Makalah Prilaku Organisasi International
Makalah Prilaku Organisasi International
Oleh :
Skripsi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SATYAGAMA
JAKARTA
2019
ii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1. Unsur Kinerja……………………………………………....... 10
2. Evaluasi Kerja……………………......................................... 11
1. Pengertian Kerjssama………………...……………………....... 13
2. Jenis Tim…………………………………………………....... 15
III.A. Pembahasan…………………………………………………………. 22
IV.A. Kesimpulan………………..…………………..................... 41
IV.B. Saran……………………………………...……………….. 42
1
BAB I
PENDAHULUAN
balik atas kinerja yang lalu dan mendorong adanya produktivitas di masa mendatang.
Dalam era globalisasi telah menuntut adanya perubahan yang sangat cepat dan
Salah satu keunggulan kompetitif yang penting bagi perusahaan adalah karyawan
sehingga jika kinerja karyawan perusahaan baik, maka kinerja perusahaan juga akan
meningkat.
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan
(Armstrong dan Baron, 1998 :15). Dengan demikian, kinerja adalah tentang
melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah
para karyawan akan meningkat apabila mereka terlibat secara aktif dan ikut
2
berpartisipasi dan menjadi bagian tim dalam proses kegiatan pada unit organisasi
Dengan adanya partisipasi karyawan dalam proses kegiatan organisasi, hal ini akan
meningkatkan kesadaran karyawan akan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan
kepadanya. Dengan adanya partisipasi, karyawan tahu benar mengenai apa yang
bagi perusahaan adalah masalah yang sangat penting. Tanpa adanya kinerja yang baik
kinerja mempunyai implikasi yang positif bagi perusahaan itu sendiri, artinya
perusahaan dapat menghasilkan kuantitas dan kualitas produk yang optimal dengan
harga bersaing. Selain itu juga, mempunyai implikasi yang positif terhadap kualitas
hidup karyawan. Kinerja karyawan akan meningkat bila didukung oleh penerapan
sistem manajemen kinerja dan sistem pengembangan karir yang baik dan efektif serta
makalah ini penulis mengambil tema : “Kerjasama Tim Dan Partisipasi dalam
3
Karywan.
2. Pengertian Kerjasama Tim, Jenis Tim, Karakteristik Tim, Proses Tim dan
yang meliputi : Model Efektifitas Tim Kerja, Ciri-ciri tim yang efektif,
kinerja
5
BAB II
LANDASAN TEORI
KARYAWAN
yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan
berlangsung.
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan
(Armstrong dan Baron, 1998 :15). Dengan demikian, kinerja adalah tentang
melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah
memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu
Batasan Kinerja :
6
Banyak terminologi kinerja. Dalam buku- buku teks istilah kinerja lebih banyak
meluas pada bidang lain seperti hukum, sosial, politik dan pemerintahan. Namun
pembahasan hal-hal yang terakhir itu, pada akhirnya bermuara pada manusia yang
menjalankannya.
ditetapkan. Sebagai hasilnya akan diketahui bahwa seseorang karyawan masuk dalam
Dapat juga dikelompokkan melampaui target, sesuai target atau di bawah target.
Berangkat dari hal-hal tersebut, kinerja dimaknai sebagai keseluruhan ‘unjuk kerja’
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
diberikan kepadanya”.
7
merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari
hasil kerjanya”.
suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang
yang dituntut dari seseorang,kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu
perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang
7. Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson Terjamahaan Jimmy Sadeli dan
Bayu Prawira (2001 : 78), “menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang
8. John Witmore dalam Coaching for Perfomance (1997 : 104) “kinerja adalah
pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seorang atau suatu perbuatan, suatu
Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada
pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan
dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak
positif dan negative dari suatu kebijakan operasional. Mink (1993 : 76)
memiliki beberapa karakteristik, yaitu diantaranya: (a) berorientasi pada prestasi, (b)
Ada beberapa unsur yang dapat kita lihat dari kinerja seorang karyawan.
