Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“PENGELOLAHAN KELAS”

Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran


Dosen Pengampu : Uli Basa Sidabutar, S,Kom., M.Pd

Oleh : Kelompok 5

Gopala Bhatta : 5193151032


Muhammad Hari Akbar Lubis : 5193351024
Raja Palti Soaloon Siburian : 5193151030

PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN


KOMPUTER
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunianya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PENGELOLAAN
KELAS” dengan baik dan selesai pada waktu yang ditentukan

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Strategi
pembelajaran yaitu Ibu Uli Basa Sidabutar, S,Kom., M.Pd. dan juga kepada rekan-rekan
yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.

Kami juga mengakui bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
baik kata, kalimat maupun isi dari setiap pembahasan yang ada. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca yang
membaca makalah ini.

Medan, 06 November 2020

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAAN...................................................................................................................2
A. Pengelolaan Kelas........................................................................................................................2
B. Manfaat Pengelolaan Kelas..........................................................................................................4
C. Tujuan Pengelolaan Kelas............................................................................................................5
D. Prinsip-prinsip dalam Pengelolaan Kelas.....................................................................................6
E. Pelaksanaan Pengelolaan Kelas...................................................................................................7
F. Indikator Pengelolaan Kelas yang Berhasil..................................................................................8
G. Pendekatan dalam pengelolaan kelas...........................................................................................8
H. Prosedur Pengelolaan Kelas.........................................................................................................9
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengeloaan kelas merupakan salah satu masalah yang rumit, dan guru menggunakan
pengelolaan kelas untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian
rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien
serta memungkinkan mereka dapat belajar dengan baik.
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara
kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses
belajar mengajar.Dengan kata lain, kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya poroses belajar mengajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan kelas?
2. Bagaimana fungsi pengelolaan kelas?
3. Apa tujuan pengelolaan kelas?
4. Apa prinsip yang ada dalam pengelolaan kelas?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pengelolaan kelas.
2. Mengetahui fungsi dari pengelolaan kelas.
3. Mengetahui prinsip yang ada dalam pengelolaan kelas.
4. Untuk mengetahui tujuan dari pengelolaan kelas.

1
BAB II
PEMBAHASAAN

A. Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas merupakan usaha untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar
secara sistematis. Usaha tersebut diarahkan pada persiapan materi pembelajaran,
menyiapkan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi dan
kondisi pembelajaran dan pengaturan waktu, sehingga proses belajar mengajar berjalan
dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai secara efektif efisien. Guru sebagai
tenaga profesional dituntut mampu mengelola kelas yaitu menciptakan dan
mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan pengajaran.
Suharsimi Arikunto mengartikan: “Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan
oleh penanggung jawab kegiatan belajar-mengajar atau yang membantu dengan maksud
agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang
diharapkan.”
Penanggung jawab kegiatan belajar mengajar adalah guru. Dengan demikian yang
memiliki kewenangan untuk mengelola kelas adalah guru. Pengelolaan kelas dibutuhkan
keterampilan khusus, oleh karena di dalam kelas itu terdapat unsur material yaitu benda-
benda seperti ruangan, perabot, alat pelajaran dan manusia (siswa) sebagai obyek
sekaligus subyek pendidikan. Guru dapat mengelola kelas dengan baik dari aspek fisik
tetapi, belum tentu mampu mengelola kelas yang menyangkut peserta didik. Rumitnya
pengelolaan kelas dari aspek peserta didik karena berhubungan dengan sifat, karakter dan
kondisi sosial peserta didik.
Hal ini dipertegas bahwa guru tidak sekedar menyiapkan materi pembelajaran tetapi
guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan memelihara sistem atau organisasi kelas,
sehingga peserta didik dapat memanfaatkan kemampuannya, bakat, dan energinya pada
tugas-tugas individual. Upaya dalam mendayagunakan potensi peserta didik, maka kelas
mempunyai peranan dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses interaksi
edukatif, agar memberikan dorongan dan rangsangan terhadap anak didik untuk belajar,
kelas harus dikelola sebaikbaiknya oleh guru.pengelolaan kelas didefinisikan juga
sebagai:
a) Perangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik yang
diinginkan dan mengurangkan tingkah laku yang tidak diinginkan.

2
b) Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik
dan iklim sosio emosional kelas yang positif.
c) Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi
kelas yang efektif. Inti dari pengelolaan kelas sebagaimana pengertian pengelolaan
kelas yang dikemukakan di atas adalah optimalisasi kelas sebagai tempat yang
mampu menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang efektif baik dari aspek kelas
sebagai lingkungan fisik maupun dari aspek peserta didik sebagai pengguna kelas.

Selain itu, pengelolaan kelas merujuk pada penyediaan fasilitas bagi bermacam-
macam kegiatan belajar siswa yang berlangsuna pada lingkungan social, emosional, dan
intelektual anak dalam kelas, menjadi sebuah lingkungan belajar yang membelajarkan.
Fasilitas yang disediakan tersebut memungkinkan siswa belajar, tercapainya suasana
kelas yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, nyaman dan penuh semangat
sehingga terjadi perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada
siswa, dengan demikian, ada beberapa variabel yang perlu dikelola oleh guru, sebagai
berikut:
1. Ruang kelas, menunjukkan batasan lingkungan belajar.
2. Usaha guru, tuntutan adanya dinamika kegiatan guru dalam menyiasati segala
kemungkinan yang terjadi dalam lingkungan belajar.
3. Kondisi belajar, merupakan batasan aktifitas yang harus diwujudkan.
4. Belajar yang optimal, merupakan ukuran kualitas proses mutu sebuah produk belajar.
   
Dalam pengertian lain dikemukakan bahwa pengelolaan kelas merupakan suatu
proses seleksi tindakan yang dilakukan guru dalam fungsinya sebagai penanggung jawab
kelas dan seleksi penggunaan alat-alat belajar yang tepat sesuai dengan masalah dan
karakteristik kelas yang dihadapi. Jadi, pengelolaan kelas sebenarnya merupakan upaya
mendayagunakan seluruh potensi kelas, baik sebagai komponen utama pembelajaran
maupun komponen pendukungnya. Komponen utama adalah guru dan siswa, sedangkan
komponen pendukung adalah sarana dan prasarana yang mendukung terwujudnya proses
pembelajaran.

3
B. Manfaat Pengelolaan Kelas
1. Perencanaan kelas
Merencanakan adalah membuat suatu target yang ingin dicapai atau diraih di
masa depan. Dalam kaitannya dengan kelas, merencanakan merupakan sebuah proses
untuk memikirkan dan menetapkan secara matang tentang arah, tujuan, tindakan,
sumber daya, sekaligus metode atau teknik yang tepat untuk digunakan guru di dalam
kelas. Perencanaan kelas sangat penting bagi guru karena berfungsi untuk :
a) Menjelaskan dan merinci tujuan yang ingin dicapai di dalam kelas.
b) Menetapkan aturan yang harus diikuti agar tujuan kelas dapat tercapai dengan
efektif.
c) Memberikan tanggung jawab secara individu kepada peserta didik yang ada di
kelas.
d) Memperhatikan serta memonitor berbagai aktifitas yang ada di kelas agar sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.

2. Pengorganisasian kelas
Setelah mendapat kepastian tentang arah, tujuan, tindakan, sumber daya, sekaligus
metode atau teknik yang tepat untuk digunakan, lebih lanjut lagi guru melakukan
upaya pengorganisasian agar rencana tersebut dapat berlangsung dengan sukses.
Dalam kaitannya dengan kelas mengorganisasikan berarti :
a) Menentukan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
kelas.
b) Merancang dan mengembangkan kelompok belajar yang berisi peserta didik
dengan kemampuan yang bervariasi.
c) Menugaskan peserta didik atau kelompok belajar dalam suatu tanggung jawab
tugas dan fungsi tertentu.
d) Mendelegasikan wewenang pengelolaan kelas kepada peserta didik.

3. Kepemimpinan kelas
Kepemimpinan efektif di ruang kelas merupakan bagian dari tanggung jawab guru di
dalam kelas. Dalam hal ini, guru memimpin, mengarahkan, memotivasi, dan
membimbing peserta didik untuk dapat melaksanakan proses  belajar dan
pembelajaran yang efektif sesuai dengan fungsi dan tujuan pembelajaran. Selain itu,
guru harus mampu memberikan keteladanan yang baik bagi peserta didik, sehingga

4
peserta didik akan mengikuti apa yang dilakukan oleh guru. Dalam
kepemimpinan,guru perlu menjaga wibawa dan kredibilitas, dengan tanpa
mengabaikan kemampuan fleksibilitas dan adaptif dengan kebutuhan peserta didik.

4. Pengendalian kelas
Mengendalikan kelas bukan merupakan perkara yang mudah, karena di dalam kelas
terdapat berbagai macam peserta didik yang memiliki karakteristik yang berbeda.
Kegiatan di dalam kelas dimonitor, dicacat dan kemudian dievaluasi agar dapat
dideteksi apa yang kurang serta dapat direnungkan kira-kira apa yang perlu
diperbaiki. Pengendalian merupakan proses untuk memastikan bahwa aktifitas
sebenarnya sesuai dengan aktifitas yang direncanakan. Proses pengendalian dapat
melibatkan beberapa elemen, yaitu :
a) Menetapkan standar penampilan kelas
b) Menyediakan alat ukur standar penampilan kelas
c) Membandingkan unjuk kerja dengan standar yang telah ditetaapkan di kelas
d) Mengambil tindakan korektif saat terdeteksi penyimpangan-penyimpangan yang
tidak sesuai dengan tujuan kelas.

C. Tujuan Pengelolaan Kelas


Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan.
Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-
macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam
kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya
suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual,
emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa (Djamarah dan Zain, 2010:178).
Pada pengertian tujuan pengelolaan kelas atas, tersurat tujuan pengelolaan kelas, yaitu
agar setiap peserta didik dapat belajar efektif dan efisien. Hal yang dapat menciptakan
efektivitas dan efisiensi belajar peserta didik adalah segala sesuatu yang masuk dalam
komponen kelas. Unsur yang terdapat dalam kelas adalah peserta didik dan alat-alat
belajar serta fasilitas belajar. Berkaitan dengan tujuan pengelolaan kelas, Suharsimi
Arikunto merumuskan bahwa “tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas
itu dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif
dan efisien Sementara indikator untuk mengetahui kelas yang tertib adalah:

5
a) Setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang terhenti karena
tidak tahu akan tugas yang haruis dilakukan atau tidak dapat melakukan tugas yang
diberikan kepadanya.
b) Setiap anak terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya setiap anak
akan bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.
Apabila ada anak yang walaupun tahu dan dapat melaksanakan tugasnya, tetapi
mengerjakannya kurang bergairah danmengatur waktu bekerja, maka kelas tersebut
dikatakan tidak tertib.

D. Prinsip-prinsip dalam Pengelolaan Kelas


Djamarah (2006:185) menyebutkan “Dalam rangka memperkecil masalah gangguan
dalam pengelolaan kelas dapat dipergunakan.” Prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang
dikemukakan oleh Djamarah adalah sebagai berikut.
1. Hangat dan Antusias
Hangat dan antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. guru yang hangat dan
akrab dengan anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada
aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.

2. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang menantang akan
meningkatkan gairah anak didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan
munculnya tingkah laku yang menyimpang.

3. Bervariasi
Penggunaan alat atau media atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola interaksi antara
guru dan anak didik mengurangi munculnya gangguan, kevariasian dalam
penggunaan apa yang disebut di atas merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan
kelas yang efektif.

4. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah
kemungkinan munculnya gangguan anak didik serta menciptakan iklim belajar
mengajar yang efektif.

6
5. Penekanan pada hal-hal yang positif
Pada dasarnya, dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal
yang positif, dan menghindari pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang
negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang
positif, dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu
jalannya proses belajar mengajar

6. Penanaman disiplin diri


Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin
diri sendiri. Karena itu, guru sebaiknya selalu mendorong anak didik untuk
melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan
mengenai pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus
disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut disiplin berdisiplin dalam
segala hal.

