Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH BENDAHARAWAN HADIS PADA MASA

ABU HURAIRAH R.A

Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi (lahir 598 - wafat 678), yang lebih dikenal
dengan panggilan Abu Hurairah (Bapak kucing), adalah seorang Sahabat Nabi yang
merupakan periwayat hadits. Abu Hurairah biasa berpuasa sunah tiga hari setiap awal
bulan Qamariah (bulan Arab dalam penanggalan Hijri), mengisi malam harinya dengan
membaca Al-Quran dan salat tahajud. Akrab dengan kemiskinan, dia sering
mengikatkan batu ke perutnya, guna menahan lapar. Dalam sejarah ia dikenal paling
banyak meriwayatkan hadis. Ibnu Hisyam berkata bahwa nama asli Abu Hurairah
adalah Abdullah bin Amin dan ada pula yang mengatakan nama aslinya ialah Abdur
Rahman bin Shakhr.

Menjadi Muslim
Abu Hurairah umurnya 30 tahun lebih muda dibanding Nabi. Ia datang kepada Nabi
saw di tahun yang ke tujuh Hijrah sewaktu beliau berada di Khaibar ia memeluk Islam
karena dorongan kecintaan dan kerinduan. Dan semenjak ia bertemu dengan Nabi
Saw; dan berbai'at kepadanya, hampir-hampir ia tidak berpisah lagi daripadanya kecuali
pada saat-saat waktu tidur . Begitulah berjalan selama masa empat tahun yang
dilaluinya bersama Rasulullah saw yakni sejak ia masuk islam sampai wafatnya Nabi,
pergi ke sisi Yang Maha Tinggi.

Thufail bin Amr, seorang pemimpin Bani Daus, kembali ke kampungnya setelah
bertemu dengan Nabi Muhammad dan menjadi muslim. Ia menyerukan untuk masuk
Islam, dan Abu Hurairah segera menyatakan ketertarikannya meskipun sebagian besar
kaumnya saat itu menolak. Ketika Abu Hurairah pergi bersama Thufail bin Amr ke
Makkah, Nabi Muhammad mengubah nama Abu Hurairah menjadi Abdurrahman
(hamba Maha Pengasih). Ia tinggal bersama kaumnya beberapa tahun setelah menjadi
muslim, sebelum bergabung dengan kaum muhajirin di Madinah tahun 629. Abu
Hurairah pernah meminta Nabi untuk mendoakan agar ibunya masuk Islam, yang
akhirnya terjadi. Ia selalu menyertai Nabi Muhammad sampai dengan wafatnya Nabi
tahun 632 di Madinah.
Periwayat sekaligus penghafal hadis
Abu Hurairah ra. mempunyai bakat luar biasa dalam kemampuan dan kekuatan
ingatan. Abu Hurairah ra. mempunyai kelebihan dalam seni menangkap apa yang
didengarnya, sedang ingatannya mempunyai keistimewaan dalam segi menghafal dan
menyimpan.

Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Nabi


Muhammad, yaitu sebanyak 5.374 hadits. Di antara yang meriwayatkan hadist darinya
adalah Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah, dan lain-lain. Imam
Bukhari pernah berkata: "Tercatat lebih dari 800 orang perawi hadits dari
kalangan sahabat dan tabi'in yang meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah".

Marwan bin Hakam pernah menguji tingkat hafalan Abu Hurairah terhadap hadits Nabi.
Marwan memintanya untuk menyebutkan beberapa hadits, dan sekretaris Marwan
mencatatnya. Setahun kemudian, Marwan memanggilnya lagi dan Abu Hurairah pun
menyebutkan semua hadits yang pernah ia sampaikan tahun sebelumnya, tanpa
tertinggal satu huruf.

Salah satu kumpulan fatwa-fatwa Abu Hurairah pernah dihimpun oleh Syaikh As-Subki
dengan judul Fatawa' Abi Hurairah.

Lolos dari jaringan kepalsuan dan penambahan-penambahan Hadis


Sewaktu datang masa pemalsu-pemalsu hadits yang dengan sengaja membikin hadits-
hadits bohong dan palsu, seolah-olah berasal dari Rasulullah saw mereka memperalat
nama Abu Hurairah ra.dan menyalahgunakan ketenarannya dalam meriwayatkan
Hadits dari Nabi saw , hingga sering mereka mengeluarkan sebuah "hadits", dengan
menggunakan kata-kata: -- "Berkata Abu Hurairah... "

Dengan perbuatan ini hampir-hampir mereka menyebabkan ketenaran Abu Hurairah


ra.dan kedudukannya selaku penyampai Hadits dari Nabi saw menjadi lamunan keragu-
raguan dan tanda tanya, kalaulah tidak ada usaha dengan susah payah dan ketekunan
yang luar biasa, serta banyak waktu yang telah di habiskan oleh tokoh-tokoh utama
para ulama Hadits yang telah membaktikan hidup mereka untuk berhidmat kepada
Hadits Nabi dan menyingkirkan setiap tambahan yang dimasukkan ke dalamnya.

Di sana Abu Hurairah ra.berhasil lolos dari jaringan kepalsuan dan penambahan-
penambahan yang sengaja hendak diselundupkan oleh kaum perusak ke dalam Islam,
dengan mengkambing hitamkan Abu Hurairah ra.dan membebankan dosa dan
kejahatan mereka kepadanya.
Wafat
Pada suatu hari sangatlah rindu Abu Hurairah ra. hendak bertemu dengan Allah. Selagi
orang-orang yang mengunjunginya mendo'akannya cepat sembuh dari sakitnya, ia
sendiri berulang-ulang memohon kepada Allah dengan berkata: "Ya Allah,
sesungguhnya aku telah sangat rindu hendak bertemu dengan-Mu. Semoga Engkau
pun demikian!" Di Kota Penuh Cahaya (Al-Madinatul Munawwarah), ia mengembuskan
nafas terakhir pada 57 atau 58 H. (676-678 M.) dalam usia 78 tahun. Meninggalkan
warisan yang sangat berharga, yakni hadis-hadis Nabi, bak butiran-butiran ratna mutu
manikam, yang jumlahnya 5.374 hadis.

Di sekeliling orang-orang shaleh penghuni pandam pekuburan Baqi', di tempat yang


beroleh berkah, di sanalah jasadnya dibaringkan! Dan sementara orang-orang yang
mengiringkan jenazahnya kembali dari pekuburan, mulut dan lidah mereka tiada henti-
hentinya membaca Hadits yang disampaikan Abu Hurairah ra.kepada mereka dari
Rasul yang mulia.

Anda mungkin juga menyukai