Anda di halaman 1dari 25

TUGAS BAB 5

AUDIT PEMASARAN

KELOMPOK 2

Di Susun Oleh :

1.YANTHI ESTERIA PANGGABEAN (190522079)


2.EVA MUTIARA SEMBIRING (190522075)
3.YOGA PRATAMA PURBA (190522070)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI EKSTENSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020
Jawaban Pertanyaan Bab 5 Halaman 223
1. Apa yang dimaksud dengan audit pemasaran ?
Jawab : Audit pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis, independen dan
dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran, tujuan, strategi dan aktivitas
perusahaan atau unit bisnis untuk menentukan peluang dan area permasalahan yang terjadi
serta merekomendasikan rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran
perusahaan.
2. Apa tujuan dan manfaat audit pemasaran ?
Jawab: Tujuan utama audit pemasaran adalah untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman
pemasaran yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlukan
untuk mengeleminasi ancaman tersebut.Sedangkan manfaat yang diperoleh yaitu hasil
audit dapat memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan
dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih
memerlukan perbaikan.
3. Apa saja yang menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan auditor yang akan
melaksanakan audit pemasaran? Sebutkan dan jelaskan.
Jawab: Pada dasarnya pelaksana audit pemasaran bisa berasal dari dalam perusahaan
(suatu tim yang dibentuk, biasanya terdiri atas beberapa pejabat yang berasal dari bagian
di luar wilayah yang diaudit) atau juga berasal dari luar perusahaan (konsultan atau
akuntan eksternal). Kedua kelompok pelaksana audit ini memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Audit yang dilaksanakan oleh pihak internal biasanya kurang
independen sehingga hasil auditnya kadang-kadang dianggap kurang objektif. Tetapi
dibalik kelemahan tersebut, audit yang dilakukan pihak internal relative lebih murah dari
segi biaya. Penyebabnya anatara lain: waktu audit yang cenderung lebih singkat karena
pelaksana audit sudah memiliki gambaran yang lengkap terhadap objek auditnya dan
komunikasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam audit dapat berjalan dengan lebih
lancar. Sementara jika audit dilakukan oleh pihak eksternal, dari segi objektivitas dan
independensi cukup mendapatkan pengakuan dari berbagai komponen pengguna asil
audit, karena auditor tidak memiliki kepentingan lain dari tugas audit. Akan tetapi audit
oleh kelompok ini cenderung membutuhkan biaya yang cukup besar. Karena audit harus
dilakukan secara independen, maka audit sebaiknya dilakukan oleh pihak eksternal yang
memiliki objektivitas dan independensi yang diperlukan, pengalaman luas dalam
berbagai industri, serta perhatian dan waktu yang penuh untuk melakukan audit.
4. Sebutkan dan jelaskan jenis audit pemasaran.
Jawab:
a. Audit fungsional (vertikal) merupakan audit yang dilakukan terhadap beberapa
aktivitas dari departemen pemasaran seperti periklanan atau penjualan dan membuat
analisis terhadap bagian-bagian yang diaudit tersebut.
b. Audit menyeluruh (horizontal), yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari
fungsi pemasaran perusahaan
5. Apa saja ruang lingkup audit pemasaran ?
Jawab: Ruang lingkup audit pemasaran
a. Audit lingkungan pemasaran
b. Audit strategi pemasaran
c. Audit organisasi pemasaran
d. Audit sistem pemasaran
e. Audit produktivitas pemasaran
f. Audit fungsi pemasaran
6. Bagaimana lingkungan pemasaran memengaruhi keputusan upaya pemasaran ?\
Jawab: Lingkungan pemasaran sangat berpengaruh terhadap keputusan upaya pemasaran,
karena pada lingkungan tersebut dapat berpengaruh secara makro maupun secara mikro.
Lingkungan pemasaran yang terdiri atas para pelaku dan kekuatan-kekuatan yang berasal
dari luar pemasaran yang akan mempengaruhi kemampuan pemasaran perusahaan untuk
mengembangkan dan mempertahankan transaksi dengan konsumen sasarannya. Dan
untuk bertahan dalam kondisi persaingan yang sangat ketat tersebut, perusahaan harus
menyesuaikan bauran pemasarannya untuk mengikuti trend dan perkembangan di dalam
lingkungan ini.
7. Bagaimana terhadap strategi pemasaran dapat membantu perusahaan dlaam
meningkatkan keakuratan strategi pemasarannya?
Jawab:Audit terhadap strategi pemasaran bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan
telah menetapkan strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang
dihadapi. Sering terjadi bahwa tujuan dan strategi perusahaan tidak secara jelas
dinyatakan dan kemudian auditor harus menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan
pengevaluasiannya.
8. Dalam audit atas sistem informasi pemasaran, apa yang menjadi fokus utama auditor
untuk dapat mengambil kesimpulan tentang keberadaan sistem informasi tersebut?
Jawab: Pertama sistem informasi pemasaran berinteraksi dengan manajer pemasaran
unutk menilai kebutuhan informasi oleh manajer pemasaran, selanjutnya system
informasi ini mengembangkan informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber
informasi (catatan internal, intelijen pemasaran, dan riset pemasaran). Analisis informasi
memproses informasi untuk menjadikannya lebih bermanfaat dan akhirnya sistem
informasi pemasaran mendistribusikan informasi kepada manajer pemasaran secara
akurat dan tepat waktu untuk membantu mereka dalam melaksanakan fungsi
manajerialnya.
Sistem informasi pemasaran dirancang untuk menghubungkan kebutuhan manajemen
terhadap informasi berbagai aktivitas pemasaran yang telah dilakukan dan memenuhi
kebuthan informasi tersebut dalam menjalankan fungsi manajerialnya. Diawali dengan
mengidentifikasi kebutuhan manajemen terhadap berbagai informasi sebagai dasar
pengambilan keputusannya, system informasi pemasaran mengelola sumber informasi
dan menganalisisnya sehingga kebutuhan informasi oleh manajemen dapat terpenuhi
secara akurat dan tepat waktu. Identifikasi ini sangat penting karena tidak semua manajer
mengetahui tentang informasi yang dibutuhkannya.
9. Apa yang mendorong manajemen untuk melakukan audit pemasaran?
Jawab: Untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman pemasaran yang dihadapi perusahaan
dan merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeleminasi ancaman tersebut.
Hasil audit dapat memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran
perusahaan dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran
yang masih memerlukan perbaikan. Rekomendasi yang diberikan auditor dapat menjadi
alternatif solusi atas kekurangan yang terjadi sehingga perbaikan-perbaikan yang perlu
segera dapat dilakukan.
10. Dalam melaksanakan audit atas fungsi pemasaran, auditor melakukan review dan
pengujian terhadap sistem pengendalian manajemen perusahaan. informasi apa yang
digali auditor dalam pengujian dan review tersebut?
Jawab:Informasi yang digali auditor dalam pengujian dan review yaitu:
1. Apakah departemen perusahaan memiliki pernyataan tujuan secara tertulis?
2. Apakah pemasaran perusahaan menyesuaikan tujuan dengan perubahan kondisi?
3. Apakah perusahaan memiliki rencana bisnis actual untuk dibandingkan nantinya
dengan hasil yang dicapai?
4. Apakah upaya pemasaran perusahaan didukung oleh SDM yang memadai?
5. Apakah perusahaan telah menyusun upaya pemasarannya secara sistematis?
6. Apakah perusahaan memiliki prosedur perencanaan pasar secara tertulis?\
7. Apakah Perusahaan menggunakan prediksi pasar yang komprehensif dalam
menyusun rencana pemasarannya?
8. Apakah upaya pemasaran perusahaan didukung oleh SDM yang memadai?
9. Apakah upaya pemasaran perusahaan didukung leh sistem informasi pemasaran yang
memadai?
10. Apakah perusahaan selalu memantau perubahan lingkungan?
11. Apakah perusahaan menjadikan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai kriteria
dalam pengambilan keputusan?
12. Apakah perusahaan mengendalikan aktivitas pemasarannya melalui analisis biaya,
analisis pasar, dan audit pemasaran?
11. audit pemasaran dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja
pemasarannya. Informasi apa saja yang disajikan dalam laporan audit pemasaran yang
dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan kinerja pemasarannya?
Jawab:
a. Catatn internal, informasi catatan internal merupakan informasi yang dikumpulkan
dari sumber-sumber di dalam perusahaan untuk mengevaluasi kinerja dan mendeteksi
masalah serta peluang pemasaran.
b. Intelijen pemasaran, intelijen pemasaran merupakan informasi harian tentang
berbagai perkembangan yang terjadi pada lingkungan pemasaran. Informasi ini
adalah informasi yang bersumber dari luar perusahaan yang diperoleh melalui
intelijen pemasaran.
c. Riset pemasaran, riset pemasaran merupakan fungsi yang menghubungkan konsumen,
pelanggan dan publik ke pemasar melalui informasi yang digunakan untuk
