Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia serta inayahNya
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah berisikan “lembaga keuangan non bank”
yang di bahas dalam mata kuliah hukum dagang di indonesia.
Makalah ini di harapkan menjadi tambahan pustaka ilmu bagi pembaca umumnya,
dan kami selaku penyusun khususnya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu sangat berbahagia jikalau dosen pengajar memberikan koreksi dan arahan untuk
kebaikan ke depannya kelak. Kami berharap juga saran dan kritik dari pembaca yang bersifat
membangun untuk perbaikan makalah ini.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari- hari baik bank maupun lembaga keuangan non bank
bukanlah sesuatu yang asing, yang dimana Lembaga keuangan adalah badan usaha yang
kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan aset
nonfinancial atau aset riil. Lembaga keuangan memberikan kredit kepada nasabah dan
menanamkan dananya dalam surat-surat berharga.
Di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara
lain menawarkan berbagai jenis skema tabungan, proteksi asuransi, program pension,
penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana. Lembaga keuangan merupakan
bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai
jasa-jasa keuangan. Dalam masyarakat sederhana, aktivitas seperti gambar di atas tidak
adanya peran Bank dan lembaga keuangan, mungkin tidak terlalu menjadi masalah. Namun
dalam masyarakat yang semakin berkembang saat ini, peran Bank dan lembaga keuangan
lainnya sangatlah penting, khusunya sebagai lembagai mediasi antara pihak yang memiliki
dana dan yang membutuhkan dana. Jika dilihat dari pentingnya lembaga keuangan maka
dalam makalah ini akan dibahas mengenai lembaga keuangan non bank.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian khusus dan umum lembaga keuangan bukan bank
(LBKK)?
2. Bagaimana karakteristik lembaga keuangan bukan bank?
3. Bagaimanakah macam-macam lembaga keuangan bukan bank?
4. Bagaimanakah peran dan fungsi lembaga keuangan bukan bank?
5. Bagaimana manfaat lembaga keuangan non bank?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Lembaga keuangan bukan bank adalah suatu badan yang melakukan kegiatan di
bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama
dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat terutama
guna membiayai investasi perusahaan. Tujuan lembaga keuangan nonbank adalah untuk
mendorong perkembangan pasar modal serta membantu permodalan perusahaan-perusahaan
ekonomi lemah.
a. Badan hukum Indonesia yang didirikan oleh warga negara Indonesia atau badan
hukum Indonesia dalam bentuk kerja sama dengan badan hukum asing.
b. Badan hukum asing dalam bentuk perwalian dari lembaga keuangan yang
berkedudukan di luar negeri.
Kegiatan usaha yang dilakukan olrh lembaga keuangan bukan bank adalah sebagai
berikut :
Tidak boleh menarik dana secara langsung dari masyarakat (giro, tabungan , deposito,
promes).
Penerbitan promes hanya dibolehkan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh
dari bank.
Memberi pembiayaan baik untuk kebutuhan modal kerja maupun investasi dunia
usaha Tidak diperbolehkan memberikan kredit secara langsung
Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik
secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak
opsi (operating lease) untuk digunakan oleh lessee (nasabah) selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara berkala. Finance lease adalah kegiatan sewa guna dimana
lessee (nasabah) pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa
guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati. Sebaliknya operating lease tidak
mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha.
Manfaat Leasing :
1. Menghemat modal
2. Diversifikasi sumber-sumber pembiayaan
3. Persyaratan lebih mudah dan fleksibel
4. Biaya lebih murah
Pegadaian
Asuransi
Keuntungan Asuransi :
Bagi Pemilik Asuransi :
Keuntungan dari premi yang dibayar nasabah.
Keuntungan dari hasil penyertaan modal ke perusahaan lain.
Keuntungan dari hasil bunga investasi surat-surat berharga.
Bagi Nasabah :
Memberi rasa aman.
Merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik lagi.
Terhindar dari resiko kerugian.
Memperoleh penghasilan di masa datang
Memperoleh penggantian akibat kerugian kerusakan atau kehilangan.
Peran lembaga keuangan bukan bank atau LKBB sesuai dengan jenis usaha yang
dilakukannya ialah ikut serta mengembangkan perekonomian berasaskan demokrasi ekonomi
untuk menunjang pembangunan nasional melalui upaya penghimpunan dan penyediaan dana
untuk pembiayaan investasi perusahaan, konsumsi masyarakat umum, maupun risiko pihak
tertentu. Fungsi utama lembaga keuangan bukan bank ( LKBB ) adalah sebagai peghimpun
dan penyalur dana masyarakat. Pelaksanaan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana
tersebut tergantung pada jenis usaha pembiayaan yang dijalankannya.
Fungsi LKBB :
Di samping munculnya fenomena produk hibrida di sektor jasa keuangan, saat ini
juga banyak dijumpai pola keterkaitan antar lembaga keuangan dalam bentuk kerjasama
pemasaran produk keuangan. Produk investasi reksadana dan obligasi, selain ditawarkan di
pasar modal, juga ditawarkan melalui perbankan. Dalam kasus semacam ini, perbankan
hanya berperan sebagai agen penjual yang tidak ikut menanggung risiko kerugian. Pola
kerjasama semacam ini tetap membutuhkan pengawasan agar tidak terjadi penyelewengan
seperti pada kasus Bank Century dan Antaboga Sekuritas. Koordinasi pengawasan yang baik
antara Bank Indonesia dengan Bapepam-LK sangat dibutuhkan untuk tetap menjaga
kepercayaan masyarakat terhadap produk jasa keuangan. Kecenderungan munculnya produk
hibrida dan semangat kerjasama di antara perusahaan jasa keuangan tampaknya akan semakin
meningkat di masa mendatang, sehingga hal tersebut memunculkan wacana tentang perlunya
membentuk lembaga pengawas sektor keuangan yang bersifat superbody, independen, dan
terintegrasi. Kecenderungan munculnya produk hibrida di sektor jasa keuangan di Indonesia
sebenarnya lebih banyak mengikuti tren yang ada di negara maju. Fenomena semacam ini
dapat berdampak positif atau negatif tergantung cara kita menyikapinya. Penerbitan produk
hibrida di sektor jasa keuangan, jika dikelola dengan baik dan benar, dapat meningkatkan
gairah dan partisipasi masyarakat secara signifikan untuk membeli produk-produk jasa
keuangan. Di lain pihak, jika tidak diiringi dengan pengawasan yang memadai, akan dapat
memunculkan dampak negatif seperti yang terjadi dalam kasus Bank Century dan Antaboga
Sekuritas, serta kasus gagal bayar yang menimpa PT Asuransi Jiwa Bakrie atau yang dikenal
sebagai Kasus Bakrie Life.
Kasus Bakrie Life bermula dari penjualan produk asuransi unit-link Diamond Investa
yang merupakan produk hibrida antara asuransi jiwa dengan investasi pasar modal (umumnya
reksadana). Banyak nasabah yang tergiur dengan tawaran ini karena produk Diamond Investa
menawarkan imbal hasil 1,5 persen di atas bunga deposito per tahun plus manfaat proteksi
asuransi jiwa. Sayang pemasaran produk asuransi unit-link ini kemudian bermasalah karena
PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) diduga gagal membayar imbal hasil beserta pokok
dana nasabah dengan nilai total mendekati Rp 400 miliar. Hal tersebut ditengarai disebabkan
adanya penyelewengan penempatan portofolio yang dilakukan oleh manajemen perusahaan.
Bakrie Life dianggap melampaui batas dalam berinvestasi karena terlalu banyak
menempatkan portofolio reksadana pada saham-saham perusahaan grup Bakrie, sehingga
ketika harga saham perusahaan grup Bakrie berjatuhan akibat krisis global 2008 maka nilai
portofolio Bakrie Life pun ikut terhempas. (Harian Sinar Harapan, 17 September 2009).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha atau lembaga keuangan yang
melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung,
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk
kegiatan produktif
Usaha – Usaha Yang Dilakukan Lembaga Keuangan Bukan Bank antara lain:
Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas berharga, Sebagai perantara untuk
mendapatkan kompanyon ( dukungan dalam bentuk dana ) dalam usaha patungan, Perantara
untuk mendapatkan tenaga ahli Adapun Peran – Peran Lembaga Keuangan Bukan Bank
antara lain: Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang / jasa,
Memperlancar distribusi barang, Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan Lembaga
keuangan bukan bank terdiri dari beberapa jenis, yaitu lembaga pembiayaan yang terdiri dari
leasing, factoring, pembiayaan konsumen dan kartu kredit, perusahaan perasuransian yang
diantaranya asuransi keuangan dan asuransi jiwa serta reasuransi, dana pensiun yang terdiri
dari dana pensiun pemberi kredit dan dana pensiun lembaga keuangan, dana perusahaan efek,
reksadana, perusahaan penjamin, perusahaan modal ventura dan pegadaian.
DAFTAR PUSTAKA
http://tiaphari.com/2008/01/26/lembaga-keuangan-non-bank-dan-bank-perusahaan
keuangandi-indonesia.
http://id.shvoong.com/business-management/investing/2007/07/20-pengertian
lembagakeuangan-bukan-bank