Anda di halaman 1dari 11

Modul 3

Timer,Counter
Sukma Sanjaya (118130038)
Asisten : Pahala Samosir (13117050)
Tanggal Percobaan : 17/04/2021
EL2209 Praktikum Sistem Mikroprosesor
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Timer/Counter2 yang lebih lengkap terdapat pada datasheet


Abstrak—Pada praktikum ini mikrokontroler merupakan ATMEGA8535 pada bagian 8-bit Timer/Counter Register
suatu system rangkaian Mikroprosesor yang terdiri atas Description (Timer/Counter Control Register – TCCR2).
memori internal, rangkaian detak internal dan terminal I/O.
Seluruh bagian sistem tersebut terpadu dalam satu keping Pada modul III ini, ada beberapa tujuan yang harus tercapai,
tunggal. Untuk memperoleh manfaat yang maksimal dari diantaranya :
mikrokontroler diperlukan pengembangan dalam
penerapannya. Hal ini dapat dilakukan dengan  Mampu membuat aplikasi Timer/ Counter pada AVR
memberdayakan semua bagian sistem mikrokontroler atau dengan menggunakan bahasa pemprograman C
dengan memperluas bidang aplikasinya.
II. LANDASAN TEORETIS
Kata Kunci—Mikrokontroller,ATMega8535, Timer,Counter
Timer/counter dalam ATmega8535 ada 3 yaitu:
I. PENDAHULUAN
- Timer/counter 0
Mikrokontroler AVR ATMEGA8535 memiliki dua 8-bit - Timer/counter 1
Timer/Counter (Timer/Counter0 dan Timer/Counter2) dan - Timer/counter 2
satu 16-bit Timer/Counter (Timer/Counter1). Timer/Counter
mengalami overflow pada saat hitungan Timer/Counter Interrupt timer berasal dari dua sumber yaitu:
(TCNT0/TCNT1/TCNT2) mencapai maksimum (FFH untuk
- Overflow interrupt, dimana interrupt terjadi jika
8-bit atau FFFFH untuk 16-bit Timer/Counter) dan kembali ke TCNTn mencapai 255 untuk timer 8 bit dan 65535
hitungan 00H atau 0000H. Pada mode operasi normal untuk timer 16 bit.
Timer/Counter Overflow Flag (TOV0/TOV1/TOV2) akan
- Compare match interrupt, dimana interrupt terjadi jika
otomatis berlogika ‘1’ pada saat Timer/Counter Register
nilai OCR sama dengan TCNTn.
menjadi nol. Bit Timer/Counter Overflow Flag dapat
dibersihkan (menjadi berlogika ‘0’) dengan memberikan nilai Secara umum fitur Timer/Counter mikrokontroler
logika ‘1’ pada flag tersebut. Mode operasi Timer/Counter0 ATmega8535 dapat digunakan untuk berbagai macam
antara lain mode normal (sebagai timer/counter biasa), mode fungsi, yaitu:
CTC (Clear Timer on Compare Match), mode Fast PWM
(singleslope), dan mode Phase Correct PWM (dualslope). A. Timer/delay time
Pemilihan mode operasi Timer/Counter0 diatur pada bit
WGM01:0 (bit WGM01 DAN WGM00) pada I/O register
Pada dasarnya ketika Timer/Counter difungsikan sebagai
TCCR0 bit ke 3 dan 6. Untuk mode operasi normal bit
Timer, sistem hanya menghitung pulsa clock. Frekuensi pulsa
WGM01 diberi logika ‘0’ dan WGM00 diberi logika ‘0’.
clock yang dihitung tersebut bisa sama dengan frekuensi
Pemilihan mode Timer/Counter0 yang lebih lengkap terdapat
kristal yang digunakan atau dapat diperlambat menggunakan
pada datasheet ATMEGA8535 pada bagian 8-bit
prescaler dengan faktor 8, 64, 256, atau 1024. Contohnya jika
Timer/Counter Register Description (Timer/Counter Control
sebuah sistem mikrokontroler menggunakan kristal dengan
Register – TCCR0). Mode operasi Timer/Counter2 sama
frekuensi 4 MHz dan timer yang digunakan adalah timer 8 bit.
dengan Timer/Counter0 yaitu mode normal, mode CTC, mode
Fast PWM, dan mode Phase Correct PWM. Pemilihan mode
operasi Timer/Counter2 diatur pada bit WGM21:0 (bit  Timer/Counter Control Register (Datasheet ATMega853)
WGM21 DAN WGM20) pada I/O register TCCR2 bit ke 2
dan 6. Untuk mode operasi normal bit WGM21 diberi logika
‘0’ dan WGM20 diberi logika ‘0’. Pemilihan ode
Bit 7 – FOC0: Force Output Compare
Bit 6, 3 – WGM01:0: Waveform Generation Mode
Bit 5:4 – COM01:0: Compare Match Output Mode Jalankan program dengan skematiknya
Bit 2:0 – CS02:0: Clock Select
Bit 1,0 – ISC01, ISC00: Interrupt Sense Control 0 Bit 1 dan
Bit 0 Buatlah rangkaian IC L293D untuk menggerakkan
sebuah motor DC menggunakan PWM dari
 Konfigurasi mode operasi Timer/Counter1. Selanjutnya diperlukan sebuah input
berupa pushbutton yang dihubungkan dengan pin PC0
dan PC1.

