Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN

KELAS EDUKASI JIWA

A. LATAR BELAKANG
Gangguan Skizofrenia merupakan gangguan jiwa kronis yang ditandai dengan adanya
gejala positif, gejala negatif dan gejala kognitif. Gejala-gejala tersebut mempengaruhi hampir
semua aspek aktivitas mental, termasuk persepsi, perhatian (atensi), memori serta emosi
(Lieberman et.al., 2012; Moore, 2008). Orang Dengan Skizofrenia (ODS)memiliki satu atau lebih
dari gejala psikotik berupa gangguan persepsi terhadap lingkungan, kekacauan proses berpikir,
kekacauan dalam berbicara, kekacauan dalam tingkah laku, dan gejala-gejala negatif seperti afek
mendatar, alogia, atau kehilangan minat (Sadock andSadock, 2015).
Prevalensi skizofrenia seumur hidup dilaporkan secara bervariasi terentang dari 1-1,5%
(Sadock and Sadock, 2010). Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, gangguan jiwa berat
(Psikotik) di Indonesia adalah 1,7 permil.
Dari data Kasus Skizofrenia di Puskesmas Tanjung Selor, prevalensinya cenderung
meningkat, dari data tahun 2017 ada sebanyak 36 orang, dan pada tahun 2018 sebanyak 43
orang. Hanya saja kekambuhan dari pasien-pasien yg sudah lama juga tinggi, akibat
ketidakteraturan minum obat, dukungan keluarga kurang, kurang informasi atau kurang
pemahaman dari pasien dan keluarga tentang penyakit ini.
Atas dasar ini pulalah merasa perlu untuk diadakan kelas edukasi jiwa agar kasus-kasus
skizofrenia dapat tuntas pengobatannya, menurunkan angka kekambuhan serta meningkatkan
peran keluarga dalam pengawasan minum obat dan pendampingan pasiennya serta meningkatkan
pengetahuan tentang penyakit skizofrenia.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan peran serta keluarga dalam upaya pengobatan skizofrenia.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan pengobatan.
b. Mengurangi angka kekambuhan pasien skizofrenia
c. Meningkatkan pengetahuan penderita dan keluarga tentang penyakit skizofrenia.

C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari /Tanggal : Jumat, 10 Juli 2020
Tempat : Lapangan Voly UPT.Puskesmas Tanjung Selor

D. PROSES
Sesuai dengan alokasi dana yang tertera dalam dan BOK tahun 2020, maka kegiatan Kelas
Edukasi Jiwa yang kegiatannya dalam bentuk penyuluhan/edukasi, tanya jawab, sharing
pengalaman, dan lain-lain.
1. Jumlah peserta pertemuan 25 orang , penderita skizofrenia yang stabil dan keluarganya.
2. Pemberian edukasi dan materi penyuluhan tentang sehat jiwa dan gangguan jiwa oleh
penanggungjawab program.
E. BENTUK PERTANGGUNG JAWABAN
Bentuk pertanggungjawaban disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan sebagai
berikut:
1. Undangan pemberitahuan
2. Kerangka acuan kegiatan
3. Daftar hadir peserta
4. Tanda terima transport lokal
5. Notulen pertemuan
6. Laporan Kegiatan
F. PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan Kelas Edukasi Jiwa, adanya dana tersedia pada Dana BOK tahun 2020.

G. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Kelas Edukasi Jiwa ini di buat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

