Anda di halaman 1dari 7

Efektitifas Program Pembinaan Kedisiplinan Dalam

Proses Pembelajaran Terhadap Etos Kerja Mandiri Guru di Satu Sekolah Dasar Negeri
Desa Muhajirin Kabupaten Muaro Jambi 2020

Oleh: Desmisawati (P2A620009), Andari Amalia S (P2A620013), Sapiroh (P2A620024),


Winda Junike (P2A620030), M. Satria Budi (P2A620028)
Jurusan Magister Pendidikan Dasar, Universitas Jambi
Jl. Raden Mattaher No.21, Pasar Jambi, Kec. Jambi Timur, Kota Jambi, 36123

Abstrak

Seorang guru yang disiplin tentu akan memakai seragam rapi dalam menjalankan aktivitas dan
tanggung jawabnya sebagai seorang guru. Hal demikian bertujuan agar menunjukkan profesionalitas
seorang guru sehingga dapat menjadi panutan kedisiplinan berseragam oleh para siswa di sekolah. Guru
yang disiplin tidak akan membuang waktu hanya dengan bersantai saja, adanya kekosongan waktu di
kelas yang mungkin terjadi dapat dimanfaatkan dengan kegiatan apa saja untuk peningkatan kualitas
pembelajaran. Misalnya, belajar sendiri di perpustakaan, membuat rangkuman dan rencana kerja untuk
pembelajaran di kelas yang kosong ataupun memanfaatkan waktu luang untuk melakukan interpersonal
dengan siswa secara komunikatif yang mendidik dan kreatif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kedisiplinan mengajar di kelas dengan peningkatan mutu
kompetensi diri para guru di satu Sekolah Dasar Negeri di Desa Muhajirin Kecamatan Jambi Luar Kota
Kabupaten Muaro Jambi. Metode penelitian tindakan sekolah (PTS) digunakan dalam penelitian ini yang
terdiri dari dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan inspeksi dan kunjungan dinas
oleh supervisi pendidikan sangatlah membantu para guru di Sekolah untuk lebih meningkatkan kualitas
diri dan manejemen kinerja diri dari rasa kedisiplinan yang terimplementasikan ke dalam proses
pembelajaran di kelas.

Kata kunci : Kedisiplinan, penerapan inspeksi, supervisi pendidikan.

Abstract

Disciplined Elementary School teachers have to maintain proper appearance in order to perform
their duties as teachers. This is intended to show the professionalism of a teacher as a role model for
young students in schools. Disciplined teachers will not waste their time as they will use any opportunity
to conduct and develop anything useful for students as to improve the quality of learning. For example,
doing self study in the library, making personal reports and lesson plans, or using their free time to do
interpersonal communication with students. Therefore, this study aims to determine whether there is a
relation between the disciplined teaching in the classroom and improving the quality of self-competence
for teachers in one Elementary School in Desa Muhajirin, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten
Muaro. The school action research method (SAR) is applied in this study which consists of two cycles.
The results describe that the implementation of inspections and official visits by education supervision
play significant role in motivating the teachers in elementary schools to improve their self-quality and
self-performance management. These two aspects could assist in improving the discipline teachings that
were implemented into the learning process in the classroom.

Keywords : Discipline, application of inspection,.

