkan, maka penyajian laporan keuangan minimal harus
dilakukan dua periode atau dua tahun anggaran.

4. Dapat Dipahami

Pelaporan keuangan harus bisa dipahami dan diinterpresentasikan oleh penerima. Oleh karena itu,
semua informasi-informasi harus disajikan sejelas mungkin.

Tidak hanya jelas, dalam pennyajiannya juga harus menggunakan format atau bentuk dan istilah yang
dimengerti oleh penerima.

5. Materialitas (Materiality)
Materialitas merupakan tolak ukur apakah suatu informasi dianggap relevan. Suatu informasi dianggap
material atau signifikan, bila suatu kesalahan (error), salah saji (misstatement), atau kelalaian
mencantumkan (omision) informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna
informasi tersebut atau dengan kata lain dapat menyesatkan pengambil keputusan.

3 Definisi kas

Kas ( Cash ) adalah aktiva lancar yang meliputi uang kertas/logam dan benda-benda lain yang dapat
digunakan sebagai media tukar/alat pembayaran yang sah dan dapat diambil setiap saat. Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) menjelaskan bahwa pengertian kas adalah seluruh alat pembayaran yang siap
dan bebas digunakan untuk

Menurut ikatan akuntan indonesia (IAI), kas adalah sebuah investasi yang dapat bersifat sangat liquid,
memiliki jangka pendek dan dapat dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi
risiko atas perubahan nilai yang signifikan. Lebih lanjut, IAI menyebutkan bahwa kas terdiri dari saldo kas
(cash on hand), rekening giro atau setara kas. Dengan arti lain, kas merupakan aktiva perusahaan yang
berbentuk uang tunai (uang kertas, uang logam, wesel, cek dan lainnya) yang dipegang oleh perusahaan
ataupun disimpan di bank dan dapat digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.

Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yaitu penerimaan dari penjualan tunai dan
penerimaan kas dari piutang atau dari penjualan secara kredit. Dibawah ini akan dibahas mengenai
kedua sistem akuntansi penerimaan kas tersebut.

a. Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai
mengharuskan :

1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara
melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.

2. Penerimaan kas secara tunai dilakukan melalui transaksi secara kredit, yang melibatkan bank penerbit
kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.

Prosedur penerimaan kas dari pejualan tunai ada tiga macam, yaitu :

1. Prosedur penerimaan kas dari over the counter sales.

2. Prosedur penerimaan kas dari cash on delivery sales ( COD sales ).

3. Prosedur penerimaan kas dari credit card sales.


Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai melibatkan beberapa fungsi yang terkait, yaitu :

1. Fungsi Penjualan

2. Fungsi Kas

3. Fungsi Gudang

4. Fungsi Pengiriman

5. Fungsi Akuntansi

Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dalam penerimaan kas dari penjualan tunai
adalah :

1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu
tertentu.

2. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.

3. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.

4. Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam penjualan produk tertentu , namun pada
umumnya informasi nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen dari kegiatan
penjualan tunai.

5. Kuantitas produk yang yang dijual.

6. Otorisasi jabatan yang berwenang.

(Mulyadi, 1993:464-465)

Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :

1. Faktur Penjualan Tunai

2. Pita Register Kas

3. Credit Card Sales Slip

4. Bill Of Lading

5. Faktur Penjualan COD


6. Bukti Setor Bank

7. Rekap Harga Pokok Penjualan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :

1. Jurnal Penjualan

2. Jurnal Penerimaan Kas

3. Jurnal Umum

4. Kartu Persediaan

5. Kartu Gudang

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :

1. Prosedur Order Penjualan

2. Prosedur Penerimaan Kas

3. Prosedur Penyerahan Barang

4. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai

5. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank

6. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas

7. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

Unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai
adalah :

Organisasi

1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas.

2. Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi .

3. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman, dan
fungsi akuntansi.
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

4. Penerimaan order dari pembeli diotorisai oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur
penjualan tunai.

5. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan
tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut.

6. Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu
kredit.

7. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan cap “sudah
diserahkan” pada faktur penjualan tunai.

8. Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda
pada faktur penjualan tunai.

Praktek yang Sehat

9. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh
fungsi penjualan.

10. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama
dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.

11. Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh
fungsi pemeriksa intern.