KERANGKA ACUAN
KELAS EDUKASI KESEHATAN JIWA

A. LATAR BELAKANG
Gangguan Skizofrenia merupakan gangguan jiwa kronis yang ditandai dengan
adanya gejala positif, gejala negatif dan gejala kognitif. Gejala-gejala tersebut mempengaruhi
hampir semua aspek aktivitas mental, termasuk persepsi, perhatian (atensi), memori serta emosi
(Lieberman et.al., 2012; Moore, 2008). Orang Dengan Skizofrenia (ODS)memiliki satu atau lebih
dari gejala psikotik berupa gangguan persepsi terhadap lingkungan, kekacauan proses berpikir,
kekacauan dalam berbicara, kekacauan dalam tingkah laku, dan gejala-gejala negatif seperti afek
mendatar, alogia, atau kehilangan minat (Sadock andSadock, 2015).
Prevalensi skizofrenia seumur hidup dilaporkan secara bervariasi terentang dari 1-1,5%
(Sadock and Sadock, 2010). Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, gangguan jiwa berat
(Psikotik) di Indonesia adalah 1,7 permil.
Dari data Kasus Skizofrenia di Puskesmas Tanjung Selor, prevalensinya cenderung
meningkat, dari data tahun 2017 ada sebanyak 36 orang, dan sampai bulan September 2018 sudah
30 orang. Hanya saja kekambuhan dari pasien-pasien yg sudah lama juga tinggi, akibat
ketidakteraturan minum obat, dukungan keluarga kurang, kurang informasi atau kurang
pemahaman dari pasien dan keluarga tentang penyakit ini.
Atas dasar ini pulalah merasa perlu untuk diadakan kelas edukasi kesehatan jiwa agar
kasus-kasus skizofrenia dapat tuntas pengobatannya, menurunkan angka kekambuhan serta
meningkatkan peran keluarga dalam pengawasan minum obat dan pendampingan pasiennya serta
meningkatkan pengetahuan tentang penyakit skizofrenia.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan peran serta keluarga dalam upaya pengobatan skizofrenia.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan pengobatan..
b. Mengurangi angka kekambuhan pasien skizofrenia
c. Meningkatkan pengetahuan penderita dan keluarga tentang penyakit skizofrenia.

C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari /Tanggal : Jumat / 26 Oktober 2018
Tempat : Ruang Pertemuan UPT.Puskesmas Tanjung Selor

D. PROSES
Sesuai dengan alokasi dana yang tertera dalam dan BOK tahun 2018, maka kegiatan Kelas
Edukasi Kesehatan Jiwa yang kegiatannya dalam bentuk penyuluhan,tanya jawab, sharing
pengalaman, dan lain-lain.
1. Jumlah peserta pertemuan 30 orang , penderita skizofrenia yang stabil dan keluarganya.
2. Pemberian edukasi dan materi penyuluhan tentang sehat jiwa dan gangguan jiwa oleh
penanggungjawab program.

E. BENTUK PERTANGGUNG JAWABAN


Bentuk pertanggungjawaban disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan sebagai
berikut:
1. Undangan pemberitahuan
2. Kerangka acuan kegiatan
3. Daftar hadir peserta
4. Tanda terima transport lokal
5. Notulen pertemuan
6. Laporan Kegiatan

F. PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan Kelas Edukasi Kesehatan Jiwa, adanya dana tersedia pada Dana BOK
tahun 2018.

G. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Kelas Edukasi Kesehatan Jiwa ini di buat untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
KERANGKA ACUAN
KELAS EDUKASI KESEHATAN JIWA

A. LATAR BELAKANG
Gangguan Skizofrenia merupakan gangguan jiwa kronis yang ditandai dengan
adanya gejala positif, gejala negatif dan gejala kognitif. Gejala-gejala tersebut mempengaruhi
hampir semua aspek aktivitas mental, termasuk persepsi, perhatian (atensi), memori serta emosi
(Lieberman et.al., 2012; Moore, 2008). Orang Dengan Skizofrenia (ODS)memiliki satu atau lebih
dari gejala psikotik berupa gangguan persepsi terhadap lingkungan, kekacauan proses berpikir,
kekacauan dalam berbicara, kekacauan dalam tingkah laku, dan gejala-gejala negatif seperti afek
mendatar, alogia, atau kehilangan minat (Sadock andSadock, 2015).
Prevalensi skizofrenia seumur hidup dilaporkan secara bervariasi terentang dari 1-1,5%
(Sadock and Sadock, 2010). Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, gangguan jiwa berat
(Psikotik) di Indonesia adalah 1,7 permil.
Dari data Kasus Skizofrenia di Puskesmas Tanjung Selor, prevalensinya cenderung
meningkat, dari data tahun 2017 ada sebanyak 36 orang, dan sampai bulan September 2018 sudah
30 orang. Hanya saja kekambuhan dari pasien-pasien yg sudah lama juga tinggi, akibat
ketidakteraturan minum obat, dukungan keluarga kurang, kurang informasi atau kurang
pemahaman dari pasien dan keluarga tentang penyakit ini.
Atas dasar ini pulalah merasa perlu untuk diadakan kelas edukasi kesehatan jiwa agar
kasus-kasus skizofrenia dapat tuntas pengobatannya, menurunkan angka kekambuhan serta
meningkatkan peran keluarga dalam pengawasan minum obat dan pendampingan pasiennya serta
meningkatkan pengetahuan tentang penyakit skizofrenia.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan peran serta keluarga dalam upaya pengobatan skizofrenia.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan pengobatan..
b. Mengurangi angka kekambuhan pasien skizofrenia
c. Meningkatkan pengetahuan penderita dan keluarga tentang penyakit skizofrenia.

