BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) telah mengguncang dunia
termasuk Indonesia kurang lebih selama setahun, Kenyataan yang ada ,
wabah pandemi virus corona (Covid-19) telah membuka mata semua pihak
bahwa sistem kesehatan nasional Indonesia selama ini memang rapuh, hal ini
didukung melalui publikasi dalam webinar outlook pembangunan tahun 2021
yang disampaikan pada tanggal 22 Desember 2020 oleh direktur Kesehatan,
Gizi, dan Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas. Merujuk data Tingkat
positivitas tes Covid-19 sampai pada 14 Februari 2021, tingkat kasus
postitive Covid-19 masih cukup tinggi, yakni sebesar 25,87%, dimana angka
ini masih jauh dari standar WHO yang mematok maksimal 5%
(katadata.co.id).
Wabah Penyakit COVID-19 di Indonesia hingga tangal 2 Maret 2021 telah
tercatat sebanyak 1,35 Juta Kasus, Dengan akumulasi korban meninggal
dunia berjumlah 36.518 Jiwa. Selain itu Ketika segenap tenaga dan focus
berbagai pihak pada penanganan Wabah Penyakit Covid-19, dampak lain
juga yang sudah menjadi prioritas nasional, dan akan menjadi sebuah
kesulitan jika tidak ditangani adalah masalah stunting. UNICEF Indonesia
mengingatkan tanpa tindakan yang memadai dan tepat waktu, jumlah anak
yang kekurangan gizi (wasting) diprediksi akan meningkat sebanyak 15
persen (atau 7 juta) di seluruh dunia pada tahun pertama pandemi Covid-19.
Berdasarkan Studi Status Gizi Balita di Indonesia (SSGBI) di 34 provinsi di
Indonesia pada 2019 menunjukkan angka stunting pada balita mencapai
27,67 persen dan jika pandemic covid-19 terus terjadi, yang menyebabkan
sebuah efek kauasal terhadap berbagai sector, tentunya akan meningkatkan
angka stunting pada balita di Indonesia.
1
Sesuai Dengan Perperes 72 Tahun 2012 Tentang Sistem
Kesehatan Nasional , yang dimaksud Sistem Kesehatan Nasional,
yang selanjutnya disingkat SKN adalah pengelolaan kesehatan yang
diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara
terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (pasal 1 ayat 2).
Pengelolaan kesehatan melalui SKN dilakukan secara berjenjang di
pusat dan daerah dengan memperhatikan otonomi daerah dan
otonomi fungsional di bidang kesehatan.
Sejalan dengan peraturan presiden tersebut, dapat dimaknai
bahwa pemerintah daerah Kabupaten Parigi Moutong Merupakan
Bagian dari system Kesehatan Nasional, dimana sesuai dengan
kewenangannya yaitu bertanggung jawab dalam pelaksanaan di
tingkat pemerintah kabupaten. Pandemi Covid-19 dan masalah
stunting di Kabupaten Parigi Moutong merupakan masalah serius
yang turut menguji kesiapan system Kesehatan Daerah. Kenyataan
yang ada kasus Covid-19 di Kabupaten Parigi Moutong sampai
dengan tangal 2 Maret 2021, Mencapai 780 Kasus Positif dengan
jumlah korban jiwa yang meninggal sebanyak 10 jiwa, dan kasus
stunting hingga tahun 2019 adalah sebanyak 4.039 Anak.
Kedua Masalah Kesehatan tersebut sangat serius karena dapat
menagancam masa depan sumber daya manusia kabupaten Parigi
Moutong, atau dapat menghambat visi dan misi kepala daerah dalam
mewujudkan Masyarakat Kabupaten Parigi Moutong yang sehat dan
Berdaya saing, tanpa mengesampingkan masalah Kesehatan lainya.
Sehingga berdasarkan urgensi tersebut, maka penulis menilai penting
untuk membahas terkait refoermasi Sistem Kesehatan daerah
merujuk pada pembelajaran penangan kasus COVid-19 dan
Penanganan Stunting. Besar harapan penulis kiranya dapat memberi
masukan positif bagi perbaikan penanganan dan pelayanan kesehata
bagi masyarakat Kabupaten Parigi Moutong dikemudian hari.