( Mulyadi, 1993 : 472 – 473)

b. Sistem Penerimaan Kas dari Piutang

Penerimaan kas dari piutang berasal dari penjualan secara kredit. Berdasarkan sistem pengendalian
intern yang baik, sistem penerimaan kas dari piutang mengharuskan :

1. Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara pemindahbukuan melalui rekening
bank (giro bilyet).

2. Kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh.

Prosedur penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu sebagai berikut :
1. Melalui penagihan perusahaan

2. Melalui pos

3. Melalui lock box collection plan

Sistem penerimaan dari piutang melibatkan beberapa fungsi yang terkait yaitu :

1. Fungsi Sekretariat.

Bertanggung jawab dalam menerima cek dan surat pemberitahuan melalui pos dari para debitur
perusahaan dan bertugas membuat daftar surat pemberitahuan atas dasar surat pemberitahuan yang
diterima bersama cek dari para debitur.

2. Fungsi Penagihan

Bertanggung jawab untuk melakukan penagihan kepada debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang
yang dibuat oleh fungsi akuntansi.

3. Fungsi Kas

Bertanggung jawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat (jika penerimaan kas dari piutang
dilaksanakan melalui pos) atau dari fungsi penagihan (jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan
melalui penagihan perusahaan). Fungsi kas juga bertanggung jawab untuk menyetorkan kas yang
diterima dari berbagai fungsi tersebut dengan segera ke bank dalam jumlah penuh.

4. Fungsi Akuntansi

Bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal penerimaan kas dan
berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang.

5. Fungsi Pemeriksa Intern

Bertanggung jawab dalam melaksanakan penghitungan kas yang ada di tangan fungsi kas secara
periodik. Selain itu juga bertanggung jawab dalam melakukan rekonsiliasi bank untuk mengecek
ketelitian catatan kas yang diselenggarkan oleh fungsi akuntansi.

Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah :

1. Surat Pemberitahuan

2. Daftar Surat Pemberitahun


3. Bukti Setor Bank

4. Kuitansi

Unsur pengendalian intern dalam sistem penerimaan kas dari piutang disajikan sebagai berikut :

Organisasi

1. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penagihan dan fungsi penerimaan kas.

2. Fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.

Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

3. Debitur diminta untuk melakukan pembayaran dalam bentuk cek atas nama atau dengan cara
pemindah bukuan (giro bilyet).

4. Fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar daftar piutang yang harus ditagih yang
dibuat oleh fungsi akuntansi.

5. Pengkreditan rekening pembantu piutang oleh fungsi akuntansi (Bagian Piutang ) harus didasarkan
atas surat pemberitahuan yang berasal dari debitur.

Praktek yang Sehat

6. Hasil perhitungan kas harus direkam dalam berita acara penghitungan kas dan disetor penuh ke bank
dengan segera.

7. Para penagih dan kasir harus diasuransikan (fidelity bond insurance).

8. Kas dalam perjalanan (baik yang ada di tangan Bagian Kasa maupun di tangan penagih perusahaan ),
harus diasuransikan (cash in safe dan cash in transit insurance).

(Mulyadi, 1993 : 492-493)

Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Pembayaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek kecuali untuk pembayaran
dalam kecil, biasanya dilaksanakan melalui dana kas kecil. Dana kas kecil merupakan uang kas yang
disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis
bila dibayar dengan cek. (Zaki Baridwan, 1980 : 63). Seperti halnya ongkos transport atau unit keperluan
sehari-hari dimana pembayaran dengan cek untuk hal-hal yang sekecil itu akan mengakibatkan
pekerjaan menjadi tertunda, membosankan, dan beban pencatatannya mahal. Dana kas kecil diserahkan
kepada kasir kas kecil yang bertanggung jawab untuk membayar biaya yang relatif kecil dan meminta
pengisian kembali dari kas besar.

Metode yang digunakan dalam penyelenggaraan kas kecil ada dua, yaitu sebagai berikut :

1. Metode Fluktuasi

Dalam metode ini pembentukan dana kecil dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil.
Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening dana kas kecil, sehingga saldo rekening
kas kecil selalu berubah. Dalam pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sesuai dengan keperluan
(tidak berdasarkan jumlah pengeluaran sebelumnya) dan dicatat dengan mendebit rekening dana kas
kecil.

2. Metode Imprest

Pembentukan dana kas kecil dengan metode ini dilakukan dengan cek dan dicetak dengan mendebit
rekening dana kas kecil. Saldo kas kecil tidak berubah sesuai yang ditetapkan, kecuali jika saldo yang
ditetapkan itu dinaikkan atau dikurangi. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal tetapi
hanya dilakukan dengan mengumpulkan bukti-bukti transaksi sebagai arsip sementara oleh pemegang
kas kecil. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam kumpulan
bukti pengeluaran kas kecil. Bukti penggeluaran ini dicap “telah dibayar” agar tidak digunakan lagi.
Pengisian ini dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening biaya dan mengkredit
rekening kas.

Pengeluaran kas dengan menggunakan cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian intern, yaitu :

a. Dengan digunakan cek atas nama, pengeluaran cek akan dapat diterima oleh pihak yang namanya
sesuai dengan yang ditulis pada formulir cek.

b. Dilibatkannya pihak luar dalam hal ini bank, dalam pencatatan transaksi pengeluaran kas.

c. Bagi perusahaan yang mengeluarkan cek, pengembalian cancelled check digunakan sebagai tanda
terima dari pihak yang menerima pembayaran. Check Issuer secara otomatis menerima tanda
penerimaan kas di pihak yang menerima pembayaran.

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :
1. Bukti Kas Keluar

2. Cek

3. Permintaan cek

Catatan yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :

1. Jurnal Pengeluaran Kas

2. Register Cek

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :

1. Fungsi yang Memerlukan Pengeluaran Kas

Apabila suatu fungsi memerlukan pengeluaran kas, maka fungsi tersebut mengajukan permintaan cek
kepada fungsi pencatat utang.

2. Fungsi Pencatat Utang

Bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan
dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen terebut. Fungsi ini juga bertanggung
jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan validitas dokumen pendukung yang dipakai sebagai
dasar pembuatan bukti kas keluar. Selain itu fungsi ini juga bertanggung jawab untuk menyelenggarakan
arsip bukti kas keluar yang belum dibayar yang berfungsi sebagai buku pembantu.

3. Fungsi Keuangan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek dan mengirimkan cek
kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada kreditur.

4. Fungsi Akuntansi Biaya

Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan.

5. Fungsi Akuntansi Umum

Bertanggung jawab atas pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau
register.

6. Fungsi Audit Intern

Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan kas secara periodik dan mencocokkan hasil
penghitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi. Selain itu juga bertanggung jawab
melakukan pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo kas yang ada di tangan dan membuat
rekonsiliasi bank secara periodik.

Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dirancang dengan
merinci unsur organisasi, sistem otorisasi, dan prosedur pencatatan, serta unsur praktek yang sehat
yang disebutkan di bawah ini :

Organisasi

1. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.

2. Transasksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh Bagian Kasa sejak
awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari fungsi yang lain.

Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

3. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwewenang

4. Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang
berwewenang.

5. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (atau dalam metode pencatatan tertentu dalam register
cek) harus didasarkan bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwewenang
dan yang dilampiri dengan dokumen mendukung yang lengkap.

Praktek yang Sehat

6. Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang
tidak semestinya.

7. Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap “lunas” oleh
Bagian Kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan.

8. Penggunaan rekening koran bank (bank statement), yang merupakan informasi dari pihak ketiga,
untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksa intern (internal audit function) yang
merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas.

9. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan penerima pembayaran
atau dengan pemindah bukuan.

10. Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil, pengeluaran ini dilakukan sistem
akuntansi pengeluaran kas melalui dana kas kecil, yang akuntansinya diselenggarakan dengan imprest
system.
11. Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah kas
menurut catatan akuntansi.

12. Kas yang ada di tangan (cash insafe) dan kas yang ada di perjalanan (cash in transit) di asuransikan
dari kerugian.

13. Kasir diasuransikan (fidelity bond insurance).

14. Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang ada di
tangan (misalnya mesin register kas, almari besi, dan strong room).

15. Semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh Bagian Kasa.

(Mulyadi, 1993 : 519-520)

1.Sistem Akuntansi

1.1. Sistem penerimaan kas :


Prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai
Prosedur penerimaan kas dari piutang
Prosedur penyetoran kas ke bank
Prosedur pencatatan penerimaan kas

Sistem pengeluaran kas :


Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Prosedur pembayaran kas
Prosedur pencatatan pengeluaran kas

Sistem kas kecil :


