Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA

MATA PELAJARAN EKONOMI


MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

Sintia Yuliandari
Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Surabaya, email: chint_5nis@rocketmail.com

Eko Wahjudi
Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Mengetahui proses pengembangan media pembelajaran berbasis
multimedia interaktif pada mata pelajaran ekonomi materi ayat jurnal penyesuaian perusahaan jasa
kelas XI IPS (2) Menguji kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan untuk siswa kelas XI
IPS (3) Mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran berbasis mutimedia interaktif yang
telah dikembangkan. Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan yang berisi tentang
pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada mata pelajaran ekonomi
materi ayat jurnal penyesuaian perusahaan jasa.Model pengembangan yang digunakan pada penelitian
ini terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), dan tahap
pengembangan (develop).Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis
multimedia interaktif yang dikembangkan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Dari ahli
materi kelayakan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif memperoleh nilai sebesar
84,85%. Dari ahli media kelayakan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif memperoleh
nilai sebesar 86,18%. Dari pendapat siswa kelayakan media pembelajaran berbasis multimedia
interaktif memperoleh nilai sebesar 90,83% dengan kriteria sangat layak.

Kata Kunci : Media Pembelajaran, Multimedia Interaktif, Jurnal penyesuaian perusahaan Jasa.

PENDAHULUAN menjadi tuntunan dalam meningkatkan kualitas


pendidikan nasional.
Pendidikan merupakan salah satu
Menurut Ningrum (2012) kualitas
kebutuhan dalam kehidupan manusia. Pada UU
pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah,
Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan
hal ini menunjukkan bahwa kualitas
bahwa “manusia membutuhkan pendidikan dalam
sumberdaya manusia di Indonesia juga masih
kehidupannya, pendidikan merupakan usaha agar
tergolong rendah. Menurut Fikri (2011)
manusia dapat mengembangkan potensi dirinya
menyatakan kualitas sumber daya manusia di
melalui proses pembelajaran dan atau cara lain,
Indonesia dibandingkan dengan 174 negara di
yang dikenal dan diakui oleh masyarakat”.
dunia tiap tahunnya mengalami penurunan.Hal
Dengan pendidikan manusia dapat meningkatkan
tersebut berdasarkan hasil survey yang
kualitas sumber daya yang dimiliki sebagai
dilakukan UNESCO pada tahun 2000 mengenai
pelaksana pembangunan. Adanya pendidikan yang
peringkat Indeks Pengembangan Manusia
berkualitas dapat menentukan kualitas bangsa agar
(Human Development Index), yaitu komposisi
tidak tertinggal dengan bangsa lain, sehingga
dari peringkat pencapaian pendidikan,
pembaharuan pendidikan sangat dibutuhkan dan

