Anda di halaman 1dari 2

MONTHLY SAFETY REPORT

Laporan keselamatan kerja bulanan merupakan kumpulan hasil pencapaian dari aktivitas atau
implementasi program keselamatan kerja dari hari ke hari dalam periode tertentu dengan menunjukan dan
mengkuantifikasi criteria Lagging (ketertinggalan) dan Leading (memimpin) untuk diukur antara
harapan dan hasil kinerja. Disebut Lagging (ketertinggalan) karena data yang disajikan adalah data
jumlah atau statistik kecelakaan yang berarti program keselamatan kerja belum berjalan dengan maksimal
apabila masih terdapat rekaman atau record kecelakaan kerja yang tinggi. Sedangkan kriteria Leading
(memimpin) karena berisi rekaman atau record program-program implementasi usaha manajemen untuk
mengurangi tingkat kecelakaan kerja ditempat kerja.

Untuk menilai kinerja maka perlu dibuat kuantifikasi peniaian untuk mengukur harapan dan hasil
pencapaian. Dalam American National Standard Institute (ANSI) menerbitkan metode standar untuk
mengukur kinerja dengan menggunakan ratio kekerapan kecelakaan (Frequency Rate) atau ratio
keparahan kecelakaan (Severity Rate). Indikator kekerapan yang harus diperhatikan (FR, SR, LTIFR,
LTISR) dengan rumus :

Jumlah Kecelakaan ×1.000 .000


Incident Fraquency Rate ( FR ) =
Jumlah Jam Kerja Seluruh K aryawan(Man Hours)

Jumlah Hari Kerja Absen ×1.000 .000


Incident Sever ity Rate ( SR )=
Jumlah Jam Kerja Seluruh K aryawan( Man Hours)

 Hari Kerja Absen atau tidak masuk kerja akibat kecelakaan ditempat kerja. Perhitungan
kehilangan dimulai tidak kembali ke tempat kerja dalam waktu 24 jam.
 Denominator 1.000.000 jam kerja menggambarkan untuk “500 pekerja yang bekerja
selama 2.000 jam kerja (40 jam x 50 minggu) dalam satu tahun.”
Berdasarkan OHSA (Occapational Health and Safety Administration) bahwa pengumpulan data atau
record dan pelaporan diperlukan sentralisasi dan sistematika untuk mensimplifikasi proses pengumpulan
statistik keselamatan dan kesehatan kerja untuk tujuan memonitor masalah K3 dan mengambil langkah
yang tepat untuk memperbaikinya. Laporan yang diperlukan :
 Data kecelakaan kerja
 Data hari kerja yang hilang karena kecelakaan
 Karyawan yang pingsan atau hilang kesadaran
 Perpindahan karyawan ke pekerjaan lainnya
 Perlakukan rawat medis atau pertolongan pertama (first aid)

Pengukuran kekerapan insiden atau Incident Rate juga dapat dilakuka dengan OSHA 200 Forms dengan
rumus :
N × 200.000
IR=
T
 IR : Total Injury atau Illness Incident Rate (Kekerapan Jumlah Insiden Cidera atau
Penyakit)
 N : Number of Injuries, Illness, and Fatalities (jumlah cidera, PAK, dan fatal)
 T : Total hours worked by all employees during the period in question (jumlah jam
kerja karyawan selama periode tertentu)
 200.000 berasal dari perkalian : 40 jam kerja per minggu x 50 minggu untuk 100
karyawan dalam setahun

Anda mungkin juga menyukai