mengidentifikasi dan mendefenisikan peluang dan masalah pemasaran. Informasi ini
sangat membantu dalam menciptakan, memperbaiki kembali, dan mengevaluasi
tindakan-tindakan pemasran, memantau kinerja pemasaran, serta meningkatkan
pemahaman tentang proses pemasaran.
12. Dalam audit terhadap kebijakan produk, auditor menelusuri pemahaman perusahaan
berkaitan dengan sikap pembeli terhadap kualitas produk. Informasi apa yang ingin
diperoleh auditor dan untuk apa? Jelaskan
Jawab:Informasi yang ingin diperoleh auditor adalah apakah produk yang ditawarkan
kepada pasar telah menarik perhatian pembelian, pemakaian atau konsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen? Kemudian informasi yang diinginkan
auditor adalah untuk meastikan apakah perusahaan telah memahami dengan baik sikap
pembeli terhadap kualitas produk, tampilan, gaya, merk, dan karakteristik lainnya?
13. Pada saat melakukan audit atas fungsi promosi, saudara menanyakan "Apakah
perusahaan memiliki tujuan periklanan yang dinyatakan dengan tegas?" Informasi apa
yang ingin saudara dapatkan dari pertanyaan tersebut?
Jawaban : Berdasarkan tujuan pengiklanan, informasi yanag ingin didapatkan adalah
bagaimana respon audiens yang diharapkan tehadap produk yang dipasarkan setelah
menerima pesan yang disampaikan melalui proses komunikasi, kemudian apakah terjadi
transaksi pembelian dan kepuasan pelanggan.
14. Apa saja kriteria kebijakan promosi yang baik?
Jawaban : Kriteria kebijakan promosi yang baik, yaitu :
a. Pengiklanan, mencakup semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide
barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
b. Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon. dan alat penghubung nonpersonal
lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respons dari pelanggan dan
calon pelanggan tertentu.
c. Promosi penjualan, merupakan intensif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau pembelian produk/jasa.
d. Hubungan masyarakat dan publisitas, berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan melindung citra perusahaan atau produk individual.
e. Penjualan persona merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli
dengan tujuan melakukan penjualan.
15. Bagaimana auditor menilai efektivitas kebijakan promosi?
Jawaban : Untuk menilai efektivitas dan efisiensi kebijakan promosi tang diterapkan
perlu dilakukan pengukuran hasil promosi. Pengukuran ini melibatkan wawancara
dengan audiens sasaran untuk mendapatkan hasil tentang apakah mereka mengenal atau
mengingat pesan yang disampaikan, berapa kali mereka melihatnya, poin apa dari pesan
tersebut yang paling mereka ingat, bagaimana perasaan mereka terhadap pesan tersebut
serta sikap mereka sebelumnya dan saat ini terhadap produk tersebut dan perusahaan.
Selain itu, perlu juga diperoleh informasinya tentang respons audiens, berapa banyak dari
mereka yang membeli produk tersebut, menyukainya, dan membicarakannya dengan
orang lain.
16. Pada saat mengaudit fungsi distribusi, saudara menanyakan "Apakah perusahaan
memiliki tujuan dan strategi distribusi yang dinyatakan dengan tegas?" Sebut dan
jelaskan kriteria strategi distribusi bagi produk agribisnis.
Jawaban :
1. Kriteria Ekonomi, masing masing alternative saluran akan menghasilkan tingkat
penjualan dan biaya yang berbeda pula.
2. Kriteria Kontrol dan Adaptif, jika menggunakan agen penjualan, perusahaan akan
mendapatkan masalah dalam hal pengendalian. Agen penjualan merupakan
perusahaan independen yang berusaha memaksimalkan labanya. Agen penjualan
mungkin berkonsentrasi pada pelanggan yang membeli paling banyak, bukan
mengutamakan mereka yang membeli barang produsen.
17. Harga adalah merupakan variabel untuk memenangkan persaingan. Sebagai auditor
pemasaran, bagaimana saudara menilai efektivitas harga yang ditetapkan perusahaan
dalam mendukung keunggulan bersaingnya.
Jawaban : Penilaian efektivitas harga yang ditetapkan perusahaan dalam mendukung
keunggulan bersaingnya adalah dengan mengidentifikasi kebijakan harga, apakah
kebijakan harga yang telah ditetapkan dapat memenuhi kelangsungan hidup produk,
memaksimalkan laba saat ini, apakah kebijakan harga yang telah ditetapkan mampu
membuat perusahaan menjadi pemimpin di pangsa pasar, yang mengutamakan
keunggulan di pasar, baik melalui kualitas, produk, pelayanan dan penekanan pada
memaksimalkan kepuasan pelanggan.  


