NAMA : NISRINA
STAMBUK : 15020160079
PEMBIMBING : 1. Dr. HASNAENI, S.Si., M.Sc., Apt.
2. Dr. ASNI AMIN, S.Si., M.Farm., Apt.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2010, h. 75).
aktif pada salah satu atau seluruh bagiannya yang dapat dimanfaatkan
dimanfaatkan meliputi daun, buah, bunga, biji, akar, rimpang, batang, kulit
kayu, dan getahnya (Sada & Tanjung 2010, h. 40). Dimana masyarakat
Universitas Muslim Indonesia
2
dan fenolat (Rosyidah 2011, h.1). Selain itu, tumbuhan dari famili ini juga
tahap awal yang perlu dilakukan yaitu uji toksisitas. Dan salah satu
metode awal yang dapat digunakan yaitu metode Brine Shrimp Lethality
memiliki korelasi dengan aktivitas antikanker. Selain itu, metode ini juga
mudah dikerjakan, murah, cepat, dan cukup akurat (Meyer et al. 1982).
B. Rumusan Masalah
pertumbuhan A. salina L. ?
1. Maksud
2. Tujuan Umum
salina L.
3. Tujuan Khusus
salina L.).
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Kerangka Pikir
Tanaman famili
anacardiaceae
Data Ilmiah
F. Hipotesis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
campuran; dalam malai. Daun berkelopak 4-5, bersatu atau tidak bersatu.
Daun mahkota 4-5, berdaun lepas, atau tidak berdaun. Benang sari 10
beberapa bakal buah lepas. Bakal biji per ruang satu. Buah batu.
a. Genus Mangifera
dengan panjang 10-32 cm dan lebar 2-10 cm, pada kedua belah sisi
tulang daun tengah dengan jumlah 12-25 tulang daun samping; daun
berwarna kuning atau ungu, memiliki panjang 3-5 mm, benang sari
bola sampai ellipsoid, dengan pangkal yang miring, panjang 4-25 cm.
daging buah kuning atau orange, berserabut atau tidak. Bii batu
b. Genus Anacardium
dan ujung membulat, melekuk ke dalam, gundul, 8-22 kali 5-13 cm.
0,5-1 cm. anak tangkai bunga 2-5 mm. kelopak berambut, tinggi 4-5
merah. Panjang lk I cm, tonjolan daun bunga sangat kecil. Bunga jantan
lk 6 mm; staminodia 2-4 mm, bakal buah oval lebar. Tangkai buah
bernoda merah, panjang 4-7,5 cm. Buah coklat tua, tinggi lk 3 cm.
c. Genus Spondias
sedikit beringgit, 8-20 kali 2,5-8 cm. bunga hampir selalu duduk,
putik pada bunga yang berkelamin 2 dan bunga betina 4-5. Buah
d. Genus Bouea
getah bening menjadi hitam. Tidak ada tonjolan daun yang berlawanan,
ovoid, 4-6 x 3,5-5 mm, sisik dari pasangan luar biasanya lebih pendek
langit-langit, atau elips hingga eliptik sempit, (11,5-) 14,5-30 dari (4-) 5-
yang segera berubah menjadi coklat. Buah pelok, agak bulat, bergaris
tengah 2,5 - 5 cm, kuning sampai orange, rasanya asam sampai manis
B. Toksisitas
Uji toksisitas adalah suatu uji untuk mendeteksi efek toksik suatu zat
pada sistem biologi dan untuk memperoleh data dosis respon yang khas
dari sediaan uji. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk memberikan
terhadap suatu sediaan uji hasil uji toksisitas tidak dapat digunakan
faktor yang menentukan hasil uji toksisitas secara in vivo dapat dipercaya
adalah pemilihan spesies hewan uji, galur dan jumlah hewan serta
Uji ini dilakukan dengan memberikan zat kimia yang sedang diuji
sebanyak satu kali atau beberapa kali dalam jangka waktu 24 jam.
ulang biasanya setiap hari, atau lima kali seminggu, selama jangka
waktu kurang lebih 10% masa hidup hewan, yaitu 3 bulan untuk tikus
bulan untuk mencit, 24 bulan untuk tikus, dan 7-10 tahun untuk anjing
tertentu sering kali bersifat toksik terhadap larva udang. Oleh karena itu,
aktivitas biologis secara umum dan digunakan pertama kali oleh Institut
biaya yang cukup besar, oleh karena itu pengujian dengan A. salina L. ini
yang bersifat toksik dari bahan alam. Metode ini dapat digunakan sebagai
adanya korelasi terhadap suatu uji spesifik antikanker (Harmita & Radji
2008, h. 77).
kecil atau sama dengan 1000 μg/mL (LC50 ≤ 1000 μg/mL) (Harmita & Radji
2008, h. 77).
(Artemia salina Leach) dapat juga digunakan untuk mengetahui sifat toksik
bahan alam. Metode yang menggunakan larva udang untuk uji toksisitas
disebut Brine Shrimp Lethality Test (BST) (Harmita & Radji 2008, h. 78).
1. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari larva udang (A. salina L.), yaitu (Mudjiman
1995) :
Divisi : Animal
Phylum : Arthropoda
Kelas : Crustaceae
Subkelas : Branchiopoda
Ordo : Anostraca
Familia : Arthemidae
Genus : Artemia
2. Morfologi
1995).
garam 5-70 permil akan menetas sekitar 18-24 jam. Artemia yang baru
dengan panjang sekitar 400 mikron, lebar 170 mikron dan berat 0,002
ditandai adanya tangkai mata yang jelas terlihat pada kedua sisi bagian
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Metode Penelitian
review yaitu suatu metode yang tidak memiliki panduan tertentu (non-
systematic review).
1. Alat
2. Bahan
mendeley tipe free, jurnal nasional dan internasional ber ISSN (minimal
D. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan Laptop
mendeley free.
famili anacardiaceae
mendownload jurnal terkait, baik jurnal nasional yang ber ISSN maupun
Science.
online, dengan cara klik literatur search, masukkan kata kunci (penulis,
judul, atau topik) dokumen yang diinginkan, tekan enter, kemudian klik
akhir kutipan dituliskan kode atau nama pengarang pada jurnal yang
akan tampil didaftar pustaka dan akan dapat dibuka file jika diklik 2 kali
BAB IV
B. Pembahasan
dipaparnya. Sedangkan uji toksisitas yaitu suatu uji yang dilakukan untuk
terhadap sistem biologi yang dipaparnya, selain data toksik yang diperoleh
Salah satu metode skrining awal yang dapat digunakan dalam uji
yang bersifat toksik dari bahan alam (Harmita & Radji 2008, h. 77). Selain
itu, metode ini juga merupakan metode awal yang banyak digunakan
memiliki korelasi dengan aktivitas antikanker. Dan metode ini juga mudah
Hewan uji yang biasa digunakan dalam metode BSLT yaitu Artemia
mirip dengan RNA-polymerase II pada kelenjar timus anak sapi, hati tikus,
sel HeLa (salah satu sel kanker turunan dari sel epitel leher rahim
LC50 yang kurang dari 1000 ppm. Dimana suatu senyawa dapat dikatakan
toksik apabila memiliki nilai LC 50 ¿ 1000 ppm (Meyer et al. 1982), LC50
kematian dari hewan uji sebanyak 50% (Nursal, Wulandari & Rio 2016,
h.13).
Adapun tanaman yang dikaji dalam penelitian ini yaitu kulit batang
senyawa kimia yang mirip satu sama lain, dapat dilihat dalam tabel
berikut.
bahwa species-species tanaman yang berasal dari genus dan famili yang
sama (dalam hal ini yaitu famili anacardiaceae) pada umumnya memiliki
kandungan senyawa kimia yang sama atau kerangka dasar yang sama.
Dan dikatakan bahwa suatu sampel yang berasal dari bahan alam
& Kumaunang 2012, h.128). Salah satu senyawa kimia yang memiliki sifat
toksik yaitu flavonoid, selain itu flavonoid juga berguna pada manusia
DAFTAR PUSTAKA
Harmita & Radji, M 2008, Buku Ajar Analisis Hayati, 3rd edn, J Manurung
(ed.), EGC, Jakarta.
Hernandez, P et al. 2007, ‘Protective effect of Mangifera indica L.
polyphenols on human T lymphocytes against activation-induced cell
death’, Pharmacological Research, vol. 55, no. 2, pp. 167–173.
Juhaerih, E 2013, ‘UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN
KEMANGI ( Ocimum canum Sims ) TERHADAP LARVA Artemia
Salina Leach DENGAN METODE BRINE’.
Kristanti, AN et al. 2008, Buku Ajar Fitokimia, 1st edn, AN Kristanti (ed.),
Airlangga University Press, Surabaya.
Latifah, N& D 2018, ‘Keanekaragaman Genus Dan Spesies Tumbuhan
Dari Famili’, Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah,
vol. 3, no. 1, pp. 306–310.
Lestari, B et al. 2017, Buku Ajar Farmakologi Dasar, 1st edn, UB Press,
Malang.
Marliani, L, Naimah, A, & Roni, A 2016, ‘Penetapan Kadar Fenolat Total
dan Flavonoid Total Ekstrak Etanol Daun, Kulit Batang dan Kulit Buat
Katsuri (Mangifera casturi)’, Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan
Obat Indonesia ke-50, , no. April 2016, pp. 275–281.
Meyer, BN, Ferrigni, NR, & Putnam, JE 1982, ‘Brine shrimp: A convenient
general bioassay for active plant constituents’, Planta Medica, vol.
45, no. 1, pp. 31–34.
Mudjiman, A 1995, Makanan Ikan, PT. Penerbit Swadaya, Jakarta.
Mustikasari, K & Ariyani, D 2008, ‘Studi Potensi Binjai (Mangifera caesia)
Dan Kasturi (Mangifera casturi) Sebagai Antidiabetes Melalui
Skrining Fitokimia Pada Akar dan Batang’, Sains dan Terapan Kimia,
vol. 2, no. 2, pp. 64–73.
Nadila, I, Istiana, I, & Wydiamala, E 2017, ‘Aktivitas Larvasida Ekstrak
Etanol Daun Binjai (Mangifera caesia) Terhadap Larva Aedes
aegypti’, Berkala Kedokteran, vol. 13, no. 1, p. 61.
Nursal, Wulandari, S, & Rio, S 2016, ‘Uji Toksisitas Ekstrak Kulit Batang
Rengas (Gluta renghas) Terhadap Larva Udang Artemia salina’, ,
Universitas Muslim Indonesia
23
LAMPIRAN