RANTEPASANG
KELAS : IX.3
TUGAS : PKN
1. PENGERTIAN NEGARA ;:
Wadah / Organisasi pemerintahan yang mempunyai kekuasaan terhadap pesekutuan rakyat dalam
wilayah tertentu secara merdeka dan berdaulat untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan
2. PENGERTIAN BANGSA ;
Sejumlah orang atau rakyat yang dipersatukan karena persamaan dan keinginan, untuk
bernegara sendiri
3. UNSUR-UNSUR NEGARA ;
A. KONSTITUTIF
a. Rakyat
b. Wilayah
B. DEKLARATIF
a. Adanya pengakuan dari negara lain yang merdeka dan berdaulat De Facto Dan De Yure
4. FUNGSI NEGARA ;
c. Menciptakan Keadilan
5. SIFAT—SIFAT NEGARA ;
a. Memaksa
b. Mengatur
c. Monopoli
6. TUJUAN NEGARA ;
a. Mencapai kesejahteraan
a. Pendidikan Kewarganegaraan
a. Pasal 27 (3) ; Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara
b. Pasal 30 (1 &2) ;
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
(2) Usaha pertahanan keamanan negara dilaksanakan melalui Sishankamrata ( TNI sebagai komponen
Utama dan Rakyat sebagai komponen Pendukung)
a. Menghormati dan menghargai para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan
d. Untuk semua warga negara agar memiliki kewajiban dan hak yang jelas dalam ikut serta pembelaan
terhadap negara
Sikap dan prilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa
dan bernegara
a. Pendidikan Kewarganegaraan
a. Secara Fisik ;
Segala upaya untuk mempertahankan kedaulatan negara dengan cara berpartisipasi secara langsung
dalam upaya pembelaan negara (TNI Mengangkat senjata, Rakyat Berkarya nyata dalam proses
Pembangunan)
Segala upaya untuk mempertahankan NKRI dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan
bernegara, menanamkan kecintaan pada tanah air serta berperan aktif dalam upaya memajukan bangsa
sesuai dengan profesi dan kemampuannya.
a. Lingkungan Keluarga ; Memahami hak dan kewajiban dalam keluarga, menjaga keutuhan dan
keharmonisan keluarga, Demokratis, menjaga nama baik keluarga dll
b. Lingkungan Sekolah ; Patuh pada aturan sekolah, berkata dan bersikap baik, bertanggung jawab atas
tugas yang diberikan, tidak ikut tawuran dll
c. Lingkungan Masyarakat ; Aktif dalam kegiatan masyarakat, rela berkorban untuk kepentingan
masyarakat
Segala usaha untuk mempertahakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan
bangsa dari segala bentuk ancaman dan gangguan terhadap keut
OTONOMI DAERAH
Kata otnomi berasal dari bahsa Yunani, yaitu autos, yang berarti sendiri, dan nomos yang berarti
aturan. Jadi, otonomi daerah berarti aturan yang mengatur daerahnya sendiri.
1. Menurut Syarif Saleh, pakar ilmu politik otonomi daerah adalah hak mengatur dan memerintah
daerah sendiri. Hak tersebut diperoleh dari pemerintah pusat.
2. Menurut Philip Mahwood, otonomi daerah adalah suatu pemerintah daerah yang memiliki
kewenangan sendiri dalam keberadaannya terpisah dengan otoritas yang diserahkan oleh pemerintah
guna mengalokasikan sumber maretiel yang berkaitan mengenai fungsi yang berbeda.
3. Menurut Bagir Manan, otonomi mengandung makna kemandirian untuk mengatur dan mengurus
rumah tangga sendiri. Lebih rincinya otonomi daerah adlah kebebabsan dan kemandirian satuan
pemerintahan lebih rendah untuk mengatur dan mengurus sebagian urusan oemerintah.
4. Sugeng Istano, berpendapat bahwa otonomi daerah sebagai hak dan wewenang untuk mengatur
dan mengurus rumah tangga daerah.
