HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBIN....................................................................... ii
PERSETUJUAN SEMINAR HASIL............................................................... iii
PERSETUJUAN AKHIR TESIS..................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN..................................................... v
MOTTO............................................................................................................ vi
KATA PFNGANTAR...................................................................................... vii
DAFTAR ISI.................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ ix
DAFTAR TABEL............................................................................................ x
PEDOMAN TRANSLITERASI....................................................................... xi
ABSTRAKSI ................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalalah
B. Fokus Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Kerangka Teori
G. Kajian Putaka
H. Sistematika Pembahasan
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................
A. Implementasi Sikap Moderat................................................................
1. Teori Implementasi ....................................................................
2. Sikap Moderat.............................................................................
3. Indikator Sikap Moderat .............................................................
4. Ciri Sikap Moderat......................................................................
B. Kondisi Madrasah.................................................................................
C. Penelitian Terdahulu.............................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian...........................................................
1. Jenis Penelitian...........................................................................
2. Pendekatan Penelitian................................................................
B. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................
1. Tempat Penelitian...........................................................................
2. Waktu Penelitian.............................................................................
C. Jenis Data dan Sumber Data Penelitian ...............................................
1. Jenis Data........................................................................................
2. Sumber Data Penelitian..................................................................
D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................
1. Observasi........................................................................................
2. Wawancara.....................................................................................
3. Dokumentasi...................................................................................
4. Materi Audio dan Visual................................................................
E. Teknik Analisa Data.............................................................................
1. Reduksi Data...................................................................................
2. Penyajian Data................................................................................
3. Penarikan Kesimpulan dan Vervikasi Data....................................
F. Keabsahan Data....................................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................
A. Hasil Penelitian di MTs Negeri 1 OKI.................................................
1. Sikap Moderat Kepala Madrasah di MTs Negeri 1 OKI................
2. Sikap Moderat Tenaga Administrasi di MTs Negeri 1 OKI
3. Sikap Moderat Guru di MTs Negeri 1 OKI
4. Sikap Moderat Peserta didik di MTs Negeri 1 OKI.......................
B. Pembahasan Hasil Penelitian................................................................
BAB V PENUTUP...........................................................................................
a. Kesimpulan...........................................................................................
b. Implikasi...............................................................................................
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Implementasi sikap
a. Implementasi
penerapan ide, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga
dan sikap1. Penerapan yang dilakukan tersebut memberikan dampak atau efek. Dalam
2. sikap
Sementara definisi sikap menurut para ahli hingga saat ini masih berbeda pandangan,
yang secara umum pandangan tersebut dibagi ke dalam tiga kelompok. Kelompok
pertama yang diwakili oleh Thurstone, Likert, dan Osgood memandang sikap
merupakan bentuk evaluasi atau reaksi perasaan terhadap suatu obyek, yang dapat
berupa mendukung atau memihak maupun tidak mendukung atau tidak memihak.
1
Haerullah Yusuf. Implementasi Pendidikan Nilai Berbasis Kearifan Lokal Dalam
Pembelajaran Kesenian Kelong Makassar di SMA Negeri 14 Sinjai. Tesis.SPS, Pendidikan Seni,
Universitas Pendidikan Indonesia, (Bandung: 2019). hlm 27
2
Dani, K. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. (Surabaya: Putra Harsa. 2002), hlm
Kelompok kedua yang diwakili oleh Chave, Bogardus, LaPieree, Mead, dan Allport
memandang sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan
cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki
adanya respon. Kelompok ketiga yang diwakili oleh Secord & Backman memandang
reaksi individu terhadap suatu obyek yang merupakan konstelasi kognitif, afektif, dan
konatif yang di sebabkan oleh suatu stimulus yang menghendaki adanya respon
(pendirian).
