• penunjang untuk %
http://slidepdf.com/reader/full/lp-iabp 1/8
7/21/2019 LP IABP
http://slidepdf.com/reader/full/lp-iabp 2/8
7/21/2019 LP IABP
&ambar 2. erubahan kurva tekanan arteri akibat penambahan diastolik dengan !"#1
"+al inflasi dari balon harus bersamaan dengan akhir fase isometrik kontraksi
ventrikel dan sebelum fase ejeksi (kontraksi isotonik) untuk menghasilkan tekanan
negatif intraaorta. fek tersebut disebabkan oleh kembalinya gas dari balon yang diikuti
dengan pengisian darah di aorta. Titik terendah dari kurva tekanan darah terjadi
se+aktu deflasi balon se+aktu katup aorta terbuka (akhir dari kontraksi isometrik). ada
jantung yang normal, kontraksi isometrik berakhir setelah terbukanya katup aorta. -ntuk
deflasi balon intraaorta yang tepat, diperlukan tekanan dari ventrikel kiri untuk membuka
katup yang akan ditandai dengan penurunan sistolik (systolic unloading). #eberapa
faktor yang memengaruhi efek mekanik dari !"# antara lain %
& olume gas yang masuk ke dalam balon
& lastisitas dinding aorta
& olume sekuncup (stro!e volume)
& Tekanan darah intraaorta
& esistensi vaskular sistemik (systemic vascular resistance)
& itme dan laju nadi
& 3okasi balon
& -kuran balon dan panjang kateter
Inflasi IABP men'ebabkan :
http://slidepdf.com/reader/full/lp-iabp 3/8
7/21/2019 LP IABP
tekanan diastolik tersebut sebanding dengan volume gas yang masuk ke dalam balon dan
fungsi dari ventrikel kiri.
http://slidepdf.com/reader/full/lp-iabp 4/8
7/21/2019 LP IABP
fek hemodinamik dari !"# secara umum dapat adalah sebagai berikut %
$ejak tahun 1;<;, pemasangan perkutan !"# dilakukan melalui arteri femoralis
menggunakan teknik $eldinger yang dimodifikasi sehingga pemasangannya menjadi
lebih mudah dan lebih cepat. $etelah dilakukan penusukan pada arteria femoralis, #-
shaped guide wire dimasukkan sampai ke level arkus aorta dan kemudian jarum di cabut.
ilakukan dilatasi pada tempat penusukan dengan menggunakan dilator no = sampai 10,/
8rench.1,: #alon !"# selanjutnya dimasukkan mengikuti guide wire sampai ke aorta
desendens, di ba+ah arteri subklavia kiri (ayoclinic, 201:).
http://slidepdf.com/reader/full/lp-iabp 5/8
7/21/2019 LP IABP
%"+&,+*, IABP
Triggering
-ntuk mendapatkan efek optimal dari counterpulsation, inflasi dan
deflasi memerlukan memerlukan +aktu yang tepat sesuai dengan siklus jantung
pasien. al itu dapat dicapai dengan menggunakan ' pasien, gelombang arteri,
atau ritme pompa intrinsik. etode paling umum yang digunakan untuk triggering !"#
adalah dari gelombang
pada ' pasien. !nflasi balon diatur secara otomatis, mulai pada pertengahan dari
gelombang T dan deflasi se+aktu akhir dari komplekd >$. Takiaritmia, fungsi pacemaker
jantung, dan gambaran ' yang kurang baik dapat menyebabkan gangguan sinkronisasi
ketika gambaran ' yang digunakan.
Timing dan Weaning
!nflasi !"# terjadi se+aktu permulaan dari diastolik yang pada gelombang arteri
terlihat pada dicrotic notch. eflasi balon terjadi segera setelah arterial up stro!e.
$inkronisasi balon biasanya dimulai dengan rasio 1%2. asio tersebut
membandingkan antara denyut ventrikel pasien sendiri dan penambahan denyut untuk
menentukan +aktu
!"# yang ideal. 'esalahan penentuan +aktu mengakibatkan perbedaan karakteristik
gelombang dan efek fisiologis yang bervariasi %
a. Inflasi dini (early balloon inflation)
'esalahan tersebut menyebabkan penutupan prematur dari katup aorta yang dapat
menyebabkan gangguan pengosongan ventrikel, pengurangan stroke volume dan
peningkatan pulmonary artery wedge pressure. !nflasi dini berbahaya karena dapat
mengakibatkan kegagalan perfusi, iskemik miokard dan edema paru.
http://slidepdf.com/reader/full/lp-iabp 6/8
7/21/2019 LP IABP
http://slidepdf.com/reader/full/lp-iabp 7/8
7/21/2019 LP IABP
+aktu dan kecepatan penyapihan dari !"# dapat dilakukan dengan memperhatikan
status hemodinamik pasien. enyapihan dapat dimulai dengan menurunkan frekuensi dan
atau volume balon. $eaning dengan menurunkan frek+ensi dilakukan dengan menurunkan
frek+ensi infl asi balon per siklus jantung dari 1%2, 1%9, 1%: dan 1%=.
#eberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan penyapihan dari !"# %
a. onitor ketat hemodinamik pasien se+aktu dilakukan penyapihan yang meliputi%
& '
& 3aju nadi
& Tekanan darah
& roduksi urine
& 'esadaran pasien
& *urah jantung %inde& cardiac
b. enyapihan dari !"# dapat dilakukan jika %
& Tanda hipoperfusi sampai dengan low output syndrome tidak ada &
roduksi urine dapat dipertahankan lebih dari 90 cc?jam
& 'ebutuhan terhadap obat inotropik minimal
& 3aju nadi kurang dari 100 kali per menit
&'entricular ectopic beats kurang dari @ kali per menit dan unifokal
&ardiac inde& 2 l?min?m2 atau lebih dan penurunannya tidak lebih dari
205 & Tidak ada angina
/. Komplikasi Dan #aktor isiko Intra-aortic ballon pump (IABP)
'omplikasi !"# dapat terjadi se+aktu pemasangan kateter, inflasi, dan deflasi balon
serta se+aktu pencabutan kateter dengan insidens rata&rata bervariasi antara @&:@5.
8aktor risiko termasuk penyakit pembuluh darah perifer, diabetes tergantung insulin,
+anita, hipertensi, plak sklerotik di aorta, ri+ayat merokok, penyakit arteri koroner, obesitas,
curah
jantung rendah, dan insersi pascaoperasi (ayoclinic, 201:)
http://slidepdf.com/reader/full/lp-iabp 8/8