SOAL PILIHAN BERGANDA
1. Dibawah ini adalah yang tidak termasuk kedalam faktor-faktor yang mempengaruhi
keseimbangan dalam bauran promosi…
a. Jenis pasar produk
b. Strategi tarik dan strategi dorong
c. Tahap kesiapan pembeli
d. Permodalan
e. Peringkat pasar perusahaan
Jawaban D. Permodalan (Hal 219)
2. Dibawah ini Kriteria utama yang digunakan dalam mengevaluasi adalah kriteria…
a. Ekonomis,efektif,efisiensi
b. Identifikasi,organisasi,audit
c. Ekonomi, kontrol,adaptif
d. Ekslusif,selektif,intensif
e. Karakteristik,pemasaran.modal
Jawaban C. Ekonomi, kontrol,adaptif (Hal 213)\
3. Dibawah ini yang bukan merupakan empat dimensi bauran produk adalah…\
a. Keluasaan
b. Kepanjangan
c. Kedalaman
d. Konsistensi
e. Strategi
Jawaban E. Strategi (Hal 201)
4. Dalam metode price penetration penetapan harga yang rendah untuk memaksimalkan
kuantitas penjualan. Metode ini sangat cocok pada kondisi…
a. Produk memiliki ancaman bagi pesaingan dimasa yang dating
b. Penaikan harga yang besar diharapkan mampu tercapai dari penurunan volume penjualan
c. Permintaan yang diharapakan tidak elastis terhadap harga
d. Perusahaan sulit memprediksi penghematan biaya yang seharusnya dicapai pada
peningkatan volume penjualan
e. Perusahaan tidak memiliki banyak Sumber daya untuk membiayai pengeluaran modal
yang besar.
Jawaban A. Produk memiliki ancaman bagi pesaingan dimasa yang datang (Hal 208)
5. Dalam pendekatan penetapan harga umum dalam pendekatan mana terdapat proses
menambahkan mark up standar terhadap biaya produk dalam sebuah perusahaan…
a. Penetapan harga going rate
b. Penetapan harga-biaya plus
c. Penetapan harga impas
d. Penetapan harga tender
e. Penetapan harga berdasarkan persepsi nilai
Jawaban B. Penetapan harga-biaya plus (207)
6. Tahapan-tahapan Audit Pemasaran:
1. Audit Pendahuluan
2. Pelaporan
3. Review
4. Audit Lanjutan
Urutan tahapan yang benar adalah...
a. 1-2-3-4
b. 4-3-2-1
c. 2-3-1-4
d. 3-2-1-4
e. 1-3-4-2
Jawab: E. 1-3-4-2
Alasan: Pada dasarnya pelaksanaan audit pemasaran bisa mengikuti tahapan audit secara
umum, yaitu:
1. Audit Pendahuluan
2. Review dan pengujian atas pengendalian manajemen perusahaan
3. Audit Lanjutan
4. Pelaporan
Sumber: Buku Audit Manajemen prosedur dan implementasi karangan IBK Bayangkara
terbitan salemba empat halaman 167.
7. Informasi yang digali auditor dalam pengujian dan review yaitu, kecuali...\
a. Apakah departemen perusahaan memiliki pernyataan tujuan secara tertulis?
b. Apakah kepala direksi memiliki rumah mewah?
c. Apakah perusahaan memiliki rencana bisnis actual untuk dibandingkan nantinya
dengan hasil yang dicapai?
d. Apakah upaya pemasaran perusahaan didukung oleh SDM yang memadai?
e. Apakah perusahaan telah menyusun upaya pemasarannya secara sistematis?
Jawab: B. Apakah kepala direksi memiliki rumah mewah?
Alasan: Karena informasi tersebut tidak relevan dengan informasi yang dibutuhkan
auditor. Sumber: Halaman 174-176
8. Fungsi-fungsi penting yang dilaksanakan oleh saluran distribusi dalam arus pemasaran
meliputi fungsi-fungsi berikut, kecuali ...
a. Informasi
b. Promosi
c. Negosiasi
d. hubungan masyarakat
e. pembayaran
Jawaban: D. Hubungan masyarakat. Karena fungsi-fungsi penting yang dilaksanakan
oleh saluran distribusi dalam arus pemasaran meliputi fungsi-fungsi informasi, promosi,
negosiasi, pembayaran.
(Hal. 211)
9. Pada dasarnya pelaksanaan audit pemasaran bisa mengikuti tahapan audit secara umum.
Berikut tahap-tahap audit pemasaran , kecuali…
a. Audit pendahuluan
b. Perencanaan audit
c. Review dan pengujian atas pengendalian manajemen perusahaan
d. Audit lanjutan dan pelaporan
Jawaban : B. Perencanaan audit
Alasan : Karena pilihan B bukan termasuk pada tahapan-tahapan audit pemasaran . (hal.
167)
10. Ada beberapa tujuan pemasaran yang berpengaruh terhadap kebijakan penetapan harga,
diantaranya, kecuali….
a. Kelangsungan hidup produk
b. Memaksimalkan laba saat ini
c. Kepemimpinan pangsa pasar
d. Klasifikasi harga
e. Tujuan lain
Jawaban: D. Klasifikasi harga
Kasus Audit Pemasaran Atas PT. EXO