Prosedur pembentukan dana kas kecil
Prosedur pengisian kembali dana kas kecil

Unit Organisasi yang terkait

Fungsi Nama unit organisasi / Pemegang fungsi


1 Fungsi pencatat piutang Bagian piutang
2 Fungsi penerima surat Bagian sekretariat
3 Fungsi penyimpan kas Bagia kasir
4 Fungsi pembuat bukti kas keluar Bagian u tang
5 Fungsi penyimpan dana kas kecil Pemegang dana kas kecil
6 Fungsi akuntansi biaya Bagian kartu persediraan dan kartu biaya
Fungsi Nama unit organisasi / Pemegang fungsi
7 Fungsi akuntansi keuangan Bagian jurnal, buku besar dan laporan
8 Fungsi pemeriksa intern Bagian pemeriksa intern

Dokumen

Dokumen
Dokumen sumber adalah dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan ke dalam
catatan akuntansi dan dokumen pendukung yaitu dokumen yang membuktikan validitas
terjadinya transaksi.

No. Transaksi Dokumen sumber Dokumen pendukung

1. Penerimaan kas dari Bukti kas masuk Surat pemberitahuan


piutang Bukti setor bank
2. Daftarsurat pemberitahuan

3. Bukti kas keluar Surat order pembelian


Pengeluaran kas Laporan penerimaan barang
Faktur dari pemasok
Daftar gaji dan upah & lain-
lain

Surat keputusan direksi


4. Bukti kas keluar
Pembentukan dana kas Permintaan pengisisn
5. kecil Bukti kas keluar kembali kas kecil
Bukti pengeluaran kas kecil
Pengisian kembali dana kas
kecil

Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi kas :
Kartu iutang
Jurnal penerimaan kas
Jurnal pengeluaran kas atau register cek

Tujuan dari dilakukannya audit kas yaitu untuk meyakinkan pengguna laporan keuangan bahwa kas yang
disajikan dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan kondisi atau realita perusahaan dan laporan
keuangan perusahaan tersebut sudah menyajikan informasi secara relevan dan handal.

Tujuan pemeriksaan (audit objective) kas dan setara kas

Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan setara kas serta
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.

Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca per tanggal neraca betul-betul ada
dan dimiliki perusahaan (existence).

Untuk memeriksa apakah ada pembatasan 4.untuk penggunaan saldo kas dan setara kas.

Untuk memeriksa, seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam valuta asing. Apakah saldo tersebut
dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca dan apakah
selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan ke laba rugi komperhensif tahun berjalan.

Untuk memeriksa apakah penyajian dineraca sesuai dengan standar akuntansi keuangan di INDONESIA
(SAK/ETAP/IFRS) (Presentation dan Disclosure)

TujuanUntuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kasdan setara kas serta
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.

ciri internal control:1.Adanya pemisahan tugas dan tanggungjawab antara yang menerima danyang
mengeluarkan kas dengan yang melakukan pencatatan, memberikanotoritas atas pengeluaran dan
penerimaan kas dan bank2.Pegawai yang membuat rekonsiliasi bank harus lain dari pegawai
yangmengerjakan buku bank. Rekonsiliasi bank dibuat setiap bulan dan harusditelaah oleh kepala bagian
akuntansi3.Digunakannya impress fund system untuk mengelola kas kecil4.Penerimaan kas, cek & giro
harus di setor ke bank dalam jumlah seutuhnya5.Uang kas disimpan di tempat yang aman6.Uang kas
harus dikelola dengan baik

PROSEDUR PEMERIKSAAN KAS DAN SETARA KAS


1.Pahami dan evaluasi internal control atas kas dan setara kas serta transaksipenerimaan dan
pengeluaran kas dan bank

2.Buat Top Schedule kas dan setara kas per tanggal neraca (missal: 31Desember 20XX), atau kalau belum
selesai, boleh per 31 Oktober 20XX atau30 November 20XX, penambahan mutasi akan diperiksa
kemudian, apakahada hal-hal yang unusual (diluar kebiasaan)atau tidak.

3.Lakukan Cash Count (perhitungan fisik uang kas) per tanggal neraca, bias juga sebelum atau sesudah
tanggal neraca.

4.Kirim Konfirmasi atau dapatkan pernyataan saldo dari kasir dalam hal tidakdilakukan kas opname.

