Di SusunOleh :
NIM : 2008031
DISMINORE
b. Faktor kejiwaan
Wanita mempunyai emosional yang tidak stabil sehingga mudah
mengalami disminore primer. Factor kejiwaan bersamaan dengan
disminore akan menimbulkan gangguan tidur (insomnia)
c. Faktor konstitusi
Factor konstitusi berhubungan dengan factor kejiwaan yang dapat
menurunkan ketahanan terhadap nyeri. Factor konstitusi antaralain:
anemia, pentakit menahun dan sebagainya factor obstruksi kanalis
servikalis, akan tetapi sekarang sudah tidak lagi. Mioma
submukosum bertangkai pilop endometrium dapat menyebabkan
disminore karena otot-otot uterus berkontraksi kuat untuk
mengeluarkan kelainan tersebut.
d. Factor alergi
Teori ini dikemukakan setelah adanya asosiasi antara disminore
primer dengan urtikaria, migren atau asma bronchial
3. Tanda Gejala
Gejala-gejala umum dari dismenore adalah:
Menurut Proverawati (2009) ciri-ciri dismenore primer antara lain:
• Terjadi beberapa waktu atau 6-12 bulan sejak menstruasi
pertama (menarche).
• Rasa nyeri timbul sebelum menstruasi, atau diawal menstruasi.
Berlangsung beberapa jam, namun adakalanya beberapa hari.
• Datangnya nyeri hilang timbul, menusuk-nusuk. Pada
umumnya diperut bagian bawah, kadang menyebar ke
sekitarnya.
• Ada kalanya disertai mual, muntah, sakit kepala dan diare
4. Patofisiologi
Merangsang
Peningkatan Gastrointestinal pengeluaran
Penumpukan darah haid
produk vasopresin neurotransmiter
dan prostagladin
MK : nutrisi Terjadi
Hipoksia dan iskemia hipersensitivitas
jaringan uterus syaraf nyeri uterus
Kelabilan emosional
1) Dismenore Primer
Dismenore primer, (disebut juga Dismenore idiopatik, esensial,
intrinsik) adalah nyeri menstruasi tanpa kelainan organ reproduksi
(tanpa kelainan ginekologik). Terjadi sejak menarche dan tidak
terdapat kelainan pada alat kandungan (Proverawati & Misaroh,
2009).
Dismenore primer timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri
dengan berjalannya waktu. Tepatnya saat lebih stabilnya hormon
tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan
(Wijayanti, 2009).
2) Dismenore Sekunder
Dismenore sekunder, (disebut juga sebagai Dismenore ekstrinsik,
acquired) adalah nyeri menstruasi yang terjadi karena kelainan
ginekologik, misalnya endometriosis (sebagian besar), fibroids,
adenomyosis. Terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak
mengalami Dismenore (Proverawati dkk, 2009).
2. Medis
1. Pemberian Analgesik (non opiat) ringan dan sederhana atau kombinasi
analgesik dan AINS
2. Pemberian Analgesik Antiinflamasi Non Steroid (AINS)
3. Pemberian Antipasmodik
4. Pemberian Estrogen dan Progesteron
5. Pemberian Suplemen
7. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada klien dengan
dismenore adalah:
1) Tes Laboratorium
a) Pemeriksaan darah lengkap: normal
b) Urinalisis: normal
1. Pengkajian
a. Hal-hal yang perlu dikaji pada klien dengan disminore adalah
sebagai berikut :
1) Karakteristik nyeri
2) Gejala yang mengikutinya
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman (nyeri haid) b/d
b. Koping individu tidak efektif b/d
c. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
3. Implementasi
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah
direncanakan mencangkup tindakan mandiri dan kolaborasi.
Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis
dan kesimpulan perawat dan bukan atas petunjuk tenaga kesehatan
lain.
Tindakan kolaborasi adalah tindakan yang didasarkan oleh hasil
keputusan bersama dokter ataupun petugas kesehatan lain.
4. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan hasil perkembangan klien dengan
berpedoman kepada hasil dan tujuan yang hendak dicapau. Evaluasi
yang hendaknya dicapai dari asuhan keperawatan disminore ini adalah:
a. Nyeri pasien hilang
b. Koping pasien afektif
c. Mempertahankan keseimbangan nutrisi
c. Struktur keluarga
Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam diantaranya :
1) Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu
di susun melalui jalur garis ayah.
2) Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak
keluarga sedarah dlam beberapa generasi dimana hubungan itu
tersusun melalui jalur garis ibu.
3) Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah istri.
4) Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah suami.
5) Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar
pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi
bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami.
d. Peran keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal, sifat dan kegiatan yang berhubungan dengan
individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu
didasari dalam keluarga dan kelompok masyarakat. Berbagai peran
yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1) Peran ayah :
ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya,
berperan dari pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi
rasa aman sebagai kepala keluarga, anggota dari kelompok
sosial serta dari anggota masyarakat dari lingkungannya.
2) Peran ibu :
ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu mempunyai
peran mengurus rumah tangga , sebagai pengasuh dan pendidik
anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari
peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu ibu juga dapat berperan sebagai
pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
3) Peran anak :
anak-anak melaksanakan peran psikososial sesuai engan tingkat
perkembangan fisik, mental, soaial dan spiritual.
e. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur
keluarga atau sesuatu tentang apa yang dilakukan oleh keluarga.
Terdapat beberapa fungsi keluarga menurut Friedman (1998);
Setiawati & Dermawan (2005) yaitu :
1) Fungsi afektif
Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota
keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini
dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial
anggota keluarga.
2) Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan
yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan
belajar berperan dalam lingkungan sosialnya. Sosialisasi
dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk membina
sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tinkah laku
sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan dan meneruskan
nilai-nilai budaya keluarga.
4) Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5) Fungsi Biologis
Fungsi biologis, bukan hanya di tunjukan untuk meneruskan
keturunan tetapi untuk memelihara dan membersarkan anak
untuk kelanjutan generasi selanjutnya
6) Fungsi Psikologis
Fungsi psikologis, terlihat bagaimana keluarga memberikan
kasih saying dan rasa aman, memberikan perhatian diantara
anggota, membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
dan memberikan identitas keluarga
7) Fungsi pendidikan
Fungsi pendidikan diberikan kelurga dalam rangka
memberikan pengetahuan, keterampilan membentuk perilaku
anak mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa, mendidik
anak sesuai denhan tahap perkembangannya.
A. Pengkajian (Assesment)
Pengkajian menurut Suprajitno (2004) adalah suatu tahapan ketika
seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus-menerus
tentang keluarga yang dibinanya. Pengkajian merupakan lamgkah
awal pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga. Agar diperoleh
pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga,
perawatan diharapkan menggunakan bahasa yang lugas dan
sederhana.
a. Penjajakan I
1) Meliputi nama keluarga, alamat, pekerjaan dan pendidikan
kepala keluarga, komposisi keluarga yang terdiri dari nama,
jenis kelamin, hubungan dengan KK, umur, pendidikan dan
status masing-masing anggota keluarga serta genogram.
2) Tipe keluarga
3) Suku keluarga
4) Agama
5) Status social ekonomi keluarga
6) Aktivitas rekreasi keluarga
c. Riwayat lingkungan
1) Karakteristik rumah
Diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah,
jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan,
peletakan perabotan rumah serta denah rumah
2) Karakteristik tetangga
Menjelaskan mengenal karakteristik tetangga dan
komunitas setempat meliputi kebiasaan, lingkungan fisik,
aturan penduduk setempat, budaya yang mempengaruhi
kesehatan
3) Mobilitas geografi keluarga, ditentukan dengan kebiasaan
keluarga berpindah tempat
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga
untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada
5) System pendukung keluarga, jumlah anggota keluarga yang
sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang
kesehatan yang meliputi fasilitsa fisik, psikologis atau
pendukung dari anggota keluarga dan fasilitas social atau
dukungan masyarakat setempat.
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara anggota
keluarga
2) Struktur kekuatan keluarga
f. Fungsi keluarga
1) Fungsi efektif
2) Fungsi sosialisasi
3) Fungsi perawatan kesehatan
4) Fungsi reproduksi
5) Fungsi ekonomi
g. Stress dan koping keluarga
1) Stressor jangka pendek
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau
stressor
3) Strategi koping yang digunakan bila menghadapi
permasalahan
4) Strategi adaptasi disfungsional
h. Pemeriksaaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga
j. Penjajakan II
Pengkajian yang tergolong dalam penjajakan yang kedua
diantaranya pengumpulan data-data yang berkaitan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah
kesehatan sehingga dapat ditegakkan diagnose keperawatan
keluarga.