1
kesehatan, dan penghasilan perkepala yang observasi yang dilakukan peneliti di SMA Negeri
menunjukkan bahwa indeks pengembangan 3 Bojonegoro.Peneliti memilih sekolah SMA
manusia Indonesia makin menurun. Indonesia Negeri 3 Bojonegoro sebagai tempat penelitian
menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), karena di sekolah tersebut memiliki fasilitas yang
ke-105 (1998), dan ke-109 (1999). memadai dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Menurut Aula (2012) berbagai inovasi (KBM) yaitu di setiap kelas sudah terdapat LCD
pendidikan terus dilakukan seiring dengan serta sound system untuk menayangkan media
perkembangan teknologi, hal ini bertujuan untuk pembelajaran berbasis multimedia interaktif.
meningkatkan kualitas pendidikan yang masih Berdasarkan studi pendahuluan yang di
cenderung rendah. Inovasi pendidikan yang lakukan peneliti di SMA Negeri 3 Bojonegoro,
dilakukan diantaranya yaitu pengembangan guru SMA Negeri 3 Bojonegoro khususnya guru
kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan Akuntansi dalam penyampaian materi sudah
sarana prasarana pendidikan. Dalam proses belajar menggunakan media powerpoint dalam proses
mengajar pada hakikatnya merupakan proses pembelajaran. Namun media powerpoint yang
penyampaian pesan dari sumber pesan melalui digunakan oleh guru saat proses pembelajaran
saluran atau media tertentu ke penerima pesan. masih kurang menarik, hal ini disebabkan karena
Untuk menumbuhkan semangat belajar tampilan media tersebut kurang dapat memotivasi
siswa, maka guru dituntut untuk membuat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran,
pembelajaran lebih menarik dan inovatif, sehingga kurang adanya gambar atau animasi, tidak
mendorong siswa dapat belajar secara optimal terdapat instrument musik yang mengiringi media,
baik dalam belajar individual maupun dalam serta tidak terdapat soal evaluasi yang interaktif
proses pembelajaran di dalam kelas. Usaha untuk dimana siswa dapat mengetahui nilai dari
mencapai pembelajaran yang menarik dan inovatif pengerjaan soal latihan yang terdapat dalam
yaitu salah satunya dengan menggunakan media media. Dari hasil studi pendahuluan juga di
pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru ketahui bahwa siswa kelas XI IPS masih kesuitan
dalam proses belajar mengajar. Menurut Sadiman, untuk memahami materi tentang ayat jurnal
dkk (2011) media pembelajaran merupakan alat penyesuaian perusahaan jasa.Dari kelemahan
yang digunakan untuk menyalurkan pesan, media powerpoint yang sudah dijelaskan diatas
informasi atau bahan kepada penerima pesan atau maka perlu adanya pengembangan media
pembelajar. pembelajaran yang lebih inovatif dan menarik
Pada tingkat Sekolah Menengah Atas yang dapat memotivasi siswa untuk belajar, salah
(SMA) bidang IPS khususnya mata pelajaran satunya menggunakan media pembelajaran
ekonomi, kendala yang dihadapi guru dilapangan berbasis multimedia interaktif.
adalah bagaimana membuat pembelajaran pada Beberapa penelitian pengembangan
mata pelajaran tersebut menjadi media pembelajaran berbasis multimedia
menyenangkan.Hal ini sejalan dengan hasil interaktif yang dilakukan oleh Yuliani (2011),

2
hasil penelitian yang dilakukan yaitu multimedia ekonomi materi ayat jurnal penyesuaian
pembelajaran yang dikembangkan pada mata perusahaan jasa
pelajaran geografi layak untuk dijadikan media
pembelajaran dengan penilaian skala likert METODE PENGEMBANGAN
(1,2,3,4 dan 5) dari ahli materi kualitas materi Dalam mengembangkan media
pembelajaran berbasis multimedia interaktif
yang terdapat pada media termasuk kriteria baik
digunakan model pengembangan prosedural
dengan nilai 3,6, sedangkan dari ahli media bersifat deskriptif karena dalam media
kualitas interface sangat baik dengan nilai 4,9, pembelajaran berbasis multimedia interaktif
diperlukan langkah-langkah yang harus diikuti
serta nilai rata-rata siswa pada saat pre-test
untuk menghasilkan suatu produk media
sebesar 34, sedangkan nilai rata-rata pada saat pembelajaran berbasis multimedia interaktif.
post-test adalah 72. Penelitian lain jug dilakukan Model pengembangan media pembelajaran
berbasis multimedia interaktif diupayakan
oleh Sodikin,dkk (2009), hasil penelitian
seoperasional mungkin sebagai acuan dalam
menunjukkan bahwa secara statistik rata-rata nilai pengembangan produk media pembelajaran
siswa dengan pembelajaran multimedia lebih berbasis multimedia interaktif.Model
tinggi dari rata-rata nilai siswa dengan pengembangan media pembelajaran berbasis
multimedia interaktif terdiri dari tiga tahapan
pembelajaran konvensional, dimana nilai rata-rata yaitu tahap pendefinisian (define), tahap persiapan
siswa yang menggunakan multimedia interaktif (design), dantahap pengembangan (develop).
dalam pembelajaran sebesar 87,75, sedangkan
nilai rata-rata pembelajaran konvensional sebesar
64,00. Dari hasil pengujian yang dilkukan
mengenai kelayakan dan kemudahan sistem
multimedia interaktif yang digunakan didapat
penilaian yang baik yaitu 79,88%.
Penelitian ini bertujuan (1) untuk
megetahui proses pengembangan media
pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada
mata pelajaran ekonomi materi ayat jurnal
penyesuaian perusahaan jasa di SMA Negeri 3
Bojonegoro, (2) untuk mengetahui kelayakan
media pembelajaran berbasis multimedia
interaktif pada mata pelajaran ekonomi materi
ayat jurnal penyesuaian perusahaan jasa di SMA
Negeri 3 Bojonegoro, dan (3) untuk mengetahui
respon siswa terhadap media pembelajaran
berbasis multimedia interaktif pada mata pelajaran