Menurut UU No. 32 tahun 2004 (sebagai pengganti UU No. 22 tahun 1999) tentang Pemerintah
Daerah, menyebutkan "Otonomi Daerah" adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Pada hakikatnya otonomi daerah memberikan ruang gerak secukupnya bagi pemerintah daerah untuk
mengelola daerahnya sendiri agar lebih berdaya mampu bersaing dalam kerjasama, dan profesional
terutama dalam menjalankan pemerintah d
aerah dan mengelola sumber daya serta potensi yang dimiliki daerah tersebut.
Memberdayakan dan mengembangkan potensi sumber daya alam dan masyarakt daerah
Memelihara hubungan yang serasi antara pemerintah pusat dan daerah maupun antardaerah untuk
menjaga keutuhan NKRI
· Memotong jalur birokrasi yang rumit serta prosedur yang sangat terstruktur daripemerintah
pusat.3.
· Desentralisasi akan mengakibatkan terjadinya "penetrasi" yang lebih baik dariPemerintah Pusat
bagi Daerah-Daerah yang terpencil atau sangat jauh daripusat, di mana seringkali rencana pemerintah
tidak dipahami oleh masyarakatsetempat atau dihambat oleh elite lokal, dan di mana dukungan
terhadapprogram pemerintah sangat terbatas.5.
· Representasi yang lebih luas dari berbagai kelompok politik, etnis, keagamaan didalam
perencanaan pembangunan yang kemudian dapat memperluas kesamaandalam mengalokasikan
sumber daya dan investasi pemerintah.6.
· Peluang bagi pemerintahan serta lembaga privat dan masyarakat di Daerahuntuk meningkatkan
kapasitas teknis dan managerial.7.
· Dapat meningkatkan efisiensi pemerintahan di Pusat dengan tidak lagi pejabatpuncak di Pusat
menjalankan tugas rutin karena hal itu dapat diserahkan kepadapejabat Daerah.8.
· Dapat meningkatkan pengawasan atas berbagai aktivitas yang dilakukan olehelite lokal, yang
seringkali tidak simpatik dengan program pembangunannasional dan tidak sensitif terhadap kebutuhan
kalangan miskin di pedesaan.11.
melakukan evaluasi implementasi proyek pembangunan dengan lebih baik daripada yang dilakukan oleh
pejabat di Pusat.13.
· Meningkatkan penyediaan barang dan jasa di tingkat lokal dengan biaya yanglebih rendah, karena
hal itu tidak lagi menjadi beban pemerintah Pusat karenasudah diserahkan kepada Daerah.
Tap MPR No. IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah
UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Pemerintah Daerah
I. Pasal 18
1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu
2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri
3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan
5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh
undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.
6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.
· Pasal 18 A
1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten,dan
kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan Undang-undang dengan
memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.
2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya
antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras
berdasarkan undang-undang.
· Pasal 18 B
2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak
tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan
mendapatkan bagi hasil pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada di
daerah
· UU NO.33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah.
2) Pemberian sumber keuangan negara kepada pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi didasarkan atas penyerahan tugas oleh pemerintah kepada pemerintah daerah dengan
memrhatikan stabilitas dan keseimbangan.
3) Perimbangan keuangan antara pemerintah dan pemerintah daerah merupakan suatu sistem yang
menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas
pembantu.
Dekosentrasi yaitu pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada gubernur
sebagai wakil pemerintah pusat dan/ atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu
Tugas pembantuan yaitu penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah dan/atau desa, dari
pemerintah provensi kepada kabupaten/kota dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten / kota
kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
a) Syarat Administratif
Adanya persetujuan DPRD Kabupaten.kota dan bupati/wali kota yang menjadi cakupan wilayah provinsi,
persetujuan DPRD provinsi induk dan wilayah provinsi, persetujuan DPRD provinsi induk dan gubernur,
serta mendapat rekomndasi menteri dalam negeri.
b) Syarat Teknis
Kemampuan daerah yang mencangkup faktoe ekonomi, potensi daerah, pertahanan, keamanan, dan
faktor lain yang memungkinkan terselengggaranya otonomi daerah.
c) Syarat Fisik
Peryaratan untuk membentuk daerah otonom dengan ketentuan paling sedikit lima kabupaten kotak
untuk pembentuk provinsi dan paling sedikit lima kecamatan utntuk pembentukan kabupaten, dan
empat kecamatan untuk pembentukan kota, serta adnya lokasi calon ibu kota, sarana, dan prasrana
pemerintah.
2) Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas, nyatadan bertangung jawab.
3) Pelaksanaan otonomi daerah yang luas dan utuh diletakkan padadaerah kabupaten dan daerah
kota, sedangkan otonomi propinsiadalah otonomi yang terbatas.
4) Pelaksanaan otonomi daerah harus sesuai dengan konstitusi negarasehingga tetap terjamin
hubungan yang serasi antara pusat dandaerah serta antar daerah.
5) Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan kemandiriandaerah kabupaten dan daerah
kota tidak lagi wilayah administrasi.Demikian pula di kawasan-kawasan khusus yang dibina
olehpemerintah.
6) Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan peranan danfungsi Badan Legeslatif daerah
baik sebagai fungsi legislatif, fungsipengawasan, mempunyai fungsi anggaran atas
penyelenggaraotonomi daerah.
8) Pelaksanaan atas tugas perbantuan dimungkinkan tidak hanya dipemerintah daerah dan daerah
kepada desa yang disertaipembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusiadengan
kewajiban melaporkan pelaksanaan dan mempertanggung jawabkan kepada yang menugaskan.
Pertahanan
Keamanan
Yustisi (peradilan)
agama
Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah termasuk lintas kabupaten/kota
Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten/kota
f. Penyelenggaraan pendidikan
1) Penyelenggara pemerintahan pusat yaitu presiden dibantu oleh seorang wakil presiden dan para
menteri
1) Kedudukan DPRD. DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah
b. Fungsi Anggaran, yaitu menyusun dan menetapkan APBD bersama pemerintah daerah
a. Membentuk perda yang dibahas dengan kepala pemerintah daerah/pemerintah daerah untuk
mendapat persetuajuan bersama
b. Membahas dan menyetujui rancangan perda tentang APBD bersama pemerintah daerah
e. Memilih wakil kepala daerah jika terjadi kekosongan jabatan kepala daerah
f. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemda terhadap perjanjian internasional di daerah
g. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama internasionala yang dilakukan oleh pemda
h. Meminta laporan keterangan pertanggung jawaban kepala daerah dalam penyelenggaraan pemda
j. Melakukan pengawasan dan meminta laporan KPUD dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah
k. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama antar daerah dan dengan pihak ketiga yang
membebani masyarakat dan daerah
l. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan
a) Hak Interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada kepala daerah mengenai suatu
kebijakan yang dikeluarkan
b) Hak Angket, yaitu hak untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan tertentu yang dikeluarkan
kepala daerah
c) Hak Menyatakan Pendapat, yaitu hak untuk meyatakan pendapat terhadap kebijakan kepala daerah
atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di daearah disertai dengan rekomendasi
penyelesaiannya, atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket.
a) pimpinan
b) komisi
c) panitian musayawarah
d) panitia anggaran
e) badan kehormatan
Dilihat dari susunannya, pada pemerintahan daerah terdapat dua lembaga yaitu pemerintah daerah dan
DPRD. Pemerintah daerah provinsi dipimpin oleh Gubernur, sedangkan pemerintah daerah
kabupaten/kota dipimpin oleh bupati/walikota. Gubernur/Bupati/Walikota yang biasa disebut kepala
daerah memiliki kedudukan yang sederajat dan seimbang dengan DPRD masing-masing daerah. Kepala
daerah dan DPRD memiliki tugas/wewenang dan mekanisme pemilihan yang berbeda.
d. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan
ditetapkan bersama;
f. mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk
mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
Salah satu perubahan yang mendasar setelah tumbangnya orde baru yaitu mekanisme pemilihan kepala
daerah. Semula kepala daerah diajukan oleh DPRD dan ditetapkan dan sangat tergantung kehendak
pemerintah pusast (Presiden). Setelah reformasi pemilihan kepala daerah baik di tingkat provinsi
maupun kabupaten/kota dilakukan secara demokratis dan transparan. Mekanisme pemilihan kepala
daerah dikenal dengan istilah PILKADA langsung. Coba perhatikan ketentuan berikut ini.
