Anda di halaman 1dari 6

PERSENTIL, DESIL DAN KUARTIL

PERSENTIL

Persentil adalah nilai-nilai yang membagi segugus pengamatan menjadi 100

bagian yang sama. Nilai-nilai itu dilambangkan dengan P1, P2,…, P99, bersifat bahwa

1% dari seluruh data terletak dibawah P2, …, dan 99% terletak dibawah P99.

Prosedur untuk menghitung persentil, pertama-tama kita harus mengurutkan

data itu dari yang terkecil sampai yang terbesar.

Contoh :

Umur Aki mobil

2.2 4.1 3.5 4.5 3.2 3.7 3.0 2.6


3.4 1.6 3.1 3.3 3.8 3.1 4.7 3.7
2.5 4.3 3.4 3.6 2.9 3.3 3.9 3.1
3.3 3.1 3.7 4.4 3.2 4.1 1.9 3.4
4.7 3.8 3.2 2.6 3.9 3.0 4.2 3.5

Umur Aki mobil diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar

1.6 2.6 3.1 3.2 3.4 3.7 3.9 4.3


1.9 2.9 3.1 3.3 3.4 3.7 3.9 4.4
2.2 3.0 3.1 3.3 3.5 3.7 4.1 4.5
2.5 3.0 3.2 3.3 3.5 3.8 4.1 4.7
2.6 3.1 3.2 3.4 3.6 3.8 4.2 4.7

P85 = (85/100) x 40 = 34 pengamatan

P85 dapat berupa sembarang nilai antara 4.1 dan 4.2, agar diperoleh nilai yang khas

kita akan mendefinisikan P85 sebagai titik tengah antara kedua pengamatan tersebut.

Jadi P85 = 4.15 tahun.

1
DESIL

Desil adalah nilai-nilai yang membagi segugus pengamatan menjadi 10

bagian yang sama. Nilai-nilai itu dilambangkan dengan D1, D2, …, D9, mempunyai

sifat bahwa 10% data jatuh dibawah D1, 20% jatuh dibawah D2,…, dan 90% jatuh

dibawah D9.

Contoh :

Untuk menemukan D7 bagi sebaran umur aki, kita harus menemukan nilai yang

dibawahnya terdapat (70/100) x 40 = 28 pengamatan. Oleh karena nilai ini dapat

berupa sembarang nilai antara 3.7 dan 3.8, maka kita mengambil rata-ratanya ,

sehingga D7 = 3.75 tahun.

KUARTIL

Kuartil adalah nilai-nilai yang membagi segugus pengamatan menjadi 4

bagian sama besar. Nilai-nilai itu dilambangkan dengan Q1, Q2 dan Q3, mempunyai

sifat bahwa 25% data jatuh dibawahQ1, 50% jatuh dibawah Q2 dan 75% jatuh

dibawah Q3.

Contoh :

Untuk menhitung Q1 bagi sebaran umur aki, kita memerlukan nilai yang dibawahnya

terdapat (25/100) x 40 = 10 pengamatan. Karena pengamatan yang ke 10 dan ke 11 =

3.1 jadi Q1 = 3.1 tahun.

2
POPULASI DAN SAMPEL

A. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang


mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek/subyek itu.

B. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
dapat mengunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari
sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Unuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

Teknik Sampling

Teknik
Sampling

Probability sampling Non probability Sampling

1. Simple random sampling 1. Sampling sistematik


2. Proportionate stratified random 2. Sampling kuota
sampling 3. Sampling aksidental
3. Disproportionate stratified 4. Purposive Sampling
random sampling 5. Sampling Jenuh
4. Area (cluster) sampling 6. Snowball Sampling
(sampling menurut daerah)

3
1. Probabillity Sampling

a. Simple Random Sampling

 Sampel diambil secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi

 Anggota populasi dianggap homogen

b. Proportionate Stratified Random Sampling

 Populasi tidak homogen

 Berstrata secara proporsional

 Misal jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2= 30, SMU = 800, SMP = 900,

SD = 300. sampel diambil secara proporsional.

c. Disproporsionate Stratified Random Sampling

 Populasi berstrata tetapi kurang proporsional

 Misal pegawai di suatu PT : S3 = 3, S2 = 4, S1 = 100, SMA = 800

d. Cluster Samping (Area Sampling)

 Obyek /sumber yang akan diteliti sangat luas, misal penduduk dari suatu

negara, propinsi, atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang

akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan

daerah populasi yang telah ditetapkan.

 Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap :

1. Menentukan sampel daerah

2. Menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling.

4
Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang/kesempatan

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

a. Sampling Sistematis

 Teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah

diberi nomor urut.

 Misal anggota populasi yang terdiri dari 100 orang, diberi nomor urut 1 sampai

100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja atau

genap saja.

b. Sampling Kuota

 Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri

tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

 Contoh : penelitian terhadap pegawai golongan II dan penelitian dilakukan

secara kelompok. Setelah jumlah sampel ditentukan 100 dan jumlah anggota

peneliti berjumlah 5 orang maka setiap anggota peneliti dapat memilih secara

bebas sesuai dengan karakteristik yang ditentukan sebanyak 20 orang.

c. Sampling Aksidental

 teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara

kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila

dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

d. Sampling Purposive

 Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misal pertimbangan

para ahli

5
e. Sampling Jenuh

 Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel. Hal ini sering dilakuakn bila jumlah populasi relatif kecil kurang dari

30 orang.

f. Snowball Sampling

 Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian sampel

disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya

sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola salju yang menggiling,

makin lama semakin besar.

MENENTUKAN UKURAN SAMPEL

Sampel yang baik adalah sampel yang representatif mewakili populasi.

Jumlah anggota sampel yang akan digunakan tergantung pada tingkat kepercayaan

yang dikehendaki.

Cara menentukan ukuran sampel yang sangat praktis adalah dengan tabel dan

nomogram. Tabel Krejcie memberikan panduan dalam menentukan anggota sampel

dari populasi tertentu dengan taraf kepercayaan 95%.

Nomogram Harry King menghitung sampel tidak hanya didasarkan atas

kesalahan 5% saja tetapi bervariasi sampai 15%, namun jumlah populasi paling tinggi

hanya 2000.

Anda mungkin juga menyukai