3
Tahap Pendefinisian (define), dalam tahap
Analisis Ujung Depan
ini peneliti akan menganalisa kebutuhan yang
diperlukan sebelum merancang media
Analisis Siswa pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Hal
yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah
analisis ujung depan, analisis siswa, analisis tugas,
analisis konsep dan perumusan tujuan

Define
Analisis Tugas Analisis Konsep
pembelajaran.Setelah materi, konsep, serta tujuan
Materi
pembelajaran ayat jurnal penyesuaian perusahaan
jasa selesai, maka tahap selanjutnya yaitu tahap
perancanagan (design). Pada tahap ini peneliti
Perumusan Tujuan
membuat rancangan media yang akan diuji
Pembelajaran
cobakan. Kegiatan utama pada tahap ini meliputi
pra produksi, produksi dan finishing. Pada tahap
Perancangan materi dan soal pengembangan (develop) terdiri dari telaah media
evaluasi pembelajaran berbasis multimedia interaktif
Design

dengan menggunakan program Adobe Flash


sebagai media pembelajaran akuntansi di SMA
Negeri 3 Bojonegoro pada materi ayat jurnal
penyesuaian perusahaan jasa oleh ahli media dan
Design Awal Konsep ahli materi, validasi media oleh ahli media dan ahli
Media awal media materi (dosen dan guru akuntansi) dan uji coba
terbatas pada 20 siswa.Kegiatan utama pada tahap
ini yaitu telaah media oleh ahli media, telaah
media oleh ahli materi, analisis data dan revisi,
Telaah Ahli Telaah Ahli hasil revisi telaah (Draft I), validasi media dan uji
Media Materi coba terbatas. analisis data hasil validasi dan hasil
uji coba terbatas dan kelayakan media.
Uji coba merupakan tolak ukur keberhasilan
dalam mengembangkan sebuah produk media. Uji
Analisis Data dan Revisi coba dilakukan bertujuan untuk mendapatkan saran
maupun tanggapan melalui penilaian terhadap
media pembelajaran berbasis multimedia interaktif
Hasil Revisi Telaah Draft I
tersebut, kemudian dilakukan revisi untuk
Develop

mencapai kelayakan produk yang akan


Validasi (ahli media dan ahli materi) dan dikembangkan.Sebelum produk yang telah
uji coba terbatas dikembangan diujicobakan, maka produk tersebut
divalidasi oleh ahli materi dan ahli media terlebih
dahulu. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah
siswa SMA Negeri 3 Bojonegoro kelas XI IPS
Analisis data hasil validasi dan hasil uji coba
yang dipilih secara random sebanyak 20 siswa
terbatas
untuk uji coba terbatas.
Jenis data pada penelitin ini yaitu jenis data
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif,
Kelayakan Media
didapatkan dari hasil telaah media berupa angket
Gambar 1Skema Pengembangan Media Pembelajaran telaah oleh ahli materi dan ahli media. hasil
Berbasis Multimedia Interaktif tersebut dianalisis kembali dengan cara