C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari /Tanggal : Jumat / 9 November 2018
Tempat : Ruang Pertemuan UPT.Puskesmas Tanjung Selor

D. PROSES
Sesuai dengan alokasi dana yang tertera dalam dan BOK tahun 2018, maka kegiatan Kelas
Edukasi Kesehatan Jiwa yang kegiatannya dalam bentuk penyuluhan,tanya jawab, sharing
pengalaman, dan lain-lain.
1. Jumlah peserta pertemuan 30 orang , penderita skizofrenia yang stabil dan keluarganya.
2. Pemberian edukasi dan materi penyuluhan tentang sehat jiwa dan gangguan jiwa oleh
penanggungjawab program.

E. BENTUK PERTANGGUNG JAWABAN


Bentuk pertanggungjawaban disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan sebagai
berikut:
1. Undangan pemberitahuan
2. Kerangka acuan kegiatan
3. Daftar hadir peserta
4. Tanda terima transport lokal
5. Notulen pertemuan
6. Laporan Kegiatan

F. PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan Kelas Edukasi Kesehatan Jiwa, adanya dana tersedia pada Dana BOK
tahun 2018.

G. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Kelas Edukasi Kesehatan Jiwa ini di buat untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

KERANGKA ACUAN
KELAS EDUKASI KESEHATAN JIWA

A. LATAR BELAKANG
Gangguan Skizofrenia merupakan gangguan jiwa kronis yang ditandai dengan
adanya gejala positif, gejala negatif dan gejala kognitif. Gejala-gejala tersebut mempengaruhi
hampir semua aspek aktivitas mental, termasuk persepsi, perhatian (atensi), memori serta emosi
(Lieberman et.al., 2012; Moore, 2008). Orang Dengan Skizofrenia (ODS)memiliki satu atau lebih
dari gejala psikotik berupa gangguan persepsi terhadap lingkungan, kekacauan proses berpikir,
kekacauan dalam berbicara, kekacauan dalam tingkah laku, dan gejala-gejala negatif seperti afek
mendatar, alogia, atau kehilangan minat (Sadock andSadock, 2015).
Prevalensi skizofrenia seumur hidup dilaporkan secara bervariasi terentang dari 1-1,5%
(Sadock and Sadock, 2010). Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, gangguan jiwa berat
(Psikotik) di Indonesia adalah 1,7 permil.
Dari data Kasus Skizofrenia di Puskesmas Tanjung Selor, prevalensinya cenderung
meningkat, dari data tahun 2017 ada sebanyak 36 orang, dan sampai bulan September 2018 sudah
30 orang. Hanya saja kekambuhan dari pasien-pasien yg sudah lama juga tinggi, akibat
ketidakteraturan minum obat, dukungan keluarga kurang, kurang informasi atau kurang
pemahaman dari pasien dan keluarga tentang penyakit ini.
Atas dasar ini pulalah merasa perlu untuk diadakan kelas edukasi kesehatan jiwa agar
kasus-kasus skizofrenia dapat tuntas pengobatannya, menurunkan angka kekambuhan serta
meningkatkan peran keluarga dalam pengawasan minum obat dan pendampingan pasiennya serta
meningkatkan pengetahuan tentang penyakit skizofrenia.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan peran serta keluarga dalam upaya pengobatan skizofrenia.
2.Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan pengobatan..
b. Mengurangi angka kekambuhan pasien skizofrenia
c. Meningkatkan pengetahuan penderita dan keluarga tentang penyakit skizofrenia.

