Anda di halaman 1dari 9

Journal Of Community & Emergency ISSN.

2337-7356

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU DENGAN


PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI DI
PUSKESMAS ONDONG SIAU BARAT
Ariska1, Andrias Mudihang2
1,2
Universitas Pembangunan Indonesia
ariska@unpi.ac.id

ABSTRAK
Upaya pemerintah untuk mengurangi kematian morbiditas dan bayi adalah salah satu
dari mereka melalui Program pengembangan imunisasi (PPI). Program imunisasi dibuat untuk
memberikan kekebalan kepada bayi sehingga dapat mencegah penyakit dan kematian anak yang
disebabkan oleh penyakit menular. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan pendidikan dan sikap ibu dengan pemberian imunisasi BCG pada bayi di Puskesmas
Ondong West Siau. Jenis penelitian ini metode analitik deskriptif menggunakan pendekatan
Cross sectional. Populasi dalam studi ini ibu dengan bayi berkunjung ke Pusat Kesehatan
Ondong West Siau dan sampel yang digunakan oleh 43 responden. Penelitian yang dilakukan di
Pusat Kesehatan Ondong West Siau dan dieksekusi pada 2016 Juni. Data dianalisis
menggunakan tes Chi-Square dengan tingkat signifikansi (α): 0,05. Hasil penelitian
menunjukkan hubungan dengan imunisasi pendidikan ibu BCG. Hasilnya menunjukkan nilai (p
= 0,000) di atas nilai (α = 0,05) berarti ada korelasi yang signifikan secara statistik Pendidikan
ibu dengan BCG di Puskesmas Ondong Imunisasai West Siau. Hasilnya menunjukkan korelasi
dengan sikap imunisasi BCG. Hasilnya menunjukkan nilai (p = 0,000) nilai (α = 0,05) berarti
bahwa ada hubungan yang signifikan secara statistik antara sikap ibu dengan BCG di
Puskesmas Ondong Imunisasai West Siau. Kesimpulannya adalah ada hubungan antara
pendidikan dan sikap berkmakna ibu dengan BCG di Puskesmas Ondong Imunisasai West Siau.
Diharapkan Pusat Kesehatan sering menjadi layanan perpanjangan BCG imunisasi dan
tuberkulosis dan terus berbuat lebih baik dalam mengatasi masalah
Kata kunci: pendidikan, sikap, dan Imunisasi BCG.

ABSTRACT
The Government's efforts to reduce morbidity and infant mortality is one of them
through the Immunization Development Program (PPI). The immunization program is made to
provide immunity to the baby so it can prevent diseases and child deaths caused by infectious
diseases. The purpose of this research is to know Relationship Education and attitude of
mothers with administration of BCG immunization in infants at health centers Ondong West
Siau. This type of research is descriptive analytic method using cross sectional approach. The
population in this study mothers with babies come to visit at the health center Ondong West
Siau and samples used by 43 respondents. Research conducted at the health center Ondong
West Siau and was executed in June 2016. Data were analyzed using chi-square test with
significance level (α): 0.05. The results showed a relationship with the mother Education BCG
immunization. The results show the value (p = 0.000) over the value (α = 0.05) means that there
is statistically significant correlation between maternal education with BCG in Puskesmas
Ondong Imunisasai West Siau. The results showed a correlation with the maternal attitude BCG
immunization. The results show the value (p = 0.000) over the value (α = 0.05) means that there
are statistically significant relationship between the attitude of mothers with BCG in Puskesmas
Ondong Imunisasai West Siau. The conclusion is there is a relationship between education and
attitudes berkmakna mother with BCG in Puskesmas Ondong Imunisasai West Siau . It is
expected that the health center is often the extension services of BCG immunization and
tuberculosis and continue to do better in addressing problems
Keywords: Education, Attitude, and BCG immunization

Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 1 Mei 2017 38


Journal Of Community & Emergency ISSN. 2337-7356

PENDAHULUAN berdampak pada menurunnya angka


Imunisasi merupakan pemberian kematian bayi. (Siswojo, 2003).
kekebalan tubuh terhadap suatu Cakupan imunisasi pada
penyakit dengan memasukkan sesuatu Riskesdas 2015, imunisasi dasar
ke dalam tubuh agar tubuh tahan lengkap bervariasi antar provinsi, yaitu
terhadap penyakit yang sedang tertinggi di Yogyakarta (83,1%) dan
mewabah atau berbahaya bagi terendah di Papua (29,2%). Secara
seseorang. Imunisasi berasal dari kata nasional, terdapat 8,7% anak 12-23
imun yang berarti kebal atau resisten. bulan yang tidak pernah mendapatkan
Imunisasi terhadap suatu penyakit imunisasi dengan persentase tertinggi di
hanya akan memberikan kekebalan atau Papua (36,6%) dan terendah di DI
resistensi pada penyakit itu saja, Yogyakarta (1,1%). Hasil riset
sehingga untuk terhindar dari penyakit kesehatan (Riskesdas) tahun 2013, di
lain diperlukan imunisasi lainnya. Indonesia cakupan imunisasi BCG
(Mulyani dan Rinawati, 2013). sebesar 86,9 %, DPT 67,7 %, Hepatitis
WHO memperkirakan bahwa B 62,8 %, Polio 71 % dan Campak 81,6
TBC merupakan penyakit infeksi yang %. Sedangkan cakupan imunisasi dasar
paling banyak menyebabkan kematian lengkap sebesar 46,2% (Depkes RI,
anak dan dewasa. Karena sulitnya 2015).
menegakkan diagnosis TBC pada anak, Imunisasi telah diakui oleh
data TBC sangat terbatas termasuk di dunia secara global telah berhasil
Indonesia (Sopiudin, 2009). Upaya menurunkan berbagai infeksi seperti
Pemerintah untuk menurunkan angka difteria, batuk rejan, tetanus, campak,
kesakitan dan kematian bayi adalah hepatitis B, miningitis dan pneumonia
salah satunya melalui Program yang disebabkan oleh Haemophillus
Pengembangan Imunisasi (PPI). influezae tipe B (Hib). Penyakit cacar
Imunisasi di Indonesia secara (variola) telah musnah dari muka bumi
teratur mulai dikembangkan Pemerintah akibat semua orang telah dicacar.
sejak Tahun 1977 dengan tujuan utama Gerakan pemberian imunisasi secara
untuk mencegah kematian balita karena berkalah, telah menurunkan angka
infeksi. Sejak imunisasi dijalankan, kematian akibat campak (Marmi dan
Rahardjo, 2012).

Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 1 Mei 2017 39


Journal Of Community & Emergency ISSN. 2337-7356

Program imunisasi dilakukan campak 1 kali. Menilai kelengkapan


untuk memberikan kekebalan pada bayi status imunisasi dasar lengkap bayi,
sehingga bisa mencegah penyakit dan dapat dilihat dari status imunisasi
kematian anak yang disebabkan oleh campak, karena pemberian imunisasi
penyakit menular. Secara umum campak yang dilakukan paling akhir
imunisasi bertujuan untuk menurunkan setelah keempat imunisasi dasar pada
angka kesakitan (mordibitas) dan angka bayi yang lain telah diberikan (Nina Siti
kematian (mortilitas) pada bayi dan Mulyani & Mega Rinawati, 2013).
balita. Imunisasi sangat efektif untuk Menurut Mulyani dan Rinawati
mencegah penyakit menular dan melalui (2013) imunisasi BCG mengurangi
imunisasi tubuh tidak akan mudah resiko untuk terkena TB berat seperti
terserang penyakit menular (Mulyani meningitis TB atau TB miliar. Anak
dan Rinawati, 2013). yang tidak mendapatkan imunisasi BCG
Imunisasi dasar merupakan akan lebih beresiko terkena TB berat
imunisasi pertama yang perlu diberikan seperti meningitis TB dan TB milier. Di
pada semua orang, terutama bayi dan Indonesia TBC masih merupakan
anak-anak sejak lahir untuk melindungi masalah utama kesehatan masyarakat
tubuhnya dan penyebab utama kematian nomor 1
dari penyakit-penyakit yang berbahaya. untuk penyakit infeksi (Suhardi, 2006).
Lima jenis imunisasi dasar yang Laporan TB dunia oleh WHO yang
diwajibkan pemerintah merupakan terbaru (2006), masih menempatkan
imunisasi terhadap tujuh penyakit, yaitu Indonesia sebagai penyumbang terbesar
TBC, difetri, tetanus, pertusis, nomor 3 di dunia setelah India dan Cina
poliomyelitis, campak dan hepatitis B. dengan jumlah kasus baru sekitar
Imunisasi pada bayi yaitu imunisasi 539.000 dan jumlah kematian sekitar
yang dilakukan pada bayi berumur 0-11 101.000 per tahun.
bulan, meliputi BCG, DPT, Polio, Penyakit TBC pada anak
Hepatitis, dan campak. merupakan fenomena yang sangat
Idealnya bayi ini harus mencemaskan. Jumlah kasus TBC pada
mendapatkan imunisasi dasar lengkap anak di Indonesia sekitar seperlima dari
yang terdiri dari BCG 1 kali, DPT 3 seluruh kasus TBC. Permasalahan
kali, Polio 4 kali, Hepatitis 3 kali, dan utama untuk keberhasilan imunisasi

Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 1 Mei 2017 40


Journal Of Community & Emergency ISSN. 2337-7356

bayi dan anak itu, karena rendahnya 60% dari target 80%, Polio 60% dari
kesadaran yang berhubungan dengan target 80%, dan Campak 60% dari
tingkat pengetahuan dan tidak adanya target 80 %. (Profil Puskesmas, 2015).
kebutuhan masyarakat pada imunisasi. Pra penelitian yang dilakukan di
Banyak anggapan salah tentang Puskesmas Ondong Siau Barat
imunisasi yang berkembang diperoleh data jumlah bayi dari bulan
dimasyarakat. Banyak pula orang dan Januari - Maret 2016 terdapat 74 bayi.
kalangan praktisi tertentu khawatir Survey awal dengan mewawancarai 10
terhadap resiko dari beberapa vaksin. orang ibu yang membawa bayi untuk
Masalah pengertian, pemahaman, berobat, ada (60%) ibu mengatakan
pelaksanaan ibu dalam program bayinya belum diberi imunisasi BCG
imunisasi bayinya tidak akan menjadi dan (40%) ibu mengatakan bayinya
halangan yang besar jika pendidikan telah diberi imunisasi BCG. Dari ke-6
dan pengetahuan yang memadai tentang ibu yang bayinya belum diberi
hal itu diberikan. Kepercayaan dan imunisasi BCG, salah satu bayinya
prilaku kesehatan juga hal penting berumur 3 bulan, ternyata ibu tersebut
karena penggunaan sarana kesehatan pendidikan terakhirnya SMP dan
oleh anak berkaitan erat dengan prilaku bayinya belum mendapatkan imunisasi
dan kepercayaan ibu tentang kesehatan BCG. Sedangkan 4 bayi yang diberi
dan mempengaruhi status imunisasi. imunisasi BCG, salah satu bayinya
Peran seorang ibu pada program berumur 4 bulan, ternyata ibu tersebut
imunisasi sangatlah penting karena pendidikan terakhir D3, dan bayinya
orang terdekat dengan bayi dan juga telah mendapatkan imunisasi BCG.
anak adalah ibu. Pilihan memang ada
ditangan orang tua tetapi bagaimanapun METODE PENELITIAN

tugas orang tua adalah untuk Jenis penelitian ini merupakan

melindungi anaknya. penelitian

Di Puskesmas Ondong Siau kuantitatif dengan pendekatan cross

Barat berdasarkan data tahun 2015, sectional

diperoleh data hasil cakupan imunisasi


Umur Ibu Frekuensi Presentase
bayi dari 412 bayi, diimunisasi BCG (orang) (%)
hanya 67,5% dari target 90%, DPT/HB <20 tahun 5 17
20-30 tahun 18 60
>30 tahun 7 23
Total 30 100
Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 1 Mei 2017 41
Journal Of Community & Emergency ISSN. 2337-7356

deskriptif analitik. Penelitian dilakukan


di Puskesmas Ondong Siau Barat pada
bulan Juni 2016. Populasi penelitian ini
seluruh ibu-ibu yang mempunyai bayi
yang datang berkunjung di Puskesmas
Ondong Siau Barat berjumlah 74
responden. Jumlah sampel ditentukan
dengan rumus sebanyak 43 responden.
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner. Analisis
univariat bertujuan untuk menjelaskan
atau mendeskripsikan karakteristik
setiap variabel. Analisis bivariate
digunakan untuk menganalisis
Hubungan pendidikan Ibu dengan
hubungan antara pendidikan dan sikap
Imunisasi BCG
ibu dengan pemberian imunisasi BCG
Hasil penelitian diperoleh bahwa
pada bayi di Puskesmas Ondong Siau
tingkat pendidikan responden tinggi
Barat dengan menggunakan uji chi
maka responden yang memiliki balita
square (CI = 95% , α = 0,05).
yang sudah diberikan Imunisasi BCG

HASIL DAN PEMBAHASAN


sebanyak 9 orang atau 20.9% dan yang

Berdasarkan table 1 dapat dilihat belum Imunisasi BCG sebanyak 0%,


bahwa subjek penelitian terbanyak berumur tingkat pendidikan responden sedang
15-25 tahun yaitu sebanyak 21 responden maka responden yang memiliki
atau 48.8%, sebagian besar responden balita yang sudah diberikan Imunisasi
memiliki bayi berumur 0 bulan sebanyak 27 BCG sebanyak 13 orang atau 30.2%
atau 62.8%. Berdasarkan pekerjaan dapat dan yang belum Imunisasi BCG
dilihat bahwa sebagian besar responden
sebanyak 3 orang atau 7.0% dan tingkat
merupakan ibu rumah tangga 55.8% atau
pendidikan responden rendah maka
sebanyak 24 orang.
responden yang memiliki balita yang
sudah diberikan Imunisasi BCG
sebanyak 6 orang atau 14.0% dan yang
belum Imunisasi BCG sebanyak 12

Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 1 Mei 2017 42


Journal Of Community & Emergency ISSN. 2337-7356

orang atau 27.9%. Berdasarkan hasil dan menyerap informasi yang didapat,
analisis statistik dengan Uji Chi-Square sebaliknya ibu yang berpendidikan
diperoleh nilai p= 0,001 (p- rendah akan sulit menerima dan
value<α=0,05) sehingga disimpulkan menyerap informasi yang didapat.
bahwa ada hubungan bermakna antara Tingkat pendidikan formal ibu akan
tingkat pendidikan orang tua dengan mempengaruhi sikap dan perilaku ibu
Imunisasai BCG, yang berarti bahwa dalam menerima informasi. Tingkat
semakin tinggi tingkat pendidikan pendidikan ibu berkaitan dengan
formal ibu maka semakin baik tingkat pengetahuan dalam pemeliharaan anak
kesadaran ibu untuk mengimunisasikan dalam hal ini pemberian imunisasi
anaknya sehingga persentase pemberian BCG. Tingkat pendidikan akan
imunisasi BCG semakin baik. mepengaruhi sikap dan tindakan ibu
Terlihat pada ibu dengan tingkat untuk mengimunisasikan anaknya
pendidikan menengah/sedang dan tinggi (Khrismawati, 2000).
status imunisasi BCG bayinya lebih
banyak dibandingkan dengan ibu yang Hubungan Sikap dengan Imunisasi
berpendidikan rendah. Ibu yang BCG
berpendidikan menengah dan tinggi Hasil penelitian diperoleh bahwa
sadar akan pentingnya imunisasi, sikap responden baik maka responden
sehingga akan membawa anaknya untuk yang memiliki balita yang sudah
mendapatkan imunisasi dasar yang diberikan Imunisasi BCG sebanyak 22
lengkap. orang atau 51.1% dan yang belum
Berdasarkan (Sutrisno, 2001), Imunisasi BCG sebanyak 2 orang atau
tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu 4.7%, dan sikap responden kurang maka
tentang imunisasi dapat mempengaruhi responden yang memiliki balita yang
kesadaran ibu untuk mengimunisasikan sudah diberikan Imunisasi BCG
anaknya. Kesadaran ibu akan sebanyak 6 orang atau 14.0% dan yang
pentingnya imunisasi BCG pada bayi belum Imunisasi BCG sebanyak 13
dapat berpengaruh pada tindakan ibu orang atau 30.2%. Berdasarkan hasil
dalam mengimunisasikan bayinya, Ibu analisis statistik dengan Uji
yang berpendidikan tinggi dan Chi-Square diperoleh nilai p= 0,000 (p-
menengah akan lebih mudah menerima value<α=0,05)

Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 1 Mei 2017 43


Journal Of Community & Emergency ISSN. 2337-7356

sehingga disimpulkan bahwa ada berkeyakinan yang positif terhadap


hubungan bermakna antara tingkat imunisasi sehingga sekali keyakinan
pendidikan orang tua dengan Imunisasai terbentuk akan melandasi pengetahuan
BCG. Penelitian ini sejalan dengan seseorang tentang apa yang diharapkan
penelitian (Tampemawa, 2015) pada dari imunisasi, hal ini akan mempunyai
penelitian tersebut menunjukan bahwa dampak positif terhadap kelengkapan.
ada hubungan bermakna antara
sikap dengan pemberian imunisasi. KESIMPULAN
Terbentuknya sikap didasari oleh 1. Sebagian besar pendidikan ibu dalam
kemampuan berpikir untuk memahami kategori tingkat pendidikan rendah
secara benar dan mendalam mengenai yakni sebanyak 18 responden atau
imunisasi BCG untuk terbentuknya 41.9%.
sikap yang mendukung, dan 2. Sebagian besar responden memiliki
kemampuan dalam bertindak secara sikap yang baik yakni sebanyak 24
tepat tentang pemberian imunisasi. responden atau 55.8%.
Menurut Azwar faktor yang 3. Sebagian besar responden memiliki
mempengaruhi sikap yaitu pengalaman bayi telah imunisasi BCG sebanyak
pribadi, pengaruh orang yang dianggap 28 reponden atau 65.1%.
penting serta informasi yang diperoleh 4. Ada hubungan bermakna antara
dari media massa. Pengalaman pribadi tingkat pendidikan ibu dengan
dapat menjadi dasar pembentukan imunisasi BCG dengan nilai p
sikap, pengalaman pribadi haruslah value= 0,001 < α=0,05.
meninggalkan kesan yang kuat. Ada 5. Ada hubungan bermakna antara sikap
hubungan yang bermakna antara tingkat ibu dengan imunisasi BCG dengan
sikap ibu dengan pemberian imunisasi nilai p value= 0,000 < α=0,05.
BCG dipengaruhi juga oleh faktor/
pengaruh sosial yang merupakan DAFTAR PUSTAKA
sumber utama sikap misalnya peran Abraham. 2008. A Dale Timpe. Seri
kader kesehatan yang cukup berhasil Manajemen Sumber Daya
dalam melakukan pendidikan kesehatan Manusia (Memotivasi Pegawai),
yang mendorong seseorang untuk Cet 5. Jakarta: PT. Elek Media
Koputindo.

Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 1 Mei 2017 44


Journal Of Community & Emergency ISSN. 2337-7356

Ahmadi dan Uhbiyati. 2001. Ilmu Khrismawati. 2000. Hubungan Tingkat


Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. pendidikan Ibu dan Jumlah Anak
Azwar. 2008. Sikap Manusia dan dengan Ketepatan Jadwal
Pengukurannya. Yogyakarta: Imunisasi di Posyandu RW I
Pustaka Pelajar. Ngadirejo. Fakultas Kedokteran
Alimu. 2010. Metode Penelitian UNS Surakarta. Skripsi.
Keperawatan dan Teknik Analisa Maulana. 2009. Promosi Kesehatan.
Data. Jakarta: Salemba Medika. Jakarta: EGC.
Dayakisni dan Hudaniah. 2003. Marmi dan Rahardjo. 2012. Asuhan
Psikologi Sosial. Ed. 2, Cet. 2. Neonatus Bayi, Balita dan Anak
Malang: UMM. Prasekolah. Jogjakarta: Pustaka
DepKes RI. 2015. Profil Kesehatan Pelajar; 2012. h.