1.2 MASALAH
Berdasarkan Latar Belakang diatas, dapat diketahui permasalahan yang
akan dibahas dalam Makala ini adalah :
2
a. Apa Pembelajaran yang didapat dari COVID-19 dan Penaganan Stunting
dalam perbaikan kebijakan di bidang Kesehatan?
b. Bagimana Mewujudkan Reformasi Kesehatan Daerah demi mewujudkan
Parigi Moutong yang sehat dan Berdaya saing?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan Makala ini yaitu :
a. Sebagai salah satu persyaratan mengikuti assesment Esselon II.
b. Memberikan gambaran pemahaman tentang kondisi prioritas saat ini dan
Langkah kedepan yang perlu diambil di bidang Kesehatan ( pembelajaran
yang didapat dari COVID-19 dan Penanganan Stunting).
c. Memberikan Gambaran tentang perlunya reformasi system Kesehatan
daerah setelah tenjadinya pandemic Covid-19 dan Stunting.
d. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam perbaikan Sistem
Kesehatan Daerah Kabupaten Parigi Moutong
3
BAB II
PEMBAHASAN
Masalah Covid-19 dan Masalah Stunting merupakan sebuah masalah serius yang
perlu segera ditangani untuk mewujudkan Kesehatan yang baik dan berdaya saing
sebagaimana visi dan misi kepala daerah. Kedua Masalah Tersebut menjadi
prioritas baik secara nasional dan daerah termasuk di Kabupaten Parigi Moutong
Oleh Karena kedua masalah ini dapat mengancam kegagalan pemanfaatan bonus
demografi yang akan terjadi di Indonesia . Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk
2020 mencatat, 70,72% dari 270,2 juta penduduk negeri ini berada dalam usia
produktif (15-64 tahun). Gejala Kegagalan Pemanfaatan Bonus Demografi dapat
4
dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah iklan lowongan
pekerjaan turun 66% dari 34.056 pada kuartal I-2020 menjadi 11.427 pada kuartal
III-2020, sehingga dapat diasumsikan banyaknya pengangguran, hal lain dapat
terlihat dari tingginya pendaftar kartu prakerja yang dapat diasumsikan bahwa
masyakat tidak bekerja atau kehilangan pekerjaan diusia produktif juga tinggi.
5
A. Upaya Kesehatan
B. Pembiayaan Kesehatan
C. Sumberdaya Manusia Kesehatan
D. Obat dan Perbekalan Kesehatan
E. Pemberdayaan masyarakat
F. Manajemen Kesehatan
A. Upaya Kesehatan
B. Pembiayaan Kesehatan
C. Jaminan Pembiayaan Kesehatan
D. Sumber daya Manusia Kesehatan
E. Obat dan perbekalan Kesehatan
F. Pemberdayaan Masyarakat
G. Manajemen Kesehatan
H. Perizinan, pembinaan dan Pengawasan
Visi dan Misi merupakan sebuah pedoman arah tentang kemana dan
bagaimana Langkah kerja yang harus dilaksanakan , dalam hal ini visi menjadi
tujuan akhir yang ingin dicapai, Adapun visi dan misi Kabupaten Parigi Moutong
6
sebagaimana tercantum dalam Peraturan daerah nomor 1 tahun 2019 tentang
RPJMD yaitu sebagai berikut:
7
Untuk mewujudkan visi tersebut Adapun Langkah-langkah ataupun misi
yang dapat diambil nantinya yaitu :
8
Selain Covid-19 masalah stunting juga merupakan masalah Kesehatan
yang dampaknya akan terlihat di masa yang akan datang, ancaman penurunan
kualitas sumber daya manusia dapat menjadi masalah dalam pembangunan,
oleh karena sesuai teori Michael P Todaro, Sumber daya manusia yang sehat
dan terdidik merupakan modal dalam pembangunan. Adapun hal- hal yang
dapat dipelajari dalam pembenahan atau reformasi system Kesehatan daerah
Kabupaten Parigi moutong yaitu :
A. Pandemi Covid-19 :
o Pelayanan Kesehatan Esensial Terganggu
o Ketidak patuhan pada protocol Kesehatan
o Keterbatasan Tenaga Kesehatan
o Kapasitas Testing dan tracing Rendah
o Pemanfaatan Refocusing Anggaran Tidak Optimal
o Ketidakpastian Sistem Rujukan
o Lemahnya Manajemen Surveilans
o Lemahnya Komunikasi Publik
o Kegagapan dan Kelambatan Respons terutama di awal pandemic
o Keterbatasan Logistik farmasi dan alkes
o Lemahnya manajemen data
o Keterbatasan proteksi tenaga Kesehatan
o Keterbatasan pengolahan limbah medis
o Keterkapasitas fasilitas Kesehatan
o Ketidak siapan Laboratorium
B. Penanganan Stunting :
o Sumber daya manusia yaitu Anak- anak Merupakan asset masa depan
yang perlu dipikirkan bahkan sejak dalam kandungan segala hal yang
menyangkut urusan kesehatannya.
