Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rini Haeriani

NIM : 1847042055

Kelas : PM04

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Jelaskan peran teori behavioristik, kognitif, dan konstruktivistik dalam pengembangan


multimedia pembelajaran interaktif!

2. Jelaskan pendapat Anda terhadap proses pengembangan multimedia pembelajaran


interaktif yang mengabaikan prinsip-prinsip pembelajaran!

3. Bagaimana implikasi prinsip-prinsip teori belajar dalam pengembangan multimedia


pembelajaran interaktif?

Jawaban:

1. Peran teori behavioristik, kognitif, dan konstruktivistik dalam pengembangan multimedia


pembelajaran interaktif.
a. Program pembelajaran yang dirancang berdasarkan pada teori belajar behavioristik
memandang bahwa pengetahuan adalah objektif, pasti, tetap, dan tidak berubah. Dalam
pengembangan MPI, teori belajar behavioristik dapat berperan mulai dari perumusan
tujuan-tujuan behavioral (perilaku) yang bermula dari perilaku awal kemudian
dirumuskan kedalam perilaku yang dikehendaki dari proses belajar peserta didik. Mager
berpendapat bahwa tujuan behavioral menunjukkan apa yang dilakukan siswa ketika
memperlihatkan prestasi mereka dan bagaimana pendidik mengetahui apa yang sedang
dilakukan siswa. Teori belajar behavioristik umumnya juga dipakai untuk mengajarkan
kompetensi tertentu yang berbasis praktik dan keterampilan seperti drill and practice.
Apabila Anda akan mengembangkan sebuah program MPI yang memiliki tujuan untuk
mengajarkan skill atau konsep teori yang bersifat pasti, statis, dan objektif, Anda dapat
mengaplikasikan prinsip-prinsip pembelajaran berdasarkan teori behavioristik.
b. Pembelajaran lebih menekankan pada penataan informasi, yakni materi pembelajaran
agar mudah dipahami oleh peserta didik. Teori belajar kognitif ini juga memperhatikan
pengalaman atau pengetahuan awal yang dimiliki siswa sebagai dasar pertimbangan
sebelum menyampaikan materi pembelajaran yang baru.
 Belajar adalah proses mengelolah informasi baru dan pengetahuan yang ada untuk
membentuk pemahaman baru yaitu proyek merangsang konstruksi pengetahuan
dan terjadinya kerja kelompok, menstimulus diskusi, dan menghasilkan
pemikiran yang beragam. Elemen atau konten multimedia menyediakan
berbagai model interaksi.
 Belajar tidak selalu berhubungan dengan perkembangan berbagai keterampilan
yaitu mengembangkan flowchart dan storyboard membutuhkan keterampilan
memecahkan masalah dan berpikir kritis untuk "mengkonsep" dan mengolah
informasi ke dalam format linear dan nonlinier. Peserta didik bisa melihat
bagaimana data saling berhubungan.
 Terdapat berbagai jenis gaya belajar, rentang perhatian, tahapan perkembangan,
dan kecerdasan intelektual yaitu tim desain menawarkan opsi tugas, yang
memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan keterampilan mereka dengan
berbagai cara. Proses pengembangan proyek mengharuskan peserta didik untuk
merevisi dan memikirkan kembali, serta memberikan mereka pengalaman
belajar langsung atau faktual.
 Peserta didik akan berprestasi lebih baik ketika mereka mengetahui tujuan,
melihat model, dan tahu bagaimana ketercapaian kinerja mereka terhadap
