Oleh:
AZMI PRATAMA
1815011065
Titik rencana pelabuhan terletak di bagian utara Ancol Timur berdekatan dengan
kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Jenis pelabuhan yang akan dibangun adalah
ukuran kapal berkisar dari 500 GT sampai 50.000 GT (kapal ukuran menengah dan
besar).
Lokasinya terletak di bagian utara Ancol Timur dan beberapa tahun terakhir kawasan
tersebut direklamasi pada air dangkal (kawasan -4 m~ -5m) sebelah barat Pelabuhan
Tanjung Priok. Dermaga dibangun sepanjang sisi timur dari kawasan yang
akibat pengumpulan pasir oleh gelombang dan arus pantai setelah reklamasi.
Jarak dari garis pantai ke kedalaman -10 dan -15 berturut-turut 5 km dan 7 km.
Kemiringan dasar laut 1/500 dan merupakan kemiringan yang sangat landai.
Kawasan studi terletak di utara Pulau Jawa yang menghadap Laut Jawa. Kawasan ini
Variasi suhu musiman kecil dan suhu harian rata-rata berkisar antara 23ºC
sampai 33ºC.
b. Data Angin
Secara umum, Mei sampai September merupakan musim muson tenggara dan
selama survei batimetrik yang dilakukan di bulan Mei dan Juni 2010, Z0, jenis pasang
dan kisaran pasang pada tiap situs survei dirangkum pada tabel berikut.
Di laut Jawa yang terbuka, umumnya arus permukaan searah dengan arah angin
muson. Dari Nopember sampai Maret arusnya ke arah ESE di Laut Jawa dengan
kecepatan rata-rata 0,75 sampai 1,25 knot (0,4 sampai 0,6 m/detik).
Antara Mei dan September arusnya ke arah WNW di Laut Jawa dengan kecepatan
rata-rata 0.75 knot. Kecepatan maksimum biasanya kurang dari 2 knot tetapi pada saat
tertentu yang jarang terjadi pada kedua muson, pernah tercatat 3 knot. Selama bulan
April dan akhir Oktober sampai Nopember, yang merupakan bulan transisi muson
Data Gelombang
Di Laut Jawa, gelombangnya disebabkan oleh angin dan arahnya bisa sangat
bervariasi, khususnya pada bulan-bulan transisi (April dan akhir Oktober sampai
utara Pulau Jawa, kondisi gelombang umumnya berat selama musim muson NW.
studi ini, laju terjadinya gelombang pada tiap kandidat situs dan parameter
gelombang desain diperkirakan dengan pemrosesan statistik dan dengan
ini merupakan hasil dari hindcast (metode untuk menguji model matematis) dari
studi JICA sebelumnya (2002 – 2003) dengan menggunakan metode SMB dan
data angin dari 1997-2001 yang diamati di Stasiun Meteorologi Cengkareng milik
Karena kisaran gelombang yang ditimbulkan oleh angin dan gelombang laut di
Pulau Jawa relatif kecil, gelombang besar jarang terjadi. Tabel 3.2-2 dan Gambar
Arah gelombang paling dominan adalah arah Barat dan laju kejadiannya 10.5 %
sedangkan laju kejadian untuk arah lain kecil, bervariasi dari 1,6 sampai 4,1 %.
tenang 68.5%, dan persentase kumulatif dari tinggi gelombang yang kurang dari
Periode gelombang arus air dalam (hindcast) terdistribusi dari 1 sampai 4 detik
seperti diperlihatkan pada Tabel 3.2-3. Gelombang dengan periode kurang dari 3
gelombang pada Tabel 3.2-3 dan hubungan antara tinggi gelombang dan periode
detik.
air.
Rasio tinggi gelombang di titik yang ditentukan di depan kandidat situs pada
kedalaman 10 m dan 15 m dihitung untuk tiap arah terhadap gelombang air dalam
Hasil perhitungan tinggi gelombang dirangkum pada Tabel 4. Pada tabel ini
ditampilkan rasio tinggi gelombang di titik yang dipilih pada tiap gelombang air
dalam untuk tiap arah. Kondisi dan karakteristik gelombang dibahas berdasarkan
rasio tinggi gelombang dan arah gelombang sebagaimana diuraikan pada sub-
bagian berikut.
Kondisi Gelombang
Titik-titik yang diperkirakan dari tinggi gelombang pada kedalaman air -10 m dan
dari Barat dan Timur menunjukkan nilai yang rendah (0,3 – 0,5), sedangkan untuk
Gelombang datang dari arah Barat dan Timur diredam oleh topografi pantai
gelombang yang datang dari arah Utara dapat mencapai Ancol Timur secara
langsung.
Gambar 6. Rasio Tinggi Gelombang pada Titik yang Ditentukan (Ancol Timur).
Melampaui Batas
Mengingat ukuran kapal berkisar dari 500 GT sampai 50.000 GT (kapal ukuran
menengah dan besar), dipilih ambang batas tinggi gelombang 0,5 m. Dengan
ambang batas gelombang 0,5 m, tinggi gelombang yang tidak melampaui batas
Batas
diperkirakan 97,3 % (pada kedalaman air -10 m) dan 96,6 % (-15 m). Ini membuat
Ancol Timur menjadi situs yang cocok. Ini berarti bahwa pada situs tersebut
Data Sedimentasi
Menurut tabel berikut, median (d50) dari distribusi ukuran partikel berkisar antara 1
– 62μm, dan rata-ratanya sekitar 5μm. Komponen utama dari endapan adalah tanah
liat (59 %) dengan lumpur (33 %) secara rata-rata, sedangkan porsi pasir hanya sekitar
7 %.
Sumber dari endapan dasar laut adalah sistem sungai yang mengalir ke pantai dan
banyak muara sungai sepanjang pesisir utara Pulau Jawa. Pengendapan pada dasar
laut disebut Siltasi. Pada proses siltasi, terjadi flokulasi material halus dari tanah liat
dan lumpur di muara sungai dengan bercampurnya air sungai dan air laut.
Data Tanah
Di masa lalu, banyak survei kondisi sub tanah yang dilakukan di Pelabuhan Tanjung
Priok oleh JICA dan/atau tim studi lainnya, seperti “Studi untuk Pembangunan
Menurut hasil survei di masa lalu, terlihat bahwa kondisi sub tanah digolongkan ke
Lapisan paling atas yang merupakan lapisan lembut dengan kisaran ketebalan
Lapisan kedua yang merupakan lapisan deposit yang terdiri atas abu vulkanik
pada ketinggian tanah mendekati kisaran Mean Sea Level (MSL) atau Rata-rata
pasir dan lumpur di ketinggian mendekati kisarab MSL -20 sampai -25 m dengan
Data Kapal
Ukuran kapal berkisar dari 500 GT sampai 50.000 GT (kapal ukuran menengah dan