Abstrak
11. | Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, No. 1, Juli 2020
Husnul Khatimah
13. | Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, No. 1, Juli 2020
Husnul Khatimah
dengan doktrin teologis agama-agama yang ada, akan tetapi tanpa diikuti
besar lainnya lebih memiliki penjelasan (argumentasi) dan tawaran
perangkat-perangkat intelektual dan konseptual rasional tentang bagaimana
sekaligus spiritualyang potensial konstruk suatu ilmu dan realitas social
untuk dapat diterapkan dalam zaman itu bias terbentuk berdasarkan
yang menuntut adanya perubahan sumber-sumber normative Islam
besar. Persoalannya, umat Islam tidak tersebut. Untuk menghadapi
mengetahui kerangka keagamaan yang perkembangan ilmu dan realitas
bagaimana, dan kerangka epistimologi social, pengkajian Islam dengan
atau manhaj yang bagaimana pula pendekatan jadaliyyah ini dirasakan
yang akan digunakan dalam merespon masih belum bisa memuaskan
perkembangan mutakhir di era rasionalitas ilmiah kalangan pemikir
sekarang ini. dan akademisi yang kritis. 9
Sebenarnya kegagalan umat Menyadari tantangan tersebut,
Islam dalam pergumulan pemikiran dengan tidak menafikan kedua
dan keilmuan, salah satunya pendekatan diatas, pembaruan dan
disebabkan oleh cara, pendekatan atau pengembangan pemikiran Islam harus
apresiasi umat terhadap Al-Qur’an ditempatkan dalam perspektif
dan As-Sunnah. Sumber-sumber keilmuan dengan mendasarkan
normative Islam, dalam hal ini adalah seluruh gagasan yang berkembang
Al-Qur’an dan As-Sunnah tidak pada pandangan dunia Islam (Al-
sekedar sebagai dasar spirit normative Qur’an). Konsep ini, tidak hanya
sebagaimana telah menjadi dasar menjelaskan secara gamblang tentang
relegiusitas umat pada umumnya. tauhid,tetapi juga menjelaskan tentang
Lebih dari itu, Al-qur’an dan As- ketunggalan realitas ciptaan dan
Sunnah mampu menjawab persoalan- ketunggalan sumber kebenaran.
persoalan yang meliputi wilayah Berdasarkan komitmen pada
pemikiran keilmuan dan realitas social pandangan dunia Qur’an itulah,
kemasyarakatan yang tengah pengembangan visi studi Islam kearah
berkembang. pembaruan dan pengembangan
Pada tingkat relegiusitas pemikiran, mensyaratkan Al-Qur’an
awam, dimana sumber-sumber sebagai teori, yang didalamnya
normative Islam hanya didekati memuat pernyataan-pernyataan
sebatas sebagai dasar spirit normative normative yang harus dianalisis untuk
dalam rangka memperoleh diterjemahkan pada tataran obyektif-
kemantapan iman dan ketenangan bati empirik dengan suatu keberanian
yang sering menggunakan dan ijtihadiyah. Pendekatan yang paling
mengedepankan dalil-dalil retorik mungkin untuk itu adalah dengan
(khatabiyyah), maka untuk sampai melakukan takwil yaqini terhadap
pada proses mendialektikkan sumber- teks-teks Al-Qur’an dan As-Sunnah.
sumber normative Islam dengan Pendekatan ini biasanya digunakan di
realitas kongkrit, diperlukan suatu dalam filsafat dalam bentuk metode
pendekatan substantif argumentative, (burhaniyyah) untuk menggali dan
atau pendekatan dialektik menangkap hikmah pengetahuan
(jadaliyyah). Pendekatan ini lebih
sering terlihat dalam bentuk mencari
argumentasi normative atas
9
perkembangan ilmu dan realitas social Agus Purwadi, Teologi Filsafat Sains,
(Malang, UMM-Press, 2002), 106
10 13
Ibid; 108 Endang Saifuddin Anshari, Ilmu, Filsafat
11
Hasyimsyah Nasition, Filsafat dan Agama,(Surabaya, PT Bina Ilmu,
Islam,(Jakarta, Gaya Media Pratama,202)116 1987),49-50
12 14
Luwis Ma’luf, Almunjid fi al- Lughah wa Suwarjo muthary, Kasyful
al-‘Alam (Bairut, Dar al-Mashriq,2003),526 Mahjub,(Bandung,Mizan,1993), 25
15. | Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, No. 1, Juli 2020
Husnul Khatimah
17. | Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, No. 1, Juli 2020
Husnul Khatimah
Daftar Pustaka
19. | Edukais: Jurnal Pemikiran Keislaman, Vol: 04, No. 1, Juli 2020