Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Dosen Pengampu
RINI SETYANINGSIH, M.Pd

Kelompok I
ASTRI FATRIZA : 11810323152
YOGI NOVANDRA : 11810313541

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2020

Abstrak
Perpustakaan merupakan salah satu institusi yang dibangun untuk
kepentingan bersama. Perpustakaan merupakan pusat informasi untuk dimanapun
perpustakaan berada, baik itu di sekolah, di perguruan tinggi, di wilayah dan lain-
lain. Perpustakaan sekolah masih mengalami berbagai hambatan, sehingga belum
bisa berjalan sebagaimana mestinya. Perlu adanya SDM yang baik, yang
mempunyai dedikasi tinggi terhadap perkembangan perpustakaan, ditunjang juga
dengan dana, sarana dan prasarana yang memandai, dapat dipastikan peran dan
fungsi perpustakaan dapat disejajarkan dengan perpustakaan di Negara-negara
maju.
Kata kunci: perpustakaan, tugas pustakawan, pelayanan

Abstract
Library is one of the institutions built for the common good. The library is an
information center for wherever the library is located, be it in schools, in
universities, in the region and others. The school library is still experiencing
various obstacles, so it has not been able to run as it should. The need for good

1
human resources, who have a high dedication to the development of libraries, is
also supported by funding, facilities and infrastructure that are clever, can be
ascertained the role and function of libraries can be aligned with libraries in
developed countries.
Keywords: library, librarian duty, service

PENDAHULUAN
Pada zaman ini era globalisasi memungkinkan banyaknya akses untuk
mencari informasi dari segala penjuru dunia salah satunya adalah melalui
perpustakaan yang sudah berkembang dan banyak kemajuan. 1
Dengan adanya perpustakaan kita juga dapat mencari, mengolah ataupun
menyimpan data atau yang dikenal dengan perpustakaan digital. Dalam dunia
pendidikan khususnya, perpustakaan dijadikan sebagai sarana informasi yang
diperlukan sebagai sumber belajar maupun laboratorium belajar yang
memungkinkan para tenaga pendidik dan peserta pendidik meningkatkan
kualitasnya.
Namun hal yang paling utama dalam mengoptimalkan fungsi perpustakaan
adalah minat baca yang harus dimiliki seseorang. Namun pada kenyataannya tidak
semua sekolah dapat menyelenggarakan perpustakaan sekolah dengan baik. Masih
banyak kendala yang dihadapi oleh sekolah, salah satunya adalah kurangnya
pengetahuan para pengelola perpustakaan tentang masalah manajemen
perpustakaan.
Buku-buku tentang perpustakaan sekolah yang beredar kebanyakan
membahas hal-hal teknis tentang penyelenggaraan perpustakaan dan bukan
manajemen dari perpustakaan itu sendiri. Kemudian apabila kita memasuki suatu
perpustakaan sekolah, yang kita lihat pertama adalah jajaran buku dan bahan
pustaka lain yang diatur secara rapih di rak buku, rak majalah, maupun rak-rak
bahan pustaka lain. Bahan-bahan pustaka tersebut diatur menurut suatu sistem
tertentu sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk menemukan kembali
bahan pustaka yang diperlukan.2

1
M. Reza Rokan, Manajemen PerpustakaanSekolah, Jurnal Iqra’, Vol. 11, No. 01, 2017, h.
88
2
Ibid., h. 89

2
PEMBAHASAN
A. Tujuan Didirikannya Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah bertujuan menyerap dan menghimpun informasi,
mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang terorganisasi, menumbuhkan
kemampuan untuk menikmati pengalaman imajinatif, membantu perkembangan
kecakapan bahasa dan daya pikir, mendidik kan anak agar dapat menggunakan
dan memelihara bahan pustaka secara efsien serta memberikan dasar ke arah studi
mandiri. Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk
mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya
penyelenggaraan perpustakaan dapat membantu murid-murid dan guru
menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, segala
bahan perpustakaan sekolah harus dapat menunjang proses belajar mengajar.3

B. Jenis Perpustakaan dan Fungsinya


1. Jenis perpustakaan
Setiap perpustakaan yang didirikan mempunyai tujuan, organisasi, jenis
pemakai dan kegiatan yang berbeda-beda. Karena perbedaan-perbedaan ini, maka
perpustakaan menjadi berbeda-beda jenisnya. Beberapa pakar mengelompokkan
jenis perpustakaan sebagai berikut:4
a. Perpustakaan Nasional
Perpustakaan Nasional adalah perpustakaan yang didirikan oleh suatu negara
(biasanya di satu negara hanya ada satu) yang mempunyai fungsi utama untuk
menyimpan semua bahan pustaka tercetak, terekam, serta multimedia yang
diterbitkan oleh negara tersebut dan atau mengenai negara tersebut. Sebagai
contoh, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Perpustakaan Nasional
biasanya merupakan perpustakaan utama dan paling lengkap yang melayani
keperluan informasi dari penduduk suatu negara. Pada umumnya perpustakaan
nasional bersifat umum.
b. Perpustakaan umum

3
Arief Rachman Badrudin, Manajemen Perpustakaan dalam Merealisasikan
Pengembangan Kurikulum 2013 (KURTILAS) DI SMK WIRADIKARYA CISEENG BOGOR,
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 01, Januari 2019, h. 88
4
Abdul Rahman Saleh dan Rita Komalasari, Pengertian Perpustakaan dan Dasar-dasar
Manajemen Perpustakaan, 2014, h. 1.15-1.16, Repository. Ut.ac.id

3
Perpustakaan umum adalah jenis perpustakaan yang didirikan oleh
masyarakat umum dan dibiayai oleh masyarakat itu sendiri baik secara langsung
tidak langsung seperti melalui pajak. Perpustakaan umum biasanya mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
1) Perpustakaan terbuka untuk umum.
2) Siapa saja boleh masuk.
3) Dibiayai dengan dana masyarakat.
Contoh perpustakaan umum di Indonesia adalah perpustakaan umum
pemerintah kabupaten/kota, Badan atau Kantor Perpustakaan Provinsi yang
berkedudukan di ibu kota provinsi (misalnya Kantor Perpustakaan Umum Daerah
Khusus Ibu kota Jakarta).
c. Perpustakaan khusus
Perpustakaan Khusus adalah perpustakaan instansi pemerintah maupun
instansi swasta. Perpustakaan jenis tersebut berada pada suatu instansi atau
lembaga tertentu, baik instansi pemerintah maupun instansi swasta. Tujuan
didirikannya perpustakaan ini biasanya untuk mendukung instansinya dengan cara
menyediakan informasi bagi pegawai di lingkungan instansi tersebut guna
memelihara dan meningkatkan pengetahuan pegawai yang bersangkutan. Oleh
karena itu, koleksinya sangat terbatas dan hanya yang berkaitan dengan misi dan
tugas lembaga yang bersangkutan, sedangkan sumber pembiayaannya berasal dari
anggaran instansi induknya. Kekhususan dari perpustakaan ini terletak pada jenis
koleksi, pengelolaan, serta pemakainya yang sangat terbatas. Namun demikian,
biasanya perpustakaan ini dapat menerima pemakai dari luar instansinya
walaupun tentunya dengan layanan yang terbatas. Contoh perpustakaan khusus,
antara lain berikut ini:
1) Perpustakaan Sekretariat Negara di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.
2) Perpustakaan Lembaga Penelitian Perkebunan, Jalan Taman Kencana, Bogor.
d. Perpustakaan sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dan fasilitas
penyelenggaraan pendidikan sehingga setiap sekolah semestinya memiliki
perpustakaan. Perpustakaan sekolah berada pada lingkungan sekolah dan
sepenuhnya dikelola oleh sekolah yang bersangkutan. Tujuannya adalah

4
membantu para murid untuk mencapai tujuan khusus sekolah yang bersangkutan
dan tujuan pendidikan pada umumnya. Pengelolanya adalah guru pustakawan atau
guru-guru dan pegawai yang diberi tugas tambahan, sedangkan pemakainya
adalah para siswa atau pelajar dan guru-guru dari sekolah yang bersangkutan.
Oleh sebab itu, tugas pokok dari perpustakaan sekolah adalah menunjang proses
belajar mengajar di sekolah dengan cara menyediakan bahan-bahan bacaan yang
sesuai dengan kurikulum sekolah dan ilmu pengetahuan tambahan lain sehingga
proses belajar mengajar di sekolah tersebut dapat berjalan dengan lancar dan baik.
e. Perpustakaan perguruan tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di
lingkungan perguruan tinggi, universitas, sekolah tinggi, dan pendidikan tinggi
lainnya, yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan
tingginya. Oleh karena itu, perpustakaan yang berada di lingkungan perguruan
tinggi, seperti di jurusan, fakultas, lembaga-lembaga dan pusat-pusat di
lingkungan perguruan tinggi maupun perpustakaan di tingkat perguruan tinggi
tersebut termasuk ke dalam jenis perpustakaan ini. Tujuan diselenggarakannya
perpustakaan ini adalah untuk menunjang terlaksananya program pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, melalui pelayanan informasi, yang
meliputi:
1) pengumpulan informasi,
2) pengolahan informasi,
3) pemanfaatan informasi,
4) penyebarluasan informasi, dan
5) pemeliharaan/pelestarian informasi.

C. Fungsi perpustakaan
Fungsi perpustakaan dari masa ke masa mungkin saja mengalami perubahan
dan perkembangan, namun pada dasarnya dapat di jabarkan sebagai berikut:5
1. Fungsi edukatif
Perpustakaan berfungsi sebagai tempat untuk belajar secara mandiri, disana
pengguna dapat mencari bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menambah ilmu dan

5
Ibid., h. 1.12

5
wawasan. Dengan fungsi edukatif ini, perpustakaan membantu pemerintah dalam
program germar membaca dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan belajar
sepanjang hayat
2. Perpustakaan Informatif
Perpustakaan mempunyai fungsi informative, artinya informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna dapat dicari di perpustakaan. Jenis informasi yang akan
di dapat tergantung jenis perpustakaannya, apakah itu, perpustakaan perguruan
tinggi, perpustakaan khusus dan perpustakaan sekolah (informasinya biasanya
bersifat ilmiah dan semi ilmiah ada juga yang non ilmiah/popular) ataupun
perpustakaan nasional dan perpustakaan umum (informasinya lebih beragam, dari
yang popular hingga yang bersifat ilmiah).
3. fungsi penelitian
Perpustakaan mempunyai fungsi penelitian, artinya sumber-sumber
informasi yang ada di dalam perpustakaan tersebut dapat digunakan sebagai bahan
rujukan untuk melakukan penelitian. Berbagai informasi dapat dijadikan dasar
untuk proposal penelitian, penunjang penelitian (tinjauan pustaka) yang hasilnya
dapat diambil menjadi bahan pertimbangan untuk menarik kesimpulan dan saran
dari suatu penelitian. Umumnya fungsi ini terdapat pada perpustakaan perguruan
tinggi baik negeri maupun swasta dan perpustakaan khusus.
4. Fungsi kultural
Perpustakaan mempunyai fungsi kultural artinya perpustakaan memiliki dan
menyediakan bahan pustaka baik tercetak maupun elektronik yang menyajikan
kebudayaan daerah, kebudayaan suatu bangsa ataupun kebudayaan antar bangsa.
Diperpustakaan juga tersimpan koleksi hasil karya budaya manusia dari masa
ke masa, yang dapat dijadikan rujukan untuk mempelajari sejarah peradaban
manusia.
5. Fungsi Rekreasi
Perpustakaan mempunyai fungsi rekreasi, artinya pengguna dapat mencari
koleksi yang bersifat popular dan menghibur. Disamping itu, pengguna dapat
menggunakan media audio visual (TV, Video CD) serta Koran yang disediakan di
perpustakaan tersebut.