Adapun ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah
diantaranya :
1) Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
kesehatan
2) Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
3) Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit
4) Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
5) Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas
kesehatan
k. Genogram keluarga
Genogram keluarga merupakan sebuah diagram yang
menggambarkan konstelasi keluarga atau pohon keluarga dan
genogram merupakan alat pengkajian informative yang
digunakan untuk mengetahui keluarga dan riwayat serta
sumber-sumber keluarga, serta untuk lebih memahami masalah
spesifik yang dialami oleh keluarga. Berdasarkan konvensi
yang digunakan dalam mendiagram pohon keluarga atau bagan
ginekologi dan genetika. Genogram keluarga memuat
informasi tentang tiga generasi keluarga .
Adapun symbol-simbol dengan genogram, antara lain :
Penilaian :
a) Tentukan penilaian yang dibuat perawat
b) Selanjutnya penilaian dibagi dengan skor tertinggi dan
dikalikan dengan bobot
Score x bobot
Score tertinggi
C. Perencanaan keperawatan
Perencanaan keperawatan merupakan sekumpulan tindakan yang
ditentukan perawat bersama-sama sasaran yaitu keluarga untuk
dilaksanakan, sehingga masalah kesehatan dan masalah
keperawatan yang diidentifikasi dapat diselesaikan (Tantut
Tusanto,2009)
Kualitas rencana asuhan keperawatan ditentukan oleh :
1. Rencana yang dibuat jelas atas analisa yang menyeluruh
2. Bersifat realistis
3. Sesuai dengan tujuan dan filsafah instansi kesehatan
4. Rencana dibuat bersama keluarga
5. Dibuat secara tertulis
1. Menentukan sasaran
2. Tujuan keperawatan
3. Menetapkan keperawatan
4. Menentukan rencana tindakan
Sasaran : tujuan secara umum (keadaan situasi yang diharapkan
setelah tindakan)
Tujuan : pernyataan setelah terperinci tenyang hasil yang
diharapkan
Criteria : tanda-tanda yang menunjukan tujuan lebih tercapai
D. Pelaksanaan Keperawatan
Implementasi atau tindakan adalah pengelolaan dan perwujudan
dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap
perencanaan. Ada 3 tahap dalam tindakan keperawatan keluarga,
yaitu:
1. Tahap I : Persiapan
Persiapan ini meliputi kegiatan-kegiatan :
a) Kontrak dengan keluarga
b) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan
c) Mempersiapkan lingkungan yang kondusif
d) Mengidentifikasi aspek-aspek hokum dan etik
Kegiatan ini bertujuan agar keluarga dan perawat
mempunyai kesiapan fisik dan psikis pada saat
implementasi
2. Tahap II : Intervensi
Tindakan keperawatan keluarga berdasarkan kewenangan dan
tanggung jawab perawat secara professional adalah :
a) Independent
Adalah suatu kegiatan yang dilaksankan oleh perawat
sesuai dengan kompetensi keperawatan tanpa petunjuk dan
perintah dari tenaga kesehatan lainnya. Lingkup tindakan
independent ini adalah:
• Mengkaji terhadap klien dan keluarga melalui
riwayat keperawatan dan pemeriksaan fisik
• Merumuskan diagnosa keperawatan
• Mengidentifikasi tindakan keperawatan
• Melaksanakan rencana pengukuran
• Merujuk kepada tenaga kesehatan lain
• Mengevaluasi respon klien
• Partisipasi dengan consumer atau tenaga kesehatan
lainnya
2) Tindakan terapeutik
Tindakan untuk mencegah, mengurangi, dan mengatasi
masalah klien
38
3) Tindakan edukatif
Tindakan untuk merubah perilaku klien melalui
promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada
klien.
4) Tindakan merujuk
Tindakan kerjasama dengan tim kesehatan lainnya
a) Interdependent
Yaitu suatu kegiatan yang memerlukan suatu
kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya
b) Dependent
Yaitu pelaksanaan rencana tindakan medis,
misalnya dokter menuliskan “perawatan
kolostomy”,kemudian perawat melakukan tindakan
tersebut sesuai dengan kebutuhan klien.
DAFTAR PUSTAKA