PT. EXO merupakan franchise minuman kopi blended siap saji. Mengundang Mrs. Eva dan
Mrs.Yanthi dari KAP & Management Consultant Ceria & Partner, untuk melakukan audit
pemasaran di perusahan PT. EXO

Tujuan sementara yang dilakukan dalam audit adalah untuk  :

1. Menilai bagaimana perusahaan melaksanakan setiap program/aktivitas pemasaran untuk


mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien.

2. Menilai bagaimana kebijakan produk, kebijakan penetapan harga, kebijakan distribusi, serta
kebijakan promosi dan publikasi yang diterapkan perusahaan.

3. Memberikan berbagai saran perbaikan atas kelemahan Fungsi Pemasaran yang ditemukan.

Beberapa temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, Sebagai berikut :

1. Kondisi
1) Pemasaran perusahaan tidak menyesuaikan tujuan dengan perubahan kondisi.
2) Perusahaan tidak memiliki prosedur perencanaan pasar secara tertulis.
3) Perusahaan tidak menggunakan prediksi pasar yang komprehensif dalam menyusun rencana
pemasarannya.
4) Perusahaan tidak mengendalikan aktivitas pemasarannya melalui analisis biaya, analisis
pasar, dan audit pemasaran.
5) Manajemen tidak mengetahui tentang elastisitas permintaan harga, pengaruh kurva
pengalaman, kebijakan penetapan harga pesaing.
6) Perusahaan tidak melakukan evaluasi secara periodik terhadap anggota salurannya.
7) Perusahaan tidak mengevaluasi secara periodik metode pengiriman produknya.
8) Anggaran promosi penjualan tidak memadai.
9) Perusahaan tidak memiliki tujuan periklanan dengan tegas.
10) Program periklanan tidak berjalan secara efisien.

2. Kriteria
1) Perusahaan harus beradaptasi dengan terjadinya perubahan kondisi bisnis. Perusahaan dapat
beradaptasi dengan perubahan kondisi apabila memiliki prosedur perencanaan pasar secara
tertulis. Dengan prosedur perencanaan pasar menghasilkan rencana yang tepat sesuai dengan
strategi pencapaian tujuan perusahaan
2) Perusahaan juga harus menggunakan prediksi pasar yang komprehensif dalam menyusun
rencana pemasarannya, mengendalikan aktivitas pemasarannya melalui analisis biaya,
analisis pasar, dan audit pemasaran
3) Manajemen mengetahui tentang elastisitas permintaan harga, pengaruh kurva pengalaman,
kebijakan penetapan harga pesaing untuk mengetahui bagaimana pengaruh informasi tersebut
terhadap keputusan harga produk.
4) Perusahaan secara periodic melakukan evaluasi terhadap anggota salurannya,  metode
pengiriman produknya sehingga hasil evaluasi ini digunakan sebagai umpan balik dalam
pengambilan keputusan distribusi dan metode pengiriman pada periode berikutnya.
5) Anggaran promosi penjualan memadai sehingga terjadi kesesuaiaan anggaran promosi
dengan kebutuhan tujuan pemasaran.  Perusahaan juga harus memiliki tujuan periklanan
yang dinyatakan dengan tegas agar program periklanan telah berjalan secara efisien.

3. Hasil review dan pengujian terhadap manajemen pemasaran perusahaan diperoleh :


1) Perusahaan hanya melakukan review secara garis besar (umum) atas pengendalian
manajemen. Belum dilakukan upaya review secara komprehensif dan sistematik terhadap
aktivitas pemasaran perusahaan.untuk mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya
yang ekonomis dan efisien.
2) Perusahaan menetapkan strategi pemasaran yang menawarkan bisnis minuman kopi blended
dengan harga terjangkau, unggul di kualitas dan cita rasa sesuai dengan lingkungan
pemasaran yang dihadapi dan perusahaan intensitas pesaingnya. Perusahaan hanya bersaing
di segmen pasar menengah kebawah hingga menengah.
3) Keterbatasan yang secara internal dihadapi perusahaan adalah minimnya SDM yang dimiliki
perusahaan yang memiliki pengetahuan tentang bidang pemasaran atau berlatar belakang
pendidikan tinggi.

4. Audit lanjutan dan pengembangan temuan yang dilakukan mencatat beberapa temuan
penting, sebagai berikut :
1) Perusahaan menjadi pilihan untuk berbisnis franchisee minuman kopi blanded siap saji hanya
untuk kalangan menegah kebawah sampai menengah., tidak ada rencana kerja pasti yang
menjadi patokan. Sehingga pendapatan dari para mitra kerjanya tidak stabil setiap bulan,
hanya beberapa daerah pemasaran yang pembelian bahan bakunya tergolong stabil, tidak ada
patokan khusus atau analisis khusus yang dilakukan oleh perusahaan dalam upaya
mengendalikan aktivitas pemasarannya.
2) Tidak ada informasi yang akurat yang dapat digunakan perusahaan untuk membuat keputusan
harga produk.
3) Perusahaan hanya melihat dari pembelian kembali produknya dan mengevaluasi metode
pengiriman apabila ada kendala yang dihadapi, tidak mengevaluasi secara periodik.
4) Tidak ada biaya tambahan untuk promosi dan anggaran promosi belum memadai, belum ada
panduan periklanan yang dinyatakan secara jelas, dan tidak berpengaruh langsung terhadap
laba perusahaan.