C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari /Tanggal : Jumat / 7 Desember 2018
Tempat : Ruang Pertemuan UPT.Puskesmas Tanjung Selor

D. PROSES
Sesuai dengan alokasi dana yang tertera dalam dan BOK tahun 2018, maka kegiatan Kelas
Edukasi Kesehatan Jiwa yang kegiatannya dalam bentuk penyuluhan,tanya jawab, sharing
pengalaman, dan lain-lain.
1. Jumlah peserta pertemuan 30 orang , penderita skizofrenia yang stabil dan keluarganya.
2. Pemberian edukasi dan materi penyuluhan tentang sehat jiwa dan gangguan jiwa oleh
penanggungjawab program.

E. BENTUK PERTANGGUNG JAWABAN


Bentuk pertanggungjawaban disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan sebagai
berikut:
1. Undangan pemberitahuan
2. Kerangka acuan kegiatan
3. Daftar hadir peserta
4. Tanda terima transport lokal
5. Notulen pertemuan
6. Laporan Kegiatan

F. PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan Kelas Edukasi Kesehatan Jiwa, adanya dana tersedia pada Dana BOK
tahun 2018.

G. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Kelas Edukasi Kesehatan Jiwa ini di buat untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

KERANGKA ACUAN
KELAS EDUKASI KESEHATAN JIWA

A. LATAR BELAKANG
Gangguan Skizofrenia merupakan gangguan jiwa kronis yang ditandai dengan
adanya gejala positif, gejala negatif dan gejala kognitif. Gejala-gejala tersebut mempengaruhi
hampir semua aspek aktivitas mental, termasuk persepsi, perhatian (atensi), memori serta emosi
(Lieberman et.al., 2012; Moore, 2008). Orang Dengan Skizofrenia (ODS)memiliki satu atau lebih
dari gejala psikotik berupa gangguan persepsi terhadap lingkungan, kekacauan proses berpikir,
kekacauan dalam berbicara, kekacauan dalam tingkah laku, dan gejala-gejala negatif seperti afek
mendatar, alogia, atau kehilangan minat (Sadock andSadock, 2015).
Prevalensi skizofrenia seumur hidup dilaporkan secara bervariasi terentang dari 1-1,5%
(Sadock and Sadock, 2010). Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, gangguan jiwa berat
(Psikotik) di Indonesia adalah 1,7 permil.
Dari data Kasus Skizofrenia di Puskesmas Tanjung Selor, prevalensinya cenderung
meningkat, dari data tahun 2017 ada sebanyak 36 orang, dan sampai bulan September 2018 sudah
30 orang. Hanya saja kekambuhan dari pasien-pasien yg sudah lama juga tinggi, akibat
ketidakteraturan minum obat, dukungan keluarga kurang, kurang informasi atau kurang
pemahaman dari pasien dan keluarga tentang penyakit ini.
Atas dasar ini pulalah merasa perlu untuk diadakan kelas edukasi kesehatan jiwa agar
kasus-kasus skizofrenia dapat tuntas pengobatannya, menurunkan angka kekambuhan serta
meningkatkan peran keluarga dalam pengawasan minum obat dan pendampingan pasiennya serta
meningkatkan pengetahuan tentang penyakit skizofrenia.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan peran serta keluarga dalam upaya pengobatan skizofrenia.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan pengobatan..
b. Mengurangi angka kekambuhan pasien skizofrenia
c. Meningkatkan pengetahuan penderita dan keluarga tentang penyakit skizofrenia.
C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari /Tanggal : Jumat / 1 Maret 2019
Tempat : Ruang Pertemuan “Cendana” UPT.Puskesmas Tanjung Selor

