Nitrogen adalah gas tak bewarna dan tak berasa yang menempati 78.1% atmosfer (persen
volume). Nitrogen dihasilkan dalam jumlah besar bersama oksigen (bp -183.0o C) dengan
mencairkan udara (bp -194.1o C) dan diikuti proses memfraksionasi nitrogen (bp -
195.8oC). Nitrogen adalah gas inert di suhu kamar namun dikonversi menjadi senyawa
nitrogen oleh proses fiksasi biologis dan melalui sintesis menjadi amonia di industri. Sebab
dari keikutsertaannya adalah tingginya energi ikatan rangkap tiga N≡N. Dua isotop nitrogen
adalah 14N (99.634%) dan15N (0.366%).
Gas nitrogen merupakan gas yang inert pada suhu kamar, maka untuk membuat
senyawa nitrogen dilakukan suhu dan tekanan tidak pada kondisi standar. Beberapa senyawa
nitrogen yang dikenal antara lain adalah senyawa oksida, asam nitrat, senyawa nitrat amoniak
dan salmiak (amonium klorida), dan garam-garan nitrat.
Berdasarkan hal tersebut, maka pada bab ini akan dibahas mengenai senyawa oksida
nitrogen, amoniak dan senyawa, asam nitrat, dan garam nitrat. Untuk itu setelah mempelajari
bab ini diharapkan mempunyai kompetensi sebagai berikut
Mampu membedakan setiap senyawa oksida nitrogen berdasarkan bilangan
oksidasi dan karakteristiknya
Mampu menjelaskan senyawa oksida nitrogen yang dibuat berdasarkan bahan
bakunya
Mampu menjelaskan proses pembuatan asam nitrat baik di laboratorium maupun
industri
Mampu menjelaskan sifat fisika dan kimia asam nitrat
Mampu menjelaskan sintesis senyawa amoniak/amonium
Mampu menjelaskan sintesis senyawa nitrat
.
4.1 SENYAWA OKSIDA NITROGEN
4.1.1 Jenis Oksida Nitrogen
Berbagai oksida nitrogen berdasarkan bilangan oksidasi rendah ke bilangan oksidasi
tinggi sadalah dinitrogen monooksida (N2O), Nitrogen oksida (NO), dinitrogen trioksida
(N2O3), nitrogen dioksida (NO2), dan dinitrogen pentaoksida (N2O5).
Reaksi asam nitrat dengan beberapa senyawa lain seperti dengan oksida basa, basa ,
natrium karbonat dan senyawa lainnya dijelaskan sebagai berikut
1). Reaksi asam nitrat dengan oksida basa akan menghasilkan garam dengan air
CaO(s) +2 HNO3(aq) Ca(NO3)2(aq) + H2O(l)
ZnO(s) +2 HNO3(aq) Zn(NO3)2(aq) + H2O(l)
CuO(s) +2 HNO3(aq) Cu(NO3)2(aq) + H2O(l)
2). Reaksi asam nitrat dengan basa
NaOH(aq) + HNO3(aq) NaNO3(aq) + H2O(l)
Mg(OH)2(s) +2 HNO3(aq) Mg(NO3)2 + 2H2O(l)
3) Reaksi asam nitrat dengan karbonat/bikarbonat .
Na2CO3(s) + 2HNO3(aq) NaNO3(aq) + H2O(l) + CO2(g)
NaHCO3(satau aq) + HNO3 (aq) NaNO3(aq) + H2O(l) + CO2(g)
CaCO3(s) + 2HNO3(aq) Ca(NO3)2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
4.6 PUSTAKA
1. Cotton & Wilkinson, (1989). Kimia Anorganik Dasar, UII Press. Jakarta
2. Oxtoby, David.W. 2003. Prinsip-Prinsip Kimia Modern Jilid II. Erlangga: Jakarta.
3. Perucci,(2006) Kimia terapan,cetakan keempat jilid 3, Jakarta , Erlangga
4. Shriver and Atkins' (2010), Inorganic Chemistry, Fifth Edition, W. H. Freeman and
Company, 41 Madison Avenue, New York
5. Sunardi , (2006), Unsur kimia deskripsi dan pemanfaatannya, Yrama Widya, Bandung
6. http://www.,artikel kimia.info – diakses , 10 Nov 2017
7. http://chemistry35.blogspot.com/2011/09/unsurunsur-dalam-kehidupan-sehari-hari.html
diakses tanggal 12 Nov 2017