Medan, 23 April 2020


No                    : 001/KLS/V/2020
Lampiran         : 3 Eksemplar
Perihal             : Laporan Hasil Audit Manajemen
Kepada
Yth, Direktur PT. EXO
di Medan
            Kami telah melakukan audit atas pemasaran pada perusahaan PT. EXO untuk periode
2019. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran keuangan
perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas kewajaran laporan
keuangan perusahaan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang pemasaran pada PT. EXO.
Audit tersebut dimaksudkan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang akan terjadi,
sehingga dimasa yang akan datang perusahaan dapat lebih efektif dalam mencapai
tujuannya.          
Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi :
Bab I              : Informasi Latar Belakang
Bab II             : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab III           : Rekomendasi
Bab IV           : Ruang Lingkup Audit
            Dalam melaksanakan audit kami telah memperoleh banyak bantuan, dukungan, dan
kerjasama dari berbagai pihak baik jajaran direksi maupun staff yang berhubungan dengan
pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah
terjalin dengan baik ini.

                                                                                                              Tim Audit

                                                                                                       Mrs. Eva dan Mrs. Yanthi


BAB I
INFORMASI LATAR BELAKANG

PT. EXO berlokasi di Jl. Sukacita No. 75 Medan Sumatera Utara , didirikan tanggal 20
Juni 2010 dan terdaftar pada tanggal 21 Juli 2011 oleh para pendiri yang terdiri dari :

1. Mr. Cahyono
2. Mr.Suhono

Visi perusahaan adalah untuk menjadi franchise minuman kopi blended siap saji no. 1 di
Indonesia dengan investasi yang terjangkau. Misi perusahaan adalah untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen dengan berfokus pada produk, sistem dan pelayanan yang
berkualitas dengan budaya K-O-P-I, yakni Kreatif, Orientasi kualitas, Produktif, dan Inovatif.
Dengan motto yang dianut perusahaan yakni “peluang bisnis yang low maintenance dan low
investment, tapi high style dan high profit”.

Susunan organisasi Perusahaan adalah sebagai berikut :


Pemilik/Founder         : Mr. Cahyono
Manager                       : Mr. Suhono
Direktur Keuangan                       : Mr. Baekono
Direktur Produksi : Mr. Suho
Direktur Pemasaran                     : Mr. Cheno

Sedangkan tujuan dilakukannya audit adalah untuk  :


4. Menilai bagaimana perusahaan melaksanakan setiap program/aktivitas pemasaran untuk
mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien.

5. Menilai bagaimana kebijakan produk, kebijakan penetapan harga, kebijakan distribusi, serta
kebijakan promosi dan publikasi yang diterapkan perusahaan.

6. Memberikan berbagai saran perbaikan atas kelemahan Fungsi Pemasaran yang ditemukan.
BAB II
KESIMPULAN AUDIT

Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami
dapat menyimpulkan sebagai berikut:

2. Kondisi
11) Pemasaran perusahaan tidak menyesuaikan tujuan dengan perubahan kondisi.
12) Perusahaan tidak memiliki prosedur perencanaan pasar secara tertulis.
13) Perusahaan tidak menggunakan prediksi pasar yang komprehensif dalam menyusun rencana
pemasarannya.
14) Perusahaan tidak mengendalikan aktivitas pemasarannya melalui analisis biaya, analisis
pasar, dan audit pemasaran.
15) Manajemen tidak mengetahui tentang elastisitas permintaan harga, pengaruh kurva
pengalaman, kebijakan penetapan harga pesaing.
16) Perusahaan tidak melakukan evaluasi secara periodik terhadap anggota salurannya.
17) Perusahaan tidak mengevaluasi secara periodik metode pengiriman produknya.
18) Anggaran promosi penjualan tidak memadai.
19) Perusahaan tidak memiliki tujuan periklanan dengan tegas.
20) Program periklanan tidak berjalan secara efisien.

3. Kriteria
6) Perusahaan harus beradaptasi dengan terjadinya perubahan kondisi bisnis. Perusahaan dapat
beradaptasi dengan perubahan kondisi apabila memiliki prosedur perencanaan pasar secara
tertulis. Dengan prosedur perencanaan pasar menghasilkan rencana yang tepat sesuai dengan
strategi pencapaian tujuan perusahaan
7) Perusahaan juga harus menggunakan prediksi pasar yang komprehensif dalam menyusun
rencana pemasarannya, mengendalikan aktivitas pemasarannya melalui analisis biaya,
analisis pasar, dan audit pemasaran
8) Manajemen mengetahui tentang elastisitas permintaan harga, pengaruh kurva pengalaman,
kebijakan penetapan harga pesaing untuk mengetahui bagaimana pengaruh informasi tersebut
terhadap keputusan harga produk.
9) Perusahaan secara periodic melakukan evaluasi terhadap anggota salurannya,  metode
pengiriman produknya sehingga hasil evaluasi ini digunakan sebagai umpan balik dalam
pengambilan keputusan distribusi dan metode pengiriman pada periode berikutnya.
10) Anggaran promosi penjualan memadai sehingga terjadi kesesuaiaan anggaran promosi
dengan kebutuhan tujuan pemasaran.  Perusahaan juga harus memiliki tujuan periklanan
yang dinyatakan dengan tegas agar program periklanan telah berjalan secara efisien.