o Kegagalan penanganan diawal akan kita tanggung dampaknya dimasa
yang akan datang
o Diperlukan sebuah kebijakan peningkatan konsumsi masyarakat untuk
memastikan gizi yang terpenuhi.
9
2.4 HAMBATAN, TANTANGAN DAN PELUANG DALAM REFORMASI SISTEM
KESEHATAN DAERAH
Saran dan tujuan dari pembelajaran Pandemi Covid-19 dan Stunting yang
terjadi di Kabupaten Parigi Moutong, tentunya Reformasi Sistem Kesehatan
daerah yaitu memperbaiki kekurangan-kekurangan untuk menata Kembali
tatanan Kesehatan yang dapat mencegah, menangani dan menngurangi
dampak permasalahan Kesehatan yang mungkin timbul baik yang bersifat
darurat, jangka pendek ataupun masalah Kesehatan yang berdampak jangka
Panjang.
10
Beberapa poin yang menjadi prioritas dalam reformasi system Kesehatan
daerah Kabupaten Parigi Moutong dari pembelajaran Pandemi Covid-19 dan
Stunting, yaitu meliputi :
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pandemi Covid-19 dan Stunting menunjukan Kerentanan Sistem
Kesehatan terutama dalam aspek perilaku, Ketahanan Kesehatan dan
Kapasitas pelayanan Kesehatan. Pelayanan Kesehatan dilakukan untuk
melindungi Kesehatan masyarakat Kabupaten Parigi Moutong dan menjadi
prasarat bagi pemulihan ekonomi. Reformasi system Kesehatan daerah
merupakan upaya merubah tantan Kesehatan daerah sebagai pembelajaran
dari pandemic Covid-19 dan Penanganan Stunting.
Pelayanan kesehatan dilakukan secara menyeluruh meliputi upaya promosi
kesehatan, pencegahan, diagnosa, penanganan penyakit, pengelolaan
penyakit, rehabilitasi, dan pelayanan paliatif termasuk pelayanan kesehatan
mental dan lanjut usia. akses terhadap pelayanan kesehatan yang baik dan
bermutu bagi seluruh penduduk dan golongan usia ditingkatkan, peran
Puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan dan pelayanan
kesehatan komprehensif dijaga, serta penguasaan terhadap teknologi baru di
bidang kedokteran dan kesehatan harus terus didorong.
3.2 SARAN
Dari Pembelajaran Pandemi Covid-19 dan Penanganan Stunting Parigi
Moutong, Adapun beberapa hal yang sebaiknya dilakukan yaitu:
1. Penyusunan peraturan daerah tentang system Kesehatan Daerah
2. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dapat berjalan secara
lintas sektor dan puskesmas sebagai pembina teknis.
3. Pendidikan dan Penempatan tenaga Kesehatan berdasarkan analisis
kebutuhan
12
4. Peningkatan Kerjasama kemitraan dengan unit teknis Kesehatan lainya
yang belum dimiliki daerah
5. Penguatan dan Peningkatan Kapasitas sarana dan Prasana pelayanan
Kesehatan
13