Setiap Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Daerah sebagai Kepala Eksekutif yang dibantu oleh Wakil
Kepala Daerah. Kepala Daerah Propinsi disebut Gubernur, yang karena jabatannya adalah juga sebagai
Wakil Pemerintah. Sebagai Kepala Daerah, Gubernur bertanggungjawab kepada DPRD, sebagai wakil
Pemerintah Gubernur berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden.
Kepala Daerah Kabupaten disebut Bupati, sedangkan Daerah Kota disebut Walikota yang dalam
menjalankan tugas dan wewenangnya selaku Kepala Daerah bertanggungjawab kepada DPRD
Kabupaten/Kota. Dalam mengisi jabatan Kepala Daerah dan Wakilnya dilakukan secara serentak atau
bersamaan (dalam satu paket) oleh DPRD untuk memangku jabatan selama 5 tahun.
Sebagai alat pemerintah pusat Gubernur melaksanakan tugas-tugas antara lain (Muslimin, 1978 : 224 ) :
a. Membina ketenteraman dan ketertiban di wilayahnya
b. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan lintas sektor mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan
dan pengawasan kegiatan dimaksud
f. Melaksanakan tugas pemerintahan yang tidak termasuk dalam tugas instansi lainnya.
a. Pemilihan
1. Dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
2. Pasangan calon diajukan oleh parpol atau gabungan parpol, atau perseorangan
a. Syarat‐syarat Pasal 58 UU No. 32 Tahun 2004:Tidak pernah dijatuhi pidana penjara karena tindak
pidana yang diancam 5 tahun atau lebih.
b. Belum pernah menjabat sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah selama 2 kali masa
jabatan dalam jabatan yang sama
4. Pasangan calon tidak dapat ditarik atau mengundurkan diri, kecuali berhalangan tetap.
5. Pasangan calon yang mendapatkan 50% lebih dari suara sah, dinyatakan sebagai calon terpilih.
6. Apabila tidak terpenuhi 50%, pasangan calon dengan suara terbanyak dan memperoleh minimal
lebih dari 30% dinyatakan sebagai calon terpilih.
7. Jika tidak terpenuhi, dilakukan pemilihan putaran ke‐2 yang diikuti pasangan calon peringkat
pertama dan kedua.
· Pemberhentian
1) Berhenti karena: meninggal, permintaan sendiri, diberhentikan.
3) tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara berturut‐
turut selama 6 bulan diberitahukan oleh pimpinan DPRD untuk ditetapkan dalam rapat paripurna.
4) tidak lagi memenuhi syarat sebagai kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah;
5) dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah (pendapat
DPRD Putusan MA Putusan Presiden).
6) tidak melaksanakan kewajiban kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah (pendapat DPRD
Putusan MA Putusan Presiden).
Menurut UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keungan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, menyebutkan pendapatan daerah berasal dari ;
d. lain-lain PAD yang sah (antara lain jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai tukar rupiah
terhadap mata uang asing, komisi, potongan harga, dsb)
2) Dana Perimbangan
(4) Dari sumber daya alam ; kehutanan, pertambangan umum, perikanan, pertambangan minyak bumi,
pertambangan gas bumi dan, pertambangan panas bumi.
