Teknik Molekular Dan Imunologi Metode El
Teknik Molekular Dan Imunologi Metode El
IMUNOLOGI
OLEH : HAFIZAHSYAH
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
antara antibodi dan antigen. Pada awalnya, teknik ELISA hanya digunakan dalam
suatu sampel seperti dalam pendeteksian antibodi IgM, IgG, & IgA pada saat
lain termasuk menganalisis kadar hormon yang terdapat dalam suatu organisme.
digunakan untuk asai hormon dalam cairan tubuh adalah system competitive
enzyme immuno assay yang analog dengan teknik RIA. Antigen yang berlabel
dan antigen yang tidak berlabel saling bersaing untuk berikatan dengan tapak
pengikatan antibodi yang terdapat dalam jumlah terbatas. Saturasi antibodi terjadi
secara simultan bila semua reaktan diinkubasikan bersama – sama. Contoh reaksi
seperti ini adalah ELISA untuk mengukur progesteron, estradiol, dan kortisol.
mengetahui tingkat stres yang di alami oleh organisme (Haussmann et al., 2007).
2
berbagai laboratorium imunologi. Uji ini memiliki beberapa keunggulan seperti
sensitivitas
Peter
Perlmann dan Eva Engvall. Mereka menggunakan teknik ELISA ini dalam bidang
ELISA.Tes ini dapat dilakukan dengan kit yang sudah jadi atau dapat juga
mengetahui kehadiran antigen atau analyte. Bentuk teknik ELISA terbaru seperti
diantaranya sensitifitas yang tinggi dan bersifat multiplexing (Leng et al, 2008).
B. Rumusan Masalah
3
1. Apa itu ELISA?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan dari makalah ini
adalah :
4. Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam metode ELISA.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kehadiran antibodi atau antigen dalam suatu sampel. ELISA telah digunakan
sebagai alat diagnostik dalam bidang medis, patologi tumbuhan, dan juga
antigennya. Antibodi ini terikat dengan suatu enzim, dan pada tahap terakhir,
ditambahkan substansi yang dapat diubah oleh enzim menjadi sinyal yang
spesifitas untuk antigen tertentu. Sampel dengan jumlah antigen yang tidak
5
spesifik untuk antigen yang sama, disebut ‘sandwich’ ELISA). Setelah antigen
antigen. Antibodi pendeteksi dapat berikatan juga dengan enzim, atau dapat
enzim melalui biokonjugasi. Di antara tiap tahap, plate harus dicuci dengan
yang tidak terikat. Setelah tahap pencucian terakhir, dalam plate ditambahkan
Secara umum, teknik ELISA dibedakan menjadi dua jenis, yaitu teknik
sandwich.
jenis teknik. Perkembangan ini didasari pada tujuan dari dilakukannya uji
dengan teknik ELISA tersebut sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal.
6
Berikut ini adalah beberapa macam teknik ELISA yang relatif sering digunakan,
sampel yang diuji. Pada ELISA direct, pertama microtiter diisi dengan sampel
dibilas untuk membuang antigen yang tidak menempel pda dinding lubang
microtiter. Lalu antibodi yang telah ditautkan dengan enzim signal dimasukkan
antibody tertaut enzim signl yang tidak berinteraksi dengan antigen. Lalu, ke
bereaksi dengan enzim signal, sehingga enzim yang tertaut dengan antibodi yang
7
a. Immunoreaktifitas antibodi kemungkinan akan berkurang akibat bertaut
dengan enzim.
c. Tidak memiliki fleksibilitas dalam pemilihan tautan enzim (label) dari antibodi
ELISA Indirect ini pada dasarnya juga merupakan teknik ELISA yang
paling sederhana, hanya saja dalam teknik ELISA indirect yang dideteksi dan
signal untuk mendeteksi keberadaan antibody yang diinginkan pada sampel yang
diuji.
pada permukaan lubang plate mikrotiter. Antigen tersebut akan menempel pada
8
permukaan plastik dengan cara adsorpsi. Sampel dari konsentrasi antigen yang
b. Suatu larutan pekat dari protein non-interacting, seperti bovine serum albumin
(BSA) atau kasein, ditambahkan dalam semua lubang plate mikrotiter. Tahap
ini dikenal sebagai blocking, karena protein serum memblok adsorpsi non-
c. Lubang plate mikrotiter atau permukaan lain kemudian dilapisi dengan sampel
serum dari antigen yang tidak diketahui, dilarutkan dalam buffer yang sama
dalam tahap ini terjadi karena adsorpsi non-spesifik, maka konsentrasi protein
d. Plate dicuci, dan antibodi pendeteksi yang spesifik untuk antigen yang diuji
terimobilisasi pada permukaan lubang, bukan pada protein serum yang lain
enzim dengan substrat spesifik. Tahap ini bisa dilewati jika antibodi pendeteksi
terikat.
g. Dimasukkan substrat yang akan diubah oleh enzim untuk mendapatkan sinyal
9
h. Hasil dikuantifikasi dengan spektrofotometer, spektrofluorometer atau alat
terikat enzim yang tetap terikat, molekul enzim akan memproduksi berbagai
molekul sinyal. Kerugian utama dari metode indirect ELISA adalah metode
menempel pada lubang plate mikrotiter, sehingga konsentrasi analit yang kecil
dalam sampel harus berkompetisi dengan protein serum lain saat pengikatan pada
waktu
10
pengujian yang relative lebih lama daripada ELISA direct karena ELISA indirect
membutuhkan 2 kali waktu inkubasi yaitu pada saat terjadi interaksi antara
antigen spesifik dengan antibody yang dinginkan dan antara antibody yang
ELISA direct hanya membutuhkan 1 kali waktu inkubasi yaitu pada saat terjadi
interaksi antara antigen yang diinginkan dengan antibody spesifik tertaut enzim
signal.
komersial di pasar.
untuk
menangkap antigen yang diinginkan dan antibody sekunder tertaut enzim signal
prinsip
kerja dari ELISA sandwich mirip dengan ELISA direct, hanya saja pada ELISA
sandwich, larutan antigen yang diinginkan tidak perlu dipurifikasi. Namun, karena
11
antigen yang diinginkan tersebut harus dapat berinteraksi dengan antibody primer
spesifik dan antibody sekunder spesifik tertaut enzim signal, maka teknik ELISA
antigenic (sisi interaksi dengan antibodi) atau antigen yang bersifat multivalent
pada suatu larutan dengan tingkat kontaminasi tinggi. Hal ini disebabkan
diinginkan akibat keharusan dari antigen tersebut untuk berinteraksi dengan kedua
antibody.
dibuang.
12
h. Ditambahkan reagen yang dapat diubah oleh enzim menjadi sinyal berwarna/
berfluoresensi/ elektrokimia.
dinding microtiter.
diinginkan harus dapat berinteraksi dengan dua jenis antibody, yaitu antibody
murni, dan mampu mengikat secara selektif antigen yang dikehendaki. Tanpa
lapisan pertama antibodi penangkap, semua jenis protein pada sampel (termasuk
yaitu teknik ini hanya dapat diaplikasikan untuk medeteksi antigen yang
bersifat multivalent serta sulitnya mencari dua jenis antibody yang dapat
berinteraksi antigen yang sama pada sisi antigenic yang berbeda (epitopnya harus
berbeda).
13
Prinsip kerja sandwich ELISA dapat dilihat pada skema berikut ini:
Prinsip dasar dari teknik ELISA ini secara simple dapat dijabarkan
sebagai
berikut:
14
Pertama antigen atau antibodi yang hendak diuji ditempelkan pada suatu
dua cara, yaitu penempelan secara non spesifik dengan adsorbs ke permukaan
antigen lain yang bersifat spesifik dengan antigen atau antibodi yang diuji (cara
ini digunakan pada teknik ELISA sandwich). Selanjutnya antibodi atau antigen
spesifik yang telah ditautkan dengan suatu enzim signal (disesuaikan dengan
sampel => bila sampel berupa antigen, maka digunakan antibodi spesifik,
dicampurkan suatau substrat yang dapat bereaksi dengan enzim signal. Pada saat
atau antigen spesifik yang berinteraksi dengan antibodi atau antigen sampel akan
bereaksi dengan substrat dan menimbulkan suatu signal yang dapat dideteksi.
15
D. Alat dan Bahan Yang Di Gunakan
1. Bahan
a. Plate ELISA yang telah dilapisi (coated) dengan antibodi atau antigen
f. standar antibiotik
2. Peralatan
a. Timbangan
b. Gelas ukur
e. Bak reservoar
f. Homogenizer/stomacher/mortar,
16
h. Penangas air
i. Inkubator
pengukuran kuantitatif
l. Komputer
Berikut ini adalah contoh langkah kerja beberapa macam teknik ELISA,
yaitu:
permukaan selama
17
7). Menambahkan anti-Ig yang akan berikatan pada daerah Fc pada
11). Ukur dengan spectrometer. Jka semakin pekat warna yang dideteksi, maka
3). Melapisi sisi-sisi tertentuyang mungkin tidak spesifik dilekati oleh antigen
dengan protein yang tidak berhubungan tidak spesifik (seperti larutan susu
bubuk).
sampel.
18
7). Menambahkan antibody yang telah terlabeli dengan enzim dan
yang terikat
2. Relatif ekonomis (karena jenis a antibodi yang digunakan hanya satu saja,
antigen tersebut sangat rendah (hal ini disebabkan sifat interaksi antara antibodi
1. Jenis antibodi yang dapat digunakan pada uji dengan teknik ELISA ini hanya
19
2. Harga antibodi monoklonal relatif lebih mahal daripada antibodi
relatif mahal.
3. Pada beberapa macam teknik ELISA, dapat terjadi kesalahan pengujian akibat
menimbulkan signal.
4. Reaksi antara enzim signal dan substrat berlangsung relatif cepat, sehingga
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Imunologi adalah suatu cabang yang luas dari ilmu biomedis yang
mencakup kajian mengenai semua aspek sistem imun (kekebalan) pada semua
organisme.
20
3. Teknik ELISA yang relatif sering digunakan, antara lain : ELISA Direct,
4. Prinsip kerja ELISA: Pertama antigen atau antibodi yang hendak diuji
tersebut dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu penempelan secara non
spesifik dengan antigen atau antibodi yang diuji (cara ini digunakan pada
teknik ELISA sandwich). Selanjutnya antibodi atau antigen spesifik yang telah
ditautkan dengan suatu enzim signal (disesuaikan dengan sampel => bila
dengan antibodi atau antigen spesifik yang berinteraksi dengan antibodi atau
antigen sampel akan bereaksi dengan substrat dan menimbulkan suatu signal
pemeriksaannya.
B. Saran
21
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan
DAFTAR PUSTAKA
22
Aging Research". J Gerontol a Biol Sci Med Sci 63 (8):879–884.PMC
2562869.PMID 18772478.
23