E. Pelaksanaan Pengelolaan Kelas


Langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran
menurut Djamarah dan Zain (2006: ) meliputi rangkaian kegiatan sebagai berikut:

a) Membuka kegiatan pembelajaran melalui apersepsi, yaitu mengaitkan kegiatan


pembelajaran yang akan dilakukan dengan apa yang sudah dipelajari sebelumnya
maupun dengan pengalaman atau pemahaman yang sudah dimiliki peserta didik.
b) Menjelaskan program pembelajaran yang harus dilakukan peserta didik, yaitu
menginformasikan tujuan dan program pembelajran yang dirancang guru pada tahap
pra pembelajaran.
c) Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan belajar peserta didik, termasuk mengatur
waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan pembelajaran maupun mengirganisasikan
peserta didik dalam pembelajarannya (individual, kelompok dan klasikal).
d) Penyajian bahan belajar dengan pendekatan yang sesuai (ekspositori,inkuiri,
eksperimen, atau discovery).
e) Memotivasi kegiatan belajar peserta didik melalui penguatan, penjelasan,
penghargaan, ataupun apresiasi terhadap perilaku belajar peserta didik.

7
f) Melakukan penyesuaian–penyesuaian kegiatan belajar peserta didik berdasarkan
analisis kondisi pembelajaran yang terjadi, agar kegiatan pembelajaran lebih
menyenangkan peserta didik.

F. Indikator Pengelolaan Kelas yang Berhasil


a) Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan kelas
b) Sebagai guru jika anda pulang ke rumah tidak dalam keadaan yang sangat lelah.
c) Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas (apa yang guru inginkan terjadi
contohnya cara masuk kedalam kelas, mendiamkan siswa, bekerja secara bersamaan
dan lain-lain ) dan rutinitas kelas (apa yang siswa lakukan secara otomatis misalnya
tata cara masuk kelas, pergi ke toilet dan lain-lain). Ingat prosedur kelas bukan
peraturan kelas.
d) Guru melakukan pengelolaan kelas dengan mengorganisir prosedur-prosedur, sebab
prosedur mengajarkan siswa akan pentingnya tanggung jawab.
e) Guru tidak mendisiplinkan siswa dengan ancaman-ancaman, dan konsekuensi.(stiker,
penghilangan hak siswa dan lain-lain)
f) Guru mengerti bahwa perilaku siswa di kelas disebabkan oleh sesuatu, sedangkan
disiplin bisa dipelajari

G. Pendekatan dalam pengelolaan kelas


Beberapa pendekatan untuk pengelolaan kelas yang dapat dipelajari dari berbagai
sumber, dapatlah dikemukakan paling tidak mencakup pendekatan perubahan tingkah
laku, pendekatan penciptaan iklim sosio-emosional, pendekatan proses kelompok, dan
pendekatan eklektik
1. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku (Behavior Modification).
Pengelolaan kelas menurut pendekatan ini mendasarkan pada asumsi bahwa: semua
tingkah laku anak, yang baik atau yang kurang baik, merupakan hasil proses belajar,
dan terdapat proses psikologis yang fundamental untuk menjelaskan terjadinya proses
belajar yang dimaksud. Adapun proses psikologis yang dimaksudkan itu adalah:
penguatan positif atau positive reinforcement, hukuman, penghapusan, dan penguatan
negatif atau negative reinforcement. Menurut pendekatan ini, untuk membina suatu
tingkah laku anak yang dikehendaki maka guru dituntut untuk memberi penguatan
positif atau memberi dorongan positif sebagai ganjaran dan guru dituntut pula untuk
memberi penguatan negatif yakni menghilangkan hukuman atau stimulus negatif.

8
Selanjutnya untuk mengurangi tingkah laku yang tidak dikehendaki, guru dituntut
untuk menggunakan hukuman atau pemberian stimulus negatif, dan melakukan
penghapusan atau pembatalan pemberiaan ganjaran.
2. Pendekatan Penciptaan Iklim Sosio-Emosional (Socio-Emotional Climate).
Banyak saran yang dapat dipelajari guna membantu guru menciptakan iklim soio-
emosional yang kondusif bagi efektivitas pengajaran. Namun demikian beberapa hal
yang dianggap penting adalah sikap dan kebiasaan guru untuk tampil jujur, tulus dan
terbuka; bersemangat, dinamis dan enerjik. Hal lainnya adalah kesadaran diri;
menerima dan mengerti siapa anak didiknya dengan penuh rasa simpati. Selain itu
yang tidak kurang pentingnya adalah keterampilan berkomunikasi secara efektif,
kemampuan mengambil keputusan dengan cepat dan akurat, kemampuan
mengembangkan prosedur pemecahan masalah, kemampuan mengembangkan rasa
tanggung jawab sosial, dan kemampuan mengembangkan iklim dan suasana belajar
yang demokratis. Terbuka
3. Pendekatan Proses Kelompok (Group Processes).
Pengelolaan kelas menurut pendekatan ini mendasarkan pada asumsi: pengalaman
belajar (bersekolah) berlangsung dalam konteks atau kelompok sosial, dan tugas guru
yang pokok adalah membina dan kelompok yang produktif dan kohesif.
4. Pendekatan Eklektik.
Pendekatan ini mendasarkan pada pemahaman atas adanya kekuatan dan kelemahan
dari kesemua pendekatan di muka. Pendekatan eklektik lebih menunjukkan suatu
penggunaan kombinasi dari beberapa pendekatan ketimbang menggunakan satu
pendekatan secara utuh. Jadi dalam prakteknya, guru itu menggabungkan semua
aspek terbaik dari pendekatan-pendekatan yang digunakannya yang secara filosofis,
teoritis dan psikologis dibenarkan

H. Prosedur Pengelolaan Kelas


Prosedur itu merupakan langkah-langkah yang dapat dilakukan guru dalam mengelola
kelas. Prosedur ini menyangkut dimensi pencegahan (preventif) dan dimensi
pengatasian/penyembuhan (kuratif).
1. Prosedur Dimensi Pencegahan
Prosedur pencegahan merupakan tindakan yang dilakukan guru dalam mengatur anak
didik, lingkungan dan peralatan kelas, serta format pembelajaran sehingga
mendukung terhdap suasana belajar yang menyenangkan dan pencapaian prestasi

9
belajar yang tinggi. Dengan kata lain, prosedur pencegahan ini menyangkut segala
tindakan guru sebelum tingkah laku yang menyimpang dan mengganggu proses
pengajaran muncul. Keberhasilan dalam tindakan pencegahan merupakan salah satu
indikator keberhasilan manajemen kelas. Konsekuensinya adalah guru dalam
menentukan langkah-langkah dalam rangka manajemen kelas harus merupakan
langkah yang efektif dan efisien untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

2. Prosedur Dimensi Pengatasian/Penyembuhan


Prosedur pengelolaan kelas yang bersifat kuratif merupakan tindakan yang dilakukan
guru sebagai respon untuk mengatasi tingkah laku anak yang menyimpang atau
mengganggu itu. Dalam hal ini, guru dituntut untuk berusaha menumbuhkan
kesadaran anak dan tanggung jawab memperbaiki tingkah lakunya sehingga yang
bersangkutan bisa kembali berpartisipasi aktif dalam pengajaran.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengelolaan kelas merupakan usaha untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar
secara sistematis. Usaha tersebut diarahkan pada persiapan materi pembelajaran,
menyiapkan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi dan
kondisi pembelajaran dan pengaturan waktu, sehingga proses belajar mengajar berjalan
dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai secara efektif efisien.
Pengelolaan kelas sebenarnya merupakan upaya mendayagunakan seluruh potensi
kelas, baik sebagai komponen utama pembelajaran maupun komponen pendukungnya.
Komponen utama adalah guru dan siswa, sedangkan komponen pendukung adalah sarana
dan prasarana yang mendukung terwujudnya proses pembelajaran.
Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-
macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam
kelas.

B. Saran
Kita sebagai seorang pendidik pentingnya mengetahui cara mengelolah kelas. Dengan
begitu kita tahu apa yang harus dilakukan saat pengelolaan kelas. Materi yang kami
sampaikan pada makalah ini hanya sebagian kecil bidang ilmu yang terdapat pada bidang
ilmu Strategi pembelajaran. Oleh karena itu disaran kepada semua yang berhubungan
dengan dunia pendidikan dan khususnya pendidik dapat membaca dan memahami apa itu
pengelolaan kelas.

11
DAFTAR PUSTAKA

 https://fsk16a-tari.blogspot.com/2018/12/konsep-pengelolaan-kelas-dan-jenis.html
 https://www.slideshare.net/novianaulfa/jenis-manajemen-kelas
 Arikunto, suharsimi. 1987. Pengelolaan Kelas Dan Siswa. Jakarta:CV Rajawali
 Badar, M. 2011. Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa.
Jurnal Al Hikmah. Volume 01 Nomor 01 Bulan Maret Tahun 2011. Diakses pada tanggal
06 November 2020 pukul 15:34

12

Anda mungkin juga menyukai