Menurut Azwar dalam darmiayati Dilihat dari strukturnya, sikap terdiri atas tiga
Komponen kognitif berupa keyakinan seseorang (behavior belief dan group belief),
aspek kecenderungan bertindak sesuai dengan sikap nya. Komponen afektif atau
aspek emosional biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap, yang paling
Komponen Kognitif
3
Azwar, S. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Edisi Kedelapan, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar 2005), hlm. 4-5
4
Azwar, S. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, Ibid, hlm. 2
5
https://www.slideshare.net/MSultanAlmaududi/pembentukan-sikap-dan-tingkah-laku-69502391
Komponen Kognitif berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotipe yang dimiliki
sikap berwujud pandangan (opini) dan sering kali merupakan stereotipe atau sesuatu
yang telah terpolakan dalam pikirannya. Komponen kognitif dari sikap ini tidak
selalu akurat. Kadang-kadang kepercayaan justru timbul tanpa adanya informasi yang
Komponen Afektif,
terhadap suatu objek yang akan membentuk sikap positif atau negatif terhadap objek
tersebut. Reaksi emosional ini banyak ditentukan oleh kepercayaan terhadap suatu
objek, yakni kepercayaan suatu objek baik atau tidak baik, bermanfaat atau tidak
bermanfaat.
Komponen Konatif
seseorang berkaitan dengan objek sikap. Perilaku seseorang dalam situasi tertentu dan
dalam situasi menghadapi stimulus tertentu, banyak ditentukan oleh kepercayaan dan
b. Sikap Moderat
6
Darmayanti Zuchdi, Pembentukan Sikap (Cakrawala pendidikan Nomor 3, Tahun XlV,
November 1995), hlm 21
Istilah moderasi diambil dari Bahasa Arab dari akar kata yang sama yaitu َس ط
َ و
yang artinya tengah atau moderat. Dalam Islam berarti menyatakan watak Islam
adalah moderat dalam hal bertindak dan moderat dalam segala urusan baik, tindakan,
ucapan, atau pikiran7 didalam al-quran wasatha diartikan adil yaitu jalan tengah, sikap
tegak lurus dan invarsial yang tidak memihak kepada kelompok tertentu kecuali
kepada kebenaran.
Moderasi dalam bahasa arab dikenal dengan kata wasath atau wasathiyah,
Arab berarti “wasathiyah”, tidak dapat dilepaskan dari dua kata kunci, yakni
berimbang (balance), dan adil (justice).9 Moderat bukan berarti kompromi dengan
prinsip-prinsip pokok ushuliyah) ajaran agama yang diyakini demi bersikap toleran
kepada umat agama lain; moderat berarti “… confidence, right balancing, and
menjadi tidak efektif. Oleh karena itu keadilan harus dapat dirasakan setiap individu
7
Achmad Yusuf; Jurnal Pendidikan agama islam Moderasi Sufistik atas Pluralitas Agama
8
Kementerian Agama, R. I. "Moderasi Beragama." Jakarta: Badan Litbang dan Diklat
Kemenag RI (2019), Hlm. 15-17.
9
Priyantoro widodo, karnawati, Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Volume 15, Nomor 2, Oktober 2019
dan masyarakat dalam semua aspek kehidupannya agar seruan moderasi dapat
Imam Shamsi Ali menyimpulkan bahwa moderasi itu adalah komitmen kepada
agama apa adanya, tanpa dikurangi atau dilebihkan. Agama dilakukan dengan penuh
horizontal (ihsan).10
Sikap moderat adalah keterbukaan terhadap kritik dan saran serta bisa menerima
berbeda disebabkan banyak hal antara lain: pendidikan, situasi dan kondisi, latar
belakang sosial dan kultural setiap orang tidak sama, 12 sikap moderat adalah
suatu hal yang sangat penting untuk di pelihara dan di pertahankan dalam kehidupan
agar supaya ilmu pengetahuan dapat berkembang sesuai dengan tuntutan zaman
10
Priyantoro widodo, karnawati, Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
11
Yedi Purwanto . et. All. Internalisasi nilai moderasi melalui pendidikan agama Islam di perguruan
tinggi umum Artikel ini memaparkan internalisasi nilai moderasi Islam melalui Pendidikan Agama
Islam (PAI) di Perguruan Tinggi Umum (PTU). (Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan,
2019)
12
Setiawan, M. Nur Kholis (2019) (Sekretaris Jenderal Kementrian Agama)
(https://jeda.id/real/4-ciri-ciri-orang-punya-sikap-moderat-2999 26/11/2019).
