IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien :Yongki Putra
No.RM : P.12345
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 28 tahun
Alamat : Tikala
KASUS
Seorang pasien laki-laki berusia 28 tahun berdomisili di Tikala, datang ke RSGM
UNSRAT dengan keluhan kehilangan satu gigi pada rahang bawah sebelah kanan,
pasien minta dibuatkan gigi tiruan yang tidak bisa dilepas pasang. Setelah dilakukan
pemeriksaan di dalam rongga mulut, diperoleh pasien kehilangan gigi 44.
Tanggal pemeriksaan: 10 Febuari 2021
1
DENTAL SIDE TEACHING (DST)
GIGI TIRUAN JEMBATAN 3 UNIT (BRIDGE)
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan kehilangan satu gigi pada rahang bawah sebelah
kanan
Riwayat gigi terlibat
a. Gigi 43Normal
b. Gigi 44Missing
Gigi telah dicabut ± 3 bulan yang lalu karena berlubang besar.
c. Gigi 45 Normal
Diagnosis
a. Gigi 43Normal
b. Gigi 44Missing
c. Gigi 45 Normal
ODONTOGRAM
Keterangan :
X : Missing
Rencana perawatan
Mahkota dan Jembatan dengan bahan porcelain fused to metal (PFM).
Prognosis
Baik, karena kondisi gigi penyangga masih bagus, belum terjadi penutupan ruang
dan pasien kooperatif.
2
DENTAL SIDE TEACHING (DST)
GIGI TIRUAN JEMBATAN 3 UNIT (BRIDGE)
TAHAP PERAWATAN
1. Prosedur Awal
10 Febuari 2020
Pembuatan Model Kerja
3
DENTAL SIDE TEACHING (DST)
GIGI TIRUAN JEMBATAN 3 UNIT (BRIDGE)
2. STATUS LOKAL
2.1 Luar mulut
a. Sendi kanan : tidak bengkak, tidak sakit
Sendi kiri : tidak bengkak, tidak sakit
b. Pembukaan mulut: sedang
c. Gerakan protusif dan gerakan lateral
Gerakan protrusif : lancar
Gerakan lateral kanan : lancar
Gerakan lateral kiri : lancar
d. Bibir
Bentuk bibir : Simetris
Ukuran bibir : Sedang
Tonus otot bibir : sedang
2. 2 Dalam mulut
a. Bentuk lengkung RA : Lonjong
Bentuk lengkung RB : Lonjong
b. Ukuran lengkung RA : besar
Ukuran lengkung RB :besar
c. Bentuk linggir RA : Lonjong, sedang
Bentuk linggir RB : Lonjong, sedang
d. Ukuran linggir RA : Sedang
Ukuran linggir RB : Sedang
e. Hubungan RA – RB: Normal
f. Kesejajaran linggir RA – RB: Sejajar
g. Ruang antarmaksila: sedang
h. Ruang antar alveolar: sedang
i. Tuberositas kanan : Sedang
Tuberositas kiri : Sedang
j. Exostosis :Tidak terdapat exostosis
k. Torus : Tidak terdapat torus palatinus dan mandibularis
l. Palatum lunak : Palatum lunak klas I, dengan gerakan yang pasif
m. Perlekatan otot labial RA : sedang
4
DENTAL SIDE TEACHING (DST)
GIGI TIRUAN JEMBATAN 3 UNIT (BRIDGE)
5
DENTAL SIDE TEACHING (DST)
GIGI TIRUAN JEMBATAN 3 UNIT (BRIDGE)
Menggunakan shade guide Vitapan Classical dengan cara lampu dental dimatikan,
usahakan berada dalam cahaya yang natural. Jika pasien wanita menggunakan lipstick
sebaiknya dihapus terlebih dahulu. Kemudian shade guide ditempatkan diluar mulut
dekatkan dengan permukaan kulit muka di bawah bibir namun sebelumnya shade guide
di basahkan terlebih dahulu dan dilihat satu per satu warna yang cocok sewarna dengan
gigi asli. Warna yang di dapat adalah A3
Reduksi proksimal
1. Buatlah garis pedoman dengan pensil yang runcing pada permukaan labial
yang berjarak 1-1,5 mm dari titik kontak, garis ini harus sejajar dengan
sumbuh gigi
2. Gunakan tapered tapered cyndrycal diamond bur ukuran bur disesuaikan
dengan bentuk anatomis gigi yang akan dipreparasi
3. Letakkan bur dianta titik kontak dan garis pedoman
6
DENTAL SIDE TEACHING (DST)
GIGI TIRUAN JEMBATAN 3 UNIT (BRIDGE)
Reduksi labial
1. Tentukan garis pedoman 1 mm diatas gingival
2. Buatlah panduan pengasahan
3. Pengasahan labial menggunakan tapered cyndrycal diamond bur
4. Letakan bur searah sumbu gigi
5. Gerakan kea rah mesio distal atau sebaliknya bergantian
6. Evaluasi akir
Reduksi palatal
1. Reduksi dari arah singulum ke insisal menggunakan bur flame
2. Hasilnya setelah diokliusikan akan terlihat ruangan deng gigi antagonis
7
DENTAL SIDE TEACHING (DST)
GIGI TIRUAN JEMBATAN 3 UNIT (BRIDGE)
Pembuatan aksial
Gunakan tapered cyndrycal diamond bur letakan sejajar sumbuh gigi, hingga
undercut pada sudut mesial-bukal, mesia;- palatal, disto-bukal, disto palatal
hilang
Preparasi akiran servikal
Pembuatan bahu 90 drajat pada labial:
1. Gunakan tapered cyndrycal diamond bur
2. Letakan bur sejajar sumbuh gigi
3. Gerakan kea rah mesio distal atau sebaliknya, hanya pada bagian labial
4. Hasil akir terbentuk bahu 1mm pada labial kemudian diteruskan kepalatal
berbentuk chamfer
Pembuatan chamfer pada palatal
1. Letakan tapered cyndrycal diamond bur sejajar sumbuh gigi
2. Gerakan kearah mesiodostal atau sebalikanya
3. Sehingga berbentuk chamfer pada bagian palatal yang merupakan terusan
preparasi bahu pada tepi proksomal
Penghalusan
1. Gunakan bur yang lebih halus dan haluskan pada se;uruh permukaan
2. Semua sudut dibevel 45 derajat terutama pada sudut yang terbentuk dari
bidang axial ke insisal
8
DENTAL SIDE TEACHING (DST)
GIGI TIRUAN JEMBATAN 3 UNIT (BRIDGE)
- Asahlah bagian oklusal tadi sesuai dengan panduan kedalaman groove yang
telah disiapkan.
- Kurangi bagian oklusal tadi sesuai dengan paduan ke dalaman groove yang
telah dipersiapkan.
- Bentukan antomi tetap dipertahankan, bentuk cups dan lereng bukal-palatal
tetap ada meskipun lebih rendah dari gigi tetangganya.
- Periksa jarak dengan gigi antagonisnya dengan sonde.
groove
oklusal
Preparasi bagian proksimal
- Gunakan Tin fissurediamondbur yang berdiameter 1mm.
9
DENTAL SIDE TEACHING (DST)
GIGI TIRUAN JEMBATAN 3 UNIT (BRIDGE)
- Letakan bur sejajar sumbu gigi dan pada gigi yang akan di preparasi.
- Gerakan dalam arah bukal ke lingual.
- Hasil akhir titik kontak hilang, undercut servikal ke oklusal tidak ada.
- Dapat dilewati sonde lurus.
oklusal
oklusal
proximal proximal
10
DENTAL SIDE TEACHING (DST)
GIGI TIRUAN JEMBATAN 3 UNIT (BRIDGE)
bu b
kal
11
DENTAL SIDE TEACHING (DST)
GIGI TIRUAN JEMBATAN 3 UNIT (BRIDGE)
Tata laksananya yaitu dengan bantuan pinset benang retraksi terlebih dahulu direndam
dalam dappen glass yang berisi cairan adrenalin, selanjutnya benang retraksi ditekan
dengan hati-hati ke dalam sulkus gingiva menggunakan plastic filling instrument
(berujung datar). Setelah 3-5 menit benang retraksi dikeluarkan dari dalam sulkus
gingiva.
7. Pencetakan Pendahuluan
Rahang atas dan rahang bawah pasien dicetak menggunakan alginate
kemudian dicordengan gips. Dari model tersebut diperiksa batas-batas preparasi
gigi 43 dan 45 apakah sudah sejajar ataukah masih memerlukan pengurangan di
bagian tertentu. Apabila ada bagian gigi yang berlebih atau belum sejajar, maka
pada saat kunjungan selanjutnya diperbaiki lagi.
12
DENTAL SIDE TEACHING (DST)
GIGI TIRUAN JEMBATAN 3 UNIT (BRIDGE)
7. Pencetakan Gigi
- Sebelum proses pencetakan gigi dimulai, terlebih dahulu dilakukan
pembongkaran mahkota sementara dan pembersihan menyeluruh pada kavitas.
Semua partikel kotoran dibersihkan dengan semprotan udara dan air, lalu
dikeringkan.
Proses pencetakan dilakukan dengan teknik mencetak double impression.
- Tahap Ibahan cetak putty type diaduk sesuai aturan pabrik dan diletakkan
pada sendok cetak. Dimasukkan kedalam mulut pasien (RB) dan ditunggu
sampai setting. Kemudian dikeluarkan dari dalam mulut.
- Tahap IIbahan cetak light body type diaduk kemudian dituangkan di atas
hasil cetakan yang jenis putty type tadi, lalu dicetakkan kembali ke dalam
mulut pasien. Setelah bahan cetak setting, sendok cetak dikeluarkan dari mulut
dengan hati-hati. Diperiksa keakuratan hasil cetakan tersebut, kemudian hasil
cetakan dikerok kemudian diberi tanda midlinenya agar arahnya bisa di
ketahui..
13
DENTAL SIDE TEACHING (DST)
GIGI TIRUAN JEMBATAN 3 UNIT (BRIDGE)
14
DENTAL SIDE TEACHING (DST)
GIGI TIRUAN JEMBATAN 3 UNIT (BRIDGE)
dan akan didatangkan kembali ketika Mahkota dan Jembatan berbahan porcelain
fused to metal (PFM) telah selesai dibuat.
15
DENTAL SIDE TEACHING (DST)
GIGI TIRUAN JEMBATAN 3 UNIT (BRIDGE)
14. TahapKontrol
Kontrol dilakukan 2-3 minggu kemudian setelah pemasangan mahkota dan
jembatan. Pada saat pasien datang kontrol dilakukan pemeriksaan oklusi dan tepi
mahkota jembatan serta di anamnesa kembali, tanyakan pada pasien apa ada
keluhan selama ia memakai mahkota jembatan tersebut.
Pemeriksaan subyektif: menanyakan apakah ada keluhan dari pasien setelah GTC
dipasang dan dipakai.
Pemeriksaan objektif: melihat keadaan jaringan lunak disekitar daerah GTC,
apakah ada peradangan atau tidak. Memeriksa retensi dan oklusi pasien.
16
DENTAL SIDE TEACHING (DST)
GIGI TIRUAN JEMBATAN 3 UNIT (BRIDGE)
Hukum ANTE:
“Seluruh luas membran periodontal gigi penyangga harus paling sedikit sama atau
lebih besar dari seluruh luas membran periodontal gigi yang diganti.”
17
DENTAL SIDE TEACHING (DST)
GIGI TIRUAN JEMBATAN 3 UNIT (BRIDGE)
Memperbaiki oklusi
RahangAtas RahangBawah
1 7,40–9,75 N 4,97–6,60 N
2 6,05–8,10 N 5,45–6,85 N
3 7,05–9,32 N 6,15–8,15 N
4 6,75–9,00 N 6,35–8,75 N
5 6,00–8,10 N 6,80–9,55 N
6 9,95–12,10 N 10,62–13,05 N
7 8,75-10,87 N 8,90-11,37 N
18