4
dideskripsikan dan dijadikan sebagai acuan dalam Hasil penilaian angket resposiswa dapat dianalisis
melakukan revisi pada pengembangan media secara deskriptif kuantitatif menggunakan rumus
pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Data sebagai berikut:
kuantitatif, didapatkan dari hasil validasi (ahli
media dan ahli materi) dan pendapat siswa yang
kemudian dianalisis dengan teknik presentase.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian Hasil dari presentase tersebut dapat dibuat
ini untuk mengumpulkan data yaitu angket terbuka kesimpulan tentang kelayakan media
dan angket tertutup. Angket terbuka terdiri dari menggunakan skala likert dengan kriteria yang
lembar telaah media oleh ahli materi dan lembar dapat dlihat pada tabel berikut :
telaah media oleh ahli media. Dan angket tertutup
terdiri dari angket validasi oleh ahli materi, angket Tabel 1 Kriteria Interpretasi Kelayakan Media
validasi oleh ahli media, dan angket pendapat Presentase(%) Kriteria
siswa.Angket telaah ahli media dan ahli materi 0 – 20 Sangat Tidak Layak
dianalisis secara kualitatif.Angket validasi oleh 21 – 40 Tidak Layak
ahli media dan ahli materi pada media 41 – 60 Cukup Layak
pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang 61 – 80 Layak
diperoleh dari pengisian angket dianalisis secara 81 - 100 Sangat Layak
kuantitatifyaitu memberi gambaran dan Sumber: diadaptasi dari Riduwan, 2013
memaparkan penilaian tentang media
pembelajaran berbasis multimedia interaktif sesuai Media dikatakan layak dan mendapat respon
dengan indikator penilaian dengan presentase.Nilai positif dari siswa jika hasil interpretasi sebesar ≥
yang diperoleh dari perhitungan angket 61% dengan kriteria kuat dan sangat kuat.
menggunakan skala likert. Perhitungan dengan
menggunakan skala likert adalah sebagi berikut HASIL DAN PEMBAHASAN
(Riduwan, 2013). Gambaran Umum Sekolah
5 = Sangat baik SMA Negeri 3 Bojonegoro terletak di Jl.
4 = Baik Monginsidi No.9 Bojonegoro.SMA Negeri
3 = Sedang 3Bojonegoro juga di lengkapi dengan banyak
2 = Tidak baik diantaranya yaitu laboratorium bahasa,
1 = Sangat tidak baik laboratorium komputer, laboratorium fisika,
laboratorium biologi, laboratorium kimia, aula,
Hasil penilaian para validator dapat dianalisis ruang guru, perpustakaan, ruang osis, kantin,
secara deskriptif kuantitatif menggunakan rumus lapangan tenis, mushola, mading siswa, lapangan
sebagai berikut: olah raga, lapangan parkir dan kamar mandi
siswa. Media pembelajaran yang sudah diterapkan
di SMA Negeri 3 Bojonegoro yaitu media
powerpoint. Media powerpointini sudah mulai
diterapkan di SMA Negeri 3 Bojonegoro sejak
Angket pendapat siswa dianalisis secara tahun 2012.
kuantitatif.Presentase ini diperoleh dengan Penyajian Data
perhitungan Skala Guttman yaitu: Penyajian data hasil penelitian berupa
proses pengembangan ini bertujuan untuk
1 = Ya
menjawab rumusan masalah yang ada.Proses
0 = Tidak Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran

5
Ekonomi Materi Ayat Jurnal Penyesuaian (4) instrumen musik belum sesuai, (5) ukuran
Perusahaan Jasa.sesuai dengan skema prosedur gambar tidak lebih besar dari teks, (6) kunci
pengembangan. jawaban diletakkan pada scene yang berbeda, (7)
Pada tahap pendefinisian (Define) diawali materi belum disajikan secara sistematis, (8) pada
dengan analisis ujung depan, dimana berdasarkan scene pembuka ditambah dengan nama
hasil studi pendahuluanyang dilakukan Media pengembang dan logo unesa dan (9) tata letak teks
pembelajaran powerpoint yang digunakan oleh kurang teratur.
guru Akuntansi masih memiliki Kelayakan media pembelajaran berbasis
kelemahan.Analisisis siswa, siswa yang menjadi multimedia interaktif pada mata pelajaran
subjek penelitian ini memiliki tingkat kemampuan ekonomi materi ayatjurnal penyesuaian
kognitif pada tingkat aplikasi.Analisis tugas perusahaan jasa dinilai dari hasi validasi yang
adalah alat yang digunakan oleh guru dalam dilukakan oleh hli materi dan ahli media. Hasil
mengidentifikasi hakekat prosedur untuk validasi media oleh ahli materi. Aspek yang
menentukan isi pembelajaran yang akan diajarkan dinilai oleh ahli materi meliputi : ketepatan,
kepada siswa. Pada pengembangan media kepentingan, kelengkapan, keseimbangan,
pembelajaran ini guru sudah menggunakan memberikan kesempatan belajar, memberikan
kurikulum 2013 yang terdiri dari kompetensi inti, bantuan untuk belajar, kualitas memotvasi,
kompetensi dasar, dan indikator.Analisis konsep fleksibelitas instruksional, keterbacaan, mudah
pada penilitian ini yaitu peta konsep dari materi digunakan, kualitas tampilan/tayangan, kualitas
ayat jurnal penyesuaian perusahaan jasa. Setelah pengelolaan program. Penilaian dilakukan dengan
analisis konsep maka merumuskan tujuan memilih satu diantara lima pilihan yang menyertai
pembelajaran, hasil dari perumusan tujuan setiap pernyataan. Data hasil penilaian ahli materi
pembelajaran melalui analisis standar kompetensi, dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk
kompetensi dasar dan indikator untuk materi ayat mengetahui kelayakan media.Hasil validasi media
jurnal penyesuaian perusahaan jasa. oleh ahli media.Validator tersebut menilai media
Pada Tahap perancangan (Design) pembelajaran berbasis multimedia interaktif yang
diawali dengan pra produksi yaitu pengembang dikembangkan dengan menggunakan instrumen
membuat alur dari pembuatan media.Setelah lembar validasi oleh ahli media. Aspek yang
bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat dinilai oleh ahli media meliputi : ketepatan,
media pembelajaran berbasis multimedia kepentingan, kelengkapan, keseimbangan,
interaktif selesai, maka mulai memasukkan memberikan kesempatan belajar, memberikan
materi, audio dan gambar menggunakan beberapa bantuan untuk belajar, kualitas memotvasi,
aplikasi komputer. Aplikasi yang digunakan untuk fleksibelitas instruksional, keterbacaan, mudah
membuat media pembelajaran berbasis digunakan, kualitas tampilan/tayangan, kualitas
multimedia interaktif adalah adobe flash. pengelolaan program. Penilaian dilakukan dengan
Finishing, media pembelajaran yang dimasukkan memilih satu diantara lima pilihan yang menyertai
kedalam program adobe flashdipindahkan ke setiap pernyataan. Data hasil penilaian media
dalam bentuk file swf dan exe untuk dapat dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk
dijalankan. mengetahui kelayakan media. Respon siswa
Tahap pengembangan (Develop), telaah terhadap media media pembelajaran berbasis
konsep awal media yang dilakukan oleh ahli multimedia interaktif dapat diketahui melalui
materi dan media. Yaitu (1) Penulisan bahasa angket respon siswa yang diisi oleh siswa saat
asing belum ditulis dengan huruf miring, (2) soal selesai menggunakan media tersebut.
evaluasi pada soal obyektif sebaiknya ditambah
lagi. Soal evaluasi mencakup dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, (3) diberi
pembatas antara penjelasan dengan contoh soal,

6
Analisis Data terbatas. Berikut ini analisis hasil validasi dan
Data-data yang dianalisis dengan menggunakan hasil uji coba terbatas dapat dilihat pada tabel 3.
teknik analisis deskriptif kuantitatif yang terdiri
dari analisis data validasi dan data uji coba