Menurut Quraish Shihab melihat bahwa dalam moderasi (wasathiyyah) terdapat
pilar-pilar penting yakni Pertama, pilar keadilan, Kedua, pilar keseimbangan. Ketiga, pilar
toleransi13
Adapun ciri-ciri lain tentang wasathiyyah yang disampaikan oleh Afrizal Nur dan Mukhlis 14
sebagai berikut:
seimbang yang meliputi semua aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi,
4. Tasamuh (toleransi), yaitu mengakui dan menghormati perbedaan, baik dalam aspek
5. Musawah (egaliter), yaitu tidak bersikap diskriminatif pada yang lain disebabkan
segalanya.
13
Zamimah, I. (2018). Moderatisme Islam dalam Konteks Keindonesiaan. Al-Fanar, 1(1),
75–90.
14
Nur, A., & Mukhlis. (2016). Konsep Wasathiyah Dalam Al-Quran;(Studi Komparatif
Antara Tafsir Al-Tahrir Wa At-Tanwir Dan Aisar AtTafasir). Jurnal An-Nur, 4(2)
7. Ishlah (reformasi), yaitu mengutamakan prinsip reformatif untuk mencapai keadaan
lebih baik yang mengakomodasi perubahan dan kemajuan zaman dengan berpijak
pada kemaslahatan umum (mashlahah ‘ammah) dengan tetap berpegang pada prinsip
(melestarikan tradisi lama yang masih relevan, dan menerapkan hal-hal baru yang
lebih relevan).
ihwal yang lebih penting harus diutamakan untuk diterapkan dibandingkan dengan
9. Tathawwur wa Ibtikar (dinamis dan inovatif), yaitu selalu terbuka untuk melakukan
Sehingga dengan konsep moderasi ini akan membawa Indonesia ke arah yang lebih
Setiawan sekaligus Guru Besar UIN Yogyakarta, setidaknya ada empat hal yang
dijadikan tolok ukur sikap moderasi. Yaitu terbuka, rasional, Tawadu, memberi
manpat "Empat hal ini penting untuk diketahui bersama agar menjadi acuan dalam
setiap langkah gerak kita, sebagai ciri-ciri orang bersikap moderat, yang menjadi
konsentrasi peniliti hanya tiga yaitu: Terbuka, Rasional, dan Tawadhu yaitu :
Pertama, memiliki sikap terbuka, termasuk terhadap masukan baru. M Nur
Kitab ini, dalam satu riwayat disebutkan ditulis selama 40 tahun. Lamanya rentang
penyusunan tersebut, karena Imam Malik ingin mendapatkan feedback dari para
menyatakan bersepakat bahwa karya Imam Malik tersebut sudah dinilai baik.
Kedua, selalu berpikir rasional. Segala perilaku ibadah atau kebaikan harus
dapat ditinjau akal. Jika bertentangan dengan akal, maka sikap atau perbuatan
tersebut patut dipertanyakan. Untuk diketahui, hal-hal yang tidak bisa dirasionalkan
hanya urusan ajaran agama yang dalam bahasa agama disebut ‘ta’abbudi’.
Ketiga, tawadhu’ atau rendah hati. Seorang yang moderat harus mampu
ingin tetap belajar. Dia harus rendah hati ketika berbicara dengan orang lain. Dia tidak
a. Kondisi Madrasah (teori yang berkaitan dgn Suasana, tradisi dan budaya)
rantai kekerasan atas nama agama. Pendekatan edukatif bagi selaruh peserta
15
Setiawan, M. Nur Kholis (2019) (Sekretaris Jenderal Kementrian Agama)
(https://jeda.id/real/4-ciri-ciri-orang-punya-sikap-moderat-2999 26/11/2019).
diintegrasikan dengan kurikulum sekolah, latihan penyelesaikan konflik secara
hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa,
Pendidikan Agama Islam (PAI) pada hakikatnya merupakan proses transfer nilai,
hal yaitu; pertama, mendidik mahasiswa untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
16
Agus Akhmadi, "Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia." Inovasi 13.2 (2019): 46
17
UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasiona,
(Jakarta,Lembaran Negara, 8 Juli 2003).