D. PROSES
Sesuai dengan alokasi dana yang tertera dalam dan BOK tahun 2018, maka kegiatan Kelas
Edukasi Jiwa yang kegiatannya dalam bentuk penyuluhan,tanya jawab, sharing pengalaman, dan
lain-lain.
1. Jumlah peserta pertemuan 35 orang , penderita skizofrenia yang stabil dan keluarganya.
2. Pemberian edukasi dan materi penyuluhan tentang sehat jiwa dan gangguan jiwa oleh
penanggungjawab program.
E. BENTUK PERTANGGUNG JAWABAN
Bentuk pertanggungjawaban disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan sebagai
berikut:
1. Undangan pemberitahuan
2. Kerangka acuan kegiatan
3. Daftar hadir peserta
4. Tanda terima transport lokal
5. Notulen pertemuan
6. Laporan Kegiatan

F. PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan Kelas Edukasi Kesehatan Jiwa, adanya dana tersedia pada Dana BOK
tahun 2019.

G. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Kelas Edukasi Jiwa ini di buat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
KERANGKA ACUAN
KELAS EDUKASI KESEHATAN JIWA

A. LATAR BELAKANG
Gangguan Skizofrenia merupakan gangguan jiwa kronis yang ditandai dengan adanya
gejala positif, gejala negatif dan gejala kognitif. Gejala-gejala tersebut mempengaruhi hampir
semua aspek aktivitas mental, termasuk persepsi, perhatian (atensi), memori serta emosi
(Lieberman et.al., 2012; Moore, 2008). Orang Dengan Skizofrenia (ODS) memiliki satu atau
lebih dari gejala psikotik berupa gangguan persepsi terhadap lingkungan, kekacauan proses
berpikir, kekacauan dalam berbicara, kekacauan dalam tingkah laku, dan gejala-gejala negatif
seperti afek mendatar, alogia, atau kehilangan minat (Sadock and Sadock, 2015).
Prevalensi skizofrenia seumur hidup dilaporkan secara bervariasi terentang dari 1-1,5%
(Sadock and Sadock, 2010). Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, gangguan jiwa berat
(Psikotik) di Indonesia adalah 1,7 permil.
Dari data Kasus Skizofrenia di Puskesmas Tanjung Selor, prevalensinya cenderung
meningkat, dari data tahun 2017 ada sebanyak 36 orang, dan sampai bulan September 2018 sudah
30 orang. Hanya saja kekambuhan dari pasien-pasien yg sudah lama juga tinggi, akibat
ketidakteraturan minum obat, dukungan keluarga kurang, kurang informasi atau kurang
pemahaman dari pasien dan keluarga tentang penyakit ini.
Atas dasar ini pulalah merasa perlu untuk diadakan kelas edukasi kesehatan jiwa agar
kasus-kasus skizofrenia dapat tuntas pengobatannya, menurunkan angka kekambuhan serta
meningkatkan peran keluarga dalam pengawasan minum obat dan pendampingan pasiennya serta
meningkatkan pengetahuan tentang penyakit skizofrenia.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan peran serta keluarga dalam upaya pengobatan skizofrenia.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan pengobatan
b. Mengurangi angka kekambuhan pasien skizofrenia
c. Meningkatkan pengetahuan penderita dan keluarga tentang penyakit skizofrenia.

C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari /Tanggal : Rabu / 16 September 2020
Tempat : Kafe Lupis Tanjung Rumbia, Kelurahan Tanjung Selor Hulu

D. PROSES
Sesuai dengan alokasi dana yang tertera dalam dan BOK tahun 2019, maka kegiatan Kelas
Edukasi Jiwa yang kegiatannya dalam bentuk penyuluhan,tanya jawab, sharing pengalaman, dan
lain-lain.
1. Jumlah peserta pertemuan 35 orang , penderita skizofrenia yang stabil dan keluarganya.
2. Pemberian edukasi dan materi penyuluhan tentang sehat jiwa dan gangguan jiwa oleh
penanggungjawab program.
E. BENTUK PERTANGGUNG JAWABAN
Bentuk pertanggungjawaban disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan sebagai
berikut:
1. Undangan pemberitahuan
2. Kerangka acuan kegiatan
3. Daftar hadir peserta
4. Tanda terima transport lokal
5. Notulen pertemuan
6. Laporan Kegiatan

F. PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan Kelas Edukasi Kesehatan Jiwa, adanya dana tersedia pada Dana BOK
tahun 2019.

G. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Kelas Edukasi Jiwa ini di buat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai