Anda di halaman 1dari 8

MEWUJUDKAN PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL

DI ERA DIGITAL

Dosen Pengampu :
Dr. Yuyus Kardiman, M. Pd

Disusun Oleh:

Anisa Fitriani (1304619040)


Pendidikan Biologi A 2019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
BAB 1

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Bagi Indonesia, tantangan era goblal dan digital yang sedang berkembang pesat
saat ini bukanlah hal baru. Indonesia dengan bentuk geografisnya, dengan banyaknya
pulau dan berada pada persimpangan dunia tidaklah memungkinkan bagi negara
Indonesia untuk menutup diri dari perubahan era ini (Latif, 2018)
Era digital yang masuk ke Indonesia telah membawa perubahan bagi bangsa
Indonesia ke dampak baik maupun buruknya secara bersamaan. Perubahan yang menjadi
dampak positif bagi bangsa dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Namun pada waktu
yang bersamaan, dampak negatif era digital akan menjadi tantangan baru bagi bangsa
Indonesia. Tantangan baru masuk melalui berbeagai bidang seperti politik, ekonomi,
sosial budaya, keamanan dan tentu saja dapat menggeser ideologi negara itu sendiri
(Setiawan, 2017)

Pancasila sebagai idenologi negara Indonesia sekaligus identitas nasional


mendapat tantangan tersendiri dalam mempertahankan eksistensinya di dunia. Pancasila
yang seharusnya nenunjukkan kepribadian bangsa saat ini mengharuskannya berada
dipusaran arus digitalisasi dengan teknologi yang samkin lama semakin kuat. Dengan
demikian pancasila sebagai identitas nasional jangan sampai kehilangan jati dirinya
ditengah pergaulan dunia (Raharja, 2019)

II. Tujuan
Memahami pentingnya pancasila sebagai identitas nasional dan mewujudkan pancasila
sebagai identitas nasional di era digital.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Identitas Nasional
Istilah identitas nasional terdiri dari dua kata, yaitu identitas dan nasional.
Identitas berasal dari bahasa inggris identity yang apabila didefinisikan secara harfiah
adalah jati diri, ciri-ciri, ataupun tanda pada diri seseorang yang membedakannya dengan
yang lain. Sedangkan nasional merujuk kepada ciri khas, kesamaan, baik fisik seperti
budaya, agama dan bahasa maupun nonfisik seperti cita-cita, tujuan dkeinginan pada
suatu kelompok. Dengan demikian, identitas nasional dapat didefinisikan sebagai suatu
kelompok masyarakat yang memiliki ciri yang sama dan melahirkan tindkan secara
olektif yang diberi sebutan nasional (Nuzula, 2017)
Identitas nasional disebut juga salah satu bentuk identitas sosial. Identitas nasional
dianggap sebagai suatu konsep dari mengidentifikasikan individu dalam suatu kelompok
sosial dalam dunia modern. Kedekatan anggota kelompok terhadap negara ditunjukkan
melalui rasa cinta, loyalitas, kebanggaan, dan perlindungan terhadap kelompok dan tanah
airnya. Identetitas nasional bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan
normative dan dogmatis dari segala bentuk nilai budaya yang tercermin olehnya,
melainkan sesuatu yang terbuka dan memiliki kecenderungan untuk selalu terus
berkembag di segala era demi menuju kemajuan masyarakat Indonesia (Rohman dan
Ningsih, 2020)

Pancasila Sebagai Identitas Nasional

Menurut Syarbani (2011) Identitas Nasional Indonesia dapat dirumuskan menjadi


tiga bagian yaitu Identitas fundamental yaitu Pancasila yang merupakan falsafah bangsa,
dasar negara, idiologi negara, identitas instrumental berisi UUD 45 dan tata
perundangannya bahasa Indonesia, lambang negara, bendera negara, lagu kebangsaan
Indonesia raya, dan Identitas alamiah meliputi negara kepulauan dan pluralisme dalam
suku, bahasa, budaya, dan agama serta kepercayaan. Identitas nasional utama bagi
negara-bangsa Indonesia adalah Pancasila, alat pemersatu untuk di atasnya diletakkan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hakikat Pancasila sebagi suatu ideology bangsa dan negara bukan hanya sebagai
suatu hasil renungan atau pemikiran suatu kelompok orang sebagaimana ideology lain di
dunia. Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan
dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika
perkembangan aspirasi masyarakat (Budiyono, et al., 2013)