Compile dan Build program pada percobaan 2

 Pengaturan sumber clock IV. HASIL DAN ANALISIS


Berikut data-data yang kami kumpulkan selama percobaan
berlangsung :

 Tugas A. Penggunaan 8-bit timer/counter0 pada LED

 Register-register penting lain

Gambar 4.1 kondisi LED D1 hidup

Resolusi PWM untuk mode Phase Correct PWM dapat dipilih


8, 9, atau 10-bit, atau ditentukan nilai ICR1 atau OCR1A.
Resolusi minimum yang diperbolehkan sebesar 2-bit (ICR1
atau OCR1A = 0X0003) dan resolusi maksimum sebesar 16bit
(ICR1 atau OCR1A = 0XFFFF). Resolusi PWM dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan berikut, dengan
nilai TOP merupakan nilai maksimum untuk hitungan
Gambar 4.2 kondisi LED D2 hidup
Timer/Counter yaitu sebesar 0X00FF, 0X01FF, atau 0X03FF,
atau nilai pada OCR1A atau ICR1.

III. METODOLOGI
Alat dan komponen yang digunakan pada percobaan Modul III
ini adalah :
 PC/Laptop
 Software CVAVR
 Software Proteus 8.0 Pro

Proses percobaan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut.


Gambar 4.3 kondisi LED D3 hidup Gambar 4.7 kondisi LED D7 hidup

Gambar 4.4 kondisi LED D4 hidup Gambar 4.8 kondisi LED D8 hidup

Mengapa LED menyala satu per satu secara bergantian?


Ketika rangkaian ATMega 8535 di inputkan bahasa program
yang ada pada modul,maka lampu led akan hidup secara
bergantian dalam setiap 1 detik dimulai dari led D1 hingga led
D8 dan begitupun seterusnya. Hal ini dapat terjadi sebab
adanya interrupt overflow,kemudian terdapat inisialisasi
time/counter, dan interrupt. Selain itu untuk program utama
menggunakan bahasa program interrupt overflow.

 Tugas B. Penggunaan 16-bit timer/counter1 sebagai PWN


untuk mengendalikan kecepatan putar motor DC

Gambar 4.5 kondisi LED D5 hidup Source code program yang digunakan pada percobaan B ini
terdapat di modul,dimana hasil program tersebut digunakan
untuk membangkitkan rangkaian menggunakan IC L293D
untuk menggerakkan sebuah motor DC menggunakan PWM
dari Timer/Counter1. Selanjutnya diperlukan sebuah input
berupa pushbutton yang dihubungkan dengan pin PC0 dan
PC1.
Berikut ini adalah rangkaian IC L293D

Gambar 4.6 kondisi LED D6 hidup


Ketika rangkaian IC L293D diinputkan source code program
yang ada pada modul,yang akan terjadilah adalah motor dc
akan terus bergerak secara konstan dan disitu juga akan
diketahui nilai dari kecepatan dari motor dc tersebut.
Dimana,jika kita menekan switch 1 yang akan terjadi adalah
kecepatan motor dc akan terus bertambah sedangkan jika
menekan switch 2 yang akan terjadi adalah kebalikannya.

V. SIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat


disimpulkan bahwa :
Gambar 4.9 Rangkaian IC L293D dengan Proteus
1. Pada praktikum ini diharapkan praktikan mampu
Buatlah flowchart untuk jalannya program percobaan B! menjalankan time/counter pada pemograman bahasa C.
2. Led pada percobaan pertama akan menyala secara
bergantian secara urut setiap 1 detik sekali.
3. Dengan menggunakan IC L293D praktikan dapat
mengaplikasikan time/counter1 pada PWN,untuk
menggerakkan motor DC.

VI. REFERENCES

[1] Hutabarat, Mervin T., dkk, Petunjuk Praktikum Sistem


Mikroprosesor, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Institut Teknologi Bandung, Bandung, 2015.
[2] M. T. Hutabarat, Praktikum Sistem Kendali, Bandung:
Laboratorium Dasar Teknik ElektroITB, 2014.
[3] Datasheet ATMega 8535
[4] https://en.wikipedia.org/wiki/Pullup_resistor, diakses 1
Meret 2016
LAMPIRAN
1. Buku catatan laporan
2. Link vidio percobaan -youtube

https://youtu.be/7W5RgyDpTaY

Anda mungkin juga menyukai