atau akhlak Islam, kedua mendidik mahasiswa untuk mempelajari ajaran Islam
komponen yang ada saling mempengaruhi dalam pencapaian tujuan, apabila ada
diantara komponen yang tidak berfungsi sebagai mana mestimya akan berakibat pada
out put yang dihasilkan, oleh karena itu kepala madrasah, para wakamad, Tata Usaha
dan staf serta para guru harus menjalankan tugas sesuai tufoksi masing-masing agar
b. Penelitian Terdahulu
di Kota Sungai Penuh Penelitiaan ini bercorak field research dengan jenis penelitian
kualitatif kaya dan syarat serta akan menghasilkan data deskriptif hasil penelitian ini
jika Jihad tidak hanya diartikan sebagai bentuk peperangan ataupun praktik kekerasan
yang menggunakan nama Islam namun, Jihad dapat pula dimaknai apabila seseorang
Anak Muslim Moderat Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan
teknik analisis data model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman.
Hasil penelitian, dapat disimpulkan: karakter muslim moderat pada anak adalah
integrasi dari sifat-sifat moderasi islam yang menetap dalam diri seorang anak
Sekolah hal ini tentu akan mempengaruhi sikap, prilaku dan akhlaknya di kemudian
hari.
Berbasis Pesantren (Studi Multi Kasus Di Mi Miftahul Ulum Driyorejo Gresik Dan
penelitian kombinasi (mix methods) Hasil penelitian yang didapat adalah terdapat 3
point penting dalam proses Integrasi Nilai Islam Moderat Dan Nasionalisme untuk
terjadi, penelitian ini merupakan proses penyatuan nilai Moderat serta nasionalisme.21
demokrasi di madrasah ibtidaiyah (MI). Penelitian ini merupakan studi literatur untuk
moderat (tawasuth) berintikan prinsip hidup yang menjunjung tinggi berlaku adil
apa yang seharusnya dilakukan oleh guru kepada peserta didik agar peserta didik
dapat bersikap moderat dalm melihat segala perbedaan hukum dalam fikih.
Hikmah 2 Benda Sirampog Kab. Brebes. Metode penelitian yang digunakan adalah
bahwa dalam rangka membentengi para santri dari radikalisme Islam Pesantren Al-
pergaulan dan akses informasi santri. Perbedaannya penelitian ini bertitik tolak pada
nya.
agama islam di perguruan tinggi umum” Artikel ini memaparkan internalisasi nilai
moderasi Islam melalui Pendidikan Agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi Umum
nilai-nilai moderasi harus dimasukkan melalui mata kuliah PAI di UPI Bandung. 24
Penelitian ini merupakan proses internalisasi melalui materi PAI sedangkan peneliti
pembelajaran di madrasah.
BAB III
METODE PENELITIAN
24
Yedi Purwanto . et. All. Internalisasi nilai moderasi melalui pendidikan agama Islam di perguruan
tinggi umum Artikel ini memaparkan internalisasi nilai moderasi Islam melalui Pendidikan Agama
Islam (PAI) di Perguruan Tinggi Umum (PTU). (Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan,
2019)
A. Metode dan Prosedur Penelitian
yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati, diarahkan dari latar belakang
dalam variable tetapi memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. 25 Penelitian
kualitatif sering pula disebut metode etnografik, metode fenomenologis, atau metode
impresionistik.26
yang ditujukan kepada pemecahan masalah yang terjadi pada masa sekarang.
Dikatakan analitik karena pada penelitian ini intinya adalah memahami bagaimana
moderat Guru, dalam pembelajaran Fikih dan penelitian ini dilakukan pada MTs
Negeri I OKI.
moderat Guru. Oleh karena itu metode yang dianggap cocok adalah pendekatan
25
Loexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000),
hal. 3.
26
Nana Sujana, dkk. Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2004), hal. 195.