b. Dana Alokasi Umum, yaitu dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan
pemerataan kemampuan keuanagan antar daerah untuk mendanani kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan Desentralisasi
c. Dana Alokasi Khusus, yaitu dana yang berasal dari APBN yang dipergunakan untuk membantu
mendanai kegiatan khusus pada daerah tertentu sesuai dengan prioritas nasional
a. Hibah adalah bantuan berupa uang, barang atau jasa berasal dari pemerintah pusat, masyarakat, dan
badan usaha dalam negeri atau luar negeri
b. Pendapatan dana darurat yaitu bantuan pemerintah pusat dari APBN kepada pemerintah daerah
untuk mendanai keperluan mendesak yang diakibatkan oleh bencana alam atau peristiwa tertentu yang
luar biasa yang tidak dapat ditanggulangi oleh pemerintah daerah melalui dana APBD
· PERANGKAT DAERAH
1. Sekretariat Daerah
2. Sekretariat DPRD
3. Dinas Pendidikan
4. Dinas Kesehatan
30. Kecamatan
31. Kelurahan
Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa berotonomi daerah berarti daerah harus mencukupi
sendiri segala kebutuhannya terutama di bidang keuangan
Banyak yang berpendapat bahwa kita terlampau tergesa-gesa membuat kebijakan otonomi daerah
karena daerah tidak/belum siap dan tidak/belum mampu.
3) Otonomi Derah Mebuat Pusat Melepaskan Tanggung Jawabnya untuk Membantu dan Membina
Derah
Ada kekhawatiran dari daerah-daerah, jangan-jangan dengan otonomi daerah ini pusat akan
melepaskan sepenuhnya tanggung jawab kepada daerah terutama dalam bidang keuangan.
4) Otonomi Daerah Membuat Daerah Dapat Melakukan Apa Saja
Memang benar daerah dapat melakukan apa saja,tetpai ada norma-norma tertentu yang harus
diperhatikan yaitu norma kepatutan dan kewajaran dalam sebuah tata kehidupan bernegara.
5) Otonomi Daerah Akan emnciptakan Raja-Raja Kecil Di Deah dan Memindahkan Korupsi ke Derah
Hal ini sangat mungkin terjasi kalau otonomi daerah diselenggarakan tanpa kontron dari masyarakat dan
demokrasi tidak berjalan di dalan sebuah sistem politik atau negara.
6) Penyelenggaraan otonomi daerah oleh pemerintah pusat selama ini cenderung tidak di anggap
sebagai amanat konstitusi, sehingga proses desentralisasi menjadi tersumbat.
8) Adanya kesenjangan yang lebar antara daerah dan pusat dan antar daerah sendiri dalam
kepemilikan sumber daya alam, sumber daya budaya, infrastruktur ekonomi dan tingkat kualitas sumber
daya manusia.
9) Adanya kepentingan melekat pada berbagai pihak yang menghambat penyelenggaraan otonomi
daerah.
1. Kebijakan publik selalu mempunyai tujuan tertentu atau mempunyai tindakan-tindakan yang
berorietasi pada tujuan.
3. Kebijakan publik merupakan apa yang benar-benar dilakukan oleh pemerintah jadi bukan
merupakan apa yang masih dimaksudkan untuk dilakukan
4. Kebijakan publik yang diambil bisa bersifat positif dalam arti merupakan tindakan pemerintah
mengenai segala sesuatu masalah tertentu, atau bersifat negatif dalam arti merupakan keputusan
pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu.
5. Kebijakan pemerintah setidak-tidaknya dalam arti yang positif didasarkan pada peraturan
perundangan yang bersifat mengikat dan memaksa.
6. Woll (1966)
Kebijakan publik adalah sejumlah aktivitas pemerintah untuk memecahkan masalah di masyarakat, baik
secara langsung maupun melalui berbagai lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Masyarakat Madani artinya masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok masyarakat yang berbeda
dan dapat hidup bersama secara damai.
Peranan masyarakat sangat penting bagi perumusan kebijakan publik. Karena masyarakatlah yang lebih
tahu, apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Bila masyarakat
tidak aktif dalam perumusan kebijakan publik, maka akan muncul dampak negatif yang dapat merugikan
masyarakat, antara lain:
Perumusan kebijakan publik didaerah tidak memenuhi hak-hak rakyat secara menyeluruh
Kebijakan publik itu bisa jadi tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.
