Anda di halaman 1dari 6

PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhammad Jinan Dewangga

NPM : 130110200163

Dengan ini menyatakan:

1. Sesuai dengan pedoman pelaksanaan ujian di Fakultas Kedokteran Universitas

Padjadjaran, dengan ini saya menyatakan bahwa saya tidak akan melakukan praktik

plagiarisme dalam proses assessment ini.

2. Saya memahami bahwa pelanggaran aturan pelaksanaan ujian ini dapat mengakibatkan

saya dinyatakan gagal (mendapatkan nilai E) dalam ujian ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan lahir dan batin untuk

mewujudkan Pakta Integritas ini.

Pati, 30 Maret 2021

Muhammad Jinan Dewangga


Judul : Menambah Wawasan Masyarakat tentang Neurodiversity dengan Internet

Penulis: Muhammad Jinan Dewangga

NPM : 130110200163

Keanekaragaman saraf (neurodiversity) merupakan topik penting yang kurang familiar di

telinga masyarakat Indonesia, bahkan bagi individu yang memiliki keanekaragaman saraf

(neurodivergent). Istilah neurodivergent berasal dari bertambahnya pengetahuan tentang

keanekaragaman saraf dan maraknya gerakan untuk meningkatkan kesadaran tentang autisme

yang terjadi secara internasional pada tahun 1993 hingga 1999. Kini, istilah neurodivergent

bukan lagi mewakili individu dengan kondisi autisme saja, tetapi juga mencakup kelompok

individu dengan kondisi lain seperti disleksia, ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity

Disorder), tourette syndrome, dan kondisi neurodevelopmental lainnya. Karena kondisi individu

neurodivergent yang berbeda dengan individu lainnya, maka diperlukan pula penyesuaian

dengan pola perkembangan dan kondisi lingkungan yang sesuai dengan jenis neurodivergent

yang dialami. Penyesuaian ini sayangnya tidak dapat dirasakan bagi semua individu

neurodivergent, masih banyak dijumpai individu dengan neurodiversity yang belum

mendapatkan penyesuaian lingkungan dan perkembangan yang sesuai. Dijumpai juga banyak

individu yang memiliki neurodiversity dan belum terdiagnosis sehingga tidak dapat diberikan

treatment yang sesuai. Terkadang individu-individu neurodivergent ini tidak dapat

menyesuaikan kondisinya dengan lingkungan disekitarnya sehingga akan memiliki performa

yang cenderung buruk dibandingjkan dengan individu lain disekitarnya yang akhirnya akan

mengurangi tingkat percaya diri. Selain mengurangi tingkat percaya diri, perbedaan performa

dengan orang disekitarnya memberikan kesan buruk kepada masyarakat terhadap individu
neurodivergent terlebih lagi individu-individu yang belum terdiagnosis. Di Indonesia sendiri,

pengetahuan tentang neurodiversity masih sangat kurang. Masih banyak masyarakat Indonesia

yang yang salah paham atau tidak mengetahui tentang neurodiversity yang mengakibatkan

kurangnya pemberian treatment yang tepat serta kurangnya pengetahuan tentang diagnosis dini

untuk individu neurodivergent. Pengetahuan masyarakat Indonesia tentang neurodiversity

banyak terdapat dalam bentuk media koran, buku, artikel, dan beberapa acara televisi sehingga

pengetahuan tersebut jarang mencapai masyarakat yang lebih luas. Dengan meroketnya

kepopuleran internet sebagai media untuk berbagi informasi di Indonesia, penyebaran

pengetahuan tentang neurodiversity bisa dengan cepat ditingkatkan. Penggunaan media internet

dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang neurodiversity karena

penggunaanya yang mudah, jangkauan yang luas, dan memberikan efek yang jelas.

Dengan kepopuleran internet di Indonesia sebagai media untuk mendapatkan informasi,

jumlah masyarakat yang dapat diraih dengan mempublikasikan informasi tentang neurodiversity

juga lebih banyak. Laporan #Digital2021 dari Hotsuite dan We Are Social dalam pengguna

internet di Indonesia menunjukan jumlah pengguna internet mencapai 202,6 juta pengguna yang

merupakan 73,7% populasi masyarakat indonesia pada Januari 2021. Jumlah pengguna internet

yang besar merupakan salah satu keunggulan internet sebagai media penyebaran pengetahuan

sehingga informasi mengenai neurodiversity juga dapat mencapai jumlah pembaca yang banyak.

Selain banyaknya pengguna, jangkauan internet untuk memberikan informasi juga tidak terbatas

usia dengan mayoritas usia pengguna internet 14-64 tahun yang membuat informasi yang

disampaikan dapat menjangkau berbagai golongan usia. Faktor jarak juga menjadi salah satu

keunggulan internet dibandingkan media penyampaian informasi lainnya karena informasi yang

disampaikan melalui internet dapat menjangkau hampir seluruh dunia.


Penggunaan internet yang tidak memerlukan pelatihan kusus menjadi keunggulan

internet dalam penyampaian informasi. Internet dapat digunakan dengan mudah dan tanpa

pengetahuan teknis dengan sarana aplikasi atau situs web yang memiliki antarmuka pengguna

(user interface) yang dapat dengan mudah dipahami oleh banyak kelompok masyarakat. Situs

Web dan aplikasi yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi juga dapat dengan mudah

diakses pengguna internet dengan hanya ketukan jari saja sehingga informasi dapat disampaikan

diakses oleh masyarakt dengan mudah. Situs web populer seperti YouTube, Instagram,

Facebook, Twitter, dan website penyedia berita dapat dengan mudah diakses oleh semua

kalangan.

Berbagai aplikasi dan situs web di internet memberikan sarana yang berbeda dalam

penyampaian informasi yang membedakannya dengan media informasi lain karena dapat

memuat media berupa suara, gambar, video, dan tulisan. Banyaknya jenis sarana penyebaran

informasi yang tersedia dengan menggunakan internet sebagai media dapat menyesuaikan

preferensi penyampaian informasi dari pengguna internet sehingga penyampaian terkesan lebih

menarik dan mendapatkan perhatian lebih banyak masyarakat dikarenakan efektivitas

penerimaan informasi akan berbeda bagi tiap individu. Beberapa individu mungkin lebih mudah

menerima informasi lewat, audio, video, suara, ataupun tulisan berupa artikel sehingga sangat

penting bagi informasi tentang neurodiversity disampaikan dalam berbagai bentuk media.

Meskipun dengan banyaknya bentuk penyampaian informasi yang berbeda, pembuatan

bentuk informasi tersebut sendiri juga menjadi mudah dengan perkembangan teknologi. Aplikasi

seperti Canva, Filmora, dan Inkscape merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat

media penyampaian informasi baik suara, video, maupun gambar dengan mudah. Informasi yang

disampaikan dalam bentuk teks maupun artikel juga dapat disampaikan dengan mudah karena
sebagian besar situs web dan aplikasi untuk menyebarkan informasi memberikan sarana untuk

membagikan artikel atau teks. Dengan perkembangan teknologi tidak diperlukan lagi desainer

profesional untuk membuat penyampaian informasi menarik di berbagai media.

Salah satu keunggulan menggunakan media internet untuk menyampaikan suatu

informasi adalah kecepatan penyampaian informasi dari pengirim dan penerima. Berbeda dengan

media lain seperti buku atau koran, penyebaran informasi melalui internet dapat sampai ke

masyarakat luas tanpa tergantung akan jarak fisik. Dengan transmisi informasi yang hampir

terjadi secara instan, jumlah masyarakat yang mendapatkan edukasi tentang neurodiversity juga

akan bertambah dengan waktu yang singkat. Selain itu terdapat juga fitur berbagi yang dapat

digunakan untuk membagikan informasi dengan cepat kepada orang-orang terdekat. Dengan

modal finansial yang lebih, penyebaran edukasi juga bisa dilakukan melalui iklan di beberapa

penyedia layanan media sosial tertentu.

Efektivitas media internet sebagai sarana untuk menyebarkan informasi menjadi salah

satu faktor penting dalam peningkatan tingkat pengetahuan masyarakat Indonesia tentang

neurodiversity. Dengan berjalannya waktu, internet mulai menjadi sumber utama untuk

mendapatkan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat Indonesia. Hal ini didukung adanya

dengan situs web seperti Google Scholar dan tersedianya jurnal dan artikel penelitian secara

online dan mudah dijangkau. Gaya kehidupan modern yang tidak dapat lepas dari teknologi dan

internet juga membuat jangkauan serta efektivitas penyampaian informasi menjadi lebih baik.

Informasi-informasi yang dapat disampaikan kepada masyarakat tentang neurodiversity

tidak tebatas durasi dan dapat diakses kapan saja. Informasi seperti pengetahuan umum tentang

neurodiversity, treatment untuk neurodivergent, tanda-tanda dan gejala neurodiversity, bahkan


opsi untuk membuat janji pertemuan dengan dokter juga bisa disampaikan melalui media internet

sehingga masyarakat luas bisa dengan mudah mengaksesnya.

Penggunaan internet sebagai media untuk menambah pengetahuan masyarakat Indonesia

diharapkan dapat memberikan efek positif pada neurodiversity di Indonesia sehingga

pengetahuan tentang neurodiversity dapat mencapai masyarakat luas dan menjadi pengetahuan

umum. Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat, diharapkan terciptanya kondisi

lingkungan yang sesuai untuk individu neurodivergent serta meningkatnya masyarakat yang

dapat didiagnosis dini sehingga dapat segera menerima treatment untuk kondisinya. Masyarakat

umum secara mandiri atau berkelompok dapat dengan mudah melakukan aktivitas untuk

menambah pengetahuan tentang neurodiversity di Indonesia secara mudah, cepat dan efektif

menggunakan internet sebagai media penyebaran informasi.

Referensi:

Kemp, S. (Ed.). (2021, February 11). Digital in Indonesia: All the statistics you need in 2021 -

DATAREPORTAL – global Digital insights. Retrieved March 30, 2021, from

https://datareportal.com/reports/digital-2021-indonesia.

Purnama, Hadi. Media Sosial di Era Pemasaran 3.0. Corporate and Marketing Communication

Jakarta, 2011.

Setiadi, A. (2016). Pemanfaatan Media Sosial untuk Efektifitas Komunikasi (Master's thesis,

AMIK BSI Karawang, 2016) (pp. 110-116). Jakarta Pusat: LPPM Universitas Bina

Sarana Informatika. doi:doi.org/10.31294/jc.v16i2.1283

Anda mungkin juga menyukai