27
Winarno Surachmad, Metode penelitian, (Bandung: Tartsito, 1990), hal. 40. hal. 147.
kualitatif. Melalui metode kualitatif ini diharapkan diperoleh pemahaman yang
mendalam mengenai fakta yang relefan dalam penelitian. Peneliti akan menganalisis
metode pembelajaran yang diterapkan. Metode ini dilakukan untuk melihat dan
1. Tempat Penilitian
Tempat atau lokasi penelitian ini adalah pada MTs Negeri I Kabupaten OKI
Tahun Pelajaran 2020-2021, dengan informan sebanyak tiga orang guru yang masing-
masing memliki tanggung jawab mengajar pada satuan mata pelajaran Fikih dan
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan dimulai dari bulan Januari 2021
sampai bulan Juni 2021 yang dilakukan secara bertahap dan dimulai dari persiapan
penelitian, survei awal, melakukan kajian pustaka yang relevan, menyusun proposal,
data, analisis data, penyusunan tesis lengkap, merevisi tesis dengan konsultasi kepada
28
Noeng Muhajir, metodologi Pendidikan Kualitatif, (Yogyakarta: rakesaresan, 2000),
C. Data dan Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini disesuaikan dengan jenis data yang
dikumpulkan. Maka berdasarkan hal tersebut, sumber data dalam penelitian ini
adalah:
1. Sumber Data Primer, adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama
maksimal, maka tujuan menelaah sudah terpenuhi. Oleh karena itu konsep
Untuk memperoleh data yang jelas dan sesuai dengan masalah penelitian,
maka peneliti mendatangi lokasi penelitian dan memperoleh data dari respoden yang
meliputi : Guru Fikih dan Peserta Didik Kelas VII, VIII, dan IX MTs N I OKI
2. Sumber Data Skunder, adalah data yang diperoleh dari sumber yang tidak
purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. 29 Penentuan sampel
dalam penelitian kualitatif tidak didasarkan perhitungan statistik.30 Jadi yang menjadi
untuk memperoleh data dan informasi yang saling menunjang dan melengkapi
tentang guru dan peserta didik dalam implementasi sikap moderat Guru di MTs N I
OKI.
a. Wawancara
29
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009),
hal. 216.
30
Ibid., hal, 219
31
Ibid., hal, .221
Wawancara adalah percakapan langsung yang dilakukan oleh dua pihak
dengan satu tujuan yang telah ditetapkan. Metode wawancara identik dengan
interview, secara sederhana dapat dimaknai sebagai dialog yang dilakukan oleh
informasi kunci (key informan) adalah guru-guru mata pelajaran Fikih di MTs MTs N
b. Observasi
studi ini peneliti bertindak tidak hanya sebagai pengamat, tetapi sekaligus sebagai
mengetahui realitas masalah yang sebenarnya sehingga data dapat diperoleh secara
c. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang mengandung arti barang- barang
tertulis,34 maka metode dokumentasi berarti mencarai data mengenai hal- hal atu
variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, agenda dan sebagainya,35 yang berkaitan Implementasi sikap moderat guru.
32
S. Nasution, Metode Research, (Jakarta : Bumi Aksara, 1996), hal. 135.
33
Reason dalam Norman K, Hand book of Quality Research, (London : New Delhi, 1994),
hal. 325-337.
34
Sutrisno Hadi, Statistik II, (Yogyakarta : UGM Press, 1986), hal. 131.
35
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta : Rineka
Cipta, 1993), hal. 202.
Metode dokumentasi untuk mencermati perencanaan program implementasi
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
pengumpulan data melalui tiga jalur tersebut berjalan interaktif dan siklus. 36
Untuk lebih jelasnya dapat ditampilkan dalam bentuk gambar sebagai berikut:
Gambar : 2
Teknik Analisis Data Model Interaktif :
Pengumpulan Penyajian
36
Miles, Huberman dan Mattew, Analisis Data Kualitatif. Terjemahan
Reduksi (Jakarta : UI- Press,
Penarikan
1984), hal. 32.