5.Kirim konfirmasi untuk seluruh rekening bank yang dimiliki perusahaan

.6.Minta Rekonsiliasi bank per tanggal neraca (misalkan per 31 Desember20XX), kalau terpaksa, kalau
belum selesai yang Desember, dapat dimintaper 30 November 20XX

.7.Lakukan pemeriksaan atas rekonsiliasi bank tersebut

,8.Review jawaban konfirmasi dari bank, notulen rapat dan perjanjian kredituntuk mengetahui apakah
ada pembatasan dari rekening bank yang dimilikiperusahaan

.9.Periksa inter bank transfer +/-minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca,untuk mengetahui adanya
kitting dengan tujuan untuk window dressing

.10.Periksa transaksi kas sesuai tanggal neraca, sampai mendekati tanggalselesainya pemeriksaan
lapangan

.11.Seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing per tanggalneraca, periksa apakah
saldo tersebut sudah dikonversikan ke dalam rupiahdengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal
neraca dan apakah selisihkurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi
tahunberjalan

.12.Periksa apakah penyajian kas dan setara kas di neraca dan catatan ataslaporan keuangan, sesuai
dengan standar akuntansi keuangan yang berlakudi Indonesia (SAK, ETAP, IFRS)13.Buat Kesimpulan di
Top Schedule kas dan setara kas atau di memo tersendirimengenai kewajaran dari cash on hand dan in
bank, setelah kita menjalankan

PROSEDUR AUDIT KAS

Siapkan skedul utama dari kas dan setara kas

Lakukan perhitungan kas (cash count) secara mendadak dan serentak untuk semua jenis kas yang ada di
perusahaan serta dibuatkan berita acara pemeriksaan.

Yakinkan bahwa buku kas telah ditutup per tanggal pemeriksaan dan semua bukti pengeluaran dan
penerimaan telah dibukukan.
Bandingkan saldo kas menurut perhitungan kas dengan saldo buku kas.

Apabila perhitungan kas dilakukan sesudah tanggal neraca, lakukan prosedur penarikan mundur (trace
back) ke tanggal neraca dan bila dilakukan sebelum tanggal neraca lakukan penarikan maju (trace
forward) ke tanggal neraca.

Bandingkan saldo buku besar dengan saldo perhitungan kas setelah prosedur penarikan per tanggal
neraca.

Periksa penjumlahan (footing/cross footing) lembaran-lembaran buku kas, perhatikan pemindahan saldo
pada lembaran tersebut ke lembaran berikutnya.

Jika kas kecil menggunakan sistem dana tetap (Imprest fund), teliti apakah sudah ada
petanggungjawaban dari dana tetap sebelum diadakan pengisian kembali.

Pastikan bila ada kas yang dalam mata uang asing telah dikonversikan ke dalam kurs yang benar per
tanggal neraca.

Buat daftar koreksi yang diperlukan

Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan kas yang perlu diketahui oleh para partner serta saran
perbaikan kepada pihak manajemen yang juga merupakan salah satu penilaian terhadap mutu audit.

PROSEDUR AUDIT BANK

Lakukan prosedur konfirmasi untuk semua akun bank, baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak
aktif.

Minta dari klien hasil rekonsiliasi bank dan periksa kebenaran rekonsiliasi tersebut (meliputi pencocokan
saldo R/K dengan saldo buku besar bank, pemeriksaan cek/giro yang masih beredar (outstanding check)
dan setoran dalam perjalanan (deposit in transit) ).

Yakinkan bahwa saldo bank dalam mata uang asing telah dikonversikan ke dalam kurs yang benar per
tanggal neraca.

Yakinkan bahwa setiap pembukuan dan penutupan rekening bank mendapat persetujuan dari pejabat
yang berwenang. Mintalan informasi mengapa perlu dibuka rekening baru maupun alas an dari
penutupan rekening.

Yakinkan bahwa tidak ada lapping/window dressing dengan memeriksa bukti-bukti penerimaan dan
pengeluaran akhir tanggal neraca.

Untuk rekening yang sudah tidak aktif, mintalah penjelasan dari klien dan sarankan untuk ditutup saja

Yakinkan bahwa semua rekening di bank atas nama perusahaan, bukan perorangan.
Perhatikan apakah ada kelebihan saldo di bank yang tidak digunakan dalam waktu singkat dan sarankan
untuk didepositokan untuk mendapat tingkat bunga yang lebih tinggi.

Periksa pendebitan dan pengkeditan yang ada dalam jurnal dan dibukukan kedalam buku besar.

Catat hal-hal yang perlu diberikan saran kepada manajemen dalam surat manajemen (Management
Letter).

Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan bank yang perlu diketahui oleh partner.

Anda mungkin juga menyukai