Anda di halaman 1dari 14

STUDI DAN ANALISIS KEBIJAKAN

Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
KEBIJAKAN PENDIDIKAN yang dibina oleh Candraning Prihatini, M.Pd

Disusun oleh Kelas F-2 :


1. Bintang Airlangga
2. Lilis Handayani
3. M. Raja Ilham Cahaya

KELAS F

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN INTAN LAMPUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Sholawat serta salam, tak lupa kita limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW.
Alhamdulillah saya panjatkan atas selesainya makalah yang telah dibuat dengan
judul STUDI DAN ANALISIS KEBIJAKAN. Makalah ini dibuat untuk
melengkapi nilai tugas Mata Kuliah KEBIJAKAN PENDIDIKAN. Diharapkan
makalah ini dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai materi yang
terdapat dalam makalah ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini
dapat terselesaikan. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa karya tulis ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna perbaikan penulisan di masa mendatang.

Bandar Lampung, Maret 2021

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I .............................................................................................................................1
A. Latar Belakang ..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................2
C. Tujuan ................................................................................................................2
BAB II ...........................................................................................................................3
A. Kebijakan Publik ...............................................................................................3
B. Analisis Kebijakan .............................................................................................5
C. Pentingnya Analisis Kebijakan .........................................................................7
BAB III ..........................................................................................................................9
A. Kesimpulan ........................................................................................................9
B. Saran ................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebijakan merupakan segala sesuatu yang dilakukan ataupun tidak
dilakukan oleh pemerintah ah untuk masyarakatnya, sebagai serangkaian tindakan
untuk mencapai tujuan dan sasaran program program pemerintahannya. Maksud
dan tujuan kebijakan dibuat adalah untuk memecahkan masalah publik yang
sedang berkembang di masyarakat dan masalah yang muncul dalam masyarakat
begitu banyak ancaman, variasi dan intensitasnya. Namun, tidak semua masalah
bisa melahirkan kebijakan publik.

Oleh karena itu, untuk menentukan sebuah permasalahan perlu adanya


proses pengidentifikasian masalah atau yang disebut juga dengan perumusan
masalah. Bukan pekerjaan yang mudah untuk mengidentifikasi sebuah
permasalahan. Terkadang kita akan salah menginterpretasi Bahwa masalah yang
muncul bukan merupakan sebuah permasalahan kebijakan (Dunn, 2000: 209).
Perlu adanya kehati-hatian dalam proses perumusan permasalahan. Untuk
merumuskan sebuah kebijakan baru setelah masalah teridentifikasi dengan baik,
maka diperlukan adanya peramalan kebijakan, Hal ini dilakukan untuk berhasil
sebuah analisis kebijakan dan yang akan memberikan pengaruh bagi
perbaikankebijakan itu sendiri.Sehingga melalui peramalan kita akan memperoleh
visi yang prospektif, sehingga dapat memperluas kapasitas kita untuk memahami,
mengontrol dan membimbing masyarakat sebagai pelaku kebijakan. Rekomendasi
kebijakan akan dapat diberikan setelah adanya analisa kebijakan dilakukan. Dan
ketika kebijakan diimplementasikan perlu adanya pemantauan hasil-hasil
kebijakan serta evaluasi kinerja kebijakan. dalam beberapa tahun belakangan ini,
dimana persoalan-persoalan yang dihadapi pemerintah sedemikian Kompleks
akibat krisis multidimensional, maka bagaimanapun keadaan ini Sudah barang
tentu membutuhkan anne-marie hatian yang besar dan penanganan pemerintah
yang cepat namun juga akurat agar persoalan-persoalan yang begitu kompleks dan
berat yang dihadapi oleh pemerintah segera dapat diatasi. kondisi seperti ini pada
akhirnya menempatkan pemerintah dan lembaga tinggi negara lainnya berada

1
pada pilihan-pilihan kebijakan yang sulit. Kebijakan yang diambil tersebut
terkadang membantu pemerintah dan masyarakat Indonesia keluar dari krisis,
tetapi dapat juga terjadi sebaliknya, ya ini malah mendelegitimasi pemerintah itu
sendiri.

Dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul diperlukan


pengambilan kebijakan yang tepat, sehingga kebijakan tersebut tidak
menimbulkan permasalahan baru. Pengambilan suatu kebijakan tentunya
memerlukan analisis yang cukup jeli, dengan menggunakan berbagai model serta
pendekatan yang sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan titik untuk
bisa mengambil kebijakan yang sesuai dengan permasalahan yang ada, dipandang
sangat perlu bagi pengambil kebijakan untuk mengerti serta memahami berbagai
model dan pendekatan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan
suatu kebijakan

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Kebijakan Publik ?
2. Apa itu Analisis Kebijakan ?
3. Seberapa Pentingnya Analisis Kebjakan ?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kebijakan Publik
2. Untuk Menjabarkan Penjelasan Dari Analisis Kebijakan
3. Menjelaskan Pentingnya Analisis Kebijakan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebijakan Publik
Kebijakan dapat didefinisikan sebagai serangkaian rencana program,
aktivitas, aksi, keputusan,sikap, untuk bertindak maupun tidak bertindak yang
dilakukan oleh para pihak (aktor-aktor),sebagai tahapanuntuk
penyelesaianmasalah yang dihadapi.Penetapankebijakan merupakansuatu faktor
penting bagi organisasi untuk mencapai tujuannya.1

Lebih lanjut,kebijakan memiliki dua aspek (Thoha, 2012), yakni:

a. Kebijakan merupakan praktika sosial, kebijakan bukaneventyang


tunggal atau terisolir.Dengan demikian, kebijakan merupakan
sesuatu yang dihasilkan pemerintah yangdirumuskan berdasarkan
dari segala kejadian yang terjadi di masyarakat. Kejadian tersebutini
tumbuh dalam praktika kehidupan kemasyarakatan, dan bukan merupakan
peristiwa yangberdiri sendiri, terisolasi, dan asing bagi masyarakat.
b. Kebijakan adalah suatu respon atas peristiwa yang terjadi, baik untuk
menciptakan harmonidari pihak-pihak yang berkonflik, maupun
menciptakan insentif atas tindakan bersama bagipara pihak yang
mendapatkan perlakuan yang tidak rasional atas usaha bersama tersebut.2

Banyaknya pakar mengemukakan definisi tentang kebijakan tidak


mempersulit untuk mengambil benang merah pengertian kebijakan. Terdapat
beberapa hal yang terkandung dalam kebijakan, yaitu:

1. tujuan tertentu yang ingin dicapai. Tujuan tertentu adalah tujuan


yang berpihak kepada kepentingan masyarakat (interest public);

1
Iskandar, 2012
2
Thoha, 2012

3
2. serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan. Serangkaian tindakan
untuk mencapai tujuan adalah strategi yang disusun untuk mencapai
tujuan dengan lebih mudah yang acapkali dijabarkan ke dalam
bentuk program dan proyek-proyek;
3. usulan tindakan dapat berasal dari perseorangan atau kelompok dari
dalam ataupun luar pemerintahan;
4. penyediaan input untuk melaksanakan strategi. Input berupa sumber daya
baik manusia maupun bukan manusia.

Mengikuti definisi Thomas Dye misalnya, hampir semua yang diputuskan


atau tidak diputuskan oleh pemerintah termasuk dalam definisi sebagai
kebijakan (Whatever governments choose to do or not to do).3 Friedrich
mengatakan bahwa kebijakan adalah keputusan yang diusulkan oleh
individu, kelompok atau pemerintah yang bertujuan untuk
menyelesaikan suatu permasalahan. 4 Sejalan dengan Friedrich,
Sharkansky mendefinisikan kebijakan sebagai tindakan pemerintah untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu. Definisi-definisi tersebut memandang
bahwa kebijakan publik merupakan instrumen untuk mencapai tujuan.