Dalam penelitian kualitatif aspek proses lebih ditekankan dari pada hanya sekedar
hasil. Dalam proses analisis kualitatif terdapat tiga bagian kegiatan utama yang saling
berkaitan dan terjadi secara bersamaan yaitu : reduksi data, penyajian data dan
selesai dilakukan. Didalam melakukan analisis data peneliti mengacu kepada tahapan
yang dijelaskan Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu: reduksi
data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan atau
tertentu, yaitu:
atau data, atau multi metode untuk mengkonfirmasi temuan yang muncul;
37
Ibid., hal. 22
peneliti berada di lapangan sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai;
sejawat tentang hasil sementara atau hasil akhir yang dilakukan peneliti;
7. Analisis kasus negative, yaitu teknik dengan melihat kasus negative, yaitu
teknik dengan melihat kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil
Dalam kaitannya dengan studi ini, peneliti menggunakan dua data teknik dalam
1. Triangulation
38
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2002), hal. 1
sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
pemerintah dan
berkaitan.
2. Member Check
Member Check yaitu proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada
39
Ibid. hal 54
40
Ibid. hal 178
41
Ibid. hal 82
pemberi data. Teknik dilakukan peneliti dengan menunjukkan dan mengkonfirmasi
kembali data-data yang telah diperoleh sebelumnya kepada informan yang sama
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
di desa Tanjung Laut Kecamatan Tanjung Lubuk Kabupaten OKI provinsi Sumatera
Selatan Madrasah ini merupakan salah satu Madrasah yang berstatus Negeri di OKI.
MTs Negeri 1 OKI ini merupakan madrasah yang cukup di minati dengan luas tanah
2670 m3 dan luas bangunan 789 m3 serta sarana prasarana yang sangat memadai
menjadikan MTs N 1 OKI memiliki daya tarik tersendiri bagi siswa untuk sekolah
tersebut.42
Pada awalnya Madrasah ini adalah sekolah swasta yang berdiri pada tahun
1964 di bawah pimpinan Ki. Hasan Menteri Zuber (almarhum), dengan nama Mts
Tarbiyah Tanjung Laut. Kemudian di pimpinan tokoh masyarakat desa tanjung Laut
bernama Keno Robu gelar Matoro pada tahun 1982. Sejak tahun 1985 Mts Tarbiyah
Tanjung Laut dijadikan MTs Filial tanjung Raja dibawa pimpinan Drs Abdul Hayat
negerikan dengan NO. SK. 044 atas nama menteri Agama Tarmizi Taher. MTs
Negeri Tanjung Laut yang pertama di pimpin oleh Bapak Burhanuddin AK sampai
tahun 1999 sejak bulan juni 1999 di pimpinan okeh Bapak Drs Badaruddin sampai
dengan tahun 2000 dan akhir tahun 2000 di pimpin oleh Bapak Imron Hadi sampai
dengan tahun 2004 pada akhir tahun 2004 di pimpin oleh Bapaak Drs. Muhammad
Taher sampai dengan agustus 2007, selanjutnya mulai tanggal 10 September 2007
sampai dengan tahun 2009 di pimpin oleh Bapak Drs Sukarman (Almarhum) dan
sejak tanggal 7 mei 2009 di pimpin oleh Bapak Drs Veri Yulianto sampai bulan april
2012 dan selanjutnya di gantikan oleh Bapak Drs, Muhamad Amin, MM sampai
tahun 2014 kemudian digantikan oleh Bapak Romzi, S.Ag sampai Tahun 2018, sejak
april 2018 digantikan Oleh Bapak Efin Gustrizali, M.Pd, sampai sekarang beliau
dikenal kepala Madrasah yang disiplin dan bertanggung jawab terhadap tugas-
a. Profil Madrasah
2. NPSN :
7. Luas Tanah :
8. Luas Bagunan :
b. Letak Geografis
1. Sebelah Utara :
2. Sebelah Selatan :
3. Sebelah Barat :
4. Sebelah Timur :
3. Struktur Organisasi
struktur organisasi ini akan tampak lebih jelas bila dituangkan dalm suatu Bagan atau
skema organisasi. Jadi dengan adanya skema organisasi pada instansi akan
organisasi akan berjalan dengan baik jika kerjasama yang ada dalam organisasi
tersebut dapat berjalan dengan baik dengan penuh rasa disiplin dan tanggung jawab.