standar yang ditetapkan yaitu Rubrik, capaian, dan harapan untuk proyek dapat
ditentukan bersama antara peserta didik dan guru kelas tanpa mengorbankan
tujuan dasar guru. Contohnya proyek dapat membantu memperjelas tujuan yang
diharapkan dari proyek. Proses pengembangan proyek mendorong evaluasi diri
dan tinjauan dari rekan sejawat.
 Penting untuk mengetahui kapan harus menggunakan pengetahuan, bagaimana
mengadaptasinya, dan bagaimana mengelola pembelajaran sendiri yaitu proyek
multimedia mendukung pengalaman belajar di dunia nyata, ditambah lagi
mereka memiliki potensi untuk meningkatkan komunikasi dan keterampilan
metakognitif peserta didik.
 Motivasi, usaha, dan harga diri memengaruhi pembelajaran dan kinerja yaitu
Proyek memberi siswa tugas-tugas kehidupan nyata yang dapat mereka
hubungkan dengan minat dan pengalaman pribadi mereka. Proyek berfungsi
sebagai hasil visual dari upaya siswa.
 Belajar memiliki komponen sosial. Kerja kelompok salah satunya yang sangat
penting yaitu proyek mengarahkan pengelompokkan dengan cara kooperatif.
c. Sesuai dengan asumsi yang ada dalam teori belajar konstruktivistik, peran pebelajar jauh
lebih aktif dibandingkan dengan peran pendidik dalam proses pembelajaran. Pebelajar
atau peserta didik belajar melalui pengalaman belajar yang dia peroleh dari dunia nyata
melalui refleksi, analisis, maupun melalui pembelajaran kolaboratif. Teori Belajar
Konstruktivistik dalam Pengembangan Multimedia Pembelajaran.
 Peserta didik berproses dalam mengelolah (memaknai) informasi yaitu Proyek
multimedia memungkinkan peserta didik untuk menjadi pembelajar aktif dengan
menerjemahkan/memaknai konten dan membuat komponen media.
 Pembelajaran secara terus-menerus membangun pengetahuan dari pengetahuan
yang sudah ada yaitu proyek multimedia memungkinkan pesera didik untuk
menghubungkan pengetahuan saat ini dengan ide-ide baru melalui berbagai
format.
 Elaborasi peserta didik terhadap pengetahuan baru yaitu Proyek multimedia
menawarkan lingkungan di mana peserta didik dapat membuat program yang
semakin kompleks, serta menyajikan perpaduan pengetahuan yang sudah dimiliki
dan yang baru dengan cara baru.
 Peserta didik menguraikan pengetahuan baru yaitu proyek-proyek multimedia
menggabungkan berbagai tingkatan penilaian pada berbagai fase selama proses
desain dan pengembangan.
 Peserta didik berpartisipasi dalam mengembangkan pembelajaran berorientasi
aktivitas yaitu saat menetapkan proyek multimedia, guru dan siswa bekerja
bersama untuk menentukan hasil pembelajaran tertentu.
2. Menurut saya proses pengembangan multimedia pembelajaran interaktif yang mengabaikan
prinsip-prinsip pembelajaran akan membuat prinsip multimedia terganggu yaitu siswa
kurang dapat memahami apa bila hanya di katakan lewat kata-kata atau dalam artian kurang
dapat mengartikan. berdasarkan prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran merujuk pada
pertimbangan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran untuk
digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Implikasi prinsip-prinsip teori belajar dalam pengembangan multimedia pembelajaran


