Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH EKONOMI KELOMPOK 4

BAB 6 APBD

TAHUN AJARAN 2019 - 2020

DISUSUN OLEH :

KETUA : SELITA SAFITRI

SEKETARIS : NISA ALVIATARI

BENDAHARA : ALIF NUR ARIFIN

ANGGOTA : KUKUH INGGAR PRASETIO

1
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada halangan suatu
apa pun

Persoalan ekonomi adalah persoalan yang sangat penting. Disadari atau tidak, diakui atau tidak,
ekonomi telah menjadi satu-satunya model dari semua tindakan manusia, bahkan telah merasuk
diam-diam ke dalam setiap relasi, setiap hubungan antarmanusia. Bicara soal ekonomi pikiran kita
akan terlintas pada UANG.

Tetapi lebih dari itu, mempelajari ilmu ekonomi bukan semata-mata untuk mencari nilai dari apa
yang telah kita pelajari. Alasan kuat mempelajari ilmu ekonomi adalah karena dalam kehidupan
sehari-hari siapa pin kita dan apa pun pekerjaan kita lakukan selalu bersinggungan dengan ilmu
ekonomi.

Tak ada yang sempurna, dengan berbagai keterbatasan penulisan makalah sudah berusaha secara
maksimal. Untuk itu, mohom maaf apabila ada kesalahan.

Kami ucapkan Terima Kasih.

TENGGARONG, 16 FEBRUARI 2020

SISWA

2
Daftar Isi

Bab 6 APBD

A. APBD

1. Jenis – jenis Pengeluaran Daerah.................................................................................3

2. Mekanisme Penyusunan APBD....................................................................................4

3. Pengaruh APBD terhadap Perekonomian....................................................................5

1. JENIS – JENIS PENGELUARAN DAERAH

3
Menurut PERMENDAGRI No 13 Tahun 2006, pengeluaran Daerah adalah uang yang keluar dari
kas daerah.

Kas Umum Daerah merupakan tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh kepala
daerah untuk menampung seluruh penerima daerah dan digunakan untuk membayar seluruh
pengeluaran daerah.

Beberapa bentuk pengeluaran daerah, antara lain sebagai berikut.

A. Belanja Daerah

Belanja daerah merupakan perkiraan beban pengeluaran daerah yang dialokasikan secara adil
dan merata agar relati dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi,
khususnya dalam pemberian pelayanan umum.

JENIS – JENIS BELANJA :

1) belanja tidak langsung

adalah belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program
dan kegiatan. Kelompok belanja tidak langsung dibagi menurut jenis belanja yang terdiri atas
belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan,
dan belanja tidak terduga.

2) belanja langsung

merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program
dan kegiatan. Dibagi menurut jenis belanja yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang
dan jasa, serta belanja modal.

Ketiga jenis belanja lansung untuk melaksanakan program dan kegiatan pemerintah daerah ini
dianggarkan pada belanja SKPD bersangkutan.

B. Pengeluaran Pembiayaan Daerah

Pwmbiayaan daerah Meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk
memanfaatkan surplus.

4
JENIS – JENIS PEMBIAYAAN DAERAH :

1) Penerimaan Pembiayaan

Merupakan semua penerimaan yang perlu dibayar kembali baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun – tahun anggaran berikutnya.

2) Pengeluaran Pembiayaan

Merupakan pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun – tahun anggaran berikutnya.

2. MEKANISME PENYUSUNAN APBD

APBD adalah rencana anggaran tahunan daerah dalam bentuk peraturan daerah.

APBD merupakan instrumen utama untuk melaksanakan kebijakan dalam satu tahun anggaran.
Dalam penyusunannya, melibatkan berbagai pihak yang berkompeten.

APBN merupakan operasionalisasi dari berbagai kebijakan maka harus mencerminkan suatu
kesatuan sistem perencanaan yang sistematis dan dapat dianalisis keterkaitannya dengan
dokumen – dokumen perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Prinsip penyusun APBN harus mengedepankan prinsip – prinsip good governance, sebagaimana
dikemukakan SARAGIH ( 2003 : 120 ) bahwa prinsip – prinsip dasar pengelolaan keuangan
publik adalah akuntabilitas, transparansi, responsivitas, efektiv, efisien dan paratisipatif.

3. PENGARUH APBD TERHADAP PEREKONOMIAN

5
Keberadaan APBD berpengaruh besar terhadap perekonomian. Misalnya, di era otonomi
daerah, setiap pemerintah daerah di indonesia berlomba meningkatkan PAD ( Pendapatan Asli
Daerah ) dengan menciptakan atau menaikkan berbagai pungutan ( pajak, retribusi , dll ) yang
berakibat terjadi high cost economy ( ekonomi biaya tinggi ). Ekonomi biaya tinggisangat
merugikan sektor perekonomian karena bisa menaikkan harga barang dan jasa. Kenaikan
harga, menjadikan barang dan jasa indonesia tidak bisa bersaing dengan barang dan jasa dari
luar negeri.

DAMPAK ( PENGARUH ) APBD TERHADAP PEREKONOMIAN

a) APBD mampu memberikan pedoman bagi kegiatan pembangunan ekonomi di daerah.

b) APBD dapat digunakan sebagai alat perbaikan perekonomian.

c) APBD dapat mempengaruhi perubahan harga di daerah.

d) APBD mampu mempengaruhi tingkat produktivitas perusahaan.

e) APBD dapat mempengaruhi tingkat pemerataan distribusi pendapatan.

Anda mungkin juga menyukai