Anda di halaman 1dari 7

SURAT KEPUTUSAN

PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA


Nomor : PO. 005/PP.IAI/1822/XII/2018

Tentang
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
PRESEPTOR PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER DAN MAGANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Menimbang : a. bahwa apoteker sebagai pelaku pelayanan kesehatan, khususnya


pelayanan kefarmasian harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang handal, serta integritas etika/moral untuk
mendukung terwujudnya pelayanan kefarmasian yang bermutu.
b. bahwa pendidikan profesi apoteker menjadi faktor yang sangat
menentukan dalam upaya memenuhi kebutuhan apoteker yang
profesional.
c. bahwa untuk menyiapkan apoteker yang profesional dilaksanakan
Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
d. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Praktik
Kerja Profesi Apoteker (PKPA) bagi mahasiswa Program Studi Profesi
Apoteker (PSPA) perlu disiapkan Preseptor yang terstandar.
e. bahwa sehubungan dengan butir a, b, c dan d di atas perlu
ditetapkan Surat Keputusan tentang Peraturan Organisasi tentang
Preseptor Praktik Kerja Profesi Apoteker.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar Ikatan Apoteker Indonesia


2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia

Memperhatikan : Hasil Rapat Kerja Nasional Ikatan Apoteker Indonesia pada tanggal 20-
21 Desember 2018 di Jakarta

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia


No.PO.005/PP.IAI/1822/XII/2018 tentang Preseptor Praktik
Kerja Profesi Apoteker dan Magang.
Pertama : Peraturan Organisasi Tentang Preseptor Praktik Kerja Profesi Apoteker
dan Magang secara lengkap sebagaimana tercantum dalam Lampiran
dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Keputusan ini.

Kedua : Peraturan Organisasi Tentang Preseptor Praktik Kerja Profesi Apoteker


dan Magang merupakan pedoman dan aturan yang mengikat bagi
seluruh Apoteker di Indonesia.

Ketiga : Keputusan ini berlaku semenjak tanggal ditetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 21 Desember 2018

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum, Sekretaris Jendral,

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S. Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829
Lampiran SK Nomor : PO. 005/PP.IAI/1822/XII/2018

PEDOMAN ORGANISASI
TENTANG
PRESEPTOR PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER DAN MAGANG

I. PENDAHULUAN
Dalam rangka peningkatan profesionalisme apoteker, baik calon apoteker
maupun apoteker yang telah praktik, diperlukan pelatihan terstruktur yang
dapat membangun pengetahuan, keterampilan serta sikap profesional sebagai
seorang apoteker yang berkualitas.

Pelatihan terstruktur yang dimaksud dalam dokumen ini dapat dalam bentuk
praktik kerja profesi apoteker (PKPA) bagi calon apoteker ataupun kegiatan
magang (internship) atau program lain bagi apoteker yang ingin meningkatkan
kemampuan praktiknya.

Demi terlaksananya tujuan tersebut diperlukan pembimbing yang terlatih dan


layak menjadi panutan dalam melakukan praktik di bidangnya. Oleh karena itu
diperlukan mekanisme rekrutmen, persyaratan maupun program pelatihan
untuk menyiapkan calon preseptor yang unggul dan profesional.

II. DEFINISI PRESEPTOR


Preseptor adalah seorang Apoteker yang mendampingi seorang calon apoteker
dari sebuah Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) atau apoteker lain yang
ingin menjalani program magang, yang juga berperan sebagai sumber
informasi serta memberikan gambaran tentang kehidupan praktik nyata yang
harus dihadapi apoteker setiap hari.

III. JENIS PRESEPTOR


1. Preseptor Akademik (MENTOR), yaitu preseptor yang berasal dari unsur
dosen
2. Preseptor Praktik (TUTOR), yaitu preseptor yang berasal dari unsur praktisi

IV. KUALIFIKASI CALON PRESEPTOR


1. Preseptor Praktik (TUTOR)
a. Menyatakan kesediaan diri untuk menjadi seorang preseptor
b. Memiliki SIPA dan berpraktik minimum 5 tahun secara terus menerus
tanpa terputus di bidang yang sama
c. Usia maksimum 65 tahun
d. Telah mengikuti/ lulus pelatihan preseptor yang diadakan oleh PP IAI
e. Terbuka bagi praktisi yang pernah membimbing maupun yang belum
pernah membimbing praktik.
2. Preseptor Akademik (MENTOR)
a. Menyatakan kesediaan diri untuk menjadi seorang preseptor
b. Memiliki sertifikat kompetensi apoteker yang masih berlaku
c. Telah mengikuti/ lulus pelatihan preseptor yang diadakan oleh PP IAI
d. Memiliki sertifikat PEKERTI dan/atau sertifikat dosen (serdos)
e. Berpengalaman mengajar minimal 3 (tiga) tahun
f. Memiliki NIDN/NIDK

V. TATA CARA MENJADI CALON PRESEPTOR


1. Tata cara menjadi calon Preseptor Praktik (TUTOR)

a. Mengajukan permohonan diri sebagai Preseptor Praktik (TUTOR)


melalui Pengurus Pusat IAI dengan cara mengisi formulir permohonan
dengan melampirkan :

• Daftar riwayat hidup


• Fotocopy STRA
• Fotocopy Sertifikat Kompetensi apoteker yang masih berlaku
• Fotocopy ijazah apoteker
• Surat Pernyataan Kesediaan (motivation letter)
• Dokumen portofolio profesional
• Fotocopy SIPA

b. Calon Preseptor praktik (TUTOR) dapat diusulkan oleh Perguruan


Tinggi Farmasi/ Pengurus Daerah/ Pengurus Cabang IAI dan ditujukan
kepada Pengurus Daerah setempat. Usulan tersebut kemudian akan
diteruskan ke Pengurus Pusat IAI.