Tabel 2 Analisis Hasil Validasi DanHasil Uji Coba Terbatas


No Komponen Yang Dinilai Validasi Dari Ahli Validasi Dari Ahli Hasil Pendapat
Materi Media Siswa
1. Komponen Kualitas Isi dan 82,81% 83,12% 89,28%
Tujuan.
2. Komponen Kualitas 85,62% 87,92% 87,50%
Instruksional
3. Komponen Kualitas Teknis. 86,12% 87,50% 95,71%
Total Presentase 254,55% 258,54% 281,34%
Rata-rata Presentase 84,85% 86,18% 90,83%
Rata-rata Presentase Keseluruhan
87,28%
Komponen
Sumber : data dioleh oleh peneliti
pada materi ayat jurnal penyesuaian perusahaan
Berdasarkan analisis hasil validasi dari jasa. Selanjutnya analisis siswa, pada penelitian
ahli materi, ahli media serta pendapat siswa, pengembangan ini yang menjadi subek penelitian
kelayakan media pembelajaran berbasis yaitu siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 3
multimedia interaktif yang dikembangkan jika Bojonegoro yang memiliki tingkat kemampuan
dilihat dari tiga komponen kelayakan media yaitu kognitif pada tingkatan pengaplikasian. Setelah
(1)komponen kualitas isi dan tujuan, (2)komponen analisis siswa maka analisis tugas, pada tahap ini
kualitas instruksional, dan (3)komponen kualitas peneliti mengidentifikasi hakekat prosedur yang
teknis diperoleh nilai sebesar 87,28% dengan bertujuan untuk mengetahui tujuan pembelajaran
kriteria sangat layak. Jadi dapat disimpulkan yang akan dicapai, hal ini dimulai dari
bahwa media pembelajaran berbasis multimedia mengidentifikasi kompetensiinti, kompetensi
interaktif yang dikembangkan sudah layak dasar, dan Indikatorpada materi ayat jurnal
digunakan sebagai media alternatif dalam proses penyesuaian perusahaan jasa.Analisis konsep
pembelajaran akuntansi dimana memperoleh nilai kurikulum yang diguanakan dalam media
kelayakan sebesar 87,28% dengan kriteria sangat pembelajaran ini adalah kurikulum 2013, dimana
layak. siswa dituntut untuk berfikir saintis.Sehingga
siswa harus mampu memahami setiap pencatatan
Pembahasan
akun yang memerlukan penyesuaian. Pada media
Proses pengembangan media pembelajaran pembelajaran ini ketika siswa mengerjakan soal
berbasis multimedia interaktif ini di lakuakn yang terdapat pada scene soal evaluasi siswa
dengan menggunkan tiga tahapan yaitu tahap harus menganalisis soal tersebut terlebih dahulu
pendefinisian, tahap perancangan dan tahap setelah itu siswa menentukan jurnal penyesuaian
pengembangan. Tahap pendefinisian (define), yang akan digunakan untuk
pada tahap ini diawali dengan analisis ujung memecahkanpermasalahan tersebut. Setelah
depan berdasarkan studi pendahuluan masalah analisis konsep dan analisis tugas maka tahap
dasar yang terjadi yaitu kurang menariknya media selajutnya yaitu perumusan tujuan
pembelajaran yang digunakan oleh guru pembelajaran.Tujuan pembelajaran yang dapat
Akuntansi dalam proses pembelajaran khususnya dirumuskan sebagai berikut : (1) siswa dapat