Kebijakan publik itu dapat tidak sejalan atau bahkan bertentangan dengan nilai-nila budaya
masyarakat.
a. Partisipasi tenaga
Partisipasi tenaga dapat dilakukan dengan cara menyumbang tenaganya misalnya aktif dalam kegiatan
gotong-royong untuk mempelancar pembangunan di daerah-daerah.
Partisipasi harta benda dan uang/modal dapat dilakukan dengan cara memberikan sumbangan harta
benda/uang kepada pemerintah atau badan/lembaga tertentu, atau menabung uang di bank-bank
pemerintah, untuk menunjang dan mendorong agar otonomi daerah berjalan lancar dan pembangunan
berjalan sesuai progam pemerintah.
d. Partisipasi keterampilan
Kebijakan publik harus mendapat dukungan dari rakyat, apabila tidak ada partisipasi warga Negara tidak
ada artinya, hanya berupa tulisan atau dokumen yang tidak bermakna.
GLOBALISASI
1. Pengertian globalisasi
- Globalisasi adalah suatu proses pengintegrasian manusia dengan segala aspek kehidupan ke dalam
satu kesatuan masyarakat yang utuh dan yang lebih besar dalam kehidupan internasional.
- Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu, antar kelompok dan antar negara saling
berinteraksi, bergantung, terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara
- A.G McGrew ;
Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu
dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain
- Martin Albrow ;
Globalisasi adalah seluruh proses dimana penduduk dunia terinkorporasi (tergabung) ke dalam
masyarakat dunia yang tunggal
Politik luar negeri dalah kebijakan, cara, strategi (teknik) yang digunakan oleh suatu negara dalam
hubungannya dengan dunia internasional untuk mencapai tujuan nasional
- Bebas : tidak terikat oleh suatu ideologi/politik negara asing/blok negara tetangga/negara adikuasa
- Aktif : aktif dalam kerjasama internasional, aktif dalam menjalankan kebijakan luar negerinya, aktif
dalam memperjuangakan perdamaian dan ketertiban dunia.
- Politik luar negeri bebas aktif adalah politik yang tidak memihak salah satu ideologi/politik/blok
negara, tetapi ikut aktif dalam memperjuangkan perdamaian dan ketertiban dunia
- Alinea : pertama
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri keadilan”
- Alinea : empat
“ ….ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan social”.
(3) Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR
C. Dampak Globalisasi
a. Tumbuhnya kapitalisme dan kesenjangan antara negara maju dan berkembang (miskin)
- Menyeleksi budaya asing yang masuk, merasuk bahkan merusak budaya bangsa
PRESTASI
Prestasi diri adalah hasil usaha yang dicapai dari segala usaha yang telah dikerjakan dan merupakan
puncak dari pengembangan potensi diri baik karena hasil belajar, bekerja/berlatih keterampilan dalam
bidang tertentu. Berprestasi dapat dilakukan di berbagai aspek kehidupan, antara lain
Aspek politik
Misalnya seseorang mampu mengelola sebuah partai kecil menjadi partai besar pemenang pemilu.
Aspek ekonomi
Misalnya seseorang mampu menjalankan usahanya. Keberhasilan itu dapat diperoleh berkat
pengerahan daya dan kekuatan dalam usahanya.
Misalnya sebuah grup musik menjadi sangat terkenal tidak hanya di tingkat nasional, namun sampai
tingkat internasional berkat ketekunannya.
Aspek pendidikan
Misalnya seorang siswa lulus dengan nilai yang memuaskan berkat ketekunan dan belajar yang keras.
Kita harus mampu mempertahankan hidup dalam kehidupan. Kita harus menjadikan hidup lebih
bermakna. Untuk itu, setiap manusia pasti memiliki berbagai macam kebutuhan. Menurut Maslow,
seorang ahli ilmu jiwa, manusia memiliki 5 kebutuhan diantaranya :
Kebutuhan dasar atau kebutuhan fisik yang menyangkut pemenuhan keperluan jasmani, seperti
makan, minum, pakaian, perumahan, dan sebagainya.
Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, manusia harus mengusahakan dengan daya kekuatan
yang dinilikinya. Setiap manusia harus berprestasi agar tercapai hal berikut:
Dapat memenuhi kebutuhanya sehingga dapat mampu mempertahankan hidup dan kehidupanya.
Sebagai bentuk aktualisasi diri, setiap manusia perlu pengakuan atas keberadaanya (eksistensinya).
Pengakuan tersebut diberikan oleh masyarakat, lembaga ataupun negara. Semakin tinggi prestasi
seseorang, pengakuan masyarakat semakin tinggi pula.
Memberi makna atau manfaat pada orang lain, bangsa dan negara. Manusia sebagai makhluk sosial
dalam kehidupanya, selalu bersama orang lain dan saling membutuhkan.
Memberi kepuasan batin kepada diri sendiri dan motivasi untuk lebih berprestasi. Manusia melakukan
sesuatu untuk mengharapkan sesuatu hasil yang memuaskan.
Prestasi diri memiliki peran yang sangat penting bagi keunggulan bangsa. Peran prestasi diri sebagai
berikut:
Hal-hal yang dapat mempengaruhi motif disebut motivasi. Jadi, motivasi merupakan keadaan dalam diri
seseorang yang mendorong perilaku kearah tujuan. Dengan demikian, motivasi mempunyai 3 aspek
yaitu sebagai berikut :
Keadaan terdorong dalam diri seseorang, yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan-kebutuhan,
keadaan lingkungan dan keadaan mental.
Orang yang memiliki motivasi diri yang baik adalah orang yang memiliki cita-cita dinamis, serta tekun
mencurahkan diri dan kemampuannya untuk menjadi cita-cita tersebut.
Memiliki kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan mental dan berbagai jenis keterampilan manusia yang dapat melahirkan
pengungkapan yang unik. Orisinil, berbeda sama sekali baru, efisien, tepat sasaran dan tepat guna.
Optimisme yang baik adalah optimisme yang relaistis, yaitu optimisme yang masih dalam jangkauan dan
dimungkinkan untuk dapat dicapai.
Seseorang yang memiliki kualitas mental dan etos kerja yang baik, tidak akan tergantung dan
terpengaruh orang lain sehingga prestasinya akan membawa kedaiaman dalam hidupnya.
Beberapa sikap yang menunjukkan kesiapan untuk berkompetisi dengan orang lain secara sehat, yaitu
sebagai berikut :
Orang yang secara fisik sehat dan kuat adalah seseorang yang selalu menghargai kesehatan.
Artinya adalah seseorang yang berpikir jauh ke depan. Cita-cita dan tujuan yang dinamis merupakan dua
hal yang berbeda. Memiliki kecerdasan
Percaya diri merupakan sikap yang penuh keyakinan pada dirinya, mantap dalam melaksanakan
aktivitasnya sehari-hari, tidak mudah terpengaruh ucapan, tindakan atau perbuatan orang lain.
Bertanggung jawab dan berani mengambil resiko
Bertanggung jawab dalam arti mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan tepat pada waktunya,
menghindarkan diri dari sikap ingkar janji dan dapat melaksanakan tugas sampai selesai.
Ulet dalam arti tidak mudah menyerah (putus asa) walaupun dalam keadaan yang paling sulit.
Menurut Paul J. Meyer dari California, ada enam cara untuk mencapai keberhasilan :
Menyusun rencana untuk mencapai tujuan dan menentukan tenggang waktu yang diperlukan untuk
mencapainya.
Mengembangkan kemampuan untuk selalu setia pada rencana meskipun terdapat tantangan atau
hambatan.
Berpegang teguh pada prinsip “tidak pernah ada kesempatan yang datang dengan sendirinya kepada
orang yang diam menanti di tempat”.