Anda di halaman 1dari 9

7/21/2019 LP IABP

Intra-aortic ballon pump (IABP)

1. Definisi Intra-aortic ballon pump (IABP)


Intra Aortic Balloon Pump (IABP) merupakan alat bantu jantung mekanik yang
bermanfaat pada pasien dengan dengan masalah sirkulasi yang nyata atau mengancam
keselamatan. Intra Aortic Balloon Pump (IABP) dapat mengurangi resistensi ejeksi ventrikel
kiri, serta meningkatkan aliran darah koroner dan sistemik (Thaler, 2010).

2. Indikasi dan KontraIndikasi Intra-aortic ballon pump (IABP)


ada mulanya !"# diindikasikan pada kasus syok kardiogenik atau gagal ventrikel,
termasuk stabilisasi pasien jantung preoperatif atau pasien jantung yang mengalami
pembedahan nonjantung. $aat ini indikasi penggunaan !"# lebih luas, di antaranya%
a. Indikasi medik :
& $indrom pre&syok
&Unstable (refractory) angina
&Intractable ventricular dysrhythmias
& $indrom syok septik &
'ontusio kardiak
& 'omplikasi mekanik pasca !

• $tenosis katup mitral

• !nsufi siensi katup mitral, defek septal

• ventrikuler, ruptur muskulus papilaris,

• penunjang untuk %

& "ngiografi koroner"ngioplasti koroner terapi trombolitik


& rosedur intervensi dengan risiko tinggi
b. Indikasi beda :
& isfungsi miokard pascaoperasi
& enyapihan (weaning ) *#
& ukungan jantung se+aktu koreksi defek anatomis
& empertahankan patensi graft pas&caoperasi *"#
& Pulsatile flow selama *#
'ontraindikasi absolut pemasangan !"# relatif sedikit, di antaranya%
a. !nsufiensi aorta yang berat (severe aortic in-suffi ciency )
b. "neurisma aorta atau abdominal
c. enyakit kalsifi kasi aorta&iliaka yang berat atau penyakit vaskular
perifer d. asien dengan penyakit terminal

http://slidepdf.com/reader/full/lp-iabp 1/8
7/21/2019 LP IABP

http://slidepdf.com/reader/full/lp-iabp 2/8
7/21/2019 LP IABP

&ambar 2. erubahan kurva tekanan arteri akibat penambahan diastolik dengan !"#1

 "+al inflasi dari balon harus bersamaan dengan akhir fase isometrik kontraksi
ventrikel dan sebelum fase ejeksi (kontraksi isotonik) untuk menghasilkan tekanan
negatif intraaorta. fek tersebut disebabkan oleh kembalinya gas dari balon yang diikuti
dengan pengisian darah di aorta. Titik terendah dari kurva tekanan darah terjadi
se+aktu deflasi balon se+aktu katup aorta terbuka (akhir dari kontraksi isometrik). ada
jantung yang normal, kontraksi isometrik berakhir setelah terbukanya katup aorta. -ntuk
deflasi balon intraaorta yang tepat, diperlukan tekanan dari ventrikel kiri untuk membuka
katup yang akan ditandai dengan penurunan sistolik (systolic unloading). #eberapa
faktor yang memengaruhi efek mekanik dari !"# antara lain %
& olume gas yang masuk ke dalam balon
& lastisitas dinding aorta
& olume sekuncup (stro!e volume)
& Tekanan darah intraaorta
& esistensi vaskular sistemik (systemic vascular resistance)
& itme dan laju nadi
& 3okasi balon
& -kuran balon dan panjang kateter 
Inflasi IABP men'ebabkan :

a. eningkatan tekanan perfusi koroner b.


eningkatan tekanan perfusi sistemik
c. eningkatan pemenuhan oksigen baik ke pembuluh darah koroner maupun jaringan
d. enurunan stimulasi simpatis yang menyebabkan penurunan denyut nadi, penurunan
resistansi vaskular sistemik, dan peningkatan fungsi ventrikel kiri.
Deflasi IABP men'ebabkan :
a. engurangan afterload yang selanjutnya menyebabkan pengurangan konsumsi oksigen
miokard (42)

b. enurunan tekanan sistolik puncak ( pea! systolic pressure) yang menyebabkan


pengurangan beban kerja ventrikel kiri

http://slidepdf.com/reader/full/lp-iabp 3/8
7/21/2019 LP IABP

c.eningkatkan curah jantung


d. erbaikan fraksi ejeksi
"fek emodinamik
fek hemodinamik dari !"# sebagian besar dipengaruhi oleh fase&fase dari gagal
 jantung. #eberapa perubahan hemodinamik penting yang terjadi pada penggunaan
!"# antara lain %
a. erubahan se+aktu sistolik
Tekanan sistolik arteri
fek !"# terhadap tekanan darah sistolik pada denyut jantung yang tidak dibantu
(non-assisted beats) dibandingkan dengan tekanan darah sistolik pada pasien yang
menggunakan !"# menurun sebesar /&105. entang penurunan tersebut ergantung pada
dua faktor% yang pertama a+al tekanan sistolik yang pengaruhnya berbanding
terbalik dengan penurunan puncak tekanan sistolik se+aktu !"#. 4leh karena itu jika
tekanan darah sistolik a+al rendah (6100 mmg) penurunannya akan minimal dan jika
tekanan tekanan darah sistolik a+alnya normal (7100 mmg) penurunan tekanan darah
rentangnya lebih besar. 8aktor yang kedua adalah titik deflasi. !nterval +aktu yang lebih
pendek antara deflasi balon dan membukanya katup aorta akan menyebabkan
penurunan tekanan sistolik yang lebih besar.

Tekanan aorta presistolik (akhir diastolik)


engan +aktu pengisian balon yang tepat akan menyebabkan penurunan
tekanan darah aorta presistolik (akhir diastolik) sebesar 20&905. entang
penurunan tekanan presistolik dikontrol oleh perubahan titik deflasi. raktisnya tekanan
aorta presistolik dipertahankan di atas :/ mmg atau kurang dari 1/&20 mmg di ba+ah
nilai kontrol (a+al tekanan diastolik aorta).

!nterval +aktu sistolik

!"# menyebabkan penurunan interval +aktu sistolik. arameter


tersebut dikalkukasi melalui penga+asan secara simultan dari ekokardiografi dan tekanan
darah
arteri atau pulsasi karotis. 8raksi ejeksi (e"ection fraction) $tudi intraoperatif menunjukkan
bah+a fraksi ejeksi ventrikel kiri meningkat secara signifi kan se+aktu penggunaan !"#.

b. erubahan se+aktu diastolik


Tekanan diastolik aorta
Tekanan diastolik aorta meningkat se+aktu penggunaan !"#. entang peningkatan

tekanan diastolik tersebut sebanding dengan volume gas yang masuk ke dalam balon dan
fungsi dari ventrikel kiri.

http://slidepdf.com/reader/full/lp-iabp 4/8
7/21/2019 LP IABP

fek hemodinamik dari !"# secara umum dapat adalah sebagai berikut %

. *eknik Pemasan$an Intra-aortic ballon pump


(IABP) &ambar !. 3okasi balon !"#

$ejak tahun 1;<;, pemasangan perkutan !"# dilakukan melalui arteri femoralis
menggunakan teknik $eldinger yang dimodifikasi sehingga pemasangannya menjadi
lebih mudah dan lebih cepat. $etelah dilakukan penusukan pada arteria femoralis, #-
shaped guide wire dimasukkan sampai ke level arkus aorta dan kemudian jarum di cabut.
ilakukan dilatasi pada tempat penusukan dengan menggunakan dilator no = sampai 10,/
8rench.1,: #alon !"# selanjutnya dimasukkan mengikuti guide wire sampai ke aorta
desendens, di ba+ah arteri subklavia kiri (ayoclinic, 201:).

http://slidepdf.com/reader/full/lp-iabp 5/8
7/21/2019 LP IABP

%"+&,+*, IABP
Triggering 
-ntuk mendapatkan efek optimal dari counterpulsation, inflasi dan
deflasi memerlukan memerlukan +aktu yang tepat sesuai dengan siklus jantung
pasien. al itu dapat dicapai dengan menggunakan ' pasien, gelombang arteri,
atau ritme pompa intrinsik. etode paling umum yang digunakan untuk triggering !"#
adalah dari gelombang
 pada ' pasien. !nflasi balon diatur secara otomatis, mulai pada pertengahan dari
gelombang T dan deflasi se+aktu akhir dari komplekd >$. Takiaritmia, fungsi pacemaker 
 jantung, dan gambaran ' yang kurang baik dapat menyebabkan gangguan sinkronisasi
ketika gambaran ' yang digunakan.
Timing dan Weaning 
!nflasi !"# terjadi se+aktu permulaan dari diastolik yang pada gelombang arteri
terlihat pada dicrotic notch. eflasi balon terjadi segera setelah arterial up stro!e.
$inkronisasi balon biasanya dimulai dengan rasio 1%2. asio tersebut
membandingkan antara denyut ventrikel pasien sendiri dan penambahan denyut untuk
menentukan +aktu
!"# yang ideal. 'esalahan penentuan +aktu mengakibatkan perbedaan karakteristik
gelombang dan efek fisiologis yang bervariasi %
a. Inflasi dini (early balloon inflation)
'esalahan tersebut menyebabkan penutupan prematur dari katup aorta yang dapat
menyebabkan gangguan pengosongan ventrikel, pengurangan stroke volume dan
peningkatan  pulmonary artery wedge pressure. !nflasi dini berbahaya karena dapat
mengakibatkan kegagalan perfusi, iskemik miokard dan edema paru.

&ambar . erubahan gelombang arteri akibat inflasi dini !"#

b. Inflasi lambat (late balloon inflation)


!nflasi balon yang lambat menyebabkan sebagian atau seluruh dicrotic notch terlihat.
al tersebut menyebabkan penambahan tekanan diastolik kurang optimal dan
mengurangi periode penambahan perfusi ke serebral, koroner dan sirkulasi sistemik.
'esalahan ini tidak berbahaya tetapi pasien tidak menerima manfaat maksimal dari !"#.

http://slidepdf.com/reader/full/lp-iabp 6/8
7/21/2019 LP IABP

&ambar /. erubahan gelombang arteri akibat inflasi lambat !"#

c. Deflasi dini (early balloon deflation)


'esalahan ini menyebabkan pengakhiran secara prematur dari tambahan diastolik
(diastolic augmentation). efl asi dini menyebabkan afterload ventrikel kiri tidak berkurang

dan +aktu perfusi akibat penambahan diastolik menurun.

&ambar 0. erubahan gelombang arteri akibat deflasi dini !"#

d. Deflasi lambat (late balloon deflation)


!nflasi balon masih sebagian atau seluruhnya pada permulaan dari sistolik
berikutnya. al ini ditunjukkan dengan assisted aortic end diastolic pressure lebih tinggi
dibandingkan dengan unassisted aortic end-diastolic pre sure. eflasi lambat sangat
berbahaya karena ventrikel kiri se+aktu memompa darah harus mela+an resistensi yang
disebabkan oleh balon yang masih diinfl asi. 'erja dari miokard dan konsumsi
oksigen meningkat sedangkan stro!e volume menurun. 'ombinasi efek tersebut
menyebabkan gangguan hemodinamik dan iskemik miokard.

&ambar . erubahan gelombang arteri akibat defl asi lambat !"#

http://slidepdf.com/reader/full/lp-iabp 7/8
7/21/2019 LP IABP

+aktu dan kecepatan penyapihan dari !"# dapat dilakukan dengan memperhatikan
status hemodinamik pasien. enyapihan dapat dimulai dengan menurunkan frekuensi dan
atau volume balon. $eaning dengan menurunkan frek+ensi dilakukan dengan menurunkan
frek+ensi infl asi balon per siklus jantung dari 1%2, 1%9, 1%: dan 1%=.
#eberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan penyapihan dari !"# %
a. onitor ketat hemodinamik pasien se+aktu dilakukan penyapihan yang meliputi%
& '
& 3aju nadi
& Tekanan darah
& roduksi urine
& 'esadaran pasien
& *urah jantung %inde& cardiac 
b. enyapihan dari !"# dapat dilakukan jika %
& Tanda hipoperfusi sampai dengan low output syndrome tidak ada &
roduksi urine dapat dipertahankan lebih dari 90 cc?jam
& 'ebutuhan terhadap obat inotropik minimal
& 3aju nadi kurang dari 100 kali per menit
&'entricular ectopic beats kurang dari @ kali per menit dan unifokal
&ardiac inde& 2 l?min?m2 atau lebih dan penurunannya tidak lebih dari
205 & Tidak ada angina
/. Komplikasi Dan #aktor isiko Intra-aortic ballon pump (IABP)
'omplikasi !"# dapat terjadi se+aktu pemasangan kateter, inflasi, dan deflasi balon
serta se+aktu pencabutan kateter dengan insidens rata&rata bervariasi antara @&:@5.
8aktor risiko termasuk penyakit pembuluh darah perifer, diabetes tergantung insulin,
+anita, hipertensi, plak sklerotik di aorta, ri+ayat merokok, penyakit arteri koroner, obesitas,
curah
 jantung rendah, dan insersi pascaoperasi (ayoclinic, 201:)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-iabp 8/8

Anda mungkin juga menyukai