Setiap individu dalam suatu organisasi memiliki peranan yang penting. Semua
harus dapat berperan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
guru yang ada di MTs Negeri 1 OKI berasal dari daerah yang tersebar di provinsi
Sumatera Selatan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemerataan terhadap guru di
daerah walaupun pada akhirnya ada beberapa orang guru yang tetap bertahan dari
luar daerah OKI selebihnya mereka memohon mutasi ketempat daerahnya masing-
terganggu karena guru yang ada sudah cukup walau pun ada sebagian belum
tersertifikasi
Gambar
Struktur Organisasi
Kepala
Madrasah
Efin
Komite Sekolah Kaur TU
ggggg Darmawan, S.Sos
Bendahara
Rohims, S.AP
Staff Operator
Syamsidar, S.Pd.I Mulyadi, S.Ag
Peserta Didik
Visi MTs Negeri 1 OKI adalah unggul dalam prestasi, berakhlak mulia dalam
2. Misi :
3. Tujuan Madrasah
menjadi Peserta didik atau kader-kader yang intelektual yang sesuai dengan kemajuan
teknologi agar mampu survive dalam menghadapi perubahan dan kemajuan zaman
b. Tujuan Khusus
1.
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur
dalam suatu lembaga pendidikan teramat penting, karena tanpa seorang guru proses
pembelajaran di sekolah tidak dapat dilaksanakan disamping itu guru juga berperan
Data Guru dan pegawai MTs 1Negeri OKI dapat dilihat pada table berikut
ini:
Tabel
Keadaan Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 OKI
Tahun Pelajaran 2020/2021
Tempat/ Tgl
No Nama L/P Jabatan Pend TMT
Lahir
Palembang, Kepala
1 Efin Gustrizali, M.Pd L S2 2005
05/02/76 Madrasah
2 Halima.HR, SE P T Laga, Wakakur/ IPS S1 2005
44
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan Dosen pasal 1 point 1
05/02/76
T Laga, Wakasis/ S1
3 Nazaruddin, S.Pd L 2005
05/02/76 PJOK
Maryana, Waka Sar S2
4 Indriyanti, M.Pd P 2005
05/02/76 /Bing
Plg, Waka S1
5 M. Syafrizal, S.Pd L 2005
05/02/76 Hum/IPS
Lahat, S1
6 St. Khodijah.L, S.Ag P Guru/ Bar 2005
05/02/76
L. Rukam S1
7 Zumrowi, S.Pd L Guru Fikih 2005
05/02/76
Plg, S1
8 Ahmad, S.Pd L Guru MTK 2005
05/02/76
T lalang, S1
9 Marhaen, S.Pd L Guru IPS 2005
05/02/76
J Ilir, Guru Q S1
10 Ermawati, S.Pd.I P 2005
05/02/76 Hadits
T Laga, S1
11 Nurjanah, SH P Guru PPkn 2005
05/02/76
T Laut, S1
12 Zainabun, S.Pd.I P Guru Fikih 2005
05/02/76
Lahat, S1
13 Yenni, S.Hum P Guru SKI 2005
05/02/76
T Laut, S1
14 Asnawi L Guru PJOK 2005
05/02/76
T Laut, S1
15 Ema Ningsi P Guru Fikih 2005
05/02/76
Lampung S1
16 Tati Mukaromah, S.Pd P Guru MTK 2005
05/02/76
J Ilir, S1
17 Briztian Firdaus, S.Pd L Guru Bindo 2005
05/02/76
T Laut, Guru S1
18 Sri Maryati, S.Pd.I P 2005
05/02/76 A Akhlak
T Laut, S1
19 Karlina Ekawati, S.Pd P Guru IPA 2005
05/02/76
B Agung,
20 Eka Juniarti, S.Pd P Guru Bingg S1 2005
05/02/76
Plg, S1
21 Ria Sustiani, S.Pd P Guru MTK 2005
05/02/76
T Beringin S1
22 Neni Narmini, S.Pd P Guru MTK 2005
05/02/76
23 Diana Agustina, S.Pd P T Laga, Guru MTK S1 2005
05/02/76
T Laga, S1
24 Gunawan Satari, S.Pd L Guru PPKn 2005
05/02/76
T Baru, Guru S1
25 Muhtar, S.Ag L 2005
05/02/76 A.Akhlak
U Balam, S1
26 Eva Destiza, S.Pd P Guru MTK 2005
