Anda di halaman 1dari 3

1.

Amoniak termasuk dalam contoh senyawa bipolar yang memiliki muatan listrik
(elektron) yang tersebar tidak merata.
Molekul air dapat membentuk molekul bipolar akibat pada sisi oksigen dari molekul
air relatif lebih banyak mengandung elektron, sedangkan sisi lainnya (hidrogen) yang
relatif tidak dikelilingi elektron memiliki muatan positif. Oleh sebab itu molekul air
dapat melarutkan senyawa bipolar, termasuk senyawa amoniak.
2. Air memiliki ikatan intermolekul yang sangat kuat karena air memiliki struktur kimia
H2O, dimana satu atom oksigen berikatan kovalen dengan dua atom hidrogen. Ikatan
yang terbentuk ini merupakan ikatan yang sangat kuat. Pada molekul air, atom
oksigen memiliki kecenderungan untuk menarik elektron lebih tinggi dibandingkan
dengan atom hidrogen. Hal ini dikarenakan jumlah proton (partikel yang bermuatan
positif) pada inti atom oksigen lebih banyak dibandingkan dengan inti hidrogen. Oleh
karena itu, ikatan kovalen yang terbentuk bersifat polar dimana ikatan cenderung
tertarik ke arah oksigen daripada ke arah hidrogen. Akibatnya, molekul air memiliki
momen dipol dimana atom hidrogen memiliki kecenderungan bermuatan positif
sedangkan atom oksigen memiliki kecenderungan bermuatan negatif.
Adanya momen dipol tersebut menyebabkan molekul air dapat saling tertarik satu
sama lain membentuk ikatan hidrogen. Ikatan ini terjadi antara atom hidrogen pada
molekul air yang satu berikatan dengan atom oksigen pada molekul air yang lainnya.
Ikatan hidrogen yang terbentuk antara molekul air ini memiliki kekuatan yang relatif
lemah jika dibandingkan dengan ikatan kovalen yang terbentuk pada molekul air

3. Nukleus, karena fungsi nukleus sendiri yaitu untuk mengkoordinasi proses


metabolisme.
contohnya pembelahan sel, pertumbuhan sel, serta sintesis protein.
4. Denaturasi protein adalah perubahan struktur protein dikarenakan adanya kerusakan
atau putusnya sebagian ikatan ikatan dalam protein 
Faktor penyebabnya adalah
- faktor fisik : panas, tekanan, pengadukan
- faktor kimiawi : ph atau tingkat keasaman, pelarut organik, senyawa organik,
deterjen, garam
5. Secara umum, mekanisme kerja enzim dapat digambarkan sebagai berikut. Setiap
enzim bertindak atas target tertentu yang disebut substrat, yang diubah menjadi
produk yang dapat digunakan melalui aksi enzim. Dengan kata lain, enzim bereaksi
dengan substrat membentuk kompleks enzim-substrat. Setelah reaksi selesai, enzim
tetap sama, tapi substrat mengubah produk. Misalnya, sukrase tindakan enzim pada
substrat sukrosa untuk membentuk produk - fruktosa dan glukosa.
Masing-masing enzim memiliki area spesifik (disebut situs aktif) yang dimaksudkan
untuk substrat tertentu untuk mendapatkan terpasang. Situs aktif enzim ini
melengkapi bagian tertentu dari substrat, sejauh bentuk yang bersangkutan. Substrat
akan masuk ke dalam situs aktif dengan sempurna, dan reaksi antara mereka terjadi.
Substrat yang tepat akan masuk ke dalam situs aktif enzim dan membentuk kompleks
enzim-substrat. Ini adalah di situs ini aktif bahwa substrat ditransformasikan ke
produk yang dapat digunakan. Setelah reaksi selesai, dan produk yang dirilis, situs
aktif tetap sama dan siap untuk bereaksi dengan substrat baru.

6. a. Perbedaan antara nukleusida dan nukleutida

- Nukleosida terdiri dari basa nitrogen yang terikat secara kovalen dengan gula
(ribosa atau deoksiribosa) tetapi tanpa gugus fosfat.

- Nukleotida terdiri dari basa nitrogen, gula (ribosa atau deoksiribosa) dan satu sampai
tiga gugus fosfat.

Nukleosida = Basa + Gula


Nukleotida = Gula + Basa + Fosfat

b. perbedaan DNA dan RNA

Perbedaan DNA RNA

rantai panjang , ganda, dan rantai pendek, tunggal,


Bentuk
berpilin (double heliks) dan tidak berpilin

Mengendalikan faktor
keturunan dan sebagai
Mengendalikan sintesis
Fungsi materi genetik (bahan
protein
baku) untuk sintesis
protein sintesis protein.

Berada dalam nukleus,


Berada dalam nukleus,
Letak sitoplasma, kloroplas,
kloroplas, mitokondria
mitokondria

Komponen
Deoksiribosa Ribosa
Gula

Ukuran Panjang Pendek

Purin (adenin dan guanin) Purin (adenin dan


Jenis Basa
gugus fosfat. dan Pirimidin guanin) dan Pirimidin
Nitrogen
(sitosin dan timin) (sitosin dan urasil)

Kadar Tetap, tidak dipengaruhi Berubah-ubah sesuai


sesuai dengan jumlah
oleh aktivitas sintesis
sintesis protein yang
protein.
dibutuhkan.

Periode pendek karena


Keberadaannya Permanen.
mudah terurai.

c. basa nitrogen pada asam nukleat DNA dan RNA

- Basa nitrogen DNA


1. Purin : adenin dan guanin
2. Pirimidin : sitosine dan timin
- Basa nitrogen RNA
1. Purin : adenin dan guanin
2. Pirimidin : sitosin dan urasil

7. Mekanisme degradasi asam amino

8. Mekanisme dari metabolisme purin menjadi asam urat


Pembentukan asam urat dimulai dengan metabolisme dari DNA dan RNA menjadi
adeneosine dan guanosin. Proses ini berlangsung secara terus menerus didalam tubuh.
Sebagian besar sel tubuh selalu diproduksi dan digantikan, terutama dalam darah.
Adeneosine yang terbentuk kemudian dimetabolisme menjadi hipoksantin.
Hipoksantin kemudian dimetabolsime menjadi xanthine, sedamgkan guanosin
dimetabolisme menjadi xantin.
Kemudoan xantin dari hasil metabolisme hiposantin dan guanosin dimteaboslisme
dengan bantuan enzim xanthine oxidase menjadi asam urat. Keberadaan enzim
xanthine oxidase menjadi sangat penting dalam metabolosme purin, karena mengubah
hipoksantin menjadi xanthine, dan kemudian xanthine menjadi asam urat

Anda mungkin juga menyukai