Abstract
Abstrak
Berkaitan dengan kualitas produk, bisa saat terinjak-ijak oleh siapapun yang
semula kualitas daun janggelan para petani lewat, termasuk kucing, ayam, maupun
memang kurang baik. Setelah daun anjing. Ketika daun sudah kering karena
janggelan di panen kemudian di jemur di sering terinjak atau terlindas maka banyak
halaman atau bahkan di jalan, yang setiap daun yang hancur sehingga kerusakkannya
menurut informan bisa mencapai 20 % sd oleh kelompok dan dijual dalam bentuk
30%. Setelah ada kegiatan IbM, meskipun kering.
musim penghujan mereka masih bisa Bentuk penjualan semula hanya
mengeringkan dengan alat teknologi dalam bentuk curah, setelah ada IbM dalam
sederhana rumah pengering. Biasanya saat bentuk kemasan press, sehingga harga
musim hujan kualitas daun bagus, karena jualnya bisa naik. Kelompok juga dibekali
belum tumbuh bunga, dan batang masing dengan pengetahuan dan ketrampilan dalam
sedikit. Penggunaan alat rumah pengering membuat pembukuan yang baik dan rapi.
selain dapat mengefisienkan waktu juga
mengurangi prosentase kerusakan daun 2. Edukasi Untuk Peningkatan
menjadi 10% sd 15%. Kemampuan
Untuk penjualan daun janggelan Evaluasi terhadap pengetahuan dan
kering semula mereka menjual ke tengkulak ketrampilan anggota kelompok tentang
dengan harga yang relatif rendah dan dijual usaha daun janggelan dilakukan juga dengan
sendiri-sendiri. Setelah ada kegiatan IbM membandingkan sebelum ada kegiatan IbM
penjualan dilakukan secara kolektif oleh dan sesudah ada kegiatan IbM.
kelompok. Bahkan ketika musim penghujan
tiba kelompok membeli daun janggelan
basah dari petani kemudian dikeringkan
E. DAFTAR PUSTAKA
Sumoprastowo, 2004, Memilih dan
Menyimpan Sayur-Mayur, Buah-
Buahan, dan Bahan Makanan,
Jakarta: Bumi Aksara.
Supryono, 2003, Mengukur Faktor-Faktor
Dalam Proses Pengeringan.Proyek
Pengembangan Sistem dan Standar
Pengelolaan Sekolah Menengah