Anda di halaman 1dari 3

3.

Identifikasi masalah

Penelitian biasanya dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang belum bisa dijawab oleh
seorang peneliti. Untuk dapat melihat dengan jelas tujuan dan sasaran penelitian, maka dilakukanlah
identifikasi masalah.

Dalam penelitian sosial, proses identifikasi masalah dapat dilakukan dengan mendeteksi permasalahan
sosial yang diamati. Dari sanalah peneliti dapat mengambil langkah untuk mengetahui lebih lanjut, bisa
dengan melakukan observasi, membaca literatur, atau melakukan survey awal.Identifikasi masalah
adalah suatu proses yang paling penting dalam melakukan sebuah penelitian selain dari latar belakang
dan juga perumusan masalah yang ada. Konsep identifikasi masalah (problem identification) adalah
proses dan hasil pengenalan masalah atau inventarisasi masalah. Dengan kata lain, identifikasi masalah
adalah salah satu proses penelitian yang boleh dikatakan paling penting di antara proses lain. Masalah
penelitian (research problem) akan menentukan kualitas suatu penelitian, bahkan itu juga menentukan
apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa
ditemukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survey, dsb).

Identifikasi masalah merupakan langkah awal yang sangat penting dalam proses penelitian. Ketika
peneliti menangkap fenomena yang berpotensi untuk diteliti, langkah selanjutnya yang mendesak
adalah mengidentifikasi masalah dari fenomena yang diamati tersebut. Identifikasi masalah sebagai
bagian dari proses penelitian dapat dipahami sebagai upaya mendefinisikan problem dan membuat
definisi tersebut dapat diukur (measurable) sebagai langkah awal penelitian. Singkatnya,
mengidentifikasi masalah adalah mendefinisikan masalah penelitian.

Secara umum, identifikasi masalah merupakan bagian dari proses penelitian yang dapat dipahami
sebagai suatu upaya untuk mendefinisikan masalah yang ada dan membuat permasalahan tersebut
dapat diukur dan diuji. Mudahnya, identifikasi masalah adalah proses untuk menentukan apa saja yang
menjadi bagian inti dari sebuah penelitian. Secara umum, identifikasi masalah terdiri dari 3 langkah
yaitu:

1.Menemukan dan masalah yang ada (Problem)

2.Mengidentifikasi sumber permasalahan (Root cause)

3.Menciptakan kalimat isu/kalimat permasalahan (Problem Statement) yang menjelaskan permasalahan


yang sudah diidentifikasi

Beberapa fungsi dari identifikasi masalah:

1. Sebagai bentuk dorongan dari suatu kegiatan dari penelitian untuk menjadi penyebab suatu kegiatan
penelitian terjadi untuk dilakukan.

2.Perumusan dapat dilakukan dengan pengembangan sehingga mendapatkan wawasan baru.


3.Tahu apa saja yang harus dibahas, apa saja yang harus diselesaikan sehingga menjadi suatu karya, hasil
ataupun wawasan baru.

4.Mempermudah untuk menentukan mana saja yang harus diprioritaskan dan mana yang hanya akan
menjadi bagian pelengkap.

4. Ruang limgkup penelitian

Pengertian dari Ruang lingkup adalah Batasan. Ruang lingkup juga dapat dikemukakan pada bagian
variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Penggambaran
Ruang lingkup Dapat Kita Nilai Dari data karakteristik responden perlu dilakukan untuk memperoleh
gambaran yang komprehensif tentang bagaimana keadaan responden penelitian kita, yang boleh jadi
diperlukan untuk melihat data hasil pengukuran variabel-variabel yang diteliti. Sebagai Contoh Ruang
lingkup Pada populasi dan sampel Dapat digunakan jika penelitian yang dilakukan mengambil sampel
sebagai subjek penelitian, Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan
lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental.

Dalam kajian ilmiah, ruang lingkup memiliki pengertian sebuah metode pembatasan permasalahan dan
ilmu yang akan dikaji. Bila dikaitkan dengan proses pembuatan sebuah penelitian, ruang lingkup
bermakna batasan subjek yang akan diteliti. Dalam pengertian ini, ruang lingkup dapat berupa batasan
masalah yang diangkat dan jumlah subjek yang diteliti. Serta materi yang akan dibahas dan variabel-
variabel yang akan diteliti

Ruang lingkup sangat terkait dengan perumusan masalah. Masalah-masalah yang akan Anda kemukakan
belum tentu dapat diidentifikasi untuk diteliti lebih lanjut. Keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan biaya
membuat hanya permasalahan tertentu dapat diteliti lebih jauh. Apabila diterapkan dalam sebuah
penelitian, ruang lingkup akan lebih dihubungkan pada permasalahan yang akan diangkat. Kesesuaian
ruang lingkup dengan bidang studi Anda adalah mutlak. Hal ini perlu diperhatikan karena setiap
permasalahan dapat saja diteliti dari sudut pandang berbeda. Ini berarti pula dimungkinkannya bidang
ilmu lainnya dapat menjadikannya objek penelitian yang sama.

Contoh penelitian pada bidang psikologi di atas. Permasalahan gangguan psikologi pada pasien rawat
inap dapat ditelaah dari ilmu kedokteran menyangkut metode pengobatan dan pengaruhnya. Dapat
juga dari sisi keilmuan farmasi menyangkut dampak penggunaan obat-obatan dalam terapi
penyembuhan si pasien. Bahkan dapat pula ditinjau dari sisi ilmu keperawatan menyangkut penanganan
dan tindakan dukungan medis terhadap pasien

Contoh Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup pada sebuah penelitian akan menjabarkan sejauh mana sebuah penelitian akan digali dan
menentukan parameter-parameter penelitian yang akan dioperasikan. Pada dasarnya, maksud dari
ruang lingkup atau scope penelitian ini adalah mendefinisikan cakupan studi dan apa yang akan menjadi
fokus penelitian. Selain itu peneliti juga harus mendefinisikan apa saja yang tidak akan dibahas dan yang
akan dibahas pada studi ini.
Sebagai seorang peneliti, Anda harus bersikap cermat dan berhati-hati dalam menentukan batasan atau
area fokus Anda. Ingat bahwa bila peneliti akan memperluas cakupannya maka akan ada lebih banyak
yang harus dikerjakan sehingga bisa memungkinkan pengerjaan bisa memakan waktu lebih lama untuk
diselesaikan. Namun penentuan cakupan juga bisa menjadi masalah dilematis, karena apabila
cakupannya terlalu sempit juga mengakibatkan temuan yang ada mungkin tidak bisa digeneralisasikan.

Seringkali, informasi yang dibutuhkan dalam ruang lingkup mencakup hal berikut, diantaranya adalah:

1.Tujuan umum penelitian

2.Populasi atau sampel yang diteliti

3.Waktu atau durasi penelitian

4.Topik atau teori yang akan diteliti dan diskusikan

5.Lokasi geografis yang tercakup dalam penelitian

Anda mungkin juga menyukai