1
PENDAHULUAN mungkin. Keterangan dan kedisiplinan
Dalam suatu proses pembelajaran, dalam menggunakan waktu kehadiran,
terjadi proses interaksi antara guru dan ketertiban, keaktifan, kerapian
siswa. Di sinilah sangat diperlukan aspek melaksanakan tugas mengajar merupakan
kedisiplinan yang terjadi di lingkungan kunci utama untuk memperoleh prestasi bagi
belajar, baik oleh guru maupun siswa. kompetensi guru akan menjadi baik. Oleh
Terciptanya situasi yang disiplin, dapat karena itu, kedisiplinan mengajar yang
menimbulkan jalannya pembelajaran yang timbul dari dalam diri guru harus lebih
baik, efektif, dan produktif sehingga ditingkatkan dan digali sehingga dapat
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan menunjang pencapaian tujuan yang
pembelajaran. Seperti halnya dengan guru, diinginkan. Seorang Supervisor
disiplin dalam menjalankan tugasnya harus kependidikan harus dapat memberi
ditingkatkan agar secara efektif dapat dorongan atau motivasi kepada kinerja guru
dicapai suatu etos kerja yang semaksimal yang berasal dari luar diri guru untuk
mungkin dalam rangka meningkatkan mutu merangsang semangat bekerja di dunia
pengajaran di kelas. Suwandi dan Sanjari pendidikan.
(2009) menegaskan bahwa disiplin adalah Asni (2019) mengangkat
kepatuhan untuk menghormati dan permasalahan pembinaan kedisiplinan dalam
melaksanakan suatu sistem yang proses belajar mengajar, dimana hasil
mengharuskan orang tunduk pada penelitiannya menerangkan bahwa dengan
keputusan, perintah atau peraturan yang mealaksanakan pembinaan kedisiplinan
berlaku. Selain itu, dalam kehidupan yang dalam proses belajar mengajar dapat
nyata telah banyak menunjukkan bahwa meningkatkan etos kerja guru di lingkungan
orang-orang yang berhasil dan sukses dalam sekolah dasarnya. Dijelaskan juga oleh
hidupnya kebanyakan dilandasi oleh disiplin Husni (2014) mengenai hubungan etos kerja
diri yang sangat tinggi. dengan kinerja guru di salah satu Sekolah
Dalam kegiatan belajar dan mengajar Menengah Kejuruan (SMK) di Lubuk
di sekolah dasar sangat diperlukan karakter Sikaping. Hasil penelitiannya menunjukkan
kedisiplinan diri yang tinggi, sehingga akan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
menjadi suatu kebiasaan yang melekat pada etos kerja dengan karyawan kinerja guru di
dirinya. Dengan demikian kebiasaan yang sekolah tersebut.
baik akan dapat dicapai suatu hasil atau Berdasarkan uraian di atas dapat
prestasi yang memuaskan di dalam proses dikatakan, bahwa kedisiplinan mengajar di
belajarnya (Gie, 2010). Dalam usaha apapun kelas akan sangat besar pengaruhnya bagi
juga, keterangan dan disiplin akan tetap kompetensi dan kapabilitas bagi kinerja guru
merupakan kunci untuk memperoleh hasil dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
yang baik. Sehubungan dengan itulah penelitian ini
Disiplin belajar harus diterapkan, dilaksanakan untuk mengukur keefektifan
mengingat padatnya materi pelajaran yang program pembinaan kedisiplinan guru di
harus diselesaikan dalam waktu tertentu salah satu SDN Desa Muhajirin, sehingga
sesuai dengan kurikulum yang ada. Tanpa hasil penelitian dapat dijadikan sebagai
adanya disiplin belajar materi tersebut tidak bahan evaluasi dalam upaya meningkatkan
akan dapat dilakukan, maka tidak mungkin etos kerja dan proses pembelajaran di
dapat tercapai prestasi yang semaksimal lingkungan sekolah yang lebih baik.

