Anda di halaman 1dari 17

ASOSIASI GURU PENULIS (AGP)

PGRI GARUT DAN PENINGKATAN


KOMPETENSI PROFESIONAL
GURU

Dr. Ajang Rusmana, M.Pd.


Ketua AGP PGRI Garut

Disampaikan pada Webworkshop Guru Menulis


AGP PGRI Garut
Selasa, 9 Maret 2021
Regulasi Guru Menulis
Guru harus memiliki:
UU No. 14 / 2005 1. Kompetensi Pedagogik,
Tentang Guru dan Dosen 2. Kompetensi Kepribadian,
(UUGD) 3. Kompetensi Sosial, dan
4. Kompetensi Profesional

Di Era Industri 4.0 dan


Era Society 5.0 Kompetensi Profesional Guru adalah
Keterampilan menulis keterampilan yang wajib dimiliki supaya
telah menjadi syarat tugas-tugas keguruan bisa diselesaikan
wajib yang harus dengan baik terkait dengan
dimiliki oleh guru merencanakan, melaksanakan, dan
professional. menilai pembelajaran peserta didiknya.
Regulasi Guru Menulis

PermenPAN-RB
No. 16 / 2009 Pengembangan Keprofesian
Tentang Jabatan Fungsional Berkelanjutan (PKB)
Guru dan Angka Kreditnya

Publikasi ilmiah merupakan


karya tulis ilmiah yang telah
Bentuk PKB meliputi
dipublikasikan kepada
masyarakat sebagai bentuk unsur pengembangan
kontribusi guru terhadap diri, publikasi ilmiah, dan
peningkatan kualitas proses karya inovatif
pembelajaran di sekolah dan
pemngembangan dunia
pendidikan secara umum.
Regulasi Guru Menulis
Peraturan Presiden Literasi membaca dan
No. 87 / 2017 menulis merupakan
Penguatan Pendidikan dasar pengembangan
Karakter (PPK) melalui
Kegiatan Pengembangan
literasi lainnya.
Literasi bagi Siswa

Melalui tulisan guru, siswa kita


akan memiliki kemampuan
dalam hal:
Guru idealnya memiliki
1. literasi matematika, kemampuan membaca
2. literasi sains, dan menulis yang
3. literasi teknologi memadai.
informasi dan komunikasi,
4. literasi keuangan, dan
5. literasi kebudayaan dan
kewarganegaraan
Data Lemahnya Kemampuan Guru dalam Menulis
Berdasarkan data dari Badan Kepegawaian Nasional tahun 2015 tercatat bahwa 1.461.124 guru.
1. 22,87% adalah guru golongan IV/A,
2. 0,16% golongan IV/B,
3. 0,006% guru golongan IV/C,
4. 0,0001% golongan IV/D, dan
5. 0,00% guru golongan IV/E,
6. Sedangkan sisanya golongan IV/A ke bawah.
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa golongan kepangkatan guru mengalami stagnasi pada
golongan IVA. Hal ini disebabkan dalam hal menulis dan meneliti.

Sumber : Caswita (Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Vol. 8, No. 1, Juni 2020)
Macam dan Jenis Kegiatan PKB (untuk Kenaikan Pangkat)
No Macam PKB Jenis Kegiatan
1 Pengembangan Diri (PD) a) Diklat fungsional
b) Kegiatan kolektif guru
2 Publikasi Ilmiah (PI) a) Presentasi pada forum ilmiah
b) Publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan ilmu di bidang
pendidikan formal *)
c) Publikasi buku pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru *)

3 Karya Inovatif (KI) a) Menemukan teknologi tepat guna


b) Menemukan/menciptakan karya seni
c) Membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum
d) Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan
sejenisnya

*) warna kuning berhubungan dengan keterampilan menulis


Mengapa Menulis Dianggap Sulit?

1. Terkait Kendala Psikologis


o merasa tidak bisa padahal belum berusaha;
o malu, takut, atau tidak percaya diri tulisannya
kurang baik sehingga ditertawakan orang;
o malu, takut, atau tidak percaya diri bahwa
pengetahuannya tidak banyak;
o malu, takut, atau tidak percaya diri bahwa
kemampuan bahasanya kurang baik;
o kurang termotivasi karena berbagai sebab;
o malas, tidak ada keinginan untuk maju.
Mengapa Menulis Dianggap Sulit?

2. Terkait Kendala Kemampuan


o kurang menguasai pengetahuan, bahkan
untuk bidang keilmuannya sendiri (unsur
gagasan, isi);
o tidak tahu apa yang harus atau dapat ditulis
untuk penulisan karya ilmiah;
o kurang menguasai bahasa untuk
membahasakan gagasan pada penulisan
karya ilmiah (aspek bentuk);
o kurang memahami model dan teknik;
penulisan karya ilmiah; atau
o kurang menguasai metode penelitian.
Mengapa Menulis Dianggap Sulit?
3. Terkait Kendala Ekonomi dan Kebiasaan
o tidak ada tantangan dari faktor income, tidak
menulis juga sudah bisa hidup layak;
o tidak memahami pentingnya berekspresi lewat
karya tulis;
o kurang memahami/mengharagai pentingnya
penyebaran informasi lewat tulisan (kegiatan
tulis-baca); dan
o masih terpaku pada budaya lisan (bicara-
dengar; ngobrol, nonton televisi, dll);
o penggunaan smartphone menyita waktu, dan
jarang digunakan untuk mencari ide untuk
menulis.
Kata Mutiara Menulis, Inspiratif, dan Memotivasi
1. "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di
dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian". -
Pramoedya Ananta Toer
2. "Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan
membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib
3. "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah
penulis". - Imam Al-Ghazali
4. "Aku lebih takut dengan seseorang yang memegang pena (penulis) dari pada
prajurit yang bersenjatakan lengkap". - Napoleon Bonaparte
5. "Usahakan menulis setiap hari. Niscaya, kulit Anda akan menjadi segar kembali
akibat kandungan manfaat yang luar biasa". - Fatimah Mernissi
6. "Menulis merangsang pemikiran, jadi saat Anda tidak bisa memikirkan sesuatu
untuk ditulis, tetaplah mencoba untuk menulis". - Barbara
Kata Mutiara Menulis, Inspiratif, dan Memotivasi

7. Syarat untuk menjadi penulis ada tiga, yaitu: menulis, menulis, menulis". - Kuntowijoyo
8. "Ketika seorang penulis hanya menunggu, maka sebenarnya ia belum menjadi dirinya sendiri".
- Stephen King
9. "Kita tidak harus menunggu datangnya inspirasi itu, kita sendirilah yang menciptakannya". -
Stephen King
10. "Membaca adalah pusat yang tidak bisa dihindari oleh seorang penulis". - Stephen King
11. "Penulis yang baik, karena ia menjadi pembaca yang baik". – Hernowo
12. "Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah
keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri
dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru". - William Zinsser
Praktik Aktivitas menulis tidak cukup hanya berbekal teori walau
Menulis pengetahuan teoretis juga penting.
Untuk dapat menulis, kita harus benar-benar langsung praktik
menulis.
Seperti belajar naik motor: untuk dapat mengendarai motor kita harus
betul-betul praktik mengendarainya dengan resiko jatuh tersungkur.
Kendala utama biasanya ketika kita akan memulai menulis, bingung
tidak tahu apa yang harus ditulis, atau mulai dengan atau dari mana.
Semua orang mengalami itu, tetapi kita harus berani membuang
keraguan dan ketidakpercayaan diri itu.
Menulislah apa saja: apa yang diminati, apa yang ada di pikiran, apa
yang menantang, tanpa merasa takut salah.
Bentuk tulisan bisa jadi masih berwujud coretan-coretan ekspresif,
tidak karuan, tidak saling terkait.
Itu tidak masalah, sebab substansinya adalah menuliskan apa saja,
gagasan dan ide-ide atau pendapat kita.
Kemudian cobalah kembangkan menjadi sebuah outline
• Karya tulis ilmiah adalah karya pemikiran yang ditulis dan
didukung dengan sajian fakta/data/bukti empiris dan ditulis
JENIS TULISAN GURU Karya Tulis Ilmiah dengan mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Contohnya Laporan
PTK dan Jurnal Publikasi Ilmiah
• Tulisan yang ditulis dengan menekankan pada gaya keindahan
kata dan dibahasakan melalui cerita, dengan maksud
Karya Sastra (Fiksi) menyampaikan pesan moral pada pembaca. Jenis tulisan sastra
ada empat, yaitu: puisi, cerpen, novel, dan esai sastra.
• Tulisan ilmiah populer, yang isinya ialah realita dalam kehidupan
Opini sehari-hari, kemudian dipadukan dengan teori, dan diakhiri
dengan pendapat ataupun saran pribadi si penulis.
• Resensi buku merupakan jenis tulisan untuk menjelaskan,
mengomentari, serta mengkritik buku. Mulai dari cara
Resensi Buku penulisan, isi buku, hingga cover buku yang ditampilkan. Intinya,
kita berusaha menilai buku seobjektif mungkin, dari buku yang
ditulis oleh seorang penulis.
• Naskah buku merupakan jenis tulisan yang dihasilkan dengan
tema tertentu dengan tingkat ketebalan yang cukup tinggi.
Naskah Buku Naskah buku, biasanya disesuaikan dengan segmen pembaca
yang akan menjadi target pasar.
• Tulisan hikmah merupakan jenis tulisan yang menggunakan gaya
bertutur dengan tujuan menyampaikan suatu pesan agama pada
Tulisan Hikmah pembaca. Biasanya, tulisan hikmah ini dikaitkan dengan cerita-
cerita yang ada dalam agama.
Tugas AGP PGRI Garut
• Menjadikan guru profesional yang memiliki kompetensi mumpuni
dalam menulis;
• Membantu para guru anggota PGRI dalam hal penulisan karya
ilmiah dan publikasinya, serta pembimbingannya;
• Melaksanakan kegiatan penguatan kemampuan guru dalam hal
menulis melalui diklat, workshop, atau seminar;
• Memfasiltasi para guru dalam menyalurkan tulisannya ke
berbagai media cetak atau pun online;
• Membantu penerbitan buku yang berhubungan dengan buku
karya guru, baik buku referensi maupun buku karya sastra dan
budaya.
Kami di AGP PGRI Garut Memiliki :

Bidang Diklat Pengembangan Literasi Guru.

Bidang Kerja Sama Media dan Koordinasi Antar


Penulis

Bidang Apresiasi Literasi Fiksi, Sastra dan Budaya

Bidang Pembimbingan Karya Tulis Ilmiah dan Karya


Inovatif

Bidang Promosi dan Penerbitan Buku/Jurnal


Mari Berkolaborasi dengan AGP PGRI Garut untuk
meningkatkan Kompetensi Professional, Khususnya
Bidang Menulis ….!
Sekian dan Terima Kasih
Mudah-mudahan Bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai