Anda di halaman 1dari 2

Contoh Kasus :

Riska adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang tertarik untuk membeli franchise minuman
kekinian asal Taiwan. Setelah melakukan diskusi dan mempelajari proposal penawaran perusahaan
tersebut, Riska merasa yakin dan ia pun berangkat ke Taiwan untuk melihat langsung produk tersebut
dan menandatangani kontrak franchise tersebut. Riska juga telah menyewa sebuah ruko di kota
Bandung untuk dijadikan lokasi penjualan minuman tersebut. Setelah 2 bulan berlalu Riska mengalami
masalah, pertama, peralatan dan bahan minuman tak kunjung datang bahkan telah lewat satu bulan
dari batas waktu perjanjian, kedua ruko yang disewa Riska masih ditempati penyewa lain padahal Riska
sudah melunasi biaya sewa dan seharusnya sudah bisa menempati ruko tersebut sejak 2 minggu setelah
pelunasan

Pertanyaan

1. Kasus Riska yang manakah yang dapat dikategorikan sebagai kasus HPI? Uraikan analisis Anda.

Jawaban :

Kasus HPI yang dialami riska adalah adanya permasalahan yang disebabkan oleh peralatan dan bahan
minuman yang tak kunjung datang bahkan sudah lewat 1 bulan dari waktu perjanjian dan ia telah
menandatangani kontrak / perjanjian untuk bekerja sama membeli minuman asal Luar Negeri yaitu
Taiwan yang artinya menyebabkan masalah hukum antara perorangan dengan konteks perdata
internasional.

2. Berdasarkan kasus Riska yang merupakan kasus HPI, uraikan mana sajakah yang merupakan titik
pertalian primernya.

Jawaban :

Titik pertalian primer sebagai titik taut pembeda yang menentukan bahwa peristiwa hukum yang terjadi
bukan perdata biasa tetapi terhubung dengan Hukum Perdata Internasional. Jadi yang merupakan HPI
adalah kasus yang dialami riska dengan perusahaan franchise taiwan dimana terjadi keterlambatan
pengiriman peralatan dan bahaj minuman lewat 1 bulan dari waktu yang ada didalam perjanjian,
kemudian hukum perdata biasa adalah dimana riska mengalami kasus antara perorangan yang
disebabkan karena ruko yang telah ia sewa dan telah ia lunasi pembiayaan nya ternyata ditempati oleh
orang lain.

3. Dalam menyelesaikan kasus HPI Riska, apakah dapat menggunakan hukum negara Taiwan? Jelaskan
jawaban Anda dan teori yang Anda gunakan.

Jawaban :

Teori yang digunakan disini adalah Conflict of Laws yang dalam bahasa indonesia sepadan dengan
perselisihan. Perselisihan dari kata "selisih" dapat berarti berselisih jalan dan karenanya tidak bertemu.
Padahal, yang kita hadapi dalam masalah HPI ini adalah terjadinya "pertemuan" atau "pertautan" antara
dua atau lebih stelsel hukum. Dalam Kasus HPI yang dialami oleh Riska dapat diselesaikan dengan
menggunakan Hukum Taiwan atau dengan pilihan hukum (choice of laws), memilih hukum mana yang
berlaku apabila terdapat dua atau lebih stelsel hukum

Anda mungkin juga menyukai