Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN PRIORITAS MASALAH HIPERTENSI

DISUSUN OLEH:
SELLY RENATA PUTRI
18012343

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS AN-NUUR PURWODADI
TAHUN AJARAN 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
HIPERTENSI

1. PENGERTIAN
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. (Smith Tom,
1995)
Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih
besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih besar 95
mmHg. ( Kodim Nasrin, 2003 ).
Klasifikasi hipertensi ( JNC-VI,1997)
Kategori Tekanan sistolik (mmHg) Tekanan Diastolik (mmHg)
Normal < 130 < 85
Normal tinggi 130 – 139 85 – 89
Hipertensi :
Stage 1 ( ringan ) 140 – 159 90 – 99
Stage 2 ( sedang ) 160 – 179 100 – 109
Stage 3 ( berat ) 180 – 209 110 <

2. ETIOLOGI
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar
yaitu : ( Lany Gunawan, 2001 )
a. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya
b. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain
Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi, sedangkan 10 %
sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi primer belum
diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa
factor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih
besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi
b. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur (jika
umur bertambah maka TD meningkat), jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi
dari perempuan) dan ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih)
c. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah
konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr), kegemukan atau makan
berlebihan, stress dan pengaruh lain misalnya merokok, minum alcohol,
minum obat-obatan
( ephedrine, prednison, epineprin )
Pada Usia lanjut, penyebab perubahan tekanan darah adalah karena adanya
ateroslerosis, hilangnya elastisitas pembuluh darah, menurunnya distensi dan daya
regang pembuluh darah.

3. PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dipusat vasomotor, pada medulla diotak.Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf
simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla
spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf
simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin,
yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan
dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai
factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah
terhadap rangsang vasokonstriksi.Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap
norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh
darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan
tambahan aktivitas vasokonstriksi.Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang
menyebabkan vasokonstriksi.Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya,
yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah.Vasokonstriksi yang
mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin.Rennin
merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II,
suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh
korteks adrenal.Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler.Semua faktor ini cenderung
mencetuskan keadaan hipertensi.
Perubahan structural dan fungsional pada system pembuluh perifer
bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut.
Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan
penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya
menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya,
aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah
yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup, mengakibatkan penurunan curang
jantung dan peningkatan tahanan perifer (Brunner & Suddarth, 2002).

4. TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi:(Edward K Chung, 1995 )
c. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini
berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak
terukur.
d. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri
kepala dan kelelahan.Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang
mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
b. Pemeriksaan retina
c. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan
jantung
d. EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri
e. Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah, glukosa
f. Pemeriksaan : renogram, pielogram intravena arteriogram renal, pemeriksaan
fungsi ginjal terpisah dan penentuan kadar urine.
g. Foto dada dan CT scan
6. PENGKAJIAN
a. Aktivitas / istirahat
Gejala : Kelemahan, letih, napas pendek, gaya hidup monoton
Tanda : Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea
b. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, penyakit
serebrovaskuler
Tanda : Kenaikan TD, hipotensi postural, takhikardi, perubahan warna kulit,
suhu dingin
c. Integritas Ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, faktor
stress multipel
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinue perhatian,
tangisan yang meledak, otot muka tegang, pernapasan menghela,
peningkatan pola bicara
d. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu
e. Makanan / Cairan
Gejala : Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam,
lemak dan kolesterol
Tanda : BB normal atau obesitas, adanya edema

f. Neurosensori
Gejala : Keluhan pusing / pening, sakit kepala, berdenyut sakit kepala,
berdenyut, gangguan penglihatan, episode epistaksis
Tanda : Perubahan orientasi, penurunan kekuatan genggaman, perubahan
retinal optic

g. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital berat,
nyeri abdomen
h. Pernapasan
Gejala : Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, takipnea, ortopnea, dispnea
nocturnal proksimal, batuk dengan atau tanpa sputum, riwayat
merokok
Tanda : Distress respirasi/ penggunaan otot aksesoris pernapasan, bunyi napas
tambahan, sianosis
i. Keamanan
Gejala : Gangguan koordinasi, cara jalan
Tanda : Episode parestesia unilateral transien, hipotensi postural
j. Pembelajaran / Penyuluhan
Gejala : Factor resiko keluarga ; hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung,
DM , penyakit ginjal
Faktor resiko etnik, penggunaan pil KB atau hormon

7. PENATALAKSANAAN
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas
akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan
pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg. Prinsip pengelolaan penyakit
hipertensi meliputi :
1. Terapi tanpa Obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai
tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini meliputi :
a. Diet
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
a). Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr
b). Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
c). Penurunan berat badan
d). Penurunan asupan etanol
e). Menghentikan merokok
f). Diet tinggi kalium
b. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk
penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu :
a). Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda,
berenang dan lain-lain
b). Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87
% dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan. Denyut nadi
maksimal dapat ditentukan dengan rumus 220 – umur
c). Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam zona latihan
d). Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu
c. Edukasi Psikologis
Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi :
a). Tehnik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada
subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek
dianggap tidak normal.
Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi
gangguan somatik seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk gangguan
psikologis seperti kecemasan dan ketegangan.
b). Tehnik relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk mengurangi
ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar
membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks

d. Pendidikan Kesehatan ( Penyuluhan )


Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien
tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat
mempertahankan hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
2. Terapi dengan Obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja
tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita
dapat bertambah kuat.Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup
penderita. Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi
( JOINT NATIONAL COMMITTEE ON DETECTION, EVALUATION AND
TREATMENT OF HIGH BLOOD PRESSURE, USA, 1988 ) menyimpulkan bahwa
obat diuretika, penyekat beta, antagonis kalsium, atau penghambat ACE dapat
digunakan sebagai
obat tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain
yang ada pada penderita.
Pengobatannya meliputi :
a. Step 1 : Obat pilihan pertama : diuretika, beta blocker, Ca
antagonis, ACE inhibitor
b. Step 2 : Alternatif yang bisa diberikan
1) Dosis obat pertama dinaikkan
2) Diganti jenis lain dari obat pilihan pertama
3) Ditambah obat ke –2 jenis lain, dapat berupa diuretika ,
beta blocker, Ca antagonis, Alpa blocker, clonidin, reserphin, vasodilator
c. Step 3 : Alternatif yang bisa ditempuh
1) Obat ke-2 diganti
2) Ditambah obat ke-3 jenis lain
d. Step 4 : Alternatif pemberian obatnya
1) Ditambah obat ke-3 dan ke-4
2) Re-evaluasi dan konsultasi
3. Follow Up untuk mempertahankan terapi
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan
komunikasi yang baik antara pasien dan petugas kesehatan ( perawat,
dokter ) dengan cara pemberian pendidikan kesehatan. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam interaksi pasien dengan petugas kesehatan adalah sebagai berikut :
a. Setiap kali penderita periksa, penderita diberitahu hasil pengukuran
tekanan darahnya
b. Bicarakan dengan penderita tujuan yang hendak dicapai mengenai
tekanan darahnya
c. Diskusikan dengan penderita bahwa hipertensi tidak dapat sembuh,
namun bisa dikendalikan untuk dapat menurunkan morbiditas dan mortilitas
e. Yakinkan penderita bahwa penderita tidak dapat mengatakan
tingginya tekanan darah atas dasar apa yang dirasakannya, tekanan darah hanya
dapat diketahui dengan mengukur memakai alat tensimeter
f. Penderita tidak boleh menghentikan obat tanpa didiskusikan lebih
dahulu
g. Sedapat mungkin tindakan terapi dimasukkan dalam cara hidup
penderita
h. Ikutsertakan keluarga penderita dalam proses terapi
i. Pada penderita tertentu mungkin menguntungkan bila penderita
atau keluarga dapat mengukur tekanan darahnya di rumah
j. Buatlah sesederhana mungkin pemakaian obat anti hipertensi misal
1 x sehari atau 2 x sehari
k. Diskusikan dengan penderita tentang obat-obat anti hipertensi, efek
samping dan masalah-masalah yang mungkin terjadi
l. Yakinkan penderita kemungkinan perlunya memodifikasi dosis
atau mengganti obat untuk mencapai efek samping minimal dan efektifitas
maksimal
m. Usahakan biaya terapi seminimal mungkin
n. Untuk penderita yang kurang patuh, usahakan kunjungan lebih
sering
o. Hubungi segera penderita, bila tidak datang pada waktu yang
ditentukan.
Melihat pentingnya kepatuhan pasien dalam pengobatan maka sangat diperlukan sekali
pengetahuan dan sikap pasien tentang pemahaman dan pelaksanaan pengobatan
hipertensi.

8. DIAGNOSA KEPERAWATAN
e. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan
peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular
Tujuan :
Afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi, tidak terjadi iskemia
miokard
Hasil yang diharapkan :
Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan TD
Mempertahankan TD dalam rentang yang dapat diterima
Memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil
Intervensi :
a. Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik
yang tepat
b. Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer
c. Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas
d. Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler
e. Catat edema umum
f. Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas.
g. Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditemapt
tidur/kursi
h. Bantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan
i. Lakukan tindakan yang nyaman spt pijatan punggung dan leher
j. Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan
k. Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah
l. Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi
m. Kolaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi

f. Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler


serebral
Tujuan :
Tekanan vaskuler serebral tidak meningkat
Hasil yang diharapkan :
Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala dan tampak nyaman
Intervensi :
a. Pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang, sedikit
penerangan
b. Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan
c. Batasi aktivitas
d. Hindari merokok atau menggunkan penggunaan nikotin
e. Beri obat analgesia dan sedasi sesuai pesanan
f. Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti kompres
es, posisi nyaman, tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi, hindari konstipasi

g. Resiko perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan


dengan gangguan sirkulasi
Tujuan :
Sirkulasi tubuh tidak terganggu
Hasil yang diharapkan :
Pasien mendemonstrasikan perfusi jaringan yang membaik seperti ditunjukkan
dengan : TD dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan sakit kepala,
pusing, nilai-nilai laboratorium dalam batas normal.
Haluaran urin 30 ml/ menit
Tanda-tanda vital stabil

Intervensi :
a. Pertahankan tirah baring; tinggikan kepala tempat tidur
b. Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk
dengan pemantau tekanan arteri jika tersedia
c. Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai pesanan
d. Amati adanya hipotensi mendadak
e. Ukur masukan dan pengeluaran
f. Pantau elektrolit, BUN, kreatinin sesuai pesanan
g. Ambulasi sesuai kemampuan; hibdari kelelahan

h. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang


proses penyakit dan perawatan diri
Tujuan :
Klien terpenuhi dalam informasi tentang hipertensi
Hasil yang diharapkan :
Pasien mengungkapkan pengetahuan dan ketrampilan penatalaksanaan perawatan
dini
Melaporkan pemakaian obat-obatan sesuai pesanan
Intervensi :
a. Jelaskan sifat penyakit dan tujuan dari pengobatan dan prosedur
b. Jelaskan pentingnya lingkungan yang tenang, tidak penuh dengan
stress
c. Diskusikan tentang obat-obatan : nama, dosis, waktu pemberian,
tujuan dan efek samping atau efek toksik
d. Jelaskan perlunya menghindari pemakaian obat bebas tanpa
pemeriksaan dokter
e. Diskusikan gejala kambuhan atau kemajuan penyulit untuk
dilaporkan dokter : sakit kepala, pusing, pingsan, mual dan muntah.
f. Diskusikan pentingnya mempertahankan berat badan stabil
g. Diskusikan pentingnya menghindari kelelahan dan mengangkat berat
h. Diskusikan perlunya diet rendah kalori, rendah natrium sesuai
pesanan
i. Jelaskan penetingnya mempertahankan pemasukan cairan yang tepat,
jumlah yang diperbolehkan, pembatasan seperti kopi yang mengandung kafein,
teh serta alcohol
j. Jelaskan perlunya menghindari konstipasi dan penahanan
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan


Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2000
Gunawan, Lany.Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi , Yogyakarta, Penerbit Kanisius,
2001
Sobel, Barry J, et all. Hipertensi : Pedoman Klinis Diagnosis danTerapi, Jakarta, Penerbit
Hipokrates, 1999
Kodim Nasrin. Hipertensi : Yang Besar Yang Diabaikan, @ tempointeraktif.com, 2003
Smith Tom.Tekanan darah Tinggi : Mengapa terjadi, Bagaimanamengatasinya ?, Jakarta,
Penerbit Arcan, 1995
Semple Peter. Tekanan Darah Tinggi, Alih Bahasa : Meitasari Tjandrasa Jakarta, Penerbit
Arcan, 1996
Brunner & Suddarth.Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC, 2002
Chung, Edward.K. Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskuler, Edisi III, diterjemahkan oleh
Petrus Andryanto, Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 1995
Marvyn, Leonard. Hipertensi : Pengendalian lewat vitamin, gizi dandiet, Jakarta, Penerbit
Arcan, 1995
Tucker, S.M, et all .Standar Perawatan Pasien : Proses Keperawatan, diagnosis dan
evaluasi , Edisi V, Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 1998
Moore. Mary Courtney. Buku Pedoman tarapi diet dan nutrisi, jakarta : Hipocrates, 1997
Darmojo, R. Boedhi. Buku Ajar Geriatri ( Ilmu Kesehatan Usia Lanjut ), Balai penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, jakarta, 1999.
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KELUARGA Ny. D DENGAN MASALAH UTAMA PADA Tn.H DIDUSUN


SUMBERJOSARI DESAR SUMBER BARAT RT 02 RW 01

KECAMATAN KARANGRAYUNG

I. PENGKAJIAN
Pengkajian ini dilakukan pada Selasa, 10 November 2020 pukul 11.30 WIB di
Dusun sumber barat RT 02,RW 01,sumberjosari,kecamatan karangrayung.

A. Data umum

1.Kepala keluarga : Ny.D

2. Umur : 43 Tahun

1. Alamat : sumberjosari,sumberbarat,RT 02 RW 01
2. Pekerjaan kk : Ibu Rumah Tangga
3. Pendidikan keluarga kk : S1 Kehutanan
4. Komposisi
1. Komposisi keluarga :

N N Jenis Hubung Pendidik B POLIO DPT Hepatiti Camp ket


O a kelamin an an C s ak
m dengan G
a KK
- 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 lengk
ap
1 T L Kepala S1 - - - - - - - - - - -
n. keluarga
H
2. N P Istri SMA - - - - - - - - - - - - lengk
y. ap
D
3. N P Anak SMA - - - - - - - - - - - - Lengk
n. ap
F
A L Anak SMP - - - - - - - - - - - - lengka
n. p
F

2. Genogram

Keterangan :

+ = laki-laki
= perempuan
= perempuan meninggal

= pasien perempuan

= menikah

= garis keturunan

5. Tipe Keluarga
Keluarga ini memiliki tipe keluarga the nuclear familly (keluarga inti )yaitu
keluarga yang terdiri uami,istri,anak(kandung/angkat )

8. suku bangsa

jawa asli dan bersal dari suku jawa dalam keluarga tidak terdapat adat isti
yang mengikuti dan tidak ada pentang atau hal-hal lainnya

9. Agama

Sumua anggotanya keluarga beragama islam,taat menjalankan sholat 5 waktu.

10. status social ekonomi keluarga

a. Pendapatan gaji keluarga 3.000.000 setiap bulan


b. Pengeluaran kebutuhan sehari-hari mencukupi dengan pendapatan
perbulan yang didapatkan
c. Bila ada anggota yang sakit biaya yang digunakan keluarga untuk
membayaran mengunakan BPJS

11. Aktivitas rekrasi keluarga.

a. Bentuk kegiatan rekreasinya atau untuk mengisi waktu luang yaitu


dengan menonton tv
b. Keluarga menyadari bahwa rekreasi atau waktu ruang keluarga
kesehatan karena menyenakan diri sendiri.
c. Bila anggota keluarga mengalami masalah rekreasi dapat membantu
untuk menenangkan pikiran

B. Riwayat dan tahap perkembangan

1. Tahap pekembangan keluarga saat ini

Pada keluarga Ny.D pada tahap perkembangan keluarga. Keluarga anak


sekolah dimulai saat anak pertama masuk pada usia 6 tahun dan berakhir pada saat
anak pada usia 12 tahun.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

N Tahap perkembangan Terpenuhi Belum


O terpenuhi
1. Membentuk senalisasi anak pada 
lingkungan sekolah dan tetangga
2. Mempertahankan keintiman dalam 
keluarga.
3. Memenuhi kebutuhan dan biaya 
hidup yang meningkatkan termasuk
kebutuhan akan kesehatan

3. Riwayat kesehatan inti

A. Riwayat kesehatan KK
Ny.D pernah mengalami darah tinggi sampai saat ini bila kecapaaian sering
kambuh dan harus minum obat setiap hari.
B. Riwayat kesehatan istri
Ny.d pernah mengalami glukoma dan salah satu matanya harus dioperasi.
C. Riwayat kesehatan anak pertama
Nn. F pernah mengalami tipes.
D. Riwayat kesehatan anak kedua
An. F pernah mengalami diare dan harus dilarikan kerumah sakit.

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya.

Keluarga ada yang mengalami sakit sehingga sampai dibawa kerumah sakit tidak ada
penyakit yang diturunkan atau diwariskan dari orangtua Ny.D

C. Data lingkungan
1. Karakteristik rumah

a. Denah Rumah
12
13 10
11
9

7
8

6
4 5

2 1 2
Keterangan :

1. Pintu
2. jendela 7. Ruang tv 12. Sumur
3. Kamar an. F 8. Kamar Tn.H 13. sapiteng
4. Kamar nn. F 9. Dapur
5. Ruang tamu 10. Kamar mandi
6. Pintu tengah 11. Kamar sholat

b. karakteristik lingkungan rumah.

DS : anggota keluarga mengatakan tidak ada kendala dalam pembeliharaan


rumah

DO : tidak ada gangguan rumah.

2. Karakteristik tentangga dan komunitasnya


a. Tipe lingkungan desa

Tipe tempat tinggal hunian jalan menuju rumah baik.

b. pelayanan kesehatan desa adalah bidan praktek dan puskesmas terdekat.

3. mobilisasi gangguan keluarga

Ny.D mengatakan bertempat tinggal di desa karangrayung sejak kecil.

4. perkembangan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.

a. Keluarga mengatakan komunikasi baik dengan keluarga juga menjalani


interaksi antar hubungan yang baik dengan masyarakat sekitarnya.
b. Keluarga menyadari pentingnya peran komunimkasi dan pelayanan yang
selara dalam masyarakat kesehatan.

5. sistem pendukung keluarga .

a. yang menolong keluarga saat sakit adalah keluarga dan tetangga.

b. sistem pendukung formal adalah pelayanan

c. sistem informsi adalah kerabat dan tetangga.

D. Struktur keluarga

1. pola komunikasi keluarga

a. keluarga berkomunikasi secara terbuka menggunakan bahasa jawa.

b. tidak ada komunikasi dispungional

2.struktur kekuatan keluarga

a. disaat mengambil keputusan jika ada masalah adalah Tn. H (kepala keluarga)

b. yang mengatur keuangan adalah NY.D( istri)

3. struktur peran
a. Tn. H berperan sebagai kepala keluarga berkerja mencari nafkah.
b. Ny. D berperan sebagai ibu rumah tangga yang menjaga kebersihan lingkungan
rumah keluarga
c. Tn. H dan Ny.D tidak mengalami masalah saat mengurus anak-anaknya.

4. Nilai dan nama keluarga

a. keluarga Tn. H dan Ny. D sangat sopan,jujur dan selalu menjaga kesehatan.
b. Tidak ada nilai keluartga yang tidak sesuai dikomunitasnya
c. karena Tn. H dan Ny. D menjaga kebersihan jadi tidak mudah terserang penyakit.

E. Fungsi keluarga.

1. Fungsi aktif

a. Anggota keluarga telah memenuhi kebutuhan anggota keluarga.


b. keluarga telah memberikan perhatian menunjukan kasih sayang antar satu
dengan yang lainnya.
c. anggota keluarga saling mendukung satu dengan yang lainnya.

2. Fungsi sosial

a) Anak diberikan kasih sayang dn diajarkan untuk bersosialisasi kepada


tetangga teman,Tn.H merupakan orang yang baik.
b) Lingkungan rumah sudah memadai bagi anak-anak untuk bermain.

3. Fungsi perawatankeluarga.

a. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan

1. mengenal masalah kesehatan

a. mengucapkan untuk mengatasi penyakit.

2. Kemampuan keluarga mengambail keputusan

a. membuat pilihan dlam ketidak efektifan hidup sehari-hari


untuk memenuhi tujuan kesehatan
b. pilihan sehari-hari tepat untuk memenuhi kebutuhan.

3. kemampuan keluarga merawat anggota keluarga untuk yang sakit.


a. ketidak mampuan bertanggung jawab untuk memenuhi praktek
kesehatan dasar.
b. gagal mencapai pangendalian yang optimal

4. kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan sehqaqat menunjukan


kurang perilaku adaptasi terdapat perubahan lingkungan

5. kemampuan kegunaan perubahan fasilitas pelayan kesehatan riwayat kurang


perilaku mencari bantuan kesehatan .

B . kebutuhan nutrisi keluarga.

1. Melakukan aktifits dibrengi dengan makan (nonton tv,belajar


mandiri )
2. Perilaku makan pada anggota keluarga yang mal adiptif.
3. Terdapat tanda-tanda adanya mal nutrisi Pada anggota keluarga.

3. kebiasaan tidur istirahat dan pelatihan

a. tidak ada anggota keluarga yang mengeluh perubahn pola tidur


sering terjaga maupun merasa cukup tidur
b. terbiasa hanya Tn.H jalan sehat yang dilakukan setiap anggota
keluarga Tn.H

4. Fungsi reproduksi

Melaporkan katasedian sistem pendukung melepaskan penangan gejala


kehamilan yang mengganggu rasa nyaman

5. Fungsi ekonomi

Keluarga tidak menunjukan pengeluaran lebih besar dri pada


pemasukan .

E.stres dan koping keluarga

1. stresor jangka-jangka pendek dan jangka panjang yaitu ananya sudah tumbuh
dewasa dan bisa BAK dengan normal.

2. kempuan keluarga berespon terhadap stresor


a. Anggota keluarga berupya menjalankan dampak stres atau masalah yang dihadapi
terhadap pertumbuhan keluarga.

b.keluarga menghendaku promosi kesehatan dalam menyelesaikan masalah.

3. strateyi koping yang digunakan Terlalu khawatir terus-menerus terhadap kondisi


klien.

4.Smategi adaptasi disfungsional

Tidak ada keluarga yang menggunakan strategi adaptasi yang disfungsional.

G. Pemeriksaan fisik tiap individu anggot keluarga


N ASPEK Tn. H Ny.D Nn.F An. F
O
1. KU Baik Baik Baik Baik
2. Kesadara compomentasi compomentasi compomentasi Compomentasi
n
3. TTV TD : 160/100 TD : 120/80 TD : 130/80 TD : 110/80
mmhg mmhg mmhg mmhg
N : 80×/menit N : 80×/Menit N : 80×/Menit N : 80×/Menit
S : 35,8ºC S : 36ºC S : 35,8ºC S : 36 ºC
RR : 20×/Menit RR : 20×/Menit RR :20×/menit RR : 20×/menit
TB : 167 cm TB : 160 cm TB : 170 cm TB : 170 cm
Bb : 70kg BB : 75kg BB : 80 kg BB : 85 kg
Pengkajian
PQRST
P: Sering
makan gule
kambing
Q : Tertusuk-
tusuk
R : ekstermita
bawah terasa
keram
S:4
T : hilang
timbul
4. Kepala Bentuk kepala Bentuk Bentuk Bentuk
mesochepal,tida meschepal tidak meschepal tidak meschepal tidak
k ada lesi,ada ada lesi,tidak ada lesi,tidak ada lesi,tidak
nyeri nyeri nyeri nyeri
tekan,rambut tekan,rambut tekan,rambut tekan,rambut
tebal,beruban tebal, berwarna tebal, berwarna tebal, berwarna
,kulit rambut hitam kulit hitam kulit hitam kulit
bersih kepala kepala kepala bersih
bersih,pendek bersih,pendek
sebahu sebahu
5. Mata Bentuk mata Bentuk mata Bentuk mata Bentuk mata
simetris simetris simetris simetris
,konjungtiva ,konjungtiva ,konjungtiva ,konjungtiva
tidak tidak tidak tidak
anemis,sklera anemis,sklera anemis,sklera anemis,sklera
tidak tidak tidak tidak
ikterik,pengliha ikterik,pengliha ikterik,pengliha ikterik,penglihat
tan baik tidak tan tidak baik tan baik tidak an baik tidak
menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
alat bantu alat bantu alat bantu alat bantu
penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan
6. Mulut Bentuk mulut Bentuk mulut Bentuk mulut Bentuk mulut
simetris,tidak simetris,tidak simetris,tidak simetris,tidak
ada ada ada ada
stomatitis,muko stomatitis,muko stomatitis,muko stomatitis,muko
sa bibir sa bibir sa bibir sa bibir
kering,lidah kering,lidah kering,lidah kering,lidah
bersih tidak bersih tidak bersih tidak bersih tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
tonsial tonsial tonsial tonsial
7. Hidung Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung
simetris,tidak simetris,tidak simetris,tidak simetris,tidak
ada ada ada ada
penumpukan penumpukan penumpukan penumpukan
sekret,indra sekret,indra sekret,indra sekret,indra
penciuman baik penciuman baik penciuman baik penciuman baik
8. Telinga Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
simetris,terlihat simetris,terlihat simetris,terlihat simetris,terlihat
bersih,tidak ada bersih,tidak ada bersih,tidak ada bersih,tidak ada
penumpukan penumpukan penumpukan penumpukan
serumen,indra serumen,indra serumen,indra serumen,indra
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik,tidak baik,tidak baik,tidak baik,tidak
menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
alat bantu alat bantu alat bantu alat bantu
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
9. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar thyroid kelenjar thyroid kelenjar thyroid kelenjar thyroid
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan tekan tekan tekan
10. Paru-paru Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
bentuk ada bentuk ada bentuk ada bentuk ada
,simetris ,simetris ,simetris ,simetris
,retraksi ,retraksi ,retraksi ,retraksi
intercosta tidak intercosta tidak intercosta tidak intercosta tidak
menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
alat bantu alat bantu alat bantu alat bantu
pernafasan pernafasan pernafasan pernafasan
,RR : 20×/menit ,RR : 20×/menit ,RR : 20×/menit ,RR : 20×/menit
tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi
Auskultasi : Auskultasi : Auskultasi : Auskultasi :
bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas
vestikuler tidak vestikuler tidak vestikuler tidak vestikuler tidak
ada suara ada suara ada suara ada suara
tambahan . tambahan . tambahan . tambahan .
Palpasi : vocal Palpasi : vocal Palpasi : vocal Palpasi : vocal
kanan kiri tidak kanan kiri tidak kanan kiri tidak kanan kiri tidak
ada benjolan ada benjolan ada benjolan ada benjolan
dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Perkusi : Perkusi : Perkusi : Perkusi :
terdengar bunyi terdengar bunyi terdengar bunyi terdengar bunyi
sonor sonor sonor sonor
11. Jantung Inspeksi : ictus Inspeksi : ictus Inspeksi : ictus Inspeksi : ictus
cordis terlihat di cordis terlihat di cordis terlihat di cordis terlihat di
ics ke 5 linea ics ke 5 linea ics ke 5 linea ics ke 5 linea
aksilais anterior aksilais anterior aksilais anterior aksilais anterior
sinistra. sinistra. sinistra. sinistra.
Palpasi : ictus Palpasi : ictus Palpasi : ictus Palpasi : ictus
cordis teraba di cordis teraba di cordis teraba di cordis teraba di
intercosta ke 4 intercosta ke 4 intercosta ke 4 intercosta ke 4
dan 5 dan 5 dan 5 dan 5
Perkusi : Perkusi : Perkusi : Perkusi :
terdengar suara terdengar suara terdengar suara terdengar suara
pekak. pekak. pekak. pekak.
Auskultasi : Auskultasi : Auskultasi : Auskultasi :
bunyi yang bunyi yang bunyi yang bunyi yang
terdengar terdengar terdengar terdengar
reguler dan reguler dan reguler dan reguler dan
tidak ada suara tidak ada suara tidak ada suara tidak ada suara
tambahan tambahan tambahan tambahan
12. Abdomen Inpeksi bentuk Inpeksi bentuk Inpeksi bentuk Inpeksi bentuk
simestris,tidak simestris,tidak simestris,tidak simestris,tidak
ada luka. ada luka. ada luka. ada luka.
Palpasi : tidak Palpasi : tidak Palpasi : tidak Palpasi : tidak
ada nyeri ada nyeri ada nyeri ada nyeri
tekan . tekan . tekan . tekan .
Perkusi : Perkusi : Perkusi : Perkusi :
terdengar suara terdengar suara terdengar suara terdengar suara
timpani. timpani. timpani. timpani.
Auskultasi : Auskultasi : Auskultasi : Auskultasi :
terdengar suara terdengar suara terdengar suara terdengar suara
peristaltik usus peristaltik usus peristaltik usus peristaltik usus
12×/menit 7×/menit 7×/menit 7×/menit
13. Ekstermit Superior : klien Superior : klien Superior : klien Superior : klien
as dapat bergerak dapat bergerak dapat bergerak dapat bergerak
bebas tidak ada bebas tidak ada bebas tidak ada bebas tidak ada
odema,akral odema,akral odema,akral odema,akral
hangat,kekuatan hangat,kekuatan hangat,kekuatan hangat,kekuatan
otot baik. otot baik. otot baik. otot baik.
Inferior : klien Inferior : klien Inferior : klien Inferior : klien
dapat bergerak dapat bergerak dapat bergerak dapat bergerak
bebas ,tidak ada bebas ,tidak ada bebas ,tidak ada bebas ,tidak ada
odema,akral odema,akral odema,akral odema,akral
,hangat,kekuata ,hangat,kekuata ,hangat,kekuata ,hangat,kekuata
n otot baik n otot baik n otot baik n otot baik
14. Kuku Warna kulit Warna kulit Warna kulit Warna kulit
dan kulit sawo matang sawo matang sawo matang sawo matang
tergor kulit tergor kulit tergor kulit tergor kulit
baik,CRT≤2 baik,CRT≤2 baik,CRT≤2 baik,CRT≤2
detik,kuku detik,kuku detik,kuku detik,kuku
bersih,tidak ada bersih,tidak ada bersih,tidak ada bersih,tidak ada
sianosis, kuku sianosis, kuku sianosis, kuku sianosis, kuku
pendek pendek pendek pendek
15. Genetalia Bersih Bersih Bersih Bersih
16. Anus Bersih ,tidak Bersih ,tidak Bersih ,tidak Bersih ,tidak
ada hemoroid ada hemoroid ada hemoroid ada hemoroid

H. Harapan keluarga

a. keluarga berharap memenuhi masalah keluarga yang dihadapi.

b.keluarga berharap mendapatkan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah kesehatan


keluarga

c. keluarga berharap mendapatkan bantuan (tenaga kesehatan mahasiswa dan pelayanan


kesehatan dalam menyelesaikan kesehatan yang dihadapi

II. Diagnosa keperawatan keluarga


A. Analisa data
N HARI/TANGGAL DATA FOKUS DX
O KEPERAWAT
AN
1. Rabu,11 DS : Ny.D mengatakan nyeri Nyeri akut
november 2020 pada kepalanya (00132)
Jam 11.30 WIB P : karena banyak pikiran
Q : cekot-cekot
K : neyri dibagian kepala
S:4
T : Hilang timbul
DO : Ny.D tampak meringis
kesakitan kesakitan saat
hipertensinya kambuh.
2. Rabu,11 DS : Ny.D mengatakan pusing Intoleran
november 2020 dan lemas. aktivitas
Jam 11.30 WIB DO : Ny.D terlihat lemas dan (00092)
mukosa bibir tampat kering
3. Rabu,11 DS :Ny.D mengatakan tidak Defisiensi
november 2020 mengetahui penyebab pada pengetahuan
Jam 11.30 WIB dari diet pada hipertensinya (00126)
DO : Ny.D tampak bingung
saat di tanya penyebab dari
diet pada hipertensi

B. Penilaian (scoring) diagnosa keperawatan


1. Nyeri akut
NO Kriteria Sko Bobot Nilai Pembenaran
r
1. Sifat masalah 3×1 Ny.D mengeluh
1. Actual 3 1 3 di bagian
2. Resiko 2 =1 kepalanya
3. potensial 1
2. Kemungkinan 1×2 Keluarga Ny.D
masalah dapat diubah 2 ingin mengetahui
1. mudah 2 2 =1 penyakit Ny.D
2. sebagian 1 tetapi masih
3. tidak dapat 0 terlihat ragu,maka
keluarga Ny.D
membawa Ny.D
kerumah sakit.
3. Potensial masalah 2×1 Menurut keluarga
untuk dicegah 2 Ny.D penyakit
1. tinggi 3 1 =1 tekanan darah
2. cukup 2 sering tinggi
3. rendah 1 sering timbul saat
Ny.D terlalu
banyak pikiran

2. Intoleran aktivitas

NO Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah 3×1 Ny.D
1. Actual 3 1 3 mengatakan
2. Resiko 2 =1 tidak mampu
3. Potensial 1 melakukan
pekerjaan
rumah.
2. Kemungkinan Masalah masih
masalah dapat 1×2 dapat dicegah
diubah. 2 2 walaupun
1. Mudah 2 =1 Ny.D tidak
2. Sebagian 1 mampu
3. Cukup 0 berfikir yang
berat.
3. Potensial masalah 2×1 Ny.D sudah
dicegah 2 mencapai masa
1. tinggi 3 1 =1 lansia
2. 2.cukup 2
3. Rendah 1
4. Menonjolnya 2×1 Ny.D
masalah 2 2 mengatakan
1. Masalah =1 ketika darah
berat harus tinggi kambuh
segera 1 tubuh terasa
ditangani lemas dan
2. Ada masalah 1 pusing
tetapi tidak
perlu
ditangani
3. Masalah 0
tidak
dirasakan
Skor 4

3. Defisiensi pengetahuan
NO Kriteria Skor Bobo Nilai Pembenaran
t
1. Sifat masalah 3×1 Sifat masalah aktual
1. Actual 3 1 3 apabila tidak segera
2. Resiko 0 =1 ditangani akan
3. Potensial 0 menjadi parah
2. Kemungkinan 1×2 Kemungkinan
masalah dapat 2 2 masalah dapat diubah
diubah =1 karena keluarga
1. Mudah 1 belum dapat
2. Sebagai 2 informasi tentang
3. Tidak dapat 0 pencegahan.
3. Potensial masalah 1×1 Potensial masalah
untuk dicegah 3 untuk dicegah cukup
1. Tinggi 1 1 =1 karena pengetahuan
2. Cukup 3 keluarga tentang
3. Rendah pencegahan.
4. Menonjolnya 1 2×1 Menonjolnya masalah
masalah 2 berat harus segera di
1. masalah 2 =1 tangani karena
berat harus keluarga menyadari
segera adanya masalah.
ditangani
2. ada masalah 1
tetapi tidak
perlu
ditangani
3. masalah 0
tidak
dirasakan
Skor 3 1
4

C. Prioritas diagnosa keperawatan


NO Prioritas Diagnosa keperawatan Skor
1. 1 Nyeri akut 4
2. 2 Intoleran dan aktivitas 4
3. 3 Defisiensi pengetahuan 31
4

D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Data Diagnose keperawatan NOC NIC

kode Hasil Kode Intervesi


Kode Diagnose
Data pendukung masalah : ketidakefektifan manajen kesehatan keluarga

Prevensi primer Prevensi primer

22 Menggosokan 1400
2102 area yang - Monitor
Ds:klien 0132 nyeri akut
terdampak tanda-
mengatakan
- Menggera tanda vital
kepala
ng dan - Lakukan
pusing,
2 menangis pengkajian
mata
exsepresin nyeri
kunang-
yeri secsra
kunang,
keram. - wajah komprehe
tidak bisa nsi

D Do: beristrahat - Ajarkan

pasien - mundar teknik

terlihat mandir ditraksi

lemas, pucat dan fokus relaksasi

dan menyempi

meringis t

kesakitan,
nadi 100 x/
menit .
TD :
160/100
00 1850
R RR : 24
0003
x/menit Gangguan
S : 36 ⁰ pola tidur
C

Ds : klien
mengatakan
susah tidur
00
karena
sering
merasa - Pola - Tentukan
pusing 00198 istrahat pola
- Kualitas tidur
Do : sering istrahat /aktivitas
mengeluh - Beristihat pasien
ke keluarga secara - Monitor
karena fisik pola tidur
kepala - Energy pasien
sering puli - Ajarkan
pusing setelah pasien
istirahat bagaimana
melakukan
relaksasi
otot
autogenik
atau
bentuk
non-
farmakolo
gi lainnya
untuk
memancin
g tidur
Ds : klien 00126 definisi 3107 - Memantau 5566 - Identifikas
sering pengetahu tekanan i
mengatakan an darah mekanism
kenapa - Membatas e
kepalaku i asupam pertahanan
sering garam yang
pusing. - Mengguna digunakan
kan teknik oleh
Do : relaksasi sebagian
Terlihat klompok
bingung, - Melakuka besar usia
dan dengan n prosedur
memegang yang tepat
kepalanya untuk - Tinjau
( terlihat mengukur kebutuhan
bingung ) tekanan gizi untuk
darah klompok
usia
tertentu
- Tinjau
masalah
keamanan
orang tua
E. IMPLEMENTASI

No Hari/ Diagnose Implementasi evaluasi Ttd


tanggal
1. Rabu, 11 Nyeri akut Mengidentifikasi Do Ds : Finna
November nyeri pasien klien
2020 mengataka
n kepala
pusing,
mata
kunang-
kunang,
keram.
Ds Do:
pasien
terlihat
lemas,
pucat dan
meringis
kesakitan,
N:100 x/
menit
TD:
170/100
mmHg
RR: 24
x/menit
S:36 ⁰ C

P : sering
nya makan
ikan asin
Q : klien
sering
merasa
pusing
R:
ekstermitas
bawah
sering
merasakan
kram
S:4
T : Hilang
timbul

2. Rabu, 11 Gangguan Mengidentifikasi Ds Ds: Finna


November pola pola istirahat klien
2020 istirahat pasien mengataka
tidur n susah
tidur karena
sering
merasa
pusing

DoDo:
sering
mengeluh
ke keluarga
karena
kepala
sering
pusing.

3. Rabu, 11 Defisiensi Memberikan Ds Ds: Finna


November pengetahuan informasi atau klien sering
2020 pendidikan mengataka
kesehatan n kepala
kepalaku
sering
pusing.

Do : klien
tampak
keopratif
F. EVALUASI KEPERAWATAN

No. Hari/tanggal Diagnosa Evalusi TTD

1. Kamis, 12 November Nyeri akut S: klien Finna


2020 mengatakan
kepalanya pusing,
kram, mata
kunang-kunang,
pucet.
O.:pasien tampak
memegang kepala.
TD : 170/100
mmHg
RR : 24x/menit
N : 100x/menit
S : 36°C
A: Masalah belum
teratasi
P: lanjutkan
intervensi

2. Rabu, 11 November Gangguan pola S. klien Finna


2020 istirahat tidur mengatakan susah
tidur.
O. pasien tampak
pucet
A. masalah belum
teratasi
P. lanjutkan
intervensi

3. Kamis, 12 November Defisit S. klien Finna


2020 pengetahuan mengatakan
kepalanya pusing,
kram, mata
berkunang-
kunang.
O. klien sudah
terlihat tidak
kebingungan dan
lien sudah faham.
A. Masalah
teratasi
P. pertahankan
intervensi
4. Kamis, 12 November Nyeri akut S. klien
2020 mengatakan
kepalanya sudah
agak tidak pusing
lagi.
O. Klien terlihat
lebih fresh
P. klien mekatakan
sudah mengurangi
makan ikan asin.
Q. Cekot-cekot
R. ekstermitas
bawah sudah
normal tidak lagi
merasakan kram
S. 2
T. Hilang timbul

A. Masalah
teratasi
P. Lanjutkan
intervensi

Anda mungkin juga menyukai