interaktif adalah; (1) Kesesuaian, media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran, karakteristik peserta didik dan materi yang dipelajari, serta metode atau
pengalaman belajar yang diberikan pada peserta didik. (2) Kejelasan sajian, materi yang
disajikan dalam media pembelajaran harus jelas dengan menggunakan kata – kata yang
tepat, variasi huruf dan warna yang jelas sehingga lebih mudah untuk dipahami siswa.
(3) Kemudahan akses, dalam pembuatan media pembelajaran juga harus diperhatikan
bagaimana akses atau perangkat yang mendukung media tersebut agar tidak menjadi kendala
dalam penggunaannya. (4) Keterjangkauan, dalam hal ini berkaitan dengan biaya yang akan
dikeluarkan dalam pembuatan media. Media yang dibuat harus disesuaikan dengan
kemampuan si pembuatnya.
(5) Ketersediaan, hal ini perlu dipertimbangkan dalam memilih media. Jadi harus tersedia
media pengganti jika suatu media yang akan digunakan tidak tersedia. (6) Kualitas, Dalam
hal ini sebaiknya dipilih media yang berkualitas tinggi. (7) Ada alternatif, bahwa guru tidak
hanya tergantung pada media tertentu saja tapi harus kreatif dan inovatif dalam melakukan
pemilihan dan pengadaan media pembelajaran. (8) Interaktifitas, media yang baik adalah
media yang dapat memberikan komunikasi dua arah secara interaktif. (9) Organisasi, dalam
pembuatan media juga harus mendapat dukungan organisasi yang terkait. (10) Kebaruan,
semakin baru media yang digunakan semakin baik dan menarik bagi siswa.
(11) Berorientasi siswa, perlu dipertimbangkan keuntungan dan kemudahan apa yang akan
diperoleh siswa dengan media tersebut.
Prinsip Multimedia : belajar lebih baik dari gambar dan kata dari pada sekedar kata-kata
saja. Karena dinamakan multimedia berarti wajib mampu mengkombinasikan berbagai
media (teks, gambar, grafik, audio/narasi, video, animasi, simulasi, dll) menjadi satu
kesatuan yang harmonis. Sebab kalau tidak namanya bukan multimedia tapi single-media.
Prinsip Kesinambungan Spasia : belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait
disandingkan berdekatan dibandingkan apabila disandingkan berjauhan atau terpisah. Oleh
karena itu, ketika ada gambar (or sodarenye nyang laen seperti video, animasi, dll) yang
dilengkapi dengan teks, maka teks tersebut harus merupakan jadi satu kesatuan dari gambar
tersebut, jangan menjadi sesuatu yang terpisah.
Prinsip Kesinambungan Waktu : belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait
disajikan secara simultan dibandingkan apabila disajikan bergantian atau setelahnya. Nah,
ketika Anda ingin memunculkan suatu gambar dan atau animasi atau yang lain beserta teks,
misalnya, sebaiknya munculkan secara bersamaan alias simultan. Jangan satu-satu, sebab
akan memberikan kesan terpisah atau tidak terkait satu sama lain. Begitu kata Mayer.
Prinsip Koherensi : belajar lebih baik ketika kata-kata, gambar, suara, video, animasi yang
tidak perlu dan tidak relevan tidak digunakan. Nah, ini yang sering terjadi. Banyak sekali
pengembang media mencantumkan sesuatu yang tidak perlu. Mungkin maksudnya untuk
mempercantik tampilan, memperindah suasana atau menarik perhatian mata. Tapi, menurut
Mayer, hal ini sebaiknya dihindari. Cantumkan saja apa yang perlu dan relevan dengan apa
yang disajikan. Jangan macam-macam.
Prinsip Modalitas Belajar : lebih baik dari animasi dan narasi termasuk video), daripada
dari animasi plus teks pada layar. Jadi, lebih baik animasi atau video plus narasi daripada
sudah ada narasi ditambah pula dengan teks yang panjang. Hal ini, sangat mengganggu.
Prinsip Redudansi : belajar lebih baik dari animasi dan narasi termasuk video), daripada
dari animasi, narasi plus teks pada layar (redundan).• Sama dengan prinsip sebelumnya .
Jangan redudansi, kalau sudah diwakili oleh narasi dan gambar/animasi, janganlah tumpang
tindih pula dengan teks yang panjang.
Prinsip Personalisasi : belajar lebih baik dari teks atau kata-kata yang bersifat komunikatif
(conversational) daripada kalimat yang lebih bersifat formal. Lebih baik menggunakan kata-
kata lugas dan enak daripada bahasa teoritis, oleh karena itu, sebaiknya gunakan bahasa
yang komunikatif dan sedikit ber-style.
Prinsip Interaktivitas : belajar lebih baik ketika ia dapat mengendalikan sendiri apa yang
sedang dipelajarinya (manipulatif: simulasi, game, branching). Sebenarnya, orang belajar itu
tidak selalu linier alias urut satu persatu. Dalam kenyataannya lebih banyak loncat dari satu
hal ke hal lain. Oleh karena itu, multimedia pembelajaran harus memungkinkan
user/pengguna dapat mengendalikan penggunaan daripada media itu sendiri. dengan kata
lain, lebih manipulatif (dalam arti dapat dikendalikan sendiri oleh user) akan lebih baik.
Simulasi, branching, game, navigasi yang konsisten dan jelas, bahasa yang komunikatif, dan
lain-lain akan memungkinkan tingkat interaktivitas makin tinggi.
Prinsip Sinyal (cue, highlight, ..) : belajar lebih baik ketika kata-kata, diikuti dengan cue,
highlight, penekanan yang relevan terhadap apa yang disajikan. Kita bisa memanfaatkan
warna, animasi dan lain-lain untuk menunjukkan penekanan, highlight atau pusat perhatian
(focus of interest). Karena itu kombinasi penggunaan media yang relevan sangat penting
sebagai isyarat atau kata keterangan yag memperkenalkan sesuatu.
Prinsip Perbedaan Individu : 9 prinsip tersebut berpengaruh kuat bagi mereka yang
memiliki modalitas visual tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya. Kombinasi teks
dan narasi plus visual berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas auditori
tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya. Kombinasi teks, visual dan simulasi
berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas kinestetik tinggi, kurang
berpengaruh bagi yang sebaliknya.
Prinsip Praktek : Interaksi adalah hal terbaik untuk belajar,kerja praktek dalam
memecahkan masalah dapat meningkatkan cara belajar dan pemahaman yang lebih
mendalam tentang materi yang sedang dipelajari.
Pengandaian : Menjelaskan materi dengan audio meningkatkan belajar. Siswa belajar lebih
baik dari animasi dan narasi, daripada dari animasi dan teks pada layar.

Anda mungkin juga menyukai