Anda di halaman 1dari 11

UTS SANITASI INDUSTRI

C19A1

DISUSUN OLEH:

Ikhsan Juwanda Nur Fauzan

DOSEN PENGAMPU:

Djamal Thaib, B.Sc, S.IP, M.Sc, HIU.

PROGRAM STUDI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BINAWAN
JAKARTA
2021
KRITERIA/SKALA
PENILAIAN CHECK LIST

NILAI
Nilai digunakan untuk menggambarkan kondisi lapangan pada saat pengawasan atau
pemeriksaan.

NO KRITERIA KONDISI

1 Nilai 1 Sangat Buruk


2 Nilai 2 Buruk
3 Nilai 3 Sedang
4 Nilai 4 Baik
5 Nilai 5 Sangat Baik

Kriteria Penentuan Bobot


Poin pada bobot ini, menyatakan seberapa penting komponen terhadap higien dan
sanitasi di lapangan harus dilakukan.

Poin Arti

20 Sangat Penting
15 Penting
10 Cukup Penting
5 Dipertimbangkan Sebagai Penting

Penilaian Bobot

Total Poin Bobot


=Hasil Bobot
4

Ex:

350
=87,5 Poin
4

50-100 Poin Bobot dengan banyak Nilai rendah: Mengindikasikan bahwa Hiegine dan
Sanitasi harus segera dilakukan

0-50 Poin Bobot dengan banyak Nilai tinggi: Mengindikasikan bahwa Hiegine dan
Sanitasi dapat dilakukan dikemudian hari dan cukup melakukan pengawasan secara
berkala.
50-100 Poin Bobot dengan banyak Nilai tinggi: Mengindikasikan bahwa Hiegine dan
Sanitasi dapat tidak dilakukan, tetapi tetap melakukan pengawasan berkala.

0-50 Poin Bobot dengan banyak Nilai rendah: Mengindikasikan bahwa Hiegine dan
Sanitasi harus segera dilakukan
UNIVERSITAS B

Yang dimaksud dengan Universitas adalah suatu institusi pendidikan tinggi dan
penelitian, yang memberikan gelar akademis dalam berbagai bidang. Sebuah
universitas menyediakan pendidikan sarjana dan pascasarjana.

NO KOMPONEN BOBOT NILAI YA TIDAK


A LOKASI DAN BANGUNAN
1 LOKASI
Letak gedung tidak berdekatan
1 dan cukup jauh dengan tempat
pembuangan sampah umum.
Lokasi jasaboga tidak
berdekatan dengan sumber
pencemaran seperti tempat
2
sampah umum, WC umum,
pabrik cat dan sumber
pencemaran lainnya.
Lokasi gedung memiliki sumber
3
air bersih.
Halaman bersih, tidak bersemak,
tidak banyak lalat dan tersedia
tempat sampah yang bersih dan
4
bertutup, tidak terdapat
tumpukan barang-barang yang
dapat menjadi sarang tikus.
Pembuangan air limbah (air
limbah dapur dan kamar mandi)
5 tidak menimbulkan sarang
serangga, jalan masuknya tikus
dan dipelihara kebersihannya.
2 GEDUNG
1. Lantai
 Terbuat dari bahan
yang kuat, kedap air,
permukaan rata, tidak
licin dan mudah
dibersihkan

 Lantai yang selalu


kontak dengan air
mempunyai
kemiringan yang
cukup (2%-3%)
kearah saluran
pembuangan air
limbah

2. Dinding
 Permukaan harus
rata, berwarna terang,
dan mudah
dibersihkan

 Permukaan dinding
yang selalu terkena
percikan air terbuat
dari bahan yang kuat
dan kedap air

3. Lubang Penghawaan
 Dapat menjamin
pergantian udara
didalam kamar/ruang
dengan baik. Luas
lubang penghawaan
antara 5% - 15% dari
luas lantai dan berada
pada ketringgian
minimal 2.10 meter
dari lantai

 Bila lubang
penghawaan tidak
menjamin adanya
pergantian udara
dengan baik harus
dilengkapi dengan
penghawaan mekanis

4. Atap
 Kuat, tidak bocor dan
tidak menjadi tempat
perindukan serangga
dan tikus

5. Langit-langit
 Kuat, berwarna terang
dan mudah
dibersihkan

 Tinggi minimal 2.50


meter dari lantai

6. Pintu
 Kuat, dapat mencegah
masuknya serangga,
tikus dan binatang
pengganggu lainnya.

7. Jaringan instalasi
 Pemasangan jaringan
instalasi air minum, air
limbah, gas, listrik,
sistem sarana
komunikasi dan lain-
lain harus rapi, aman,
dan terlindung

8. Ruangan
 Bangunan memiliki
ruangan dengan
ruang gerak yang
luas, minimal 2 meter
persegi per orang.

 Memiliki pencahayaan
yang cukup, tidak
lebih tidak kurang
dalam keadaan siang
maupun malam hari.
FASILITAS
Tersedia tempat pencucian
1 peralatan, terpisah dari tempat
pencucian bahan pangan.
Peralatan yang sudah dipakai
2 dicuci dengan air bersih dan
dengan sabun
Peralatan yang sudah dicuci
3 kemudian dikeringkan dengan
alat pengering/lap yang bersih
4 Peralatan yang sudah bersih
disimpan di tempat yang bebas
pencemaran
Peralatan dan bahan makanan
yang telah dibersihkan disimpan
5 dalam tempat yang terlindung
dari pencemaran serangga, tikus
dan hewan lainnya
Peralatan yang dirancang hanya
6 untuk sekali pakai tidak
digunakan kembali
Penyediaan air minum
 Kualitas: Tersedia air
bersih yang memenuhi
syarat kesehatan (fisik,
kimia, dan bakteriologis)

 Kuantitas: Tersedia air


bersih minimal 60 lt/tt/hr
7

 Kontinuitas: Air minum


dan air bersih tersedia
pada setiap tempat
kegiatan yang
membutuhkan secara
berkesinambungan

8 Toilet dan kamar mandi


 Toilet selalu dalam
keadaan bersih

 Lantai terbuat dari bahan


yang kuat, kedap air, tidak
licin, berwarna terang, dan
mudah dibersihkan

 Ada pembuangan air


limbah dari toilet dan
kamar mandi dilengkapi
dengan penahan bau
(water seal)

 Letak toilet dan kamar


mandi tidak berhubungan
langsung dengan tempat
pengelolaan makanan
(dapur, ruang makan)
 Lubang penghawaan
harus berhubungan
langsung dengan udara
luar.

 Toilet karyawan harus


terpisah dengan toilet
mahasiswa

 Tidak terdapat tempat


penampungan atau
genangan air yang dapat
menjadi tempat
perindukan serangga dan
binatang pengerat
9 Pengelolaan sampah
 Tersedia tempat sampah
yang dilengkapi dengan
penutup

 Tempat sampah terbuat


dari bahan yang kuat,
tahan karat, permukaan
bagian dalam rta/licin

 Tempat sampah
dikosongkan setiap 1 x 24
jam atau apabila 2/3
bagian telah terisi penuh

 Jumlah dan volume


tempat sampah
disesuaikan dengan
perkiraan volume sampah
yang dihasilkan oleh
setiap kegiatan. Tempat
sampah harus disediakan
minimal 1 buah untuk
setiap radius 10 meter dan
setiap jarak 20 meter pada
ruang tunggu dan ruang
terbuka

 Tersedia tempat
pembuangan sampah
sementara yang mudah
dikosongkan, tidak terbuat
dari beton permanen,
terletak di lokasi yang
mudah dijangkau
kendaraan pengangkut
sampah dan harus
dikosongkan sekurang-
kurangnya 3 x 24 jam.

 Air limbah yang dibuang


ke lingkungan harus
memenuhi baku mutu air
limbah sesuai peraturan
perundangan yang
berlaku.
Pengelolaan Air Limbah
 Universitas harus memiliki
sistem pengelolaan air
limbah sendiri yang
10 memenuhi persyaratan
teknis apabila belum ada
atau tidak terjangkau oleh
sistem pengolahan air
limbah perkotaan
KANTIN
1 Dapur, ruang makan dan gudang
 Luas dapur minimal 40%
dari ruang makan

 Penghawaan dilengkapi
dengan pengeluaran
udara panas maupun bau-
bauan (exhauser) yang
dipasang setinggi 2 meter
dari lantai

 Tungku dapur dilengkapi


dengan sungkup atap
(hood)

 Pertukaran udara
diusahakan dengan
ventilasi yang dapat
menjamin kenyamanan,
menghilangkan debu dan
asap.
Bahan makanan/minuman
 Bahan makanan yang
diolah dalam keadaan
baik, tidak rusak, atau
berubah bentuk warna
dan rasa
2
 Bahan terolah harus
dikemas dan bahan
tambahan harus
memenuhi persyaratan
kesehatan
Peralatan memasak dan
peralatan makan/minum
 Permukaan harus mudah
dibersihkan

 Tidak terbuat dari bahan


yang mengandung timah
hitam, tembaga, seng,
kadmium, arsenikum, dan
antimon

3  Kebersihan ditentukan
dengan angka kuman
sebanyakbanyaknya 100
kuman per cm2
permukaan dan tidak
ditemukan kuman
escericia coli

 Ruang tempat
penyimpanan alat-alat
terlindung dan tidak
lembab
4 Makanan jadi
 Makanan jadi tidak rusak,
busuk, atau basi yang
ditandai dari rasa, bau,
berlendir, berubah warna,
berubah aroma, atau
berjamur

 Memenuhi persyaratan
bakteriologis berdasarkan
ketentuan yang berlaku

 Tidak ditemukan kuman


escericia coli

 Kandungan logam berat


dan residu pestisida tidak
melebihi baku mutu yang
berlaku

 Terlindung dari debu,


bahan kimia berbahaya,
serangga, dan hewan

 Penyimpanan makanan
yang tidak cepat busuk
pada suhu 4 celcius,
sedangkan pada makanan
yang cepat busuk dengan
penggunaan lebih dari 6
jam dalam suhu 5 – 1- C

Anda mungkin juga menyukai