direncanakan, serta cakupan sasaran yang bisa dilayani. Tingkat efisiensi mengukur
pekerjaan. Sekaligus pula dapat diukur besarnya sumber-sumber daya yang terbuang,
9
semakin besar sumber daya yang terbuang, menunjukkan semakin rendah tingkat
efisiensinya.
baik dari aspek keamanan-kenyamanan bagi karyawan maupun bagi fihak yang
keberadaan dan kepatuhan pada standar pelayanan maupun prosedur kerja. Adanya
standar pelayanan maupun prosedur kerja yang dijadikan pedoman kerja dapat
menjamin seorang karyawan bekerja secara sistematis, terkontrol dan bebas dari rasa
‘was-was’ akan komplain. Sementara itu, fihak yang dilayani mengetahui dan
Mengingat fungsi ideal dari pelaksanaan tugas karyawan dalam unit kerja adalah
fungsi pelayanan, maka unsur penting dalam penilaian kinerja karyawan adalah
persoalan yang cukup pelik. Sehingga tidak jarang, unsur ini sering kali diabaikan
dan jarang dilakukan. Disebut pelik, karena pengukuran kepuasan pelanggan harus
2. Evaluasi Kinerja
Kinerja merupakan pendapat yang bersifat evaluatif atas sifat, perilaku seseorang,
atau prestasi sebagai dasar unutk keputusan dan rencana pengembangan personil. Dan
informasi dengan mereka, dan mencari cara memperbaiki kinerjanya. (Newstrom dan
Davis :1997:173); sementara menurut William B. Werther Jr. And Kieth Davis,
kinerja. Apabila telah dilaksanakan dengan benar, maka karyawan, pengawas utama
Evaluasi kinerja merupakan kegiatan lebih lanjut dari kegiatan pengukuran kinerja
dan pengembangan indikator kinerja; oleh karena itu dalam melakukan evaluasi
kinerja harus berpedoman pada ukuran-ukuran dan indikator yang telah disepakati
dan ditetapkan. Evaluasi kinerja juga merupakan suatu proses umpan balik atas
Evaluasi kinerja berfungsi untuk : (a) mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan
permasalahan yang ada. Melalui evaluasi kinerja dapat diketahui apakah pencapaian
hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan misi dapat dinilai dan
Sehubungan dengan itu, kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseoarng atau kelompok orang dalam suatu
upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak
Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, tapi berhubungan dengan
kepuasan kerja dan tingkat imbalan, dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan dan
Gibson and Invancevich: 1994), kinerja individu pada dasarnya dipengaruhi oleh
kebutuhan dan sifat; (d) persepsi terhadap tugas; (e) imbalan internal dan eksternal;
(f) persepsi terhadap tingkat imbalan dan kepuasan kerja. Dengan demikian, kinerja
12
pada dasarnya ditentukan oleh tiga hal, yaitu: (1) kemampuan, (2) keinginan dan (3)
lingkungan.
Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi
dan mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki tiga
komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang – orang dalam
sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang – orang dalam sebuah tim
2. JENIS TIM
a. Tim Formal
Tim formal diciptakan oleh organisasi sebagai bagian dari struktur formal organisasi.
Dua jenis tim formal yang paling umum adalah tim vertikal dan tim horizontal.
b. Tim Vertikal
Tim vertikal terdiri dari seorang manajer dan para bawahannya dalam rantai komando
formal. Terkadang tim ini disebut tim fungsional atau tim komando. Setiap tim
diciptakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu lewat aktifitas dan
Tim horizontal terdiri atas karyawan – karyawan dari tingkat hierarkis yang hamper
sama, tetapi dari bidang keahlian yang berbeda. Dua jenis tim horizontal yang paling
berbeda yang dibentuk untuk menangani aktifitas tertentu dan hanya bertahan sampai
2. Komite biasanya berumur panjang dan mungkin merupakan bagian permanen
ide dan solusi baru untuk masalah – masalah organisasional yang ada, dan membantu
Tim dengan tujuan khusus adalah tim yang diciptakan diluar organisasi formal untuk
mengerjakan proyek kepentingan atau kreatifitas khusus. Tim dengan tujuan khusus
masih merupakan bagian dari organisasi formal dan memiliki struktur laporannya
sendiri.