2
METODE c) Melaksanakan pemantauan
Penelitian ini menggunakan jenis reguler dan intensif secara
penelitian tindakan sekolah (PTS) yang berkala
mengaplikasikan dua kali siklus tindakan. Subyek penelitian ini yaitu delapan guru
Dalam penelitian ini digunakan metode di Sekolah Dasar 1 Desa Muhajirin
observasi atau pengamatan dan interview Kecamatan Jambi luar Kota, Kabupaten
dengan menggunakan format ceklis yang Muaro Jambi. Siklus Pertama terdiri dari
telah disusun. Lokasi penelitian perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
dilaksanakan di salah satu Sekolah Dasar refleksi yang akan diuraikan sebagai berikut
Negeri di Desa Muhajirin Kecamatan Jambi :
luar kota, Kabupaten Muaro Jambi yang 1. Perencanaan dengan langkah - langkah
berlangsung selama tiga bulan dan sebagai berikut :
melibatkan delapan guru SD. Nama sekolah a) Pertemuan sebagian guru dari
dasar, guru dan subyek lainnya yang terlibat Sekolah Dasar 1 yang
dalam penelitian ini disamarkan demi berjumlah 8 orang;
mengikuti menjaga privasi dan mengikuti b) Menentukan jadwal
etika penelitian. Perencanaan PTS di pertemuan;
Sekolah Dasar 1 melaksanakan jenis c) Mengarahkan kepada para
observasi kegiatan tindakan nyata yang guru untuk datang tepat
digambarkan antara lain: waktu masuk kantor dan
menginspeksi terhadap
1. Jenis kegiatan tindakan nyata dalam kesiapan guru sebelum KBM;
aspek melihat langsung para guru d) Memberikan pengarahan
dalam melaksanakan Kegiatan dan pembinaan tentang arti
Belajar Mengajar (KBM); pentingnya kedisiplinan
2. Bentuk kegiatan: Continuous 2. Pelaksanaan kegiatan penelitian
Monitoring terhadap para guru di tindakan dengan parameter sebagai
Sekolah Dasar 1 yang terpilih di berikut :
Desa Muhajirin Kecamatan Jambi a) Memberikan jadwal
luar kota, Kabupaten Muaro Jambi pelaksanaan pembinaan
saat masuk jam kantor hingga proses program kedisiplinan para
KBM selesai; guru di Sekolah Dasar 1;
3. Prosedur kegiatan : b) Mengumpulkan para guru
a) Mengadakan koordinasi dari Sekolah Dasar 1;
dengan Pengawas Sekolah c) Menyiapkan tempat
tentang waktu pelaksanaan pelaksanaan kegiatan
kegiatan PTS. Penelitian;
b) Menginformasikan kepada 3. Observasi dilakukan dengan tahapan -
guru - guru Sekolah Dasar tahapan pelakasanaan seperti :
Negeri tersebut Desa a) Kehadiran guru –guru;
Muhajirin Kecamatan Jambi b) Kerapian berseragam guru,
Luar kota Kabupaten Muaro dan kesiapan guru dalam
Jambi tentang pentingnya memberikan materi ajar;
kesadaran kedisiplinan dalam c) Kesiapan guru - guru untuk
bekerja. mentaati aturan tata tertib

3
sekolah; obyektif 5 option; (2)
d) Hasil akhir kerja; Kelompok B menghasilkan
e) Menyiapkan pedoman 50 butir tes obyektif 5 option;
kegiatan observasi dalam b) Guru yang mencapai
bentuk Tabel 1. indikator di atas (point 1)
4. Refleksi, yaitu menempuh beberapa dikategorikan berhasil,
kegiatan sebagai berikut : sehingga tidak perlu
a) Menentukan indikator diikutkan dalam silkus II.
pencapaian keberhasilan Sedangkan guru yang belum
yaitu: (1) Kelompok A mencapai indikator di atas
menghasilkan 60 butir tes wajib ikut dalam siklus II.

Tabel 1
Ceklis Kedisiplinan Guru

Cek Point Kedisipinan


Ketepatan Kerapian Kerajinan Pelaksanaan
Nama guru (Samaran
No waktu seragam penyusunan RPP pada
sampel responden)
mengajar guru RPP PBM

