Anda di halaman 1dari 3

POTENSI EKONOMI MARITIM

Indonesia sebagai negara dengan garis pantai terpanjang ke dua di dunia setelah Kanada.
Indonesia memiliki wilayah laut yang sangat luas, dimana 2/3 dari wilayah negara ini adalah laut.
Sebagian besar wilayah Indonesia yang berupa laut, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara
yang memiliki potensi besar di bidang kelautan.

Bahkan penduduk yang menggantungkan sumber pendapatan ekonominya secara langsung atau
tidak langsung pada sektor ekonomi kemaritiman, terutama perikanan dan pelayaran di Indonesia
diperkirakan mencapai sekitar 50 juta penduduk. Dari perkiraan tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa sektor ekonomi kemaritiman, baik perikanan, pelayaran, perdagangan, dsb. memiliki potensi
besar untuk menopang perekonomian negara Indonesia. Dan penduduk Indonesia harus pintar untuk
memanfaatkan potensi tersebut demi kesejahteraan dan kemajuan bangsa dan negara.

Kemaritiman (Maritim) berasal dari bahasa inggris yaitu maritime,yang berarti navigasi,
maritime atau disebut juga dengan kata bahari. Dari kata ini kemudian lahir istilah maritime power yaitu
Negara maritim atau negara samudera. Maritim, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
diartikan sebagai berkenaan dengan laut; berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut.
Dalam bahasa Inggris, kata yang digunakan untuk menunjukkan sifat atau yang menyatakan
penguasaan terhadap laut adalah seapower.

Istilah maritim juga mengandung ambiguitas. Apakah maritim yang dimaksud adalah
maritim dalam pengertian sempit yaitu hanya berhubungan dengan angkatan laut atau angkatan laut
dalam hubungan dengan kekuatan darat dan udara, atau bahkan dalam arti yang seluas-luasnya, yaitu
angkatan laut dan semua kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan komersial nonmiliter
terhadap laut. Dilihat dari sisi tata bahasa, kelautan adalah kata benda, maritim adalah kata sifat.
Dengan demikian, kalau kita ingin menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang harus
memanfaatkan laut, rasanya kata maritim lebih tepat. Indonesia harus menjadi negara maritim,
bukan hanya negara kelautan. Argumentasinya adalah, negara maritim adalah negara yang mempunyai
sifat memanfaatkan laut untuk kejayaan negaranya, sedangkan negara kelautan lebih menunjukkan
kondisi fisiknya, yaitu negara yang berhubungan, dekat dengan atau terdiri dari laut.

Laut Indonesia merupakan urat nadi perekonomian nasioal dan penggerak lalu lintas
ekonomi dunia. Indonesia secara natural lahir dan tumbuh sebagai Negara dan bangsa maritim.
Hanya faktanya, Indonesia saat ini masih belum menjadi Negara maritime dalam pengertian yang
sesungguhnya. Sebab, hingga sekarang Indonesia belum menjadi actor atau pelaku kelautan yang
cukup mumpuni, baik ditingkat domestik maupun global. Padahal, laut Indonesia merupakan urat
nadi perekonomian nasional dan penggerak lalu lintas ekonomi dunia.
Maritim Indonesia telah mengalami kemunduran yang cukup signifikan, kalau pada zaman
dahulu mencapai kejayaan baik dalam bidang politik maupun ekonomi, sekarang ini negara lainnya
secara terus menerus menggunakan wilayah Laut dan Pelabuhan di Indonesia untuk memasukkan hasil
produksi negara mereka (impor) ke negara Indonesia, sementara Indonesia sendiri masih mengalami
banyak kendala untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor ke negara lainnya. Ironis, Indonesia yang
mempunyai potensi laut sangat besar di dunia kurang begitu memperhatikan sektor ini.

Berbagai aktivitas pada sektor kemaritiman di Indoensiayang perlu mendapat perhatian


jika Negara ini ingin disebut dengan istilah “Maritim Power” Negara yang menguasai laut,tentunya
masyarakat tidak lagi takut dan mengeluhkan adanya nelayan asing lebih menguasai perairan Negara
ini dibandingkan dengan warga negaranya sendiri.

Walaupun sifat maritim itu sendiri lebih mengarah pada terwujudnya aktifitas pelayaran
di wilayah Indonesia. Namnun masih banyak aktivitas lainnya yang dapat dikembangkan dan
memiliki potensi besar, mulai dari aktivitas lingkungan kepelabuhanan (ruang) parker kendaraan,
skctor perikanan yang sudah tidak asing lagi, pariwisata bahari, saat ini yang berkembang adalah
industry perkapalan hasil investasi Asing, Industri Minyak dan Gas, yang tidak dapat diabaikan
beitu saja karena apabila diserahkan kepada pihak asing pengelolaannya maka rakyat Indonesia
hanya akan memiliki hak terbatas atas pengelolaan bahkan pada bagi hasil yang tidak berbanding
dengan pembangunan lingkungan masyarkatnya. Dalam kalimat ini bahwa Indonesia sebagai
negara kepulauan dalam membangun perekonomian akan senantiasa dilandasi oleh aktivitas
pelayaran dan sektor lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

• Azeva, Bunga. 2020. PENGARUH PENDIDIKAN KOMUNIKASI SOSIAL DENGAN


KONDISI EKONOMI MARITIM DI INDONESIA. Universitas Maritim Raja Ali Haji:
Tanjung Pinang.
• Akhirman. 2020. STUDY EKONOMI MARITIM. Umrah Press: Tanjung Pinang

Anda mungkin juga menyukai