Tim yang dibentuk dalam satu departemen yang sama dan anggotanya adalah
Tim pemecahan masalah biasanya terdiri atas 5 sampai 12 karyawan per jam dari
departemen yang sama yang dengan sukarela bertemu untuk mendiskusikan cara –
cara peningkatan kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja. Tim pemecahan masalah
karyawan yang lebih besar. Seiring dengan bertambah dewasanya perusahaan, tim
kepemimpinan mandiri.
satu keterampilan yang menggilir pekerjaan untuk menghasilkan produk atau layanan
yang menyeluruh atau setidaknya satu aspek menyeluruh atau bagian dari sebuah
produk atau layanan. Ide pokoknya adalah bahwa tim – tim itu sendiri, dan bukan
para manajer atau supervisor, bertanggung jawab atas pekerjaan mereka, membuat
keputusan, mengawasi kinerja mereka sendiri, dan mengubah perilaku kerja mereka
Tim dengan kepemimpinan mandiri merupakan tim permanen yang secara khusus
Tim diberi akses menuju sumber – sumber daya seperti informasi, peralatan,
masa depan.
Dua jenis tim yang semakin sering digunakan adalah tim virtual/maya dan tim global
1. Tim virtual terdiri atas anggota – anggota yang tersebar secara geografis dan
telekomunikasi. Tim virtual sering meliputi para pekerja lepas, anggota organisasi
rekanan, pelanggan, pemasok, konsultan, atau pihak – pihak luar lainnya. Salah satu
keuntungan utama tim virtual adalah kemampuan untuk dengan cepat mengumpulkan
kelompok orang yang paling tepat untuk menyelesaikan proyek yang kompleks,
2. Tim global adalah tim kerja lintas batas yang terbentuk dari anggota – anggota
dengan kebangsaan yang berbeda yang aktifitasnya menjangkau banyak Negara. Tim
16
global dapat dibagi dalam dua kategori yaitu tim interkultiral yang para anggotanya
berasl dari berbagai negara atau budaya yang berbeda dan bertemu dengan
berhadapan secara langsung, dan tim global virtual yang para anggotanya tinggal di
lokasi yang terpisah di seluruh penjuru dunia dan melaksanakan pekerjaan mereka
3. KAREKTERISTIK TIM
a. Ukuran
Secara umum, ketika ukuran tim meningkat, akan lebih sulit bagi setiap anggota
untuk dapat saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Ukuran kelompok
mengajukan lebih banyak pertanyaan, dan bertukar lebih banyak opini. Merek
2. Tim besar cenderung memiliki lebih banyak perselisihan pendapat dan perbedaan
serta komunikasi yang buruk, para anggota tim memiliki sedikit kesempatan untuk
b. Peran Anggota
17
Dalam tim – tim yang sukses syarat kinerja tugas dan kepuasan social dipenuhi oleh
Memprakarsai ide
Memberikan opini
Mencari informasi
Meringkas
Memberi semangat
emosional para anggota tim dan membantu menguatkan kesatuan social. Mereka
Mendorong
Berpadu
Mengurangi Ketegangan
Mengikuti
Berkompromi
4. PROSES TIM
Selama tigkat pembentukan ini, pemimpin tim harus memberikan waktu bgi para
anggota untuk mengenal satu sama lain dan mendorong mereka terlibat dalam
pada siapa yang memiliki kekuasaan, siapa pemimpinnya, dan peran – perab para
anggota.
