Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT HIPERTENSI DIRUANG IGD

RSUD Dr. MUHAMMAD SALEH PROBOLINGGO

OLEH :

KELOMPOK I

1. Robiatul Fitriah [14401.14.15032]


2. Dimas Pratama Saputro [14401.14.15008]
3. Budiono [14401.15.16040]
4. Nia Devianti [14401.14.15025]
5. Fadilah Ratna Sari [14401.14.15010]

AKADEMI KEPERAWATAN HAFSHAWATY

ZAINUL HASAN GENGGONG

PROBOLINGGO

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI

MATA AJAR     : Hipertensi


POKOK BAHASAN            : Pengertian dan Perawatan Hipertensi
WAKTU                               : 20 menit
HARI/TANGGAL                 : Rabu, 17 Mei 2017
TEMPAT                              : IGD RSUD Mohmmad Saleh Probolinggo
SASARAN                           : Keluarga Pasien
PENYULUH                         : Kelompok 4 Akper Hafhawaty Probolinggo
I. LATAR BELAKANG

Hipertensi merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi di


masyarakat, oleh karena itu pengetahuan mengenai penyakit hipertensi dan
perawatannya di rumah merupakan informasi yang sudah selayaknya
diketahui oleh masyarakat. Insiden hipertensi tinggi dan terus meningkat di
masyarakat, selain itu komplikasi akibat penyakit hipertensi dapat berakibat
fatal bagi penderita jika tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang
adekuat.

Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri


yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah
terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Secara umum,
hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang
abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap
stroke, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal yang
merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.

Gangguan kesehatan ini ditandai terjadinya kenaikan tekanan darah


sistolik (atas) 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolik (bawah) 90
mmHg atau lebih. Pada Populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai
tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan sistolik 90 mmHg. (Smelter, 2001)

II. TUJUAN PENYULUHAN UMUM


Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang hipertensi selama 1 x
20 menit keluarga mampu melakukan perawatan kepada dirinya sendiri
yang menderita hipertensi.

III. TUJUAN PENYULUHAN KHUSUS


Setelah diberikan  penyuluhan, keluarga dapat menjelaskan:
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Klasifikasi hipertensi
5. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan hipertensi
6. Komplikasi hipertensi
7. Cara pencegahan dan perawatan hipertensi

IV. MATERI
Terlampir
VI. METODE

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Diskusi

VII. MEDIA

Leaflet, Lembar SAP


VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Peserta


1. 2 menit Pembukaan:  Menjawab salam
 Memberi salam  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
 Menyebutkan materi/pokok bahasan memperhatikan
yang akan disampaikan.
2. 13 menit Pelaksanaan:  Menyimak dan
    Menjelaskan materi penyuluhan secara memperhatikan
berurutan dan teratur.
  Materi:
 Pengertian hipertensi
 Penyebab hipertensi
 Tanda dan gejala hipertensi
 Klasifikasi hipertensi
 Faktor-faktor yang dapat
menyebabkan hipertensi
 Komplikasi hipertensi
 Cara pencegahan dan perawatan
hipertensi

3. 3 menit Evaluasi :
      Meminta peserta menjelaskan atau
    Bertanya, dan
menyebutkan kembali: menjawab pertanyaan
 Pengertian hipertensi
 Penyebab hipertensi
 Tanda dan gejala hipertensi
 Klasifikasi hipertensi
 Faktor-faktor yang dapat
menyebabkan hipertensi
 Komplikasi hipertensi
 Cara pencegahan dan perawatan
hipertensi
4. 2 menit Penutup:
Mengakhiri pertemuan denganMenjawab salam
mengucapkan terimakasih dan
mengucapkan salam

IX.    EVALUASI
1. Tanya jawab
       
X.   LAMPIRAN MATERI
Lampiran Materi

1. Pengertian hipertensi
Hipertensi adalah terjadinya kenaikan darah sistolik (atas) 140 atau
lebih dan tekanan darah diastolik (bawah) 90 atau lebih. Disebut hipertensi
apabila seseorang yang terkena:
a. Telah berumur 18 tahun atau lebih
b. Bila 2 kali kunjungan berbeda tekanan diastolik 90 atau lebih
c. Beberapa kali pengukuran dengan hasil tekanan sistolik menetap 140
atau lebih.
2. Penyebab
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu
mendapatkan perhatian karena orang yang terserang cukup banyak dan
akibat jangka panjangnya mempunyai konsekuensi tertentu.
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi dalam dua golongan
yaitu:
a. Hipertensi primer atau essensiel. Dimana hipertensi ini tidak diketahui
penyebabnya, biasanya dihubungkan dengan faktor keturunan atau
lingkungan
b. Hipertensi sekunder, penyebabnya diketahui secara pasti seperti
gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal

3. Tanda Gejala
1. Sakit kepala dan pusing
2. Nyeri kepala berputar
3. Rasa berat di leher bagian belakang
4. Kadang mimisan
5. Marah/emosi tidak stabil
6. Mata berkunang – kunang
7. Telinga berdengung
8. Sukar tidur
9. Kesemutan
10. Kesulitan bicara
11. Rasa mual/muntah

4. Klasifikasi dan Derajat Hipertensi


Tahap Sistolik (atas) Diastole (bawah)
Normal 130-139mmHg 85-89mmHg
Tinggi 140-159mmHg 90-99mmHg
Ringan 160-179mmHg 100-109mmHg
Sedang 180-209mmHg 110-119mmHg
Berat 210mmHg 120mmHg
Sangat berat

5. Komplikasi
Efek pada organ :
a. Otak
Pemekaran pembuluh darah
Perdarahan
Kematian sel otak : stroke
b. Ginjal
Malam banyak kencing
Kerusakan sel ginjal
Gagal ginjal
c. Jantung
Membesar
Sesak nafas (dyspnoe)
Cepat lelah
Gagal jantung

6. Faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi.


a. Riwayat keluarga dengan hipertensi
b. Umur
c. Kegemukan
d. Merokok
e. Stress
f. Alkohol
g. Obat-obatan
h. Kurang olah raga
i. Makanan berlemak
j. Berhenti Haid
k. Penyakit (Kencing Manis, Jantung, Ginjal)
l. Stroke
m. Penyakit jantung koroner

7. Pencegahan dan Perawatan hipertensi


a. Pertahankan BB ideal
b. Olah raga
c. Batasi pemakaian garam
d. Hindari konsumsi alkohol
e. Tidak/berhenti merokok
f. Makan banyak buah & sayuran
g. Hindari minum kopi berlebihanRekreasi
h. Hindari/atasi stress
i. Cek tensi teratur/bulan (bila umur >40th)
Bagi yang sudah sakit:
a. Berobat secara teratur
b. Mentaati aturan minum obat
c. Konsultasi, bila akan minum obat lain
8. Diit Hipertensi

Diit hipertensi adalah jenis dan komposisi makanan yang diatur untuk
penderita hipertensi

9. Tujuan  Diit Hipertensi


Tujuan utama diit hipertensi adalah untuk menysuaikan dan
mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi sehingga dapat:

a. Menurunkan tekanan darah hingga normal.


b. Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk.

c. Membantu mengurangi timbunan cairan dan garam.

10. Makanan yang boleh dikonsumsi


a. Sumber kalori kompleks seperti beras, kentang, singkong, terigu,
tapioka, gula, hunkwe, makroni, mie, bihun, roti dan biskuit.
b. Sumber protein hewani (daging dan ikan maksimum 100 gram/ hari,
telur 1 butir/ hari, dan susu 200 gram/ hari) dan protein nabati (tahu,
tempe, dan kacang-kacangan)
c. Sayuran dan buah-buahan. Banyak terdapat kalium (potasium) dan
magnesium. Kalium merupakan ion utama dalam cairan intraseluler.
Semakin banyak kalium dikonsumsi. Maka konsentrasinya dalam
cairan intraseluler meningkat, sehingga cenderung menarik cairan dari
bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah

11. Makanan yang dibatasi


a. Untuk diet rendah garam ini, penggunaan daging/daging ayam/ikan
dibatasi paling banyak 100 gram per hariTelur Ayam/telur bebek,
paling banyak 1 butir sehari
b. Susu banyak paling banyak 200 cc sehari
c. Minuman dan sari buah dalam kemasan
12. Makanan yang tidak boleh dikonsumsi
a. Makanan yang banyak mengandung garam
b. Makanan yang banyak mengandung kolesterol
c. Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh
d. Makanan yang banyak menimbulkan gas

13. Bagaimana sebaiknya cara memasak


a. Makanan akan lebih enak apabila ditumis, digoreng, dipanggang
walaupun tanpa garam
b. Rasa tawar dapat diperbaiki dengan menggunakan bumbu-bumbu
yang tidak mengandung natrium seperti; bawang merah, bawang putih,
jahe, kunyit, salam, gula merah, cukak dsb.
c. Bila menggunakan makanan jadi, sebaiknya membaca “label”
d. Kata sodium/natrium (Na) menunjukan adanya garam natrium
e. Merebus, mengkukus, menumis, memanggang atau membakar.
Sebagian dari sayuran sebaiknya makan mentah atau sebagai lalapan

14. Cara Mengatur Diit


a. Hindari penggunaan kelapa, minyak kelapa, lemak hewan, margarine,
mentega sebagai pengganti gunakan minyak kacang atau minyak
jagung dalam jumlah tertentu
b. Batasi penggunaan daging hingga 3 kali seminggu dengan paling
banyak 50 gram tiap kali makan, makanlah ikan air tawar sebagai
pengganti.
c. Batasi penggunaan telur hingga hanya 3 kali seminggu.
d. Konsumsi tahu,tempe, dan hasil kacang-kacangan lainya
e. Batasi penggunaan gula, makanan dan minuman manis seperti sirup,
coca cola, limun, dodol, coklat, kolak, eskrim.
f. Makanlah banyak sayuran dan buah-buahan
DAFTAR PUSTAKA

Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.


Jakarta: Prima Medika
Soeparman dkk,2007  Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai