Anda di halaman 1dari 15

REFLEKSI FILOSOFIS TERHADAP KONSEP SEJARAH

FRANCIS FUKUYAMADARI BUKU THE END OF HISTORY


AND THE LAST MAN

Oleh:Wawaysadhya
S-2 Filsafat Universitas Gadjah Mada
sadhyacullen@gmail.com

ABSTRAK
Tulisan ini berupaya untuk menganalisa pikiran Francis Fukuyama dalam bukunya The
End of History and The Last Man, atas kontribusi besarnya dalam filsafat sejarah dunia,
tidak terkecuali imbasgerak sejarah yang terjadi di Indonesia. Fukuyama memaparkan
bahwa demokrasi liberal akan memberikan dampak signifikan dalam perkembangan
sosial dan teknologi dunia, yang mengubah kehidupan manusia menjadi ketergantungan
atas teknologi. Manusia hidup “tanpa kepala” dan berjalan atas dasar hasrat pada
teknologi.

Pembahasan pada artikel ini akan menggunakan sudut pandang filsafat sejarah
gunamemetakan sifat atau jenis kesejarahan yang menjadi dasar pikiran Francis
Fukuyama. Hasilnya adalah, bahwa sejarah kini adalah sebuah proses terbuka dengan
berbagai kemungkinan di masa depan, di mana manusia bukanlah alat perwujudan
gagasan, namun sejarah justru berawal dan berakhir dari manusia yang memiliki
kebebasan untuk mengatur masa depannya. Sejarah adalah perjua-ngan manusia untuk
mewujudkan kebebasan pada waktu dan tempat tertentu.

Kata Kunci: Francis Fukuyama, Sejarah, Manusia.

ABSTRACT
This paper is analyzing the thought of Francis Fukuyama based on his book “The End of
History and The Last Man”, for his contribution in philosophy of history, and the
effected of the historical motion that occurred in Indonesia. Fukuyama explained that
liberal democracy will have significant impact on the world social and technological
development, which transforms human life into technology dependence. Now, Humans
are "headless" and living his life with desire for technology.

This article discussedby the point of view of historical philosophy to analize type of
history that forms the basis of Francis Fukuyama's mind. The result is that history is
now an open process with various possibilities in the future, where humans are not a
means to embody ideas, but history begins and ends with people who have the freedom
to regulate their future. History is a human partnership to realize freedom at certain
times and places.

Keywords: Francis Fukuyama, History, Man.


PENDAHULUAN tu memiliki perhentian perhentian
yang sangat cepat. Setiap satuan waktu
“Until the lion tells his side of the dengan segera menjadi waktu yang
story, the tale will always glorify the berbeda dalam hitungan yang amat
hunter” – African Proverb singkat. Masa kini dengan segera
Manusia hidup dalam dimensi terlampaui menjadi masa lalu. Demi-
ruang dan waktu. Manusia terikat oleh kian juga dengan kejadian dan peris-
segala sesuatu yang berhubungan tiwa dalam kehidupan manusia. De-
dengan ruang dan waktu. Kejadian, ngan mudah peristiwa menjadi masa
peristiwa, fenomena, merupakan kom- lalu, segera setelah waktu beranjak.
ponen kehidupan yang berjejalan Sementara peristiwa akan lekat dengan
dalam ruang dan waktu. Definisi Ru- ruang dimana itu terjadi. Demikian
ang menurut Kamus Besar Bahasa terciptanya sebuah sejarah, hasil dari
Indonesia (KBBI) adalah; ruang/ pergerakan waktu dan ketetapan ruang.
ru·ang/ …. 3 Fis rongga yang tidak Apabila kita mendengar kata
berbatas, tempat segala yang ada Sejarah, maka yang dimaksudkan ada-
(http://kbbi.web.id/ruang). ‘Ada’ me- lah peristiwa-peristiwa yang terjadi di
rupakan sifat yang paling mendalam masa lampau, di masa yang telah ber-
dan tidak bisa dilacak balik atau lalu. Kata sejarah sendiri dapat
dipulangkan sampai kepada sifat lain dipergunakan dalam berbagai maksud
yang lebih dalam (Kattsof, 2004: 189). dan tujuan kalimat. Oleh karenanya
Segala yang ada adalah segala sesuatu terlebih dahulu perlu untuk dilakukan
yang memiliki eksistensi dan bertem- pembedaan arti antara sejarah, berse-
pat pada ruang. jarah, menyejarah, dan kesejarahan.
Sedangkan waktu menurut KB Berikut definisi menurut Kamus Besar
BI adalah; Waktu/wak·tu/ 1 n seluruh Bahasa Indonesia:
rangkaian saat ketika proses, perbua- • sejarah /se·ja·rah/ n 1 asal-usul
tan, atau keadaan berada atau berlang- (keturunan) silsilah; 2 kejadian dan
peristiwa yg benar-benar terjadi pd
sung (http://kbbi.web.id/waktu). Wak- masa lampau; riwayat; tambo:
3 pengetahuan atau uraian tt hadap kebijaksanaan. Menurut KBBI,
peristiwa dan kejadian yg benar-
pengertian filsafat adalah sebagai
benar terjadi dl masa lampau; ilmu
sejarah; berikut :
• bersejarah /ber·se·ja·rah/ v 1 men filsafat /fil·sa·fat/ n 1 pengetahuan
gusut (tanya-menanyakan) asal-
dan penyelidikan dng akal budi
usul: 2 mengandung sejarah mengenai hakikat segala yg ada,
• menyejarah /me·nye·ja·rah/ v mer sebab, asal, dan hukumnya; 2 teori
upakan atau menjadikan rekaman yang men-dasari alam pikiran atau
dl sejarah suatu kegiatan; 3 ilmu yg berintikan
• kesejarahan /ke·se·ja·rah·an/ n hal logika, estetika, metafisika, dan
atau yg berhubungan dng sejarah epistemologi; 4 falsafah
(http://kbbi.web.id/sejarah) (http://kbbi.web.id/filsafat)
Sejarah merupakan bagian tak Filsafat sejarah merupakan
terpisahkan dari kehidupan. Dalam sebuah cara berfikir filosofis terhadap
memandang sejarah, perlu adanya perisiwa-peristiwa yang terjadi di masa
pembahasan yang mendalam dan lampau tersebut. Istilah “filsafat
menyeluruh, sebagaimana ciri pemi- sejarah” pertama kali dipakai oleh
kiran filsafat yang radikal (mendalam) Voltaire, yang mengarang buku
dan komprehensif (menyeluruh). Oleh berjudul La Philosophie de l’Historie
karenanya tepat bahwa sejarah dilihat pada tahun 1765 (Bakker, tanpa tahun:
dari sudut pandang kefilsafatan yang 1).Filsafat sejarah menuntut untuk
sudah ada dan sudah dikenal sebagai berfikir reflektif, sistematis, dan juga
Filsafat Sejarah. Sejarah adalah rekon- terbuka terhadap sejarah dan perkem-
struksi masa lalu (Kuntowijoyo, bangangannya, berkitan dengan masa
2005:18). Sejarah dapat memandang kini yang sedang dialami, maupun
ke segala arah, namun hanya tidak masa depan. Tokoh sejarah yang akan
mampu untuk melihat dengan jelas diangkat dalam tulisan ini adalah
masa depan. Francis Fukuyama. Ia merupakan to-
Sementara itu, filsafat berasal koh kontemporer yang memiliki
dari bahasa Yunani yaitu ‘Philein’ pandangan tertentu terhadap sejarah.
yang berarti cinta, dan ‘Sophien’ yang Karya Francis Fukuyama yang akan
berarti kebijaksanaan.Maka filsafat diangkat adalah The End of History
seringkali diartikan sebagai cinta ter- and The Last Man. Dalam karyanya, ia
sangat dipengaruhi oleh Hegel. Seba- (https://www.britannica.com/biograph
gaimana setiap teori yang dipubli- y/Francis-Fukuyama)
kasikan, pemikiran Francis Fukuyama Dr. Fukuyama adalah chairman
tak urung menuai kritik serta pro dan of editorial board milik The American
kontra. Interest, ia ikut mendirikannya pada
tahun 2005. Ia adalah seorang senior di
RIWAYAT HIDUP FUKUYAMA John Hopkins SAIS. Ia mendaparkan
Francis Fukuyama lahir di Chi- gelar Doktor Honoris Causa dari
cago (Amerika Serikat) pada tanggal perguruan tinggi Connecticut, Doane,
27 oktober 1952.Ia mempelajari sastra dan Universitas Doshisa di Jepang,
dan sejarah Yunani kuno di Univer- Universitas Kansai, dan beberapa
sitas Cornell pada tahun 1974, lalu ia lainnya. Ia menikah dengan Laura
menyelesaikan studi doktoralnya di Homgren dan memiliki tiga orang
Universitas Harvard. Ia meneliti ten- anak.Ia banyak menulis karya tentang
tang kebijakan luar negeri Uni Soviet isu-isu pembangunan dan politik
di Timur Tengah yang tak lain meru- internasional. Bukunya, The End of
pakan tesisnya pada tahun 1981. History and the Last Man, diterbitkan
Selama tahun 1980-an, ia bekerja da- tahun 1992 dan telah diterjemahkan ke
lam perencanaan kebijakan Departe- dalam 21 bahasa di dunia. Buku ini
men Luar Negeri Amerika Serikat dan menjadi sangat terkenal dan mengan-
sekaligus konsultan ilmu sosial pada tarkan kita kepada corak pemikiran
Korporasi Rand yang menekuni isu filsafat sejarah Francis Fukuyama.
kebijakan luar negeri. Ia sempat
mengajar di School of Advanced GARIS BESAR PEMIKIRAN
International Studies (SAIS) Paul H. FUKUYAMA
Nitze milik Universitas Johns Hopkins Pengaruh pemikir filsafat yang
dan di sekolah kebijakan umum terlihat jelas pada pemikiran Fukuya-
Universitas George Mason. Ia juga ma adalah Hegel. Dengan dialektika
menjadi anggota penasihat Presiden Hegel, Fukuyama menjelaskan sebuah
untuk Bioetika pada tahun 2001-2004 proses sejarah, dengan demokrasi
liberal sebagai sebuah sintesis akhir. Ia sia pertama yang baru menemukan
banyak melakukan analisa dan inter- thymos dalam modernitas, dan meng-
pretasi historis terhadap kejadian- ulang kembali perjuangan pengakuan
kejadian besar di dunia. Segala peris- pada masa lampau, dengan senjata
tiwa besar di dunia pada masa lampau senjata modern.Fukuyama meninggal-
merupakan sebuah akibat, dengan se- kan ini sebagai sebuah bahan perta-
bab yang hanya bisa ditelusuri secara nyaan sekaligus renungan.
historis, interpretasi terhadap fakta
sejarah. PANDANGAN FUKUYAMA
TENTANG SEJARAH
Fukuyama mendasari pandang-
Pada tahun 1989, Francis
an pada hasrat sebagai sebuah dasar
Fukuyama menulis karyanya “The End
dari perjuangan manusia dalam seja-
of History?” Karya tersebut berupa
rah. Hasrat akan pengakuan merupa-
sebuah essay yang ia tulis dan kemu-
kan bentuk kepuasan yang ingin
dian di publikasikan. Namun pemikir-
dicapai oleh manusia. Pengakuan
an Fukuyama dalam artikel tersebut
adalah problem politik sentra, karena
rupanya menuai banyak kontroversi,
ia merupakan asal usul tirani, imperial-
terutama di Amerika Serikat dan
isme, dan hasrat untuk mendominasi
Eropa. The End of History terfokus
(Fukuyama, 2004: 14). Kepuasan yang
pada kebangkitan dan kejatuhan
dicari manusia lalu berujung pada
ideologi-ideologi besar seperti absolut-
sebuah inovasi-inovasi teknologi guna
isme, fasisme, komunisme, dan meng-
memuaskan hasrat pengakuan terhadap
anjurkan agar sejarah manusia harus
kontribusi yang diberikan untuk dunia.
ditinjau dari perang ideologi yang
Manusia yang terpuaskan oleh
telah mencapai akhirnya dalam univer-
teknologi dan pada akhirnya menjadi
salitas demokrasi liberal Barat. Ia me-
manusia ‘tanpa kepala’ yang hanya
nyatakan bahwa walaupun realisasinya
berisi hasrat dan akal tetapi kehilangan
tetap dalam proses di dunia material,
thymos.Dan itulah manusia terakhir,
ide tentang liberalismebarat telah
yang memiliki kemungkinan untuk
mencapai kemenangan, sebagi bukti
kembali lagi menjelma menjadi manu-
dari pertumbuhan budaya konsumer-
isme barat dan pergerakan bertahap perlu kiranya diketahui corak filosofis
dari reformasi liberal atau demokrasi sejarah yang ia miliki. Menilik dari
pada Negara yang sebelumnya konsepnya yang sangat Hegelian,
memeluk ideologi alternatif (Fukuya- maka bisa diambil pendapat cepat
ma, 1989). bahwa filsafat sejarah yang ia miliki
Maka The End of History and bercorak spiritualis dialektik. Namun
The Last Man dapat dikatakan sebagai agaknya perlu diuraikan lebih lanjut
sebuah respon Fukuyama atas kontro- pandangan-pandangan Fukuyama yang
versi yang timbul terhadap essai yang dapat kita tarik kesimpulan tentang
ia buat tersebut. Tesis yang disampai- corak filosofisnya, karena pandangan
kan oleh Fukuyama sebenarnya cukup Fukuyama tidak hanya dipengaruhi
sederhana, yaitu kegagalan komunisme oleh Hegel saja.Dalam buku The End
dan hilangnya Uni Soviet telah men- of History and The Last Man, Fuku-
jadi hasil dari sebuah kejayaan demo- yama sangat kental dengan pemikiran
krasi liberal dan kepitalisme. Ia lalu Hegel melalui intrepretasi Alexandre
mengklaim bahwa tidak ada lagi Kojève, seorang pakar Hegel.Walau-
tantangan. Keamanan sekaligus kebe- pun Fukuyama juga cukup menaruh
basan telah mampu diraih oleh manu- perhatian terhadap beberapa pemikiran
sia, dan sebagai konsekuensinya, maka Plato, Kant, dan Nietzche.
sejarah telah selesai.The End of His- Pernyataan Fukuyama bahwa
tory and The Last Man mengabaikan hanya demokrasi liberal dan ekonomi
kerancuan kejadian-kejadian dan pasar lah yang benar-benar menyajikan
detail-detail yang biasa terdapat di seutuhnya apa yang Plato sebut seba-
dalam sejarah, dan cenderung memili- gai kebahagiaan yang mendasar; the
ki orientasi yang lebih filosofis, bah- appetitive (makanan dan seks), the
kan mungkin teleologis. reasoning (pengetahuan dan kebena-
ran), dan sebuah kebutuhan untuk
Materialis ataukah Spiritualis? dipahami sebagai manusia. Dominasi
Berkenaan dengan panda-ngan “ide” sebagai kebutuhan mendasar
sejarah yang dajukan oleh Fukuyama,
manusia dapat terlihat jelas disetujui Kontradiksi tersebut akan me-
oleh Fukuyama. munculkan tentang sebuah kelanjutan
Rasa ingin diakui pada manusia dalam proses sejarah, di mana para
menyebabkan banyak hal telah terjadi, “budak” akan mulai mencari penga-
di mana pada mulanya perang adalah kuan atas diri mereka dan menjadi
sebuah bentuk hasrat manusia terhadap “tuan” bagi diri mereka sendiri dalam
pengakuan. Perang pada masa awal konteks kemanusiaan yang utuh. Hal
merupakan sebuah pemuasan terhadap ini senada dengan pemikiran Hegel
pengakuan kekuasaan, superioritas. tentang revolusi demokratis para
Perang menimbulkan keberadaan hu- budak dengan menetapkan prinsip-
bungan tuan-budak yang sesungguh- prinsip kedaulatan dan aturan hukum
nya, menurut Fukuyama tidak terdapat bersama, yang diawali adanya sebuah
pengakuan yang sesungguhnya karena peristiwa revolusi besar.Inilah yang
“tuan” tersebut tidaklah diakui sebagai disebut dengan sebuah pengakuan
tuan oleh “tuan”yang lain, dan peng- universal, di mana setiap orang menga-
akuan dari “budak” tidaklah sempurna kui martabat dan kemanusiaan dari
karena ia memiliki sifat kemanusiaan orang lainnya dalam konteks berne-
yang tidak sempurna di mana ia tidak gara. Sehingga martabat itu pada
memiliki “kebebasan” untuk menga- akhirnya akan diakui oleh Negara
kui. Berikut yang disampaikan oleh melalui penjaminan-penjaminan dan
Fukuyama (2004:9): hak-hak.
“Budak, tentu saja tidak dihargai Hasrat untuk memperoleh pe-
sebagai manusia dalam pelbagai hal.
Namun, pengakuan yang dinikmati negakan, dapat mengembalikan bagian
oleh para tuan juga tidak sempurna yang sempat hilang antara ekonomi
karena dia tidak diakui oleh para
tuan yang lain, sedangkan para liberal dan politik liberal. Hasrat dan
budak memiliki sifat kemanusiaan
yang juga tidak sempurna. akal memang cukup untuk menje-
Ketidakpuasan terhadap pengakuan laskan proses industrialisasi dan
yang cacat ini dapat ditemukan
dalam masyarakat aristokratis yang bagian terbesar dari kehidupan ekono-
memunculkan “kontradiksi” yang
menimbulkan tahap-tahap sejarah
mi secara umum, namun tidak bisa
lebih lanjut. “ mengekang perjuangan demi demokra-
si liberal, yang lalu memunculkan apa sosial. Hasrat muncul dari sebuah
yang disebut Aristoteles sebagai keinginan pribadi manusia terhadap
thymos, yaitu bagian dari jiwa yang dirinya. Hasrat bisa saja tidak berkena-
menuntut adanya pengakuan. an dengan pihak lain di luar dirinya.
Maka dapat dilihat dominasi Ketika seorang manusia menciptakan
hasrat manusia sebagai sebuah unsur “peristiwa bersejarah” untuk dirinya,
yang mempengaruhi hal-hal dalam se- maka manusia tersebut telah menen-
jarah.Menurut KBBI, hasrat adalah tukan sebuah sejarah terhadap dirinya.
sebuah keinginan (harapan) yang. Se- Dengan kata lain, individu berperan
suatu yang tidak berwujud dan hanya sebagai penentu sejarah personal.
dapat dirasakan yang berada dalam Namun ketika hasrat tersebut sampai
dimensi spiritual manusia. Apabila kepada sebuah keinginan untuk
dilihat dari dialektika Hegel, maka mendapatkan pengakuan, maka hasrat
penindasan dan pengekangan adalah yang personal tersebut sudah melibat-
sebuah tesis awal, dengan hasrat pe- kan pihak lain sebagai penunjang
ngakuan manusia sebagai antithesis- pemenuhan. Inilah ranah sosial yang
nya. Lalu melahirkan sebuah sintesis dibutuhkan manusia sebagai individu
berupa perjuangan demi pengakuan; untuk terlibat dalam sebuah sejarah
sebuah demokrasi.Maka dapat dibukti- kehidupan; sebuah pengakuan individu
kan corak spiritualis dikalektis pada lain dalam skala sosial.
pemikiran sejarah Fukuyama. Merujuk fakta-fakta sejarah,
tidak ada manusia yang mampu sendi-
Sosialitas Sejarah rian untuk menciptakan sebuah seja-
Berkenaan dengan penenkanan rah. Manusia membutuhkan manusia
Fukuyama terhadap hasrat manusia, lain untuk mengukir sebuah sejarah.
maka dapat ditelurusi lebih lanjut Fukuyama memiliki sebuah pijakan
peranan manusia dalam sejarah, apa- peristiwa besar, yaitu keruntuhan pa-
kah manusia yang muncul dan terlibat ham besar komunis di berbagai negara
dalam sejarah adalah manusia sebagai yang menganutnya. Terlepas dari un-
sosok individu ataukah sebagai mahluk sur politik, kejayaan maupun kerun-
tuhan komunisme dipengaruhi oleh Konsep Hegel tentang tesis,
faktor-faktor sosial. Namun elemen antithesis, dan sintetis menjelaskan
utama dari gerakan sosial tersebut sebuah proses sejarah, dengan demo-
adalah individu-individu yang memili- krasi liberal sebagai sebuah sintesis
ki hasrat yang sama; pengakuan dan akhir menurut Fukuyama. Marx, meli-
kebebasan. hat dunia dalam sebuah pertentangan
kelas.Namun pandangan Marx tentang
Arah Sejarah
tahapan akhir sejarah dalam kejayaan
Hegel melihat bahwa revolusi
komunisme ditentang oleh Fukuyama
Prancis tahun 1806 adalah sebuah
dengan berpendapat bahwa sejarah
sinyal akan adanya demokrasi liberal.
berakhir dengan adanya kejayaan
Alexander Kojève menegaskan bahwa
demokrasi liberal. Sementara itu,
Hegel benar ketika mengatakan bahwa
mampu atau tidaknya kejayaan domi-
“sejarah” telah berakhir pada tahun
nan yang terjadi di Barat itu memuas-
1806, lantaran Hegel melihat bahwa
kan semua pihak merupakan sebuah
penaklukan Napoleon terhadap monar-
persoalan lain.
ki Prusia adalah sebuah perwujudan
Demokrasi liberal mungkin
prinsip-prinsip kebebasan dan keseta-
saja merupakan sebuah titik akhir dari
raan (Warrington, 2000). Fukuyama
evolusi ideologis dan bentuk pemikir-
menyetujui hal tersebut, ia pun meng-
an manusia. Demokrasi liberal sesung-
anggap bahwa kita telah mencapai
guhnya bebas dari berbagai kontradiksi
akhir dari sejarah manusia, karena ia
internal yang fundamental sifatnya,
memandang bahwa munculnya demo-
sebagaimana yang ada pada bentuk-
krasi liberal sebagai satu-satunya
bentuk pemerintahan sebelum ini yang
aspirasi politik yang koheren dan
telah terbukti kegagalan dan kerun-
universal. Pergerakan menuju demo-
tuhannya.
krasi liberal dikarenakan adanya dua
Negara yang menganut demo-
“mekanisme” yaitu mekanisme hasrat
krasi liberal pada masa kini sesung-
dan mekanisme pengakuan.
guhnya memang tidak bebas sepenuh-
nya dari masalah-masalah serius yang
membawa dampak buruk berkelanjut- dan inovasi teknologi yang memiliki
an. Fukuyama mencontohkan permasa- peranan besar terhadap modernitas.
lahan yang menimpa negara-negara Teknologi modern yang me-
penganut demokrasi kontemporer ter- rambah setiap negara agaknya teruta-
sebut di atas pada permasalahan moral ma memberikan banyak keuntungan
-sosial seperti obat-obatan terlarang, yang dirasakan dalam bidang militer.
gelandangan, kriminalitas, dan persoa- Kini kegiatan militer Negara dan
lan ketidakadilan.Namun hal tersebut teknologi modern merupakan hal yang
menurutnya terjadi dikarenakan ada- tidak terpisahkan lagi. Dampaknya,
nya implementasi yang tidak lengkap tidak ada negara yang mampu menga-
dari prinsip kebebasan dan persamaan baikan modernitas teknologi, sekalipun
di mana demokrasi tersebut dibangun, pada masa kini semua negara telah
bukan karena prinsip-prinsip itu mencapai pengakuan dunia terhadap
sendiri.Beberapa Negara gagal mene- kemerdekaannya. Adanya teknologi
rapkan prinsip-prinsip demokrasi yang sudah menjadi bagian dari
tersebut dikarenakan masih adanya aktivitas kemiliteran dari beberapa
unsur-unsur lain yang menyebabkan negara, membuat sebuah kewaspadaan
cita-cita demokrasi tidak bisa berkem- tinggi pada negara lain yang pada
bang di dalamnya, seperti masih akhirnya juga menerapkan hal yang
adanya teokrasi atau kediktatoran sama sebagai sebuah upaya penyeja-
militer. jaran. Hal itu akan memberikan
Lebih lanjut ia menyinggung setidaknya jaminan keamanan dalam
soal keuniversalan manusia, dimana keseharian kenegaraan, sehingga tek-
perkembangan sains alam modern nologi modern semakin melekat dalam
menimbulkan akibat yang sama dan kepentingan militer.
berlaku untuk setiap manusia. Hal Demikian pula halnya dengan
tersebut dikarenakan adanya dua faktor inovasi dan informasi teknologi yang
utama, yaitu teknologi yang memberi- memainkan peranan besar terhadap
kan keuntungan-keuntungan militer terciptanya ekonomi-ekonomi “paska
industrial” yang kompleks di mana
setiap negara negara harus melakukan institusi-institusi politik yang demo-
modernitas ekonomi dengan cara kratis dan ekonomi pasar bebas.
mengganti semua sistem-sistem tradi- Akan tetapi kerumitan justru
sional dengan sistem yang lebih rasio- dimulai karena dalam ekonomi liberal
nal secara ekonomi berdasarkan fungsi dan demokrasi yang terdapat adanya
dan efisiensi. Hal ini lalu menimbul- unsur-unsur pengakuan irasional.
kan homogenisasi dalam level nasio- Banyak masyarakat modern yang pada
nal. akhirnya melakukan banyak hal hanya
Logika sains alam modern yang demi sebuah gengsi. Bekerja untuk
berpengaruh terhadap pola mikir mo- mendapat sebuah pengakuan, seperti
dernitas, membuat manusia beranjak dicontohkan oleh Fukuyama bahwa
dari tradisionalitas.Hal tersebut menu- etika kerja dalam banyak negara di
rut Fukuyama menyebabkan kita lebih Asia kini bukan lagi pada level
cenderung menjadi pekerja kantoran pencapaian dari dorongan-dorongan
ketimbang petani, menjadi bagian dari material, namun lebih kepada peng-
serikat pekerja atau organisasi modern akuan untuk kerja yang diberikan
ketimbang kesukuan, lebih mematuhi bersama-sama oleh kelompok-kelom-
otoritas birokasi ketimbang tokoh pok sosial. Hal ini lalu memberi kesan
agama atau suku. Seorang yang taat bahwa demokrasi liberal tidak janya
beragama akan cenderung mencari berjalan menurut prinsip-prinsip
pengakuan atas Tuhan mereka, demi- liberal, tetapi juga masih membu-
kian pula dengan seorang chauvinis. tuhkan bentuk-bentuk thymos yang
Namun hal kedua tersebut yang menja- irasional.
di kurang rasional apabila disbanding- Hal tersebut sangat dimungkin-
kan dengan pengakuan universal dari kan untuk memunculkan dampak
negara-negara liberal. Unsur tradisonal lanjutan dalam lingkup dunia politik
di tengah modernitas dan kompleksitas internasional.Hubungan tuan-budak
manusia, seperti adat-istiadat, kebiasa- pada masa lampau yang berskala
an-kebiasaan, lalu dinterpretasikan se- domestik lalu termanifestasikan dalam
bagai rintangan untuk mengakkan tingkat negara, di mana bangsa-bangsa
secara keseluruhan mencari pengakuan sehingga dapat tetap berjalan dalam
dan perjuangan demi kemenangan.Na- waktu yang tidak tebatas. Adanya
sionalisme, menurut Fukuyama, yang kepuasan manusia terhadap pengakuan
merupakan sebuah bentuk pengakuan universal akan menimbulkan manusia-
modern yang belum sepenuhnya ira- manusia yang kurang utuh. Kecende-
sional tersebut justru muncul kembali rungan manusia untuk berhenti di
menjadi sumber konflik-konflik yang dalam suatu titik akan selalu ada ketika
hebat abad ini.Apabila hubungan tuan- manusia merasa tidak takut lagi untuk
budak pada masa lampau menimbul- tidak mampu mengarahkan manusia
kan adanya revolusi, maka dalam lain menuju hal-hal baru, menuju
hubungan antar negara menjadi sebuah sebuah pencapaian-pencapaian baru
keniscayaan terhadap adanya demo- yang tidak terduga.
krasi liberal yang universal.
Bentuk Gerak Sejarah
Dorongan-dorongan alamiah
Menilik dari pandangan-
untuk diakui terhadap negara-negara di
pandangan tentang gerak sejarah yang
dalam konsep demokrasi liberal
meiliputi pandangan Siklis, Linier,
seharusnya dapat menekan timbulnya
Spiral, Relijius, dan Spiral-Relijius,
perang. Hal ini karena pengakuan
maka Fukuyama sepertinya berada
menjadi sebuah hubungan timbal balik
dalam corak pandangan gerak sejarah
terhadap legitimasi yang dimiliki
Spiral di mana manusialah yang
negara lain.Namun sesungguhnya
menentukan arah sejarah, terbukti
permasalahan yang dihadapi demo-
dengan manusia dapat ‘mengakhiri
krasi liberal justru berada di lapisan
sejarah’ dengan adanya sebuah sistem
masyrakarat sendiri.
demokrasi liberal yang menurutnya
Fukuyama menyebutkan, deng-
merupakan puncak dari aspirasi poli-
an berasumsi bahwa demokrasi liberal
tik, yang mencakup segala koherensi
untuk sementara dapat menyelamatkan
dan universalitas.
dari musuh-musuh ekternal apakah
Agaknya bentuk pemikiran ten-
lalu menjadi jaminan bahwa tidak akan
tang gerak sejarah ini memang sangat
ada problem internal yang demokratis,
dipengaruhi oleh persetujuan mutlak- Sebenarnya hal tersebut meru-
nya terhadap pemikiran Hegel. Menu- pakan sebuah kelanjutan dari apa yang
rut pandangan Hegel, dalam perjala- ia tuangkan dalam artikel Fukuyama
nannya menuju masa depan, manusia ‘The End of History?’ Ketika itu ia
mengalami adanya perubahan dari terlihat melakukan penegasian terha-
sebuah pandangan primitif atas dap religiusitas dan hal-hal irasional
kesadaran. Hegel percaya bahwa pada yang banyak terdapat di Timur. Na-
akhirnya, bentuk rasional dari komun- mun pada bukunya, yang memang ia
itas akan mengalami kejayaan. Sejarah akui sebagai sebuah jawaban atas
manusia bergerak secara dialektik, ada kritik terhadap artikelnya, ia menyata-
peristiwa masa lampau yang terjadi kan bahwa sekalipun sejarah adalah
juga di masa depan namun dengan sebuah proses yang rasional dan
corak yang berbeda. universal, tetapi ada unsur-unsur
irasional yang terutama terjadi di Asia;
KRITIK
negara kebangasaan, suku bangsa,
Fukuyama menyatakan bahwa
serta kelompok masyarakat yang
perjalanan negara-negara Barat menu-
menjadi dasar civil society, dan agama
ju modernitas merupakan sebuah uni-
yang tidak dapat diabaikan begitu saja.
versalitas, sehingga negara-negara Ti-
Unsur-unsur yang tidak rasional terse-
mur hanya mengikuti mereka. Pende-
but sangat diperlukan sebagai sasaran
katan teorinya melalui sebuah paradig-
untuk menapai sejarah.
ma modernitas, ia meyakini bahwa
Kendati banyak kritik terhadap
tujuan dari modernisasi adalah agar
Fukuyama, namun kontribusi pemikir-
terjadi sebuah pengakuan dan peng-
annya dalam dunia intelektual harus
hargaan sosial terhadap nilai-nilai dari
diakui.Ia membuat banyak pihak ber-
Barat. Ini merupakan paradigma
fikir tentang sejarah, kendati berasal
modernis dari homo occidentalis, di
dari penolakan terhadap tesis yang
mana seluruh elemen selain negara-
diajukan oleh Fukuyama. Pemikiran
negara Barat harus mengakui supre-
Fukuyama bukanlah sepenuhnya pemi-
masi dari negara Barat.
kiran baru, banyak penggabungan-
penggabungan pandangan sejarah yang dominasi. Namun secara simultan
ia lakukan, sebuah hal umum yang merupakan dasar psikologis untuk
terjadi dalam pemikiran kontemporer. memunculkan kebijakan-kebijakan po-
Bagaimanapun, sebuah upaya untuk litik seperti keberanian, pemikiran un-
membaca sejarah adalah bagian dari tuk kepentingan umum, dan keadilan.
sejarah yang membuat manusia selalu Jika pemerintahan konstitusional kon-
berfikir tentang dirinya dan manusia temporer telah menemukan sebuah
lain di masa lampau dan masa kini, formula di mana semuanya diakui
untuk menentukan langkah yang dapat dengan serta merta menghindari mun-
membawa sebuah kondisi ideal di culnya tirani, maka ia sesungguhnya
masa depan. memiliki klaim khusus untuk stabilitas
dan umur yang panjang di antara
KESIMPULAN
rezim-rezim yang pernah muncul di
Esai Francis Fukuyama sesu-
dunia.
ngguhnya merupakan sumber yang
Pemikiran sejarah Francis
berguna dalam merepresentasikan per-
Fukuyama banyak dipengaruhi oleh
tanyaan dari aspek yang berbeda
pemikiran Hegel, tesis utamanya ten-
tentang peradaban.Untuk lebih mem-
tang akhir dari sebuah sejarah manusia
perdalam ide tentang sejarah dengan
merupakan sebuah bukti bahwa Hegel
permulaan, pertengahan, dan akhir,
menjadi pokok pikiran utama dari
Fukuyama membahas karya filsuf
pemikiran sejarah Francis Fukuyama.
yang pertama kali menyajikan konsep
Namun demikian, sebenarnya ada tiga
tersebut, GWF Hegel, dan interpretator
landasan pemikiran Hegel yang digu-
besar dari Hegel, Alexandre Kojeve.
nakan oleh Fukuyama untuk meng-
Ia banyak menyandarkan
interpretasikan perkembangan masya-
tentang pemikirannya pada argumen-
rakat dunia dalam kurun waktu masa
tasi tentang thymos. Menurutnya peng-
kini (kontemporer), pertama yaitu pen-
akuan adalah problem politik sosial,
dapat Hegel tentang sejarah sebagai
karena ia merupakan asal usul tirani,
proses yang rasional dan sebab itu
imperialisame, dan hasrat untuk men-
universal, sehingga makna sejarah
tidak hanya menyangkut bangsa mau- Maka sejarah kini adalah
pun lapisan sosial tertentu namun juga sebuah proses terbuka dengan berbagai
menyangkut setiap manusia. Kedua, kemungkinan di masa depan, di mana
adalah pandangan Hegel tentang manusia bukanlah alat perwujudan
proses sejarah manusia yang secara gagasan, namun sejarah justru berawal
keseluruhan menuju ke arah tujuan dan berakhir dari manusia yang
tertentu, atau disebut juga sejarah yang memiliki kebebasan untuk mengatur
“terarah”. Ketiga, adalah proses masa depannya. Sejarah adalah perjua-
dialektika menuju “arah” sejarah ngan manusia untuk mewujudkan
tersebut, yang memungkinkan adanya kebebasan pada waktu dan tempat
koreksi-koreksi terhadap apa yang tertentu.
terjadi di masa lampau.

DAFTAR RUJUKAN
Bakker, Anton. Tanpa Tahun. Refleksi Sejarah, Refleksi Sistematik. Diktat
perkuliahan.
Kuntowijoyo, 2005.Pengantar Ilmu Sejarah, Bentang: Yogyakarta.
Fukuyama, Francis. 2004. The End of History and The Last Man. Qalam, Yogyakarta.
Warrington, Marrie Hughes. 2000. 50 Tokoh Penting Dalam Sejarah. Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.

Sumber Online
Fukuyama, Francis. “The End of History?” The National Interest, no. 16, 1989, pp.
3–18. JSTOR, JSTOR, www.jstor.org/stable/24027184.

Encyclopedia Britannica Online https://www.britannica.com/


Kamus Besar Bahasa Indonesia online http://kbbi.web.id/

Anda mungkin juga menyukai