4. Penyebab
4) Perusahaan hanya melakukan review secara garis besar (umum) atas pengendalian
manajemen. Belum dilakukan upaya review secara komprehensif dan sistematik terhadap
aktivitas pemasaran perusahaan.untuk mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya
yang ekonomis dan efisien.
5) Perusahaan menetapkan strategi pemasaran yang menawarkan bisnis minuman kopi blended
dengan harga terjangkau, unggul di kualitas dan cita rasa sesuai dengan lingkungan
pemasaran yang dihadapi dan perusahaan intensitas pesaingnya. Perusahaan hanya bersaing
di segmen pasar menengah kebawah hingga menengah.
6) Keterbatasan yang secara internal dihadapi perusahaan adalah minimnya SDM yang dimiliki
perusahaan yang memiliki pengetahuan tentang bidang pemasaran atau berlatar belakang
pendidikan tinggi.

5. Akibat
5) Perusahaan menjadi pilihan untuk berbisnis franchisee minuman kopi blanded siap saji hanya
untuk kalangan menegah kebawah sampai menengah., tidak ada rencana kerja pasti yang
menjadi patokan. Sehingga pendapatan dari para mitra kerjanya tidak stabil setiap bulan,
hanya beberapa daerah pemasaran yang pembelian bahan bakunya tergolong stabil, tidak ada
patokan khusus atau analisis khusus yang dilakukan oleh perusahaan dalam upaya
mengendalikan aktivitas pemasarannya.
6) Tidak ada informasi yang akurat yang dapat digunakan perusahaan untuk membuat keputusan
harga produk.
7) Perusahaan hanya melihat dari pembelian kembali produknya dan mengevaluasi metode
pengiriman apabila ada kendala yang dihadapi, tidak mengevaluasi secara periodik.
8) Tidak ada biaya tambahan untuk promosi dan anggaran promosi belum memadai, belum ada
panduan periklanan yang dinyatakan secara jelas, dan tidak berpengaruh langsung terhadap
laba perusahaan.

5. Pejabat yang bertanggung jawab :


 Manager : Mr. Suhono
 Direktur Pemasaran. : Mr. Cheno
Daftar Ringkasan Temuan Audit

No. Kondisi Kriteria Penyebab Akibat


1. Pemasaran perusahaanPerusahaan Perusahaan tetapPerusahaan menjadi
tidak menyesuaikanberadaptasi dengandengan tujuan awalnyapilihan untuk
tujuan denganterjadinya perubahanyakni menjadiberbisnis franchisee
perubahan kondisi. kondisi bisnis. franchise minumanminuman kopi
kopi blanded no. 1 diblanded siap saji
Indonesia. hanya untuk kalangan
menegah kebawah
sampai menengah.
2. Perusahaan tidakDengan prosedurManajemen hanyaTidak ada rencana
memiliki prosedurperencanaan pasarberpatokan padakerja pasti yang
perencanaan pasarmenghasilkan rencanabagaimana pasarmenjadi patokan.
secara tertulis. yang tepat sesuaiberkembang, melihatSehingga pendapatan
dengan strategibagaimana sikap daridari para mitra
pencapaian tujuanpesaingnya, dankerjanya tidak stabil
perusahaan. menyesuaikan dengansetiap bulan.
selera konsumen yang
dinamis.
3. Perusahaan tidakPrediksi pasarPrediksi pasar yangHanya beberapa
menggunakan prediksidihasilkan dari metodedilaksanakan olehdaerah pemasaran
pasar yangyang tepat dan disusunperusahaan hanyayang pembelian
komprehensif dalamberdasarkan informasisebatas daerah manabahan bakunya
menyusun rencanaprediksi pasar yangyang bisa dijadikantergolong stabil.
pemasarannya. realistis. basis pemasarannya.
4. Perusahaan tidakPerusahaan melakukanSDM yang dimilikiTidak ada patokan
mengendalikan salah satu auditperusahaan tidakkhusus atau analisis
aktivitas pemasaran secaramengetahui analisiskhusus yang
pemasarannya melaluivertikal ataubiaya. dilakukan oleh
analisis biaya, analisishorizontal. perusahaan dalam
pasar, dan audit upaya mengendalikan
pemasaran. aktivitas
pemasarannya.
5. Manajemen tidakElastisitas permintaanManajemen tidakTidak ada informasi
mengetahui tentangharga, pengaruh kurvamengetahui tentangyang akurat yang
elastisitas permintaanpengalaman, kebijakanelastisitas permintaandapat digunakan
harga, pengaruh kurvapenetapan hargaharga, pengaruh kurvaperusahaan untuk
pengalaman, pesaing adalahpengalaman, maupunmembuat keputusan
kebijakan penetapaninformasi untukkebijakan penetapanharga produk.
harga pesaing. membuat keputusanharga pesaing.
harga produk.
6. Perusahaan tidakHasil evaluasiTidak ada jadwalPerusahaan hanya
melakukan evaluasiperusahaan yangperiodik untuk menilaimelihat dari
secara periodiksecara periodikfranchiseenya karenapembelian kembali
terhadap anggotadigunakan sebagaitidak ada Supportingproduknya.
salurannya. umpan balik dalamFee yang diberikan.
pengambilan
keputusan distribusi
pada periode
berikutnya.
7. Perusahaan tidakHasil evaluasiTidak ada jadwalPerusahaan hanya
mengevaluasi secaraperusahaan yangperiodik untuk menilaimengevaluasi apabila
periodik metodesecara periodikmetode pengirimanada kendala yang
pengiriman digunakan sebagaiyang digunakan. dihadapi.
produknya. umpan balik dalam
pengambilan
keputusan pengiriman
pada periode
berikutnya.
8. Anggaran promosiPerusahaan Perusahaan jarangTidak ada biaya
penjualan tidakmenyediakan anggaranmengikuti event-eventtambahan untuk
memadai. untuk promosi,khusus untukpromosi.
sehingga sesuaimempromosikan
dengan kebutuhanproduknya.
tujuan pemasaran.
9. Perusahaan tidakDengan adanya tujuanPerusahaan lebihBelum ada panduan
memiliki tujuanperiklanan yangbanyak melakukanperiklanan yang
periklanan dengandinyatakan denganpromosi secara umum. dinyatakan secara
tegas. tegas dapat jelas.
mendukung
pencapaian tujuan
pemasaran
perusahaan.
10. Program periklananBeban periklananPerusahaan tidakTidak berpengaruh
tidak berjalan secaradengan kegiatanmemiliki anggaranlangsung terhadap
efisien. pemasaran yangpromosi yang pasti. laba perusahaan.
seharusnya dijalankan
secara efisien.

BAB III
REKOMENDASI

Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi
perhatian manajememn dimasa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu :
1. Kelemahan yang terjadi pada pengendalian manajemen yang dilakukan perusahaan.
2. Kelemahan yang ditimbulkan akibat minimnya SDM yang dimiliki perusahaan yang
memiliki pengetahuan tentang bidang pemasaran atau berlatar belakang pendidikan tinggi.
Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi
atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.

Rekomendasi :
1. Struktur organisasi perusahaan yang sederhana mempermudah manajemen untuk mangambil
kebijakan dalam fungsi pemasarannya. Namun disayangkan, kemudahan itu tidak didukung
dengan prosedur perencanaan pasar yang jelas tertulis. Manajemen hanya berpatokan pada
bagaimana pasar berkembang, melihat bagaimana sikap dari pesaingnya, dan menyesuaikan
dengan selera konsumen yang dinamis. Sebaiknya manajemen mulai membuat prosedur
perencanaan pasar yang tertulis sehingga perusahaan memiliki rencana kerja pemasaran yang
jelas selama satu periode.
2. Hal lainnya yang menjadi perhatian adalah latar belakang pendidikan SDM yang bekerja di
bagian pemasaran. Memang, salah satu visi dari perusahaan adalah untuk membuka lapangan
pekerjaan seluas-luasnya. Tapi sebagai bahan pertimbangan perusahaan, mungkin dengan
ditambahnya tenaga kerja profesional yang menguasai ilmu pemasaran, bisa lebih
mendukung pencapaian tujuan pemasaran perusahaan.
3. Perusahaan perlu lebih banyak mengadakan aksi-aksi sosial yang berhubungan dengan
masyarakat. Karena selain berfungsi sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, tapi bisa
juga sebagai sarana promosi brand perusahaan. Perusahaan juga lebih baik bukan hanya
menyebutkan saja kegiatan sosialnya, tapi juga menceritakannya.
4. Perusahaan perlu melakukan penilaian frachisee-nya, metode pengiriman, dan kinerja saluran
distribusinya secara periodik. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan mempunyai informasi
kinerja mengenai frachisee-nya, metode pengiriman, dan kinerja saluran distribusi. Meskipun
keputusan untuk melakukan pembelian kembali bukan berada di perusahaan, tapi dengan
adanya informasi tersebut akan mempermudah manajemen dalam membuat keputusan
mengenai rekan kerjanya.
BAB IV
RUANG LINGKUP  AUDIT

Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi
masalah Fungsi Pemasaran PT. EXO. Audit kami mencakup penilaian atas kebijakan produk,
kebijakan penetapan harga, kebijakan distribusi, serta kebijakan promosi dan publikasi yang
diterapkan perusahaan

Anda mungkin juga menyukai