7
membuat jurnal penyesuaian akun beban yang diketahui kelayakan media dari ahli media, ahli
masih harus dibayar secara benar, (2) siswa dapat materi dan respon siswa yang menilai media
membuat jurnal penyesuaian akun perlengkapan pembelajaran berbasis multimedia interaktif
bahan habis pakai (Supplies) secara benar, (3) melalui tiga komponen kriteria kelayakan
siswa dapat membuat jurnal penyesuaian akun memperoleh nilai rata-rata sebesar 87,28% dengan
pendapatan yang masih harus diterima/putang kriteria sangat layak. Hal ini sesuai dengan teori
pendapatan (Accured Income) secara benar (4) Riduwan (2013) tentang interpretasi kelayakan
siswa dapat membuat jurnal penyesuaian akun media dimana jika ≥ 81% maka tergolong sangat
penyusutan aktiva tetap (Depreciation) secara layak.
benar, (5) siswa dapat membuat jurnal
Respon siswa terhadap media
penyesuaian akun beban dibayar di muka
pembelajaran berbasis multimedia interaktif
(Prepaid Expense) secara benar, (6) siswa dapat
memperoleh respon positif sebesar 90,83%. Hal
membuat jurnal penyesuaian akun pendapatan
ini sesuai dengan teori Riduwan (2013) tentang
diterima di muka (Deffered Revenue) secara
interpretasi kelayakan media dimana jika ≥ 81%
benar, dan (7) siswa dapat membuat jurnal
maka tergolong sangat layak.
penyesuaian akun piutang tak tertagih / kerugian
piutang secara benar.
Simpulan
Pada tahap perancangan (design), diawali
Pengembangan media pembelajaran berbasis
dengan pra produksi, pada tahap ini
multimedia interaktif pada materi ayat jurnal
pengembangan membuat rancangan media
penyesuaian ini dikembangkan dengan
pembelajaran berbasis multimedia interaktif.
menggunakan model pengembangan yang terdiri
Rancangan pembuatan media pembelajaran
dari tiga tahapan yaitu tahap pendefinisian
berbasis multimedia interaktif dimulai dari
(define), tahap perancangan (design) dan tahap
menyiapkan materi serta soal yang akan
pengembangan (develop).Berdasarkan penilaian
dimasukkan kedalam media. Setelah bahan-bahan
yang diberikan validator yaitu ahli materi, ahli
yang diperlukan untuk membuat media
media serta pendapat siswa, maka media
pembelajaran berbasis multimedia interaktif
pembelajaran yang dikembangkan layak
selesai, maka selanjutnya yaitu tahap produksi ,
digunakan sebagai media alternatif dalam proses
peneliti memasukkan materi, audio dan gambar
pembelajaran.Respon siswa terhadap media
menggunakan beberapa aplikasi komputer.
pembelajaran berbasis multimedia interaktif yaitu
Finishing, media yang sudah dimasukkan kedalam
baik atau positif.
aplikasi komputer dipindahkan kebentuk bentuk
file swf dan exe untuk dapat dijalankan.
Saran
Tahap pengembangan (develop), setelah Penelitian pengembangan media
konsep awal media sudah selesai maka konsep pembelajaran berbasis multimedia interaktif
awal tersebut di telaah oleh ahli materi yang pada materi ayat jurnal penyesuaian
terdiri dari satu dosen akuntansi dan satu guru perusahaan jasa hanya sebatas menguji
mata pelajajaran akuntansi. Telaah media oleh
kelayakan media, oleh karena itu perlu
ahli media dilakukan oleh 1 orang yaitu satu orang
dilakukan penelitian lebih lanjut tentang
dosen sains yang berpengalaman dalam membuat
media pembelajaran yang menggunakan program kelayakan media sampai dengan hasil belajar
Adoe Flash. yang dicapai siswa setelah menggunakan
media yang dikembangkan.
Kelayakan media pembelajaran berbasis
multimedia interaktif dapat dilihat pada tabel 2
analisis hasil validasi dan uji coba terbatas

8
DAFTAR PUSTAKA

Aula, Khussotul. 2012. “Pengembangan Media


Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer
Pada Sub Pokok Bahasan Jurnal
Penyesuaian Perusahaan Jasa”. Skripsi
tidak dipublikasikan. Surabaya: JPE FE
UNESA.

Depdiknas. 2003. Undang-undang Sistem


Pendidikan Nasional. (Online)
http://www.inherent-
dikti.net/files/sisdiknas.pdf, diakses 22
Februari 2014.

Fikri, Nurul. 2011. Posisi Pendidikan Indonesia


Di Mata Dunia. Artikel Pendidikan.
(Online)(http://nurulfikrsda.blogspot.com/2
011/10/posisi-pendidikan-indonesia-di-
mata.html, diakses tanggal 17 Maret 2014)

Ningrum, Dwi. 2012. “Pengembangan Media


Animasi Interaktif Dengan Menggunakan
Program Adobe Flash Sebagai Media
Pembelajaran Akuntansi SMK Kelas XI
Pada Pokok Bahasan Menyusun Laporan
Rekonsiliasi Bank”. Skripsi tidak
dipublikasikan. Surabaya. JPE FE UNESA.

Noersasongko, Edi dkk. 2009. Jurnal Penyesuaian


Dengan Modus Pembelajaran Untuk Siswa
SMK Kelas X. Jurnal Teknologi Informasi,
Vol 5 Nomor.2, (http://jurnal
pasca.udinus.ac.id, diakses 23 Februari
2014)

Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-


Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta

Yuliani. 2011. “Pengembangan Multimedia


Pembelajaran IPS untuk Siswa SMP Kelas
VII”. Tesis tidak dipublikasikan.Surakarta:
FTP UNS.

Anda mungkin juga menyukai