Persentil, Desil Dan Kuartil
Persentil, Desil Dan Kuartil
PERSENTIL
bagian yang sama. Nilai-nilai itu dilambangkan dengan P1, P2,…, P99, bersifat bahwa
1% dari seluruh data terletak dibawah P2, …, dan 99% terletak dibawah P99.
Contoh :
P85 dapat berupa sembarang nilai antara 4.1 dan 4.2, agar diperoleh nilai yang khas
kita akan mendefinisikan P85 sebagai titik tengah antara kedua pengamatan tersebut.
1
DESIL
bagian yang sama. Nilai-nilai itu dilambangkan dengan D1, D2, …, D9, mempunyai
sifat bahwa 10% data jatuh dibawah D1, 20% jatuh dibawah D2,…, dan 90% jatuh
dibawah D9.
Contoh :
Untuk menemukan D7 bagi sebaran umur aki, kita harus menemukan nilai yang
berupa sembarang nilai antara 3.7 dan 3.8, maka kita mengambil rata-ratanya ,
KUARTIL
bagian sama besar. Nilai-nilai itu dilambangkan dengan Q1, Q2 dan Q3, mempunyai
sifat bahwa 25% data jatuh dibawahQ1, 50% jatuh dibawah Q2 dan 75% jatuh
dibawah Q3.
Contoh :
Untuk menhitung Q1 bagi sebaran umur aki, kita memerlukan nilai yang dibawahnya
2
POPULASI DAN SAMPEL
A. Populasi
B. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
dapat mengunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari
sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Unuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Teknik Sampling
Teknik
Sampling
3
1. Probabillity Sampling
Sampel diambil secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi
Misal jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2= 30, SMU = 800, SMP = 900,
Obyek /sumber yang akan diteliti sangat luas, misal penduduk dari suatu
4
Nonprobability Sampling
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
a. Sampling Sistematis
Teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah
Misal anggota populasi yang terdiri dari 100 orang, diberi nomor urut 1 sampai
100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja atau
genap saja.
b. Sampling Kuota
secara kelompok. Setelah jumlah sampel ditentukan 100 dan jumlah anggota
peneliti berjumlah 5 orang maka setiap anggota peneliti dapat memilih secara
c. Sampling Aksidental
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d. Sampling Purposive
para ahli
5
e. Sampling Jenuh
sampel. Hal ini sering dilakuakn bila jumlah populasi relatif kecil kurang dari
30 orang.
f. Snowball Sampling
sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola salju yang menggiling,
Jumlah anggota sampel yang akan digunakan tergantung pada tingkat kepercayaan
yang dikehendaki.
Cara menentukan ukuran sampel yang sangat praktis adalah dengan tabel dan
kesalahan 5% saja tetapi bervariasi sampai 15%, namun jumlah populasi paling tinggi
hanya 2000.