MODUL 1
PENGUJIAN MESIN PENDINGIN
Diajukan untuk memenuhi tugas dari paktikum prestasi mesin
Disusun oleh :
Asep Andriana/20161120007
Disusun Oleh :
Asep Andriana
NPM : 20161120007
Menyetujui,
Dosen :
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan laporan Praktikum Prestasi Mesin Modul Pengujian Mesin
Pendingin,yang mana tugas praktikum ini bertujuan agar mahasiswa bisa lebih tahu tentang
cara menganalisis dan menjalankan suatu mesin pendingin, sehingga mahasiswa diharapkan
akan lebih terbiasa dan tidak asing lagi jika sudah terjun ke dunia kerja secara nyata.
Tidak ada gading yang tak retak, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak agar dalam pembuatan/penulisan yang akan datang lebih baik
lagi.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telahmembantu baik materil maupun spiritual, sehingga penulisan tugas ini dapat selesaitepat
pada waktunya.
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Tujuan Praktikum
1.2. Teori Dasar
1.3. Bahan Dan Alat Percobaan
1.4. Prosedur Percobaan
1.5. Pembahasan
1.6. Jawaban Pertanyaan
1.7. Kesimpulan dan Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Memahami prinsip pendinginan kompresi uap
b. Memahami hubungan antara suhu dan tekanan pada proses pendinginan
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Refrigerasi
Proses pendinginan atau refrigerasi pada hakekatnya merupakan proses
pemindahan energi panas yang terkandung di dalam suatu ruangan. Sesuai dengan
hukum kekekalan energi maka kita tidak dapat menghilangkan energi tetapi hanya
dapat memindahkannya dari satu substansi ke substansi lainnya. Untuk keperluan
pemindahan energi panas ruang, dibutuhkan suatu fluida penukar kalor yang
selanjutnya disebut Refrigeran. Pengkondisian udara pada suatu ruang mengatur
mengenai kelembaban, pemanasan dan pendinginan udara dalam ruangan.
Sistem refrigerasi yang paling sederhana memiliki komponen utama yaitu
kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator. Untuk mendapatkan suhu udara
yang sesuai dengan yang diinginkan banyak alternative yang dapat diterapkan,
diantaranya adalah dengan menaikkan koefisien perpindahan kalor kondensasi dan
dengan menambahkan kecepatan udara pendingin pada kondensor sehingga akan
diperoleh harga koefisien prestasi yang lebih besar. Lebih lanjut Kusnanto mengatakan
bahwa dengan menambahkan kecepatan udara pendingin pada kondensor maka laju
aliran massa akan menurun sehingga menyebabkan daya kompresor juga mengalami
penurunan. Namun demikian fenomena ini perlu dikaji lebih jauh.
Kompresor adalah jantung dari sistem kompresi uap, karena kompresor adalah
pemompa bahan pendingin keseluruh sistem. Pada sistem refrigerasi kompresor
bekerja membuat perbedaan tekanan,sehingga bahan pendingin dapat mengalir dari
satu bagian ke bagian yang lain dalam sistem . Karena ada perbedaan tekanan antara
sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah,maka bahan pendingin dapat menggalir
melalui alat pengatur bahan pendingin ke evaporator.
b. Kondensor
Evaporator berfungsi untuk menyerap panas dari udara atau benda di dalam
lemari es dan mendinginkannya. Kemudian membuang kalor tersebut melalui
kondensor diruang yang tidak didinginkan. Kompresor yang sedang bekerja
menghisap bahan pendingin gas dari evaporator, sehingga tekanan didalam
evaporator menjadi rendah dan vakum.
d. Ekspansi
Alat ekspansi mempunyai dua fungsi yaitu menurunkan tekanan refrigeran cair
dan mengatur aliran refrigeran ke evaporator. Setiap alat tersebut terakhir dirancang
untuk suatu penurunan tekanan tertentu. Katup expansi yang biasa dipergunakan
adalah katup expansi termostatik yang dapat mengatur laju aliran refrigerant, yaitu
agar derajat super panas uap refrigerant di dalam evaporator dapat diusahakan
konstan.
10
5
0
-5 0 20 40 60 80 100 120 140
Tekanan
b. Kondensor
Grafik Hubungan Tekanan Dan Suhu Pada
Kondensor
50
40
30
T3
Suhu
20
10
0
120 130 140 150 160 170 180 190 200 210
Tekanan
4.4. Hitunglah COP dengan massa refrigeran 0.1 kg, 0.2 kg, 0.25 kg, 0.30 kg, 0.35 kg,
0.4 kg dengan tekanan kondensor adalah 1 atm dan temperature panas keluar
lemari es 60 derajat C.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. Prinsip pendinginan kompresi uap yaitu memanfaatan proses perubahan fase (uap-
cair) pada refrigrean untuk memindahkan kalor pada sistem tertutup.
b. Hubungan suhu dan tekanan pada proses pendinginan menunjukkan, pada
evaporator suhu dan tekanan berbanding lurus mengalami penurunan, sedangkan
pada kondensor suhu dan tekanan berbanding lurus namun mengalami kenainan.
5.2 Saran
a. Untuk pelaksanan perktikum selanjutnya alat praktikum lebih untuk di persiapkan
lagi, sehingga praktikum dapat berjalan tepat waktu.
b. Penggunaan refrigeran lebih di perbanyak lagi macamnya sehingga dapat
membandingkan antara jenis refrigeran.
DAFTAR PUSTAKA
Poernomo Heroe, 2015, “Analisis Karakteristik Unjuk Kerja Sistem Pendingin (Air
Conditioning) Yang Menggunakan Freon R-22 Berdasarkan Pada Variasi Putar”,
Kapal, Vol. 12, No. 1.
R. Bagus Suryasa, 2015, “Analisa Kerja Mesin Pendingin Kompresi Uap Menggunakan FE-
36 Sebagai Alternatif Pengganti R-22”, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, Vol.3, No. 1.
Tim Mesin Pendingin, 2018, “BKPM (Buku Kerja Praktik Mahasiswa)”, Program Studi
Tekni Energi Terbarukan Jurusan Teknik Politeknik Negeri Jember
https://dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-mesin-pendingin.html