05/02/76
J Ilir, S1
27 Doni Iskandar, S.Pd L Guru Bindo 2005
05/02/76
B Agung, S1
28 Susi Anakia, S.Pd P Guru Bindo 2005
05/02/76
T Lubuk, S1
29 Sri Kencanawat, S.Pd P Guru Bindo 2005
05/02/76
P Gemantung, S1
30 Evi Malyana, S.Pd P Guru IPA 2005
05/02/76
J Ilir, S1
31 Nur Apriani, S.Pd P Guru IPS 2005
05/02/76
P Gemantun, S1
32 Riski Wida’ J, S.Pd P Guru Fikih 2005
05/02/76
P Gemantung, S1
33 Rojipah, S.Pd P Guru Fikih 2005
05/02/76
Tabel
Keadaan Pegawai Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 OKI
Tahun Pelajaran 2020/2021
Tempat/
No Nama L/P Jabatan Pend TMT
Tgl Lahir
T Laut,
1 Darmawan, S.Sos L Kaur TU S1 2005
05/02/76
T Laut, Pengelola
2 Rohima, S.Ap P S1 2005
05/02/76 Adm & Dok
J Ilir, Pengelola
3 Syamsidar, S.Pd P S1 2005
05/02/76 Data Madrs
4 Mulyadi, S.Ag L S Marga, Operator S1 2005
05/02/76
BMN
Arsipator
T Laga,
5 Idarniati P Surat M & SMA 2005
05/02/76
K
T Laut, Pengelola
6 Halimah P SMA 2005
05/02/76 Data Siswa
T Laut, Petugas
7 Mawardiansyah L SMA 2005
05/02/76 Keamanan
Selapan, Pengelola
8 Deni Nilawati P SMA 2005
05/02/76 Perpus
T Lubuk, Pengelola
9 Nurma Sari, S.Pd P S1 2005
05/02/76 Perpus
P Gemantug, Petugas
10 Khoirullah L SMA 2005
05/02/76 Keamanan
P Gemantug, Petugas
11 Rahmawati P SMA 2005
05/02/76 Kebersihan
J Ilir, Pengelola
12 Resti Yuni A, S.Pd.I P S1 2005
05/02/76 Perpus
T Laut, Pengelola
13 Popi Purwasih, S.Pd.I P S1 2005
05/02/76 Berita
Peserta didik secara formal adalah orang yang sedang berada pada fase
perkembangan merupakan ciri dari seorang peserta didik45 Keberadaan Peserta didik
di suatu lembaga pendidikan sangat penting begitu juga dengan keberadaan guru,
45
Ramayulis, Ilmu pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2008) Hlm 77
Karena Peserta didik dan guru merupakan dua status yang tidak dapat terpisahkan
apabila sala satunya tidak ada, maka proses pembelajatan tidak aka bisa di laksanakan
sebagaimana mestinya, mengenai jumlah Peserta didik ini dapat di lihat pada table
nerikut
Tabel
Keadaan Peserta didik Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 OKI
Tahun Pelajaran 2020/2021
lengkap dan sangat menunjang proses pembelajaran, sarana prsarana seperti gedung,
Tabel
Keadaan Perlengkapan Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 OKI
Tahun Pelajaran 2020/2021
8. Kurikulum
Pada saat ini Madrasah Tsanawiya Negeri 1 Kabupaten OKI tahun 2019/2020
Tabel
Struktur Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 OKI
Tahun Pelajaran 2020/2021
Aminah Bilal Philips, Abu alih bahasa H.Romli SA. (2017). Sejarah
perkembangan Mazhab. Palembang: CV.Amanah.
Nasuha, Chozin. Makalah Epistemologi Ushul Fiqh. Guru Besar pada Fakultas
Syari’ah Ketua Konsentrasi Studi Al-Qur’an Pascasarjana UIN Bandung
Purwanto, Yedi., et al. (2019). Internalisasi nilai moderasi melalui pendidikan agama
Islam Di perguruan tinggi umum artikel ini memaparkan internalisasi nilai
moderasi Islam melalui pendidikan agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi
Umum (PTU). Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan.