Anda di halaman 1dari 7

AKUNTANSI KEUANGAN II

Nama : Nelly Imelda


NIM : 1901036184
Jurusan: Akuntansi
Kelas : AK/A

SEKURITAS DILUSIAN DAN LABA PER SAHAM

Sekuritas dilutif merupakan surat berharga yang dapat dikonversikan menjadi saham
biasa sehingga pada saat dikonversikan akan memengaruhi jumlah saham yang beredar dan
berdampak pada penurunan nilai laba per saham atau terdilusi. Termasuk dalam sekuritas
dilutif adalah opsi, waran, utang konversi, saham preferen konversi, dan lain-lain.

Skema kompensasi merupakan program kompensasi yang diberikan perusahaan


kepada pihak-pihak yang terkait baik karyawan maupun nonkaryawan. Skema kompensasi
dapat diberikan dalam berbagai bentuk yaitu berupa kas maupun nonkas. Salah satu bentuk
skema kompensasi yang bersifat nonkas yang sering kali diberikan oleh perusahaan adalah
kompensasi saham. Kompensasi berbasis saham merupakan imbalan yang diberikan
perusahaan kepada pemasok barang atau jasa yang dapat mencakup pihak karyawan dan
nonkaryawan yang mana kompensasi tersebut berbentuk saham atau pengakuan kewajiban
yang jumlahnya ditentukan berdasarkan pada harga saham dan instrumen ekuitas saham.

Opsi Saham
Merupakan kontrak yang diterbitkan investor untuk dijual kepada investor lainnya di
mana kontraktersebut memberikan opsi/hak bagi penerimanya untuk
menjual/memberli suatu saham perusahaan (underlying stock) yang menjadi dasar
perdagangan opsi tersebut dalam jumlah dan pada harga yang telah ditetapkan
sebelumnya tertentu (exercise price), serta berlaku dalam periode tertentu.
Terdapat 2 (dua) jenis Opsi Saham:
1) Opsi beli (call option) memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang opsi
untuk membei sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar
kontrak tersebut.
2) Opsi jual (put option) memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang opsi
untuk menjual sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar
kontrak tersebut.
Waran Saham
Waran saham merupakan opsi yang diberikan oleh perusahaan kepada pemilik waran
untuk membeli saham dengan harga tertentu dalam waktu tertentu. Perbedaan utama
saham dan opsi saham adalah pihak yang mengeluarkannya dan jenisnya. Waran
dikeluarkan oleh perusahaan penerbit saham sedangkan opsi dikeluarkan oleh investor
dan warana merupakan jenis yang merupakan call option. Waran biasanya
dikeluarkan sebagai pemanis sekuritas lainnya yang sering kali digunakan dalam
situasi berikut:
1) Untuk membuat sekuritas lebih menarik
2) Pemilik saham sebelumnya memiliki hak didahulukan (preemptive right) untuk
membeli saham
3) Untuk kompensasi manajemen dan karyawan.

Utang Konversi
Definisi
Uang konversi merupakan surat utang yang memberikan fitur opsi bagi pemegangnya
untuk mengonversikannya menjadi saham perusahaan setelah, selama, atau pada
tanggal tertentu setelah surat utang dikeluarkan biasanya pada rasio pertukaran yang
sudah ditentukan terlebih dahulu pada penerbitan obligasi tersebut. Sekuritas ini
merupakan sekuritas hibrida yaitu suatu sekuritas yang terdiri dari dua unsur yaitu
utang dan ekuitas. Beberapa alasan bagi perusahaan untuk mengeluakan utang
konversi:
1) Meningkatkn permodalan perusahaan dengan kemungkinan mengeluarkan saham
dalam jumlah yang lebih kecil
2) Fitur konversi yang melekat pada obligasi dapat berfungsi sebagai pemanis yang
berdampak pada tingginya permintaan atas obligasi tersebut dan turunnya biaya
modal tingkat suku bunga yang lebih rendah dari pengeluaran obligasi tersebut.

Jenis Utang Konversi


Bentuk utang konversi yang paling umum dikeluarkan oleh perusahaan adalah
Obilgasi Konversi. Obligasi konversi mengombinasikan antara keuntungan obligasi
dari segi pendapatan tetap dan fasilitas pilihan bagi pemegangnya untuk
menukarkannya menjadi saham, sehingga memiliki opsi konversi yang akan
ditukarkan apabalia harga saham meningkat secara signifikan. Berikut ini merupakan
beberapa bentuk dari utang konversi:
1) Utang Konversi dengan Fitur Konversi Sebagian
Merupakan jenis umum dari surat utang konversi yang mana hanya ebagian dari
seluruh jumlah utang dapat dikonversikan menjadi saham.
2) Utang Konversi dengan Fitur Koversi Seluruhnya
Merupakan surat utang konversi yang dapat dikonversikan seluruhnya menjadi
saham sesuai dengan syarat dan ketentuan yang disebutkan pada saat penerbitan
surat utang tersebut.
3) Utang Konversi dengan Fitur Konversi Wajib Seluruhnya
Kontrak ini memiliki karakteristik bahwa seluruh nilai surat utang tersebut akan
(bukan merupakan opsi bagi pemegang sekuritas utang) dikonversi menjadi saham
ekuitas dengan waktu yang ditentukan.
Perlakuan Akuntansi Utang Konversi
Utang konversi merupakan instrumen campuran (hybrid) yang memiliki komponen
utag dan juga komponen ekuitas. PSAK 56 (Revisi 2010) Laba Per Saham meyatakan
bahwa ekuitas harus memisahkan kedua komponen tersebut dalam pengakuan dan
penyajian. Dalam mengakui dan mengukur utang konversi perusahaan harus
memisahkan nilai antara fitur utama dan fitur konversi yang melekat pada obligasi
tersebut. Pemisahan ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai sekuritas uang
konversi dengan nilai utang sejenis yang tidak memberikan fitur opsi konversi. Selisih
anatara keduanya merupakan nilai dari opsi konversi yang diberikan oleh sekuritas
utang tersebut. Berdasarkan pendekatan tersebut, komponen ekuitas merupakan
jumlah residu dari nilai utang, sehingga cocok dengan karakteristik ekuitas yang
merupakan residual klaim atas perusahaan.

Tahapan yang harus dilakukan oleh entitas adalah:


1) Tentukan total nilai pasar utang konversi dengan dua komponen liabilitas dan
ekuitas.
2) Tentukan komponen liabilitas dengan menghitung nilai kini neto dari semua aliran
kontraktual kas di masa mendapat yang didikontokan dengan tingkat bunga pasar.
Tingkat bunga pasar yang digunakan adalah tingkat bunga yang dibayarkan oleh
perusahaan pada utang yang sama namun tanpa fitur konversi.

Akuntansi Saat Penerbitan


Ketika perusahaan menerbitkan utang konversi maka perusahaan harus memisahkan
antara komponen utang dan komponen ekuitas. Komponen utang obligasi yang
dikeluarkan akan dicatat sebagai Utang Obligasi. Jumlah diskon relatif nilai
nominalnya akan diamortisasi oada setiap tanggal pelaporan sampai dengan jatuh
tempo. Komponen ekuitas dicatat dalam akun Premi Saham – Ekuitas Konversi yang
dilaporkan dalam bagian Ekuitas dalam Laporan Posisi Keuangan. Jumlah ini tidak
berubah sepanjang periode Obligasi Konversi.

Akuntansi Saat Penyelesaian Obligasi Konversi


Dalam penyelesaian obligasi konversi perusahaan dapat melakukan beberapa
alternatif yaitu: (i) pembelian kembali utang pada saat jatuh tempo. (ii) konversi
obligasi pada saat jatuh tempo. (iii) konversi obligasi pada saat sebelum jatuh tempo.
(iv) pembelian kembali sebelum jatuh tempo.
1) Utang Dilunasi Saat Jatuh Tempo
Kondisi inti terjadi apabila obligasi tidak dikonversikan pada saat jatuh tempo.
Apabila hal tersebut terjadi maka perusahaan penerbit obligasi harus melunasi
obligasinya atau membeli kembali obligasi tersebut. Hal ini karena nilai buku dari
obligasi sama dengan nilai nominalnya sehingga tidak terdapatan keuntungan
maupun kerugian dari pembelian kembali obligasi saat jatuh tempo.
2) Konversi Obligasi Saat Jatuh Tempo
Apabila obligasi dikonversi saat jatuh tempo (asumsi dikonversi seluruhnya),
maka perusahaan akan mencatat penambahan Modal Saham – Saham Biasa.
Sejumlah Premi Saham – Ekuitas Konversi akan ditransfer ke akun Premi Saham
– Saham Biasa dan berdasarkan pencatatan ini maka dapat dilihat bahwa
perusahaan memiliki peningkatan ekuitas yang diperoleh dari konversi obligasi.
3) Konversi Obloigasi Saat Sebelum Jatuh Tempo
Apabila obligasi dikonversi sebelum jatuh tempo maka pencatatan akuntansi yang
dilakukan adalah dengan mendebit Utang Obligasi sejumlah nilai tercatat obligasi
pada saat itu dan mendebit Premi Saham – Ekuitas Konversi sejumlah yang telah
diakui pada saat pengakuan awal.
4) Pembelian Kembali Sebelum Jatuh Tempo
Pada suatu kondisi dimungkinkan perusahaan melakukan pembeli kembali
sebelum obligasi jatuh tempo pendekatan yang dilakukan apabila hal ini terjadi
adalah dengan menentukan nilai wajar komponen utang dari obligasi konversi
pada tanggal tersebut dan mengurangkan nilai tersebut dari nilai wajar obligasi
konversi yang dikeluarkan (termasuk didalamnya komponen ekuitas) untuk
menghitung nilai dari komponen ekuitas. Setelah hal tersebut dilakukan, maka:
1) Perbedaan antara nilai pasar komponen utang dengan nilai buku komponen
utang merupakan laba/rugi pelunasan
2) Perbedaan antara nilai pasar yang mengandung komponen utang dan
komponen ekuitas dengan nilai pasar komponen utang merupakan pengurang
dari ekuitas.

Konversi Dipercepat
Perusahaan yang mengeluarkan obligasi dapat mendorong untuk dilakukan konversi
lebih cepat. Hal ini disebabkan karena perusahaan berkeinginan untuk menurunkan
biaya bungan dan memperbaiki rasio utang terhadap ekuitas. Agar menarik bagi
pemegang saham perusahaan yang mengeluarkan obligasi dapat menawarkan ‘iming-
iming’ yang disebut ‘sweetener”. Bentuk dari pemanis ini bisa berbentuk kas taua
saham biasa. Perusahaan harus mengakuinya sebagai biaya atas sweetener tersebut.

Saham Preferen Konversi


Saham preferen merupakan saham yang memiliki keutamaan dalam pendistribusian
laba. Seringkali saham preferen ini juga memiliki fitur konversi. Saham preferen
konversi adalah sekuritas saham utama yang mana pemiliki saham preferen dapat
mengkonversikan menjadi saham biasa dalam jumlah yang telah ditentukan
sebelumnya. Berbeda dengan obligasi konversi yang mana utamanya merupakan
sekuritas utang dan opsi konversinya merupakan sekuritas ekuitas, sekuritas saham
preferen konversi secara prinsipnya merupakan sekuritas ekuitas dan opsi konversinya
pun merupakan sekuritas ekuitas. Oleh karena itu, perusahaan tetap maemasukkan
kedua komponen tersebut dalam ekuitas perusahaan. Bila saham preferen
dikonversikan atau dilunasi, tidak dicatat adanya laba rugi konversi atau pelunasan.

Kompensasi Saham
Definisi
Kompenssasi berbasis saham merupakan imbalan yang diberikan perusahaan kepada
pemasok barang atau jasa yang dapat mencakup pihak karyawan dan non karyawan
yang mana kompensasi tersebut berbentuk saham atau pengakuan kewajiban yang
jumlahnya ditentukan berdasarkan pada harga saham atau instrumen ekuitas
perusahaan. Secara umum, saham, opsi saham atau instrumen ekuitas lain yang
diberikan kepada karyawan sebagai dari paket remunerasi, sebagai tambahan dari gaji
tunai dan imbalan kerja lainnya.

Pengakuan Konpensasi Berbasis Saham


Akuntansi kompensasi berbasis saham diatur dalam PSAK 53 (Revisi 2010)
Pembayaran Berbasis Saham. Dalam transasksi pembayaran berbasis saham, entitas
mengakui barang atas jasa yang diterima atau diperoleh, dan kenaikan ekuitas terkait,
pada saat memperoleh barang atau pada saat jasa diterima pada nilai wajar barang
atau jasa yang diterima, kecuali jika nilai wajar barang atau jasa yang diterima secara
abdal, maka entitas harus mengukur nilai barang atau jasa tersebut, dan kenaikan
ekuitas terkait, secara tidak langsung, dengan mengacu pada nilai wajar instrumen
ekuitas yang diberikan.
Entitas juga harus mengakui kenaikan nilai ekuitas terkait jika barang atau jasa
diterima dalam transasksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan
instrumen ekuitas, atau kenaikan liabilitas jika barang atau jasa diperoleh dalam
transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas. Ketika barang
atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis saham
tidak memenuhi kualifikasi pengakuan sebagai aset, maka barang atau jasa tersebut
harus diakui sebagai beban.

Transaksi Pembayaran Berbasis Saham yang Diselesaikan dengan Instrumen


Ekuitas
Ekuitas harus mengukur barang atau jasa yang diterima, dan kenaikan ekuitas terkait,
secara langsung, pada nilai wajar barang atau jasa yang diterima, kecuali jika nilai
wajar tersebut tidak dapat diestimasi secara andal. Jika entitas tidak dapat
mengestimasi nilai wajar barang atau jasa tersebut, dan kenaikan ekuitas terkait,
secara tidak langsung, dengan mengacu pada nilai wajar instrumen ekuitas yang
diberikan.

Transasksi dengan Karyawan


Untuk transaksi dengan karyawan dan pihak lain yang memberikan jasa serupa
dengan karyawan, entitas harus mengukur nilai wajar jasa yang diterima dengan
mengacu pada nilai wajar instrumen ekuitas yang diberikan, karena pada umumnya
tidak mungkin untuk mengestimasi nilai wajar yang diterima secara andal. Nilai wajar
instrumen ekuitas tersebut harus diukur pada tanggal pemberian, tanggal pemberian
adalah pada saat kedua belah pihak menyetujui perjanjian pembayaran berbasis
saham.

Transaksi dengan Pihak Selain Karyawan


Untuk pihak dengan pihak selain karyawan yang diukur dengan mengacu pada nilai
wajar instrumen ekuitas yang diberikan. Pernyataan ini termasuk beranggapan bahwa
nilai wajar barang atau jasa yang diterima dapat diestimasi dengan andal. Dalam
situasi ini, PSAK 53 (revisi 2010) mensyaratkan entitas untuk mengukur nilai wajar
tersebut pada tanggal entitas memperoleh barang atau pihak lawan transasksi
menyerahkan jasa.

Transaksi Berbasis Saham yang Diselesaikan dengan Menggunakan Kas


Apabila perusahaan memiliki transaksi dengan pembayaran berbasis saham yang
mana penyelesaiaan dari transaksi ini diselesaikan dengan kas, maka entitas harus
mengukur barang atau jasa yang diperoleh dan liabilitas yang timbul sebesar nilai
wajar liabilitas. Entitas harus mengukur kembali nilai wajar liabilitas pada setiap akhir
periode pelaporan dan pada tanggal penyelesaiaan sampai dengan liabilitas tersebut
diselesaikan. Setiap perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi periode
tersebut.

Transaksi Berbasis Saham yang Memberikan Pilihan dalam Penyelesaian


Suatu entitas harus mengakui transaksi pembayaran berbasis saham yang mana
persyaratan perjanjian memberikan pilihan kepada entitas atau pihak lawan transaksi
untuk menyelesaikan transaksi apakah akan diselesaikan dengan atau dengan
penerbitan instrumen ekuitas sebagai transaksi, pembayaran berbasis saham dengan
penyelesaian kas jika dan sepanjang, entitas telah menimbulkan liabilitas untuk
diselesaikan dengan kas atau aset lain, atau sebagai bukti transaksi pembayaran
berbasis saham dengan diselesaikan instrumen ekuitas jika dan sepanjang, tidak
terdapat liabilitas yang timbul.

Laba Per Saham


Definisi
Laba Per Saham (LPS) merupakan informasi mengenai berapa jumlah laba yang dapat
diatribusikan kepada pemegang saham biasa per lembarnya. LPS menunjukkan seberapa baik
perusahaan dalam mengelola modalnya sehingga menghasilkan profitabilitas yang tinggi.
Nilai LPS akan sangat tergantung pada jumlah laba dan jumlah lembar saham yang beredar.
Apabila perusahaan memiliki struktur modal yang sederhana, maka perusahaan akan
menyajikan informasi mengenai LPS Dasar, sedangkan pada perusahaan yang memiliki
struktur modal yang kompleks maka harus menyajikan informasi mengenai LPS Dilusian.

Perhitungan LSP Dasar untuk Perusahaan dengan Struktur Modal Sederhana


LPS dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih yang tersedia bagi pemegang
saham biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam satu
periode.
Laba residual merupakan leba bersih dikurangi dengan dividen saham utama. Dividen saham
preferen meliputi:
1) Jumlah dividen dari saham preferen bukan kumulatif yang diumumkan bagi periode
yang bersangkutan
2) Jumlah dividen preferen kumulatif yang terakumulasi bagi periode yang
bersangkutan, dividen tersebut sudah atau belum diumumkan. Jumlah dividen saham
utama kumulatif untuk periode bersangkutan tidak mengcakup dividen saham
preferen kumulatif periode lalu meskipun dividen tersebut diumumkan atau dibayar
dalam periode kini.

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar diperoleh dengan mengalikan jumlah
saham yang beredar selama jangka waktu tertentu dengan faktor pembobot waktu. Faktor
pembobot waktu adalah jumlah hari beredarnya sekelompok saham dibandingkan dengan
jumlah hari dalam suatu periode.
Saham biasa dianggap sebagai saham beredar ketika:
1) Saham biasa yang diterbitkan melalui penjualan dengan kas diperhitungkan saat kas
sudah bisa diterima
2) Saham biasa yang diterbitkan atas reinvestasi sukarela dari dividen saham biasa taau
saham utama diperhitungkan sejak tanggal pembayaran dividen
3) Saham biasa yang diterbitkan sebagai hasil dari konversi instrumen utang
diperhitungkan sejak tnggal utang tidsak lagi berbunga
4) Dll

Perhitungan LPS Dilusian untuk Perusahaan dengan Struktur Modal Kompleks


LPS Dasar digunakan sebagai informasi laba yang akan diproleh dengan pemegang saham
per lembar saham dimilikinya. Apabila perusahaan memiliki sekuritas dilutif, maka berarti
perusahaan tersebut memiliki struktur modal yang relatif kompleks sehingga penyajian LPS
Daasar saja dapat memberikan informasi yang kurang akurat. Hal ini disebabkan LPS Dasar
tidak memberikan informasi mengenai efek potensian terjadinya penurunan nilai LPS akbit
adanya sekuritas dilutif yang apabila dilakukan penukaran menajdi saham biasa kan
menyebabkan nilai LPS yang turun akibat semakin besarnya jumlah saham yang beredar.
Oleh karena itu, agar investor dapat memperoleh informasi yang memadai terkait dengan
potensi penurunan LPS akibat adanya sekuritas dilutif, maka perusahaan diwajibkan
menyajikan baik LPS Dasar maupun LPS Dilusian.

Perhitungan LPS Dilusian menyesuaikan LPS Dasar dengan Efek Berpotensi Saham Biasa
yang Bersifat Dilutif. Efek tersebut seolah-olah dikonversi menjadi sekuritas saham sehingga
memengaruhi perhitungan LPS. Beberapa efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilurif
adalah sebagai berikut:
1) Opsi, waran dan instrumen keuangan sejenis
2) Instrumen yang dapat dikonversikan
3) Saham yang dapat ditempatkan secara kontinjen, yaitu:
1.) Sebagaimana perhitungan LPS Dasar, saham biasa yang dapat ditempatkan secara
kontinjen dianggap sebagai saham yang beredar dan diperhitungkan dalam
perhitungan LPS Dilusian jika kondisinya terpenuhi
2.) Jika kondisinya tidak terpenuhi, maka jumlah saham biasa yang dapat
ditempatkan secar kontinjen yang diperhitungkan dalam perhitungan LPS Dilusian
didasarkan pada jumlah saham yang seolah-olah akan ditempatkan jika saar akhir
periode merupakan akhir periode kontinjensi
4) Kontrak yang dapat diselesaikan dengan saham biasa atau kas
5) Opsi yang dibeli, yaitu kontrak seperti jual opsi jual dan opsi beli entitas tidak
dimasukkan dalam perhitungan LPS Dilusian karena memasukkan opsi tersebut dapat
bersifat antidilutif
6) Opsi jual yang diterbitkan (written put option)

Dalam melakukan perhitungan LPS Dilusian, perlu dilakukan penyesuaian atas Laba Dasar.
Penyesuaian tersebut dilakukan dengan melakukan penyesuaian terhadap Laba Residual dan
Penyesuaian terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar.
1. Penyesuaian terhadap laba residual
Penyesuaian dilakukan untuk beberapa hal berikut ini:
1) Setiap dividen dari efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif
2) Bunga dari efek berpotensi saham biasa yang dilutif, yang diakui pada periode
yang bersangkutan
3) Perubahan pendapatan atau beban yang timbul dari konversi fek berpotensi saham
biasa yang sifatnya dilutif
2. Penyesuaian terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar
Penyesuaian ini biasa dilakukan dengan menambah jumlah rata-rata tertimbang
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang akan diterbitkan dengan asumsi
semua efek berpotensi saham biasa konversikan menjadi saham biasa. Konversi
tersebut diasumsikan terjadi pada awal periode, atau pada tanggal penerbitan efek
berpotensi saham biasa tersebut, jika penerbitannya sudah berakhir.

Anda mungkin juga menyukai