pemecahan masalah dan penyelesaian tugas yang diberikan. Selama tingkat ini
tim yang memiliki tugas yang terbatas untuk dikerjakan dan dibubarkan
pembubaran tim dengan suatu ritual atau upacara, barangkali memberikan piagam
b. Kekompakan Tim
19
Kekompakan tim didefinisikan sebagai sejauh mana para anggota tertarik pada tim
kekompakan tim :
1. Interaksi tim. Hubungan yang lebih baik antara anggota tim dan semakin
2. Konsep tujuan yang sama. Anggota tim sepakat dengan tujuan dan menjadikan
lebih kompak
3. ketertarikan pribadi terhadap tim. Para anggota memiliki sikap dan nilai yang
Norma tim adalah standar perilaku yang sama – sama dimiliki oleh para anggota tim
dan membimbing perilaku mereka. Norma bersifat informal. Norma juga tidak
peran, dan memudahkan kelangsungan hidup tim. Norma yang relevan dengan
perilaku sehari – hari dan hasil kerja serta kinerja karyawan secara berangsur –angsur
1. Peristiwa penting. Peristiwa penting dalam sejarah tim membangun teladan yang
penting.
20
2. Keunggulan. Keunggulan berarti bahwa perilaku pertama yang muncul dalam tim
4. Pernyataan yang eksplisit. Dengan pernyataan yang eksplisit, para pemimpin atau
pada tim.
bagian dalam sebuah aktivitas. Mengambil bagian dalam sebuah aktivitas dapat
aktivitas tersebut tetapi dapat juga berarti ikut serta dalam menentukan jalannya
aktivitas tersebut.
Pertama : ikut serta dalam kegiatan tersebut tapi tidak terlibat dalam pengambilan
keputusan,
pengambilan keputusan.
1. Menurut Heller, et. al., 1984, partisipasi sebagai sebuah proses dimana
2. Menurut Zimmerman dan Rappaport (1988, dalam Duffy and Wong, 1996)
mana partisipasi individu tersebut tanpa membayar guna mencapai sebuah tujuan
umum. Dasar dari mekanisme ini adalah bahwa manusia dapat, mau, dan akan
(affected people).
Pendekatan partisipatif mampu menguatkan visi, misi dan strategi sebuah organisasi.
Semua anggota organisasi harus mengetahui visi dan misi serta sepakat dengan
strategi yang akan dijalankan. Hal ini akan mewarnai kerja rutin dan meningkatkan
motivasi serta kepuasan kerja mereka. Cara terbaik untuk memastikan bahwa visi dan
misi menjadi milik bersama adalah melibatkan orang sebanyak mungkin dalam
proses perumusannya.
22
BAB III
PEMBAHASAN
KARYAWAN
Orang bisa mencapai sukses jika didukung dan mendukung orang lain.
Intinya, sukses bisa diraih melalui kerja sama tim. Siapa pun yang telah mencapai
sukses pasti menyadari hal ini. Tetapi, tentu saja tim yang dimaksud di sini bukanlah
sembarang tim, tetapi tim yang efektif. Kerjasama tim seperti kemampuan yang harus
terus diasah. Tidak ada artinya karyawan berkemampuan tinggi tetapi tidak bisa
bekerja sama dalam tim. Dua hal tersebut seperti satu paket.
Efektifitas tim kerja didasarkan pada dua hasil – hasil produktif dan kepuasan
mereka. Hasil produktif berkenaan dengan kualitas dan kuantitas hasil kerja seperti
yang didefinisikan oleh tujuan – tujuan tim. Faktor – faktor yang mempengaruhi
efektifitas tim yaitu konteks organisasional, struktur, strategi, lingkungan budaya, dan
system penghargaan. Karakter tim yang penting adalah jenis, struktur, dan komposisi
23
tim. Karakteristik – karakteristik tim ini mempengaruhi proses internal tim, yang
kemudian mempengaruhi hasil dan kepuasan. Para pemimpin harus memahami dan
Jika semua anggota tim mendayung ke arah yang sama, pasti kapal yang didayung
akan lebih cepat sampai ke tempat tujuan, dari pada jika ada anggota tim yang
mendayung ke arah yang berbeda, berlawanan, ataupun tidak mendayung sama sekali
karena bingung ke arah mana harus mendayung. Jadi, pastikan bahwa tim memiliki
tujuan dan semua anggota tim Anda tahu benar tujuan yang hendak dicapai bersama,
Pendayung akan mendayung lebih cepat jika mereka memiliki antusiasme yang
tinggi. Antusiasme tinggi bisa dibangkitkan jika kondisi kerja juga menyenangkan:
anggota tim tidak merasa takut menyatakan pendapat, mereka juga diberi kesempatan
untuk menunjukkan keahlian mereka dengan menjadi diri sendiri, sehingga kontribusi
Jika semua ingin menjadi pemimpin, maka tidak akan ada yang mendayung.
Sebaliknya, jika semua ingin menjadi pendayung, maka akan terjadi kekacauan
karena tidak ada yang memberi komando untuk kesamaan waktu dan arah
mendayung. Intinya, setiap anggota tim harus mempunyai peran dan tanggung jawab
masing-masing yang jelas. Tujuannya adalah agar mereka tahu kontribusi apa yang
bisa mereka berikan untuk menunjang tercapainya tujuan bersama yang telah
ditentukan sebelumnya.
Dalam proses meraih tujuan, harus ada komunikasi yang efektif antar-anggota tim.
Strateginya: Jangan berasumsi. Artinya, jika Anda tidak yakin semua anggota tim
tahu apa yang harus menjadi prioritas utama untuk diselesaikan, jangan berasumsi,
tanyakan langsung kepada mereka dan berikan informasi yang mereka perlukan. Jika
Anda tidak yakin bahwa tiap anggota tim tahu bagaimana melakukan ataupun
atau tujukanlah kepada mereka cara melakukannya. Komunikasi juga perlu dilakukan
secara periodik untuk tujuan monitoring (misalnya: sudah seberapa jauh tugas
diselesaikan) dan correcting (misalnya: apakah ada kesalahan yang perlu diperbaiki
e. Resolusi Konflik.
Peace is not the absence of conflict, but the presence of justice. Ini merupakan
pendapat Martin Luther King. Rasanya hal ini berlaku pula pada pencapaian sebuah
tujuan. Dalam mencapai tujuan mungkin saja ada konflik yang harus dihadapi. Tetapi
konflik ini tidak harus menjadi sumber kehancuran tim. Sebaliknya, konflik ini yang
dapat dikelola dengan baik bisa dijadikan senjata ampuh untuk melihat satu masalah
dari berbagai aspek yang berbeda sehingga bisa diperoleh cara baru, inovasi baru,
ataupun perubahan yang memang diperlukan untuk melaju lebih cepat ke arah tujuan.
Jika terjadi konflik, jangan didiamkan ataupun dihindari. Konflik yang tidak
ditangani secara langsung akan menjadi seperti kanker yang menggerogoti semangat
f. Shared power.
Jika ada anggota tim yang terlalu dominan, sehingga segala sesuatu dilakukan sendiri,
atau sebaliknya, jika ada anggota tim yang terlalu banyak menganggur, maka pasti
ada ketidakberesan dalam tim yang lambat laun akan membuat tim menjadi tidak
efektif. Jadi, tiap anggota tim perlu diberikan kesempatan untuk menjadi ”pemimpin”,
g. Keahlian.