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Pada bagian ini dikemukakan hasil diadakan minimal dua siklus sesuai dengan
penelitian siklus I sesuai dengan metode PTS agar hasil penelitian yang
perencanaan kegiatan semua subyek didapatkan menjadi signifikan. Pada siklus I
penelitian yang terdiri dari guru-guru di semua guru dibagi menjadi 2 kelompok, dan
Sekolah Dasar 1 Desa Muhajirin Kecamatan masing-masing kelompok diberi angket dan
Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi kuisioner.
yang berjumlah delapan orang. Semua guru Hasil penelitian Siklus I dari penyusunan
tersebut sudah siap dengan perlengkapannya tes hasil belajar semester ganjil dan
untuk mengikuti workshop penyususan tes observasi yang dilakukan disampaikan
hasil belajar semester genap. Untuk dalam bentuk Tabel 2 di bawah ini:
menjawab masalah penelitian, maka

4
Tabel 2
Tabel Observasi Siklus I

Cek Point Kedisiplinan


Nama guru
Ketepatan Kerapian Kerajinan Pelaksanaan
No (Samaran sampel
waktu seragam penyusunan RPP pada
responden)
mengajar guru RPP PBM
1 Sub, S.Pd.SD 6,2 7,2 7,5 7,1
2 Sur, S.Pd 6,1 7,4 6,8 7,2
3 El, S.Pd.SD 6,7 7,5 6,8 7,7
4 Mu .S.Pd.SD 6,3 6,8 6,2 6,3
5 Hali, S.Pd 6,0 6,8 6,1 5,1
6 An, S.Pd 6,0 6,9 6,7 6,1
7 Yus, S.Pd 6.0 6.8 6.5 6.2
8 Nis, S.Pd.I 6.0 6.9 6.7 6.4

Dari data di atas menunjukkan bahwa melakukan kembali observasi di siklus II


hasil observasi oleh peneliti di Sekolah sesuai dengan target rencana.
Dasar 1 Desa Muhajirin Kecamatan Jambi Hasil penelitian Siklus II dari
luar kota, Kabupaten Muaro Jambi Propinsi penyusunan tes hasil belajar semester ganjil
Jambi kurang memuaskan dan hasil data dan observasi yang dilakukan disampaikan
yang diperoleh tidak cukup dalam mencapai dalam bentuk Tabel 3 di bawah ini:
tujuan penilitian. Oleh karena itu peneliti

Tabel 3
Tabel Observasi Siklus II

Cek Point Kedisipinan


Nama guru
No (samaran sampel Ketepatan Kerapian Kerajinan Pelaksanaan
responden) waktu seragam Penyusunan RPP pada
mengajar guru RPP PBM
1 Sub, S.Pd.SD 7,8 7,9 8,1 8,2
2 Sur, S.Pd 7,7 7,5 7,6 7,6
3 El, S.Pd.SD 7,6 8,3 7,8 8,7
4 Mu .S.Pd.SD 8,1 7,4 7,9 8,1
5 Hali, S.Pd 8,3 7,2 8,0 8,0
6 An, S.Pd 8,4 7,8 8,0 8,0
7 Yus, S.Pd 8,3 7,4 8,0 8,1
8 Nis, S.Pd.I 8,4 7,8 8,1 8,0