6
Dengan adanya fungsi perpustakaan yang beragam tersebut diharapkan para
pengguna akan tertarik sehingga banyak dan sering pengguna datang ke
perpustakaan. Disamping itu, kemudahan dalam mengakses informasi juga harus
diperhatikan dengan baik, agar pengguna tidak jemu dan kesal karena sulit
mendapatkan informasi atau bahan pustaka yang dibutuhkan. Fungsi –fungsi
perpustakaan mungkin saja mengalami perubahan yang mengarah kepada
perkembangan dan kemajuan, baik di tinjau dari pengelolaan informasi hingga
pemanfaatan teknologi informasi. Dengan SDM yang baik, yang mempunyai
dedikasi tinggi terhadap perkembangan perpustakaan, ditunjang juga dengan dana,
sarana dan prasarana yang memandai, dapat dipastikan peran dan fungsi
perpustakaan dapat disejajarkan dengan perpustakaan di Negara-negara maju.
Pada dasarnya, tugas dan fungsi perpustakaan dapat berjalan dengan baik,
selaras dan harmonis jika ada perhatian yang besar dari pemerintah dan atau
institusi/ badan korporasi tempat perpustakaan itu berada. Sudah selayaknya ada
UU atau peraturan pemerintah yang menyoroti khusus permasalahan
perpustakaan. Harus ada UU yang mengatur kepentingan pengembangan
perpustakaan. Hal ini harus dipertimbangkan mengingat perpustakaan adalah
gudang ilmu dan sumber informasi. jika tugas dan fungsinya berjalan dengan
baik, dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat penggunanya, dapat
dipastikan kemajuan bangsa akan segera tercapai.

D. Tata kerja perpustakaan sekolah


Agar tidak ketinggalan zaman, mau tak mau peran perpustakaan harus
ditingkatkan, dengan begitu tugas perpustakaan semakin berat juga. Telah
diketahui bersama bahwa tugas perpustakaan adalah mengumpulkan, mengolah,
memelihara, merawat, melestarikan, mengemas, menyimpan, memberdayakan dan
menyajikan koleksi bahan pustaka kepada pemakai. Jadi pada prinsipnya tugas
Perpustakaan adalah menyediakan layanan informasi untuk kepentingan
masyarakat, baik masyarakat ilmiah (pelajar, mahasiswa, guru, dosen, dan
peneliti) maupun masyarakat luas di sekitarnya.
Seiring dengan perkembangan zaman maka tugas perpustakaan juga semakin
luas dan berkembang. Pengelola perpustakaan dituntut untuk lebih jeli melihat

7
kebutuhan masyarakat pengguna perpustakaan. Saat ini, pencarian informasi dapat
diakses lewat internet. Oleh karena itu, menjadi tugas perpustakaan untuk
menyediakan informasi yang dapat diakses lewat internet, namun harus pula
menyediakan peraturan-peraturan yang dapat melindungi kepentingan
perpustakaan dan keamanan informasi tersebut.
Di samping itu, menjadi tugas perpustakaan juga untuk terus-menerus
memperhatikan kemajuan zaman dan kemajuan teknologi agar keinginan
masyarakat dalam mengakses informasi dapat terpenuhi. Perpustakaan harus terus
mencari jalan agar tetap tanggap secara efektif dan inovatif terhadap lingkungan
yang Sberagam dalam memenuhi harapan pengguna. Ini diperlukan agar
perpustakaan dan pustakawannya mampu tetap bertahan hidup (survive) serta
berkembang.
Perpustakaan harus mampu menjadi jembatan penyedia informasi pada masa
lalu, masa kini dan masa depan, di samping itu perpustakaan seyogianya bisa
membentuk koneksi, koalisi, dan kemitraan baik secara teknologi maupun,
organisasi. Secara garis besarnya tugas perpustakaan adalah sebagai berikut.6
1. Mengumpulkan, menyimpan dan menyediakan informasi dalam bentuk
tercetak ataupun dalam bentuk elektronik dan multimedia kepada pemakai.
2. Menyediakan informasi yang dapat diakses lewat internet, namun harus pula
menyediakan peraturan-peraturan yang dapat melindungi kepentingan
perpustakaan dan keamanan informasi tersebut.
3. Terus memperhatikan kemajuan zaman dan kemajuan teknologi agar
keinginan masyarakat dalam mengakses informasi dapat terpenuhi.
4. Harus mampu menjadi jembatan penyedia informasi pada masa lalu, masa
kini dan masa depan.
5. Perpustakaan harus terus mencari jalan agar tetap tanggap secara efektif dan
inovatif terhadap lingkungan yang beragam dalam memenuhi harapan
pengguna.