Bayangkan sebuah paduan suara dengan anggota memiliki satu jenis suara saja:
sopran saja, tenor saja, alto saja, atau bas saja. Tentu suara yang dihasilkan akan
monoton. Bandingkan dengan paduan suara yang memiliki anggota dengan berbagai
jenis suara yang berbeda (sopran, alto, tenor dan bas). Paduan suara yang dihasilkan
Demikian pula dengan tim kerja. Tim yang terdiri dari anggota-anggota dengan
berbagai keahlian yang saling menunjang akan lebih mudah bekerja sama mencapai
tujuan. Berbagai keahlian yang berbeda tersebut dapat saling menunjang sehingga
pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan. Anggota tim dengan
keahlian yang berbeda juga bisa saling memperluas perspektif and memperkaya
keahlian masing-masing Apresiasi. Tiap anggota yang telah berhasil melakukan apa
yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik, atau telah memberikan kontribusi
positif bagi keuntungan tim, pantas mendapat apresiasi. Tentu saja apresiasi yang
diberikan dengan tulus akan lebih terasa dampaknya. Apresiasi bisa menambah
semangat anggota tim yang bersangkutan untuk terus berprestasi. Apresiasi tidak
harus diberikan dalam bentuk uang. ”Saya sangat menghargai ketulusan Anda
membantu pelanggan memilih produk kita yang paling tepat untuknya,” merupakan
satu bentuk apresiasi sederhana berupa kata-kata tulus. Banyak bentuk apresiasi lain
yang bisa diberikan, misalnya: promosi, bonus dalam berbagai bentuk (wisata
27
beasiswa bagi anak). Sikap dan pikiran positif. Dengan menggunakan kacamata
hitam, dunia yang Anda lihat akan lebih redup. Dengan menggunakan kacamata
kehijauan, dunia pun terlihat bernuansa hijau. Demikian pula dengan ”kacamata”
sikap dan pikiran yang positif, dunia di sekitar Anda akan terlihat positif. Kesulitan
pun akan terlihat lebih mudah diatasi, karena kesulitan bukanlah masalah yang harus
dihindari, tetapi tantangan yang harus ditangani. Sikap dan pikiran yang positif
h. Evaluasi.
Bagaimana sebuah tim bisa mengetahui sudah sedekat apa mereka dari tujuan, jika
mereka tidak menyediakan waktu sejenak untuk melakukan evaluasi? Evaluasi yang
dilakukan secara periodik selama proses pencapaian tujuan masih berlangsung bisa
membantu mendeteksi lebih dini penyimpangan yang terjadi, sehingga bisa segera
diperbaiki. Evaluasi juga bisa dilakukan tidak sekadar untuk koreksi, tetapi untuk
mencari cara yang lebih baik. Evaluasi bisa dilakukan dalam berbagai cara: observasi,
riset pelanggan, riset karyawan, interview, evaluasi diri, evaluasi keluhan pelanggan
yang masuk, atau sekedar polling pendapat pada saat meeting. Ingin sukses? Jangan
lupa membantu anggota tim Anda untuk sukses. Jika mereka sukses, maka mereka
yang melibatkan dua kelompok atau lebih yang berpengaruh pada pembuatan
sasaran.
Masalah Partisipasi
Sedangkan menurut (Siegel & Marcaroni, 1989 : 140 dalam Abriani, 1998), masalah
dalam proses yang efisien, dengan jumlah yang lebih besar yang ditambahkan pada
kegiatan tersebut.
berpartisipasi tapi dalam kenyataannya tidak, artinya para manajer ini (sebagai
bawahan) ikut berpartisipasi, tetapi tidak diberi wewenang atau pendapat untuk
efektifitas partisipasi. Hal ini disebabkan biasanya orang yang mempunyai kedudukan
yang lebih tinggi akan mempunyai pengaruh yang lebih besar didalam proses
penetapan sasaran.
Dengan adanya partisipasi akan terjadi mekanisme pertukaran informasi, yang dalam
hal ini masing-masing manajer akan memperoleh informasi tentang kerja. Informasi
ini memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang tugas yang akan mereka
informasi yang berhubungan dengan tugas akan lebih keras dalam berusaha dan jauh
Manajemen kinerja adalah proses komunikasi yang dilakukan secara terus menerus
dalam kemitraan antara karyawan dengan atasan langsungnya. Proses komunikasi ini
Hubungan yang sangat erat ini melibatkan usaha kerja sama antara dua orang atau
lebih, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keterlibatan secara aktif dari
bawahan
harus:
dipertemukan
lingkungan
manajemen peran serta menjadi salah satu kunci pendorong bagi organisasi dan
oriented”
mengetahui lebih dulu tentang diri kita sendiri dan organisasi kita
33
Macam-macam hambatan :
bawahannya
struktur organisasi
reputasi organisasi
Tim membuat keputusan sesuai dengan peran dan tanggung jawab yang
disetujui.
balik.
organisasi
Anggota tim memberikan partisipasi aktip dalam kegiatan tim dan proses
komunikasi.
terhadap tindakannya.
36
Tim adalah sebuah sistem yang unik, yaitu setiap tim bagaikan sistem yang berbeda-
beda. Tim merupakan kumpulan orang yaitu bagaikan komponen dalam satu sistem.
Dari penjelasan tentang kerjasama tim dan partisipasi dalam peningkatan kinerja
karyawan, agar tim dapat lebih berhasil hendaklah tiap karyawan dapat memahami
tim.
37
efisiensi.
Ada sepuluh karakteristik yang diperlukan tim dan partisipasi dalam menghasilkan
kinerja secara luar biasa dan cepat mencapai tujuan yang diharapkan.
Tim efektif sangat dipengaruhi adanya prinsip, tujuan, dan sasaran yang jelas,
sehingga secara sadar anggota tim disatukan oleh kebersamaan misi dan
antar anggota tim. Semua anggota mendapatkan informasi yang sama dari
akses yang sama pula, serta dapat berkomunikasi dengan lancar dan jelas.
seluruh anggota tim dengan baik. Pemimpin tidak akan dapat menyelesaikan
program dan kegiatan sendiri. Dukungan dan kepercayaan anggota tim sangat
diperlukan.
membuat konflik yang tidak merusak keutuhan tim. Konflik yang terjadi
kebutuhan.
Tim yang efektif harus selalu mengevaluasi fungsi dan proses yang sudah
8. Pengembangan Individu.
individu. Kegiatan tim tidak hanya fokus pada hasil tetapi juga pada proses
dan isi.
lingkungan, baik dengan para atasan (melobi), dengan tim lain (sosialisasi dan
Tim akan efektif jika sesama anggotanya memiliki ikatan hati dengan baik,
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Partisipasi Terhadap Kinerja Karyawan”, maka pada bab ini penulis akan
mengemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil kajian pustaka dan teori yang
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
akan meningkat apabila mereka terlibat secara aktif dan ikut berpartisipasi dan
menjadi bagian tim dalam proses kegiatan pada unit organisasi dimana mereka
bekerja.
42
kegagalan kinerja suatu organisasi; dan (b) memberikan masukan untuk mengatasi
permasalahan yang ada. Melalui evaluasi kinerja dapat diketahui apakah pencapaian
hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan misi dapat dinilai dan
3. Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan
mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki tiga
komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang – orang dalam
sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang – orang dalam sebuah tim
dalam sebuah aktivitas. Mengambil bagian dalam sebuah aktivitas dapat mengandung
pengertian ikut serta tanpa ikut menentukan bagaimana pelaksanaan aktivitas tersebut
tetapi dapat juga berarti ikut serta dalam menentukan jalannya aktivitas tersebut,
menghasilkan kinerja secara luar biasa dan cepat mencapai tujuan yang diharapkan.
Pengembangan Individu.
6. Kerja sama tim dan partisipasi karyawan yaitu ikut berpartisipasi dalam kegiatan
yang harus terus diasah dan masih terdapat ruang untuk perbaikan. Tidak ada artinya
karyawan berkemampuan tinggi tetapi tidak bisa bekerja sama dalam tim dan terlibat
B. Saran
1. Dalam upaya untuk peningkatan kinerja karyawan maka perlu kerjasama tim
dan partisipasi dari karyawan. Untuk membangun tim yang baik, maka perlu ada
ikatan hati antar anggotanya dengan akidah dan nilai-nilai transendental, sehingga
2. Banyak organisasi gagal karena dikelola secara berlebihan namun kurang
dipimpin. Karena pemimpin merupakan faktor yang penting dalam membangun tim.
Pemimpin yang sukses membangun orang dan tim mempunyai ciri-ciri sbb: karisma,
3. Makalah ini ini diharapkan dapat dijadikan litelatur akademik dan mendorong
45
DAFTAR PUSTAKA
Penerbitan UT.
1996.
Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan : Job Relevant Information (JRI) Sebagai
B.S. Wibowo, dkk. (2002). ”Trustco SHOOT : Sharpening, Our Concept and Tools”
http://www.google.co.id