5
Dari data di atas menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan serius. Hal ini
hasil observasi oleh peneliti di Sekolah dapat menjadi salah satu tolak ukur
Dasar 1 dikategorikan memuaskan, sehingga keberhasilan dalam mencerdaskan peserta
hasil yang diperoleh dapat dianalisa dengan didik di sekolah tingkat dasar, terutama di
menunjukkan bahwa ada hubungan Sekolah Dasar 1.
signifikan terhadap etos kerja dengan Refleksi dari pelaksanaan kegiatan
karyawan kinerja guru di sekolah tersebut. penelitian dalam proses belajar mengajar
Enam guru dari semua delapan guru yang diperoleh informasi bahwa para guru di
dijadikan subyek di Sekolah Dasar 1 Sekolah Dasar 1 telah baik memotivasi diri
tersebut mendapatkan nilai positif B + dari dalam mengembangkan kompetensi
kegiatan penelitian tindakan sekolah (PTS) kedisiplinan selama pembelajaran
dalam pembinaan kedisiplinan selama berlangsung dan ini akan berdampak positif
KBM. bagi siswa baik untuk peningkatan moral,
Dari hasil Tabel 2 dan 3 dapat karakter, dan prestasi belajar siswa di dalam
disimpulkan bahwa adanya proses dan luar lingkungan sekolah.
perubahan kinerja kedisiplinan guru yang
meningkat dari kedua siklus penelitian KESIMPULAN
tersebut. Pada awalnya, para guru merasa Berdasarkan dari hasil analisis di
tidak siap terhadap inspeksi dan kunjungan atas dapat disimpulkan bahwa penerapan
dinas untuk pembinaan kedisiplinan, dengan inspeksi dan kunjungan kelas oleh supervisi
alasan terbatasnya waktu dan kurangnya pendidikan sangatlah membantu untuk
kesadaran mandiri terhadap arti pentingnya memotivasi guru-guru Sekolah Dasar 1 di
disiplin. Setelah supervisor pendidikan Desa Muhajirin Kecamatan Jambi Luar
menyarankan melalui pembinaan dan Kota, Kabupaten Muaro Jambi dalam
pengarahan tentang tujuan dan maksud meningkatkan kualitas diri dan menejemen
pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kinerja dengan mengembangkan rasa
sekolah dengan tema kedisiplinan selama kedisiplinan dan mengimplementasikannya
proses belajar mengajar, maka para guru di dalam proses pembelajaran di kelas. Aspek
Sekolah Dasar 1 setuju untuk diajak secara kedisiplinan sangatlah penting dimulai dari
kolaboratif sebagai subjek penelitian guna guru agar terciptanya pencitraan bahwa
mengimplementasikan aspek nilai seorang guru yang memiliki wibawa yang
kedisiplinan pada diri guru di Sekolah Dasar pantas dijadikan panutan oleh para peserta
1 demi meningkatkan karakter dan kualitas didik di sekolah dasar. Guru yang disiplin
pendidikan di lingkungan sekolah, terutama bukan hanya mereka yang taat akan
sebagai role model bagi seluruh peserta peraturan saja, tetapi guru yang mampu aktif
didik di Sekolah Dasar 1 tersebut. dan kreatif dalam menggunakan kesempatan
Selama penelitian berlangsung, para yang ada, seperti belajar mandiri, mampu
guru Sekolah Dasar 1 sangat menghormati membuat laporan harian, dan memanfaatkan
pelaksanaan kegiatan PTS, terutama pada waktu luang untuk berinteraksi dengan
saat putaran kedua dilaksanakan. Alhasil, siswa di luar kelas dengan cara yang
pada siklus II terjadi proses peningkatan bermoral, mendidik, dan menyenangkan.
mutu dan etos kinerja guru dalam menjaga Dari penelitian yang telah dilakukan
dan melaksanakan rasa kedisiplinan diri menunjukkan bahwa sikap guru yang
secara mandiri, seperti menjaga kebersihan mencerminkan kedisiplinan tersebut akan
dan kerapian diri dan lingkungan sekolah, sangat berpengaruh terhadap hasil kerja
serta menyusun RPP dan melaksanakan proses pembelajaran di kelas.

6
DAFTAR PUSTAKA Sikaping. Jurnal Adminstrasi
Asni, Y. (2019). Pembinaan Kedisiplinan dalam Pendidikan.
Proses Belajar Mengajar Terhadap Etos
Suwandi, & Sajari. (2009). Memahami
Kerja Mandiri Guru SD Negeri 16
Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka
Bathin Solapan. Jurnal Pajar.
Cipta.
Gie, L. (2010). Cara Belajar Efisien.
Yogyakarta: Pusat Kemajuan Studi.

Husni, I. (2014). Hubungan Etos Kerja dengan


Kinerja Guru di SMK Negeri 1 Lubuk

Anda mungkin juga menyukai