Era Digital/Cyber

Revolusi digital telah ada di Indonesia sejak tahun 1980 dan terus berkembang
hingga saat ini. Perkembangannya dipicu oleh remaja yang lahir pada tahun 80-an.
Revolusi digital ini juga menandai lahirnya era reformasi. Revolusi digital mengubah
cara pandang seseorang dalam menghadapi dan menjanlani kehidupan ini. Dapat
dikatakan bahwa revolusi digial ini mampu membawa perubahan besar kedunia , dari
mulai membantu mempermudah segala urusan sampai membuat masalah karena tidak
bisa menggunakan fasilitas digital yang semakin canggih ini dengan baik dan benar
(Nuzula, 2017). Era digital harus disikapi dengan serius, menguasai, dan mengendalikan
peran teknologi dengan baik agar era digital membawa manfaat bagi kehidupan. Apabila
tidak disikapi dengan bijaksana, era digital akan membawa manusia untuk berperilaku
melenceng dari norma-norma dan nilai-nilai pada sila Pancasila. . Tindak kejahatan
mudah terfasilitasi, game online dapat merusak mental generasi muda, pornografi, dan
pelanggaran hak cipta mudah dilakukan. Hal tersebut merupakan kemorostan moral dari
seorang individu yag harusdihindari. Oleh karena itu perlu sekali sikap yang bijaksana
dalam menggunakan teknologi dengan cara mewujudkan pancasila sebagai identitas
nasional bangsa di era digital ini (Setiawan, 2017)

Pancasila Sebagai Identitas Nasional Di Era Digital


Sebagai warga negara Indonesia, kita harus mampu mewujudkan cita-cita bangsa salah
satunya dengan memperkanalkan pancasila pada bangsa lain, terutama di era digital ini.
Menurut Nurula dkk. (2017) perwujudan untuk memperkenalkan pancasila di mata dunia
adalah sebagi berikut :

a. Mengembangkan Nasionalisme. Nasionalisme merupakan kecintaan terhadap


tanah air sebagai bentuk upaya mempertahankan identitas nasional di era digital.
Ada beberapa sikap yang harus dikembangkan, misalnya: Menggunakan produk
atau barang teknologi dari dalam negeri, ini perlu dilakukan untuk menumbuhkan
rasa cinta dan bangga dengan produk dalam negeri. Contohnya adalah
menggunakan handphone dari dalam negeri seperti asus, ataupun memakai tv
produk dalam negeri seperti polytron.
b. Pendidikan Nasionalisme. Pendidikan nasionalisme memiliki peran besar dalam
membentuk dan mewujudkan pancasila sebagai identitas nasional. Penanaman
pendidikan nasionalisme sejak dini merupakan asset yang nantinya dapat
memperkenalkan indonesia dimata dunia melalui teknologi sehingga cita-cita
pancasila sebagai identitas nasional dapat tercapai
c. Mengembangkan nilai-nilai pancasila dimata dunia. Salah satu usaha dari
mengembangkan pancasila adalah dengan mempertahankan budaya yang ada di
indonesia. Indonesia dengan ragam budaya nya merupakan hal yang tidak asing
lagi. Adat istiadat yng kental juga menjadi ciri khas bangsa indonesia.
Memperkanalkan budaya bangsa seperti tarian, adat istiadat dan alat musiknya
mampu memperkenalkan bangsa indonesia dan pancasila sebagai identittas
nasionalnya melalui social media.
d. Menunjukkan ciri khas bangsa seperti goyong royong, musyawarh, dan mufakat
pada dunia. Pada era digital tidak menutup kemungkinan bagi suatu negara
berkumpul pada pertemuan yang menggunakan teknologi sebagai platform.
Dengan memperkenalkan ciri khas bangsa nilai-nilai pancasila akan dikenal
dunia.
e. Bela Negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara, hal itu
membuktikan bahwa bela negara juga menjadi suatu aturan agar setiap warga
negara harus melakukan tindakan bela negara demi ketahanan dan eksistensi
sebuah negara apalagi di era digital/cyber saat ini. Contohnya, kasus pengklaiman
batik oleh negara tetangga Malaysia kita bisa melihat ke internet bahwa mereka
mengklaim itu milik mereka dengan seperti itu kita dapat melakukan bela negara.
BAB III
PEMBAHASAN

Era digital sedang berkembang pesat di dunia, termasuk di indonesia. Dengan letak
geografis indonesia, teknologi dan budaya luar mudah masuk ke dalam negeri. Indonesia tidak
bisa menutup mata begitu saja dengan segala bentuk perkembangan teknologi di mata dunia.
Indonesia harus mampu menyikapi perkembangan teknologi dengan bijaksana, dengan
memnfaatkan fasilitas yang diberikan di era digital ini untuk memperkenalkan identitas
indonesia di mata dunia, salah satunya adalah pancasila.