3
Dye, Thomas. 1972. Understanding Public Policy. New Jersey: Prentice-Hall, Eaglewood Cliffs.
4
Friedrich Carl. 2007

4
B. Analisis Kebijakan
Seperti halnya definisi kebijakan publik, banyak pula ditemukan definisi
analisis kebijakan publik dalam literatur kebijakan publik.WildaSky
mengemukakan bahwa“ polis analysis is an activity creating problem that can be
solved”.5 Dunn juga mendefinisikan analisis kebijakan sebagai the process of
producing knowledge of an in policy prosess. 6 Sedangkan Leslie A. Pal (1987 : 9)
menegaskan bahwa policyanalysis will be defined at the discipline application of
intellect public problem.

Berdasarkan beberapa pengertian analisis kebijakan tersebut dikemukakan


beberapa ciri analisis kebijakan.

1) kebijakan sebagai aktivitas kognitif yakni aktivitas yang berkaitan dengan


learning and thinking. Aktivitas tersebut hanya sebagai salah satu aspek
dari proses kebijakan, artinya masalah kebijakan didefinisikan, ditetapkan,
dipecahkan, dan ditinjau kembali titik proses tersebut akan melibatkan
berbagai pihak baik pihak yang setuju maupun tidak, baik mereka sebagai
pemilih maupun sebagai yang dipilih. Selain itu, juga melibatkan
kelompok kepentingan dan registrator, birokrat dan media massa. Elemen
kognitif memiliki peran sentral dalam proses tersebut sekalipun tidak
dominan. Dikatakan memiliki peran sentral, karena menurut leslie A. Pal
bahwa proses kebijakan sesungguhnya, hanyalah merupakan proses
diskusi dan lebat ide-ide mereka tentang prioritas masalah dan solusinya.
Aspek kognitif yakni memikirkan tentang posisi seseorang pada masalah
kebijakan tertentu yang dilakukan oleh semua orang yang terlibat sejauh
mereka dibutuhkan dalam klarifikasi atau justifikasi dan rasionalisasi
pandangan atau pendapat mereka. Sungguhpun demikian, analisis
kebijakan yang baik dan argumentasi kebijakan yang jelas dan
meyakinkan tidak pernah dilakukan. Hal tersebut disebabkan jarang sekali
bisa sampai pada kesimpulan, sekalipun hal tersebut menjadi lebih

5
leslie A. Pal (1987:9)
6
Dunn, William. 2004. Public Policy Analysis: An Introduction. New Jersey: Pearson-
Prentice Hall

5
penting, karena proses kebijakan sebagai proses politik yang berusaha
memerlukan kekuasaan dan kepentingan.
2) analisis kebijakan sebagai bagian dari proses kebijakan secara kolektif
sehingga merupakan hasil aktivitas kolektif. Pada tataran analisis awal
hanya bisa dilakukan secara Individual. Namun demikian, analisis mereka
lebih tepat dia pahami sebagai kontribusi yang terorganisasi sekaligus
sebagai pengetahuan kolektif terhadap masalah kebijakan tertentu. Hal ini
menjadi semakin jelas, ketika seorang menteri meminta kepada
penasihatnya untuk melakukan analisis dan melaporkan tentang suatu isu
kebijakan. Laporan penasehatnya tadi tidak menjadi dasar keputusan
mereka titik Hal tersebut disebabkan karena masalah kebijakan publik
sesungguhnya adalah publik itu sendiri titik mereka akan menghasilkan
arus informasi hasil analisis dari berbagai sumber seperti dari laporan surat
kabar, representasi kelompok kepentingan, buku dan artikel ilmiah, komite
parlementaria dan sebagainya. Jika demikian ketika analisis dilakukan
secara Individual pembuatan kebijakan biasanya dibuat didasarkan pada
pengetahuan kolektif dan terorganisasi terhadap masalah-masalah
kebijakan. Setiap analysis professional harus memahami fakta tersebut dan
implikasinya.
3) Ketiga, analisis kebijakan sebagai disiplin intelektual terapan. Hal ini
berarti masalah kebijakan yang harus dikaji Melalui aktivitas dari
sejumlah analisis. Aplikasi sederhana berkaitan dengan kebijaksanaan
konvensional sekalipun dalam pengertian ini bukan sebagai disiplin. Hal
tersebut hanya sebagai refleksi semata titik analisis bisa jadi sesuai dengan
kebijaksanaan konvensional dan memanfaatkan sebagai aturan, tergantung
kepada dukungannya, Namun kita tidak dapat menerimanya begitu saja.
Analisis kebijakan adalah reflektif, kreatif, imajinatif, dan eksploratori
sekaligus sebagai kontrol diri pada tataran terbaik.
4) analisis kebijakan berkaitan dengan masalah masalah publik. Tidak semua
masalah masalah memasuki ranah publik bahkan ketika masalah tersebut
melibatkan sejumlah besar orang. Masalah publik memiliki dampak pada
masyarakat atau beberapa orang yang berkepentingan sebagai anggota

6
masyarakat. Oleh karena itu, tidak mengherankan manakala
memperdebatkan kebijakan yang berkaitan dengan Apakah masalah-
masalah tersebut merupakan masalah publik dalam pengertian ini dan hal
tersebut menjadi target dari aksi kebijakan. Tumbuhnya negara pada abad
sekarang ini bisa jadi dipandang sebagai bagian dari proses yang pada
awalnya merupakan masalah pribadi menjadi masalah publik seperti apa
yang telah didefinisikan sebelumnya dengan kata lain masalah tersebut
pada awalnya sebagai masalah pribadi atau keluarga, namun pada
perkembangannya didefinisikan sebagai masalah sosial atau masalah
publik. Oleh karena itu, analisiskebijakan bisa jadi mempertimbangkan
masalah pribadi dan aksi pribadi. Sekalipun tidak berhubungan dengan isu
atau kebijakan publik.

C. Pentingnya Analisis Kebijakan


Analisis kebijakan adalah sangat penting karenabisa membantus eorang
pembuat keputusan dengan memberikan informasi yang diperoleh melalui
penelitian dan analisis, memisahkan dan mengklarifikasi persoalan mengungkap
ketidak cocokan tujuan dan upayanya, memberikan alternatif-alternatif baru dan
mengusulkan cara-cara menterjemahkan ide-ide kedalam kebijakan-kebijakan
yang mudah diwujudkan dan direalisasikan. Kontribusi utamanya barangkali
untuk memberikan masukan-masukan terutamadengan memperhitungkan
keutamaan dan kepekaan parameternya.Analisis ini tidak lebih dari tambahan,
meskipun merupakan hal yang penting dalam rangka penilaian, intuisi dan
pengalaman si pembuat keputusan.

Badjuri dan Yuwono (2002-66) mengemukakan lima argumen tentang arti


pentinganalisis kebijakan publik, yakni :

1) Dengan analisis kebijakan maka pertimbangan yang scientifik, rasional dan


obyektif diharapkan dijadikan dasar bagi semua pembuatan kebijakan
publik. Ini artinya bahwa kebijakan publik dibuat berdasarkan
pertimbangan ilmiah yang rasional dan obyektif.
2) Analisis kebijakan publik yang baik dan komprehensif memungkinkan
sebuah kebijakan didesain secara sempurna dalam rangka merealisasikan

7
tujuan berbangsa dan bernegara yaitu mewujudkan kesejahteraan umum
(public welfare).
3) Analisis kebijakan menjadi sangat penting oleh karena persoalan bersifat
multidimensional, saling terkait (interdependent )dan berkorelasi satu denga
nlainnya.
4) Analisis kebijakan memungkinkan tersedianya panduan yang komprehensif
bagi pelaksanaan dan evaluasi kebijakan. Hal ini disebabkan analisis
kebijakan juga mencakup dua hal pokok yaitu hal-hal yang bersifat
substansial saat ini dan hal-hal strategi yang mungkin akan terjadi pada
masa yang akan datang.
5) Analisis kebijakan memberikan peluang yang lebih besar untuk
meningkatkan partisipasi publik. Hal ini dikarenakan dalam metode analisis
kebijakan mesti melibatkan aspirasi masyarakat Analisis kebijakan akan
sangat membantu menghindari suatu kebijakan yang hanya memakai
pertimbangan sempit semata atau pertimbangan kekuasaan semata.
Sebagaimana diketahui pertimbangan yang scientifik dan rasional serta
obyektif dalam rangka pembuatan kebijakan publik kadang sulit diperoleh,
karena kenyataan menunjukkan bahwa aspek politicking sangat mewarnai
pembuatan kebijakan publik baik di pemerintah pusat maupun daerah.
Dengan analisis kebijakan diharapkan dapat menghindari keadaan ini,
karena analisis kebijakan memberikan informasi dan argumen yang lebih
komprehensif dan dapat diterima masyarakat.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebijakan publik membahas soal bagaimana isu-isu dan
persoalan publik disusun (constructed) dan didefinisikan, dan bagaimana
kesemuanya itu diletakkan dalam agenda kebijakan dan agenda politik.. Oleh
karena itu, analisis diperlukan untuk mengetahui substansi kebijakan yang
mencakup informasi mengenai permasalahan yang ingin diselesaikan dan dampak
yang mungkin timbul sebagai akibat dari kebijakan yang diimplementasikan.
Analisis kebijakan merupakan penerapan berbagai metode penelitian yang
dilakukan oleh seorang atau sekelompok analis kebijakan yang bertujuan untuk
mendapatkan berbagai data dan mengolahnya menjadi informasi yang relevan
terhadap suatu kebijakan (policy information) untuk selanjutnya digunakan
membantu merumuskan (formulation) suatu masalah publik yang rumit dan
kompleks menjadi lebih terstruktur (well-structured policy problem) sehingga
memudahkan dalam merumuskan dan memilih berbagai alternatif kebijakan.

Analisis kebijakan sangat penting karena bisa membantu seorang pembuat


keputusan dengan memberikan informasi yang diperoleh melalui penelitian dan
analisis, memisahkan dan mengklarifikasi persoalan mengungkap ketidak cocokan
tujuan dan upayanya, memberikan alternatif-alternatif baru dan mengusulkan
cara-cara menterjemahkan ide-ide kedalam kebijakan-kebijakan yang mudah
diwujudkan dan direalisasikan. Kontribusi utamanya barangkali untuk
memberikan masukan-masukan terutama dengan memperhitungkan keutamaan
dan kepekaan parameternya. Analisis ini tidak lebih dari tambahan, meskipun
merupakan hal yang penting dalam rangka penilaian, intuisi dan pengalaman si
pembuat keputusan.

9
B. Saran
Kami berharap pihak pembuat kebijakan dapat mempertimbangkan segala aspek
yang diperlukan dalam membuat kebijakan agar tidak menimbulkan masalah yang
baru. Hal ini sangat penting mengingat negara Indonesia merupakan negara yang
majemuk, di mana jika ada salah satu kebijakan yang melenceng atau dianggap
tidak dapat memecahkan masalah yang ada maka akan berdampak buruk dan
memperkeruh keadaan. Oleh karena itu pemakalah mengharapkan kita semua
dapat bekerja sama menemukan solusi dari tiap permasalahan yang tengah terjadi
agar kebijakan pemerintah menjadi lebih solutif.

10
DAFTAR PUSTAKA

Badjuri,Abdul kahar&Yuwono,Teguh.2002.Kebijakan Publik Konsep dan


Strategi. Semarang: Universitas Diponegoro

Dunn, William. 2004. Public Policy Analysis: An Introduction. New


Jersey: Pearson-Prentice Hall

Dye, Thomas. 1972. Understanding Public Policy. New Jersey: Prentice-


Hall, Eaglewood Cliffs.

Friedrich Carl. 2007. “Public Policy and The Nature of Administrative


Responsibility” dalam Carl J. Friedrich dan E. S Mason (ed.), Public Policy:
3-24. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Iskandar, J. (2012).Kapita Selekta teori Administrasi Negara.Bandung:


Puspaga.

Parsons, Wayne. 2001. Public Policy: An Introduction to the Theory and


Practice of Policy Analysis. New York: Edward Edgar Publishing, Ltd

Thoha, M. (2012).Dimensi-dimensi Prima Ilmu Administrasi


Negara.Jakarta: Raja GrafindoPersada.

11

Anda mungkin juga menyukai