2. Tata cara menjadi calon Preseptor Akademik (MENTOR)

a. Mengajukan permohonan diri sebagai Preseptor Akademik (MENTOR)


melalui Pengurus Pusat IAI dengan cara mengisi formulir permohonan
dengan melampirkan :

• Daftar riwayat hidup


• Fotocopy Sertifikat Kompetensi
• Fotocopy ijasah apoteker
• Surat Pernyataan Kesediaan (motivation letter)
• Dokumen portofolio profesional

• Fotocopy PEKERTI dan/ atau sertifikat dosen (serdos)

b. Calon Preseptor Akademik (MENTOR) dapat diusulkan oleh Program


Studi Profesi Apoteker (PSPA) dari suatu Perguruan Tinggi Farmasi
dan ditujukan kepada Pengurus Daerah IAI setempat. Usulan tersebut
kemudian akan diteruskan ke Pengurus Pusat IAI.

VI. TUGAS PRESEPTOR


1. Preseptor Praktik:
Bersedia menyediakan sarana dan prasarana praktiknya untuk dijadikan
tempat Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) bagi calon apoteker dan/
atau apoteker lainnya serta berkomitmen meluangkan waktu untuk:
a. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan
b. Merencanakan pelatihan
c. Melaksanakan pelatihan
d. Memberikan umpan balik secara rutin kepada peserta
e. Mengevaluasi pelatihan
2. Preseptor Akademik:
Berkomitmen meluangkan waktu untuk:
a. Mengidentifikasi kebutuhan belajar dan pengembangan
individu calon Apoteker peserta PKPA
b. Memantau dan meninjau kemajuan peserta PKPA
c. Memberikan umpan balik secara rutin kepada peserta PKPA
d. Memberikan penilaian terhadap kinerja calon Apoteker
peserta PKPA
VII. PELATIHAN PRESEPTOR
1. Pelaksana
Pelatihan preseptor dilaksanakan oleh :
a. Pengurus Pusat atau
b. Pengurus Pusat bekerjasama dengan Pengurus Daerah
2. Jenis-jenis Pelatihan Preseptor
a. Pelatihan preseptor tingkat dasar (selama 2 hari)
b. Pelatihan preseptor tingkat lanjut (selama 3-4 hari)
c. CPD khusus preseptor: dilakukan bersama-sama antara PTF
dengan PP atau PD IAI dengan program CPD yang telah
dikembangkan oleh PP IAI.

3. Contoh topik materi pelatihan preseptor:


A. Tingkat Dasar:
i. Peran Preseptor dalam menyiapkan apoteker yang profesional
ii. Menyusun agenda kegiatan PKPA serta workshop penyusunan
jadwal PKPA
iii. Membangun keterampilan klinis calon apoteker serta
workshop “patient care process”
iv. Memberikan umpan balik dan evaluasi yang efektif
v. Mengatasi situasi-situasi sulit saat PKP serta workshop
simulasi situasi sulit di tempat PKPA.
B. Tingkat Lanjut:
i. Mengelola pasien dan penyakit pasien (terutama yang
termasuk dalam daftar penyakit rujuk balik)
ii. Informasi obat dan evidence-based practice
iii. Layanan farmasi klinis (rumah sakit); Medication Therapy
Management (apotek dan puskesmas).

VIII. SERTIFIKAT PELATIHAN PRESEPTOR


1. Semua bentuk pelatihan yang terkait pengembangan preseptor
mendapatkan sertifikat dari PP IAI.
2. Sertifikat Preseptor akan diberikan kepada peserta jika telah mengikuti
pelatihan secara utuh serta menyelesaikan tugas dan proses evaluasi.
3. Sertifikat Preseptor berlaku selama 5 (lima) tahun.
4. Persyaratan perpanjangan sertifikat preseptor akan diatur secara
terpisah.
IX. PENUGASAN PRESEPTOR
1. Setiap kegiatan pelatihan profesional seperti praktik kerja profesi
apoteker ataupun magang, wajib dibimbing oleh preseptor tersertifikasi
oleh PP IAI, baik preseptor praktik (Tutor) maupun preseptor akademik
(Mentor).
2. Seorang preseptor dapat melatih peserta yang berasal dari mana saja di
dalam wilayah Indonesia selama tidak melampaui batas maksimum
membimbing.
3. Batas maksimum seorang preseptor yang disarankan di dalam
membimbing peserta pelatihan dalam suatu periode tertentu adalah 4
(empat) orang.
4. Rasio ideal di dalam membimbing adalah satu preseptor membimbing
satu peserta.
5. Sebagai bagian dari tugas profesionalnya sebagai apoteker praktik yang
membimbing, seorang preseptor layak mendapatkan imbalan
profesional yang memadai dari pihak-pihak yang memanfaatkan jasa
profesionalnya tersebut.

X. PENUTUP
Demikian Peraturan Organisasi tentang Preseptor Ikatan Apoteker Indonesia
disusun sebagai pedoman untuk mendukung ketersediaan preseptor Ikatan
Apoteker Indonesia yang terstandar.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 21 Desember 2018

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum, Sekretaris Jendral,

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S. Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829

Anda mungkin juga menyukai