E. Mendirikan perpustakaan sekolah

6
Arief Rachman Badrudin, op.cit., h. 90-91

8
Untuk mendirikan dan mengelola perpustakaan bukan suatu hal yag mudah
namun juga buka hal yang sulit, semua kembali pada kemauan dari pihak yang
terkait. Untuk mendirikan pustakaan sekolah ada beberapa hal yang harus di
perhatikan yaitu:
1. Koleksi
Koleksi pustakaan merupakan objek utama yang menjadi barang jualan, ada
berbagai macam bentuk koleksi perpustakaan yaitu buku, majalah, CD, DVD,
VCD, kaset, peta, Koran dan yang lainnya. Buku merupakan koleksi yang paling
umum dimiliki satu perpustakaan khususnya perpustakaan sekolah. Jika
kebanyakan buku paket pelajaran maka akan susah untuk guru khususnya siswa
dapat bersaing secara global (ilmu pengetahuan dan wawasan hanya sebatas buku
paket pelajaran). Untuk koleksi sebaiknya 60% itu buku penunjang pembelajaran
sedangkan yang 30% berupa fiksi dan karya sastra yang bermutu, dan 10% berupa
buku paket pelajaran.
Koleksi perpustakaan sekolah harus lebih mendukung kepada pembelajaran
sehingga civitas akademika sekolah dapat lebih memiliki pengetahuan dan
wawasan yang luas.
2. System layanan
Untuk sistem layanan ada 2 pilihan, sistem terbuka dan sistem tertutup.
Sedangkan cara menyajikan sistem layanan dapat dibagi menjadi manual dan
automasi. Sistem layanan terbuka adalah yang paling umum digunakan, dengan
menggunakan sistem ini akademika sekolah dapat langsung melihat dan memilih
koleksi yang dimiliki dan dapat dengan bebas dan puas menikmatinya. Kalau
menggunakan sistem layanan tertutup maka civitas akademika sekolah hanya
dapat memilih dan menikmati koleksi yang dipinjam. Sedangkan cara menyajikan
layanan, sistem automasi merupakan hal yang umum digunakan pada saat ini.
Dengan meimiliki 1 unit komputer maka sistem automasi sudah dapat diterapkan.
Pada masa sekarang ini tidak lagi waktunya dipusingkan dengan biaya puluhan
juta untuk dapat membuat perpustakaan yang telah diautomasi. Dengan modal
komputer 1 unit dan koneksi internet maka dapat diperoleh program untuk
automasi perpustakaan.
3. Manajemen internal

9
Manajemen internal merupakan hal yang harus diperhatikan karena dengan
manajemen yang bagus maka kelangsungan hidup dan pertumbuhan perpustakaan
sekolah dapat dipertahankan. Membicarakan manajemen internal maka
membicarakan pengelolaan perpustakaan saat ini dan akan datang. Pengurusan
manajemen internal perpustakaan dimulai dengan penentuan posisi perpustakaan
sekolah dalam satu institusi pendidikan. Untuk melihat ini dapat dilihat pada
organigram sekolah. Dengan adanya perpustakaan dalam organigram sekolah
maka akan diketahui jalur komando dan jalur pertanggung jawaban antara
perpustakaan sekolah dengan sekolah sebagai lembaga induk. Sebagai saran,
alangkah baiknya jika perpustakaan langsung berada dibawah naungan kepala
sekolah akan tetapi bukan berarti perpustakaan berada dalam satu tingkatan
dengan wakil kepala sekolah.
4. Sumber daya manusia
Berbicara SDM merupakan pembicaraan yang susah tapi gampang, susah
mencari yang mengerti dan mau kerja tapi gampang mencari salah satunya.
Sumber daya manusia di dalam perpustakaan sesuai dengan UU No. 43 tahun
2007 tentang Perpustakan pada BAB VIII bagian kesatu pasal 29 Ayat 1 “Tenaga
perpustakaan terdiri atas pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan”. Ini
diperkuat dengan Peraturan Menteri No. 25 tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Perpustakaan Sekolah/Madrasah Pasal 1 ayat 1 “Standar tenaga perpustakaan
sekolah/madrasah mencakup kepala perpustakaan sekolah/madrasah dan tenaga
perpustakaan sekolah/madrasah”. Berdasarkan UU No. 43 tahun 2007 tentang
Perpustakaan dan Permen No. 25 tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Perpustakaan Sekolah/Madrasah maka secara kualifikasi pendidikan terdapat 2
tipe staf perpustakaan sekolah yaitu pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan.
Sedangkan secara hirarki terdapat kepala perpustakaan dan staf perpustakaan.
5. Jenis layanan
Layanan yang dimaksud adalah layanan untuk pengguna. Jenis layanan dalam
perpustakaan sekolah harus disesuaikan dengan sistem layanan yang digunakan.
Dan jumlah layanan yang diberikan juga mempengaruhi jumlah SDM
perpustakaan sekolah yang dibutuhkan. Jika kita menggunakan sistem terbuka dan
telah diautomasi maka minimal kita dapat memberikan layanan :

10
a. Koleksi.
b. Baca .
c. Penelusuran koleksi.
d. Sirkulasi (peminjaman dan pengembalian).
e. Keanggotaan.
6. Ruangan
Kebutuhan ruangan disesuaikan dengan jenis layanan yang digunakan dan
sistem layanannya. Kebutuhan minimal ruangan untuk perpustakaan sekolah yang
menggunakan layanan terbuka dan sistem yang digunakan telah diautomasi yaitu :
a. Koleksi.
b. Baca.
c. Sirkulasi.
d. Pandang dengar.
e. Penelusuran koleksi.
f. Internet.
g. Staf.
h. Kepala perpustakaan.

KESIMPULAN
perpustakan sekolah suatu proses belajar mengajar baik secara langsung
maupun tidak langsung, adanya perpustakaan disekolah sangat membantu para
guru dalam proses belajar secara tidak langsung. manajemen perpustakaan
merupakan suatu proses pengelolaan dan pengoptimalkan sumber daya manusia
(pustakawan) dalam rangka mencapai tujuan perpustakaan yang didasarkan pada
prinsip-prinsip organisasi perpustakaan dan teori-teori yang ada dalam
perpustakaan.
tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:
1. Mendorong dan mempercepat proses penguasan teknik membaca para siswa
2. Membantu menulis kreatif bagi para siswa
3. Menumbuhkan kembangkan minat dan kebiasaan membaca

DAFTAR PUSTAKA

11
Abdul Rahman Saleh dan Rita Komalasari, Pengertian Perpustakaan dan Dasar-
dasar Manajemen Perpustakaan, 2014, h. 1.15-1.16, Repository. Ut.ac.id
Arief Rachman Badrudin, Manajemen Perpustakaan dalam Merealisasikan
Pengembangan Kurikulum 2013 (KURTILAS) DI SMK WIRADIKARYA CISEENG
BOGOR, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 01, Januari 2019, h. 88
Rokan, M. Reza. Manajemen PerpustakaanSekolah. Jurnal Iqra’, Vol. 11,
No. 01, 2017, h. 88

12

Anda mungkin juga menyukai