Pancasila merupakan dasar negara, falsafah bangsa, ideology bangsa dan salah satu
identitas nasional indoneisa. Sifat dan karakter bangsa ada didalam sila-sila dalam pancasila.
Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa. Dan keberadaannya menyesuaikan kondisi
perkembangan zaman dan teknologi

Pancasila sebagai identitas nasional haruslah dipertahankan. Pancasila mengandung nilai-


nilai luhur bangsa yang baik. Keberadaan teknologi yang berkembang jangan sampai menggeser
posisi pancasila sebagai identitas nasional bangsa. Dengan demikian, kita harus memperkenalkan
pancasila di mata dunia dan mempraktikkan nilai-nilai pancasila untuk menjadi inspirasi bangsa
lain dalam berbuat dan bertindak.

Usaha – usaha dalam mewujudkan pancasila sebagai identitas nasional bangsa antara lain
adalah dengan mengembangkan nasionalisme bangsa yang ditunjukkan dengan perilaku cinta
produk dalam negeri maupun memperkenalkan produk dalam negeri dan menerapkan pendidikan
nasionalisme sejak dini sehingga sejak dini sudah timbul rasa cinta pada negara. Selain itu,
memanfaatkan teknologi sebagai suatu wadah dalam memperkenalkan pancasila di mata dunia,
contohnya adalah memperkenalkan adat istiadat, perilaku, dan cara bersikap menurut nilai nilai
pancasila. Kita dapat memperkenalkan musyawarah mufakat, gotong royong dan nilai-nilai
menghargai perbedaan melalui pergaulan dunia menggunakan teknologi seperti social media.
BAB IV
PENUTUP

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pancasila sebagai identitas


nasional bangsa merupakan hal yang sangat penting. Karena didalam pancasila lahirlah
nilai-nilai budaya bangsa, dengan adanya identitas nasional sebuah negara dapat dikenali
dan dibedakan dengan bangsa lain. Selain itu, sebagai suatu negara idendititas nasional
penting bagi kelangsungan hidup bangsa demi mempersatukan bangsa. Era digital yang
berkembang pesat saat ini harus dimanfaatkan untuk memperkenalkan pancasila di mata
dunia. Eksistensi pancasila sebagai identitas nasional haruslah dipertahankan yaitu
dengan mengembangkan sikap nasionalisme, melaksanakan bela negara, mencintai
produk dalam negeri dan memperkenalkan produk dalam negeri keluar. Dan yang
terpenting adalah memanfaatkan social media untuk memperkenalkan nilai-nilai luhur
bangsa yang mangajarkan perilaku dan kebiasaan baik seperti gotong royong,
musyawarah, dan mufakat maupun nilai-nilai adat istiadat dan tarian atau alat music khas
indonesia ke manca negara . Dengan demikian pancasila sebagai identitas nasional
bangsa di era digital dapat diwujudkan dan dipertahankan eksistensinya.
DAFTAR PUSTAKA

Budiyono, B., & Kokotiasa, W. (2013). ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA IKIP


PGRI MADIUN TERHADAP PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS
NASIONAL. Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 1(2), 135-172.

Firdausa Nuzula, Ifta & Untoro, Tri & Hesti, Kurnia & Septia, Dea & Sidiq, Fatturahman
& Nurjannah, Elia & Susanti, Yuli & Drajadhutom,. (2017).
MEMPERTAHANKAN IDENTITAS NASIONAL DI ERA DIGITAL. Doi :
10.13140/RG.2.2.25920.02565.

Latif, Y. (2018). Identitas Keindonesiaan dan Aktualisasi Pancasila bagi Generasi


Milenial di Era Digital. Jurnal Kajian Lemhannas RI, 6(1), 5-19

Raharja, H. Y. (2019). Relevansi pancasila era industry 4.0 dan society 5.0 di pendidikan
tinggi vokasi. Journal Of Digital Education, Communication, And Arts
(Deca), 2(1), 11-20.

Rohman, A., & Ningsih, Y. E. (2018, October). Pendidikan multikultural: penguatan


identitas nasional di era revolusi industri 4.0. In Prosiding Seminar Nasional
Multidisiplin (Vol. 1, pp. 44-50).

Setiawan, Wawan (2017) Era Digital dan Tantangannya. In: Seminar Nasional


Pendidikan 2017, 09 Agustus 2017, Sukabumi.

Syarbani, Syarial. (2011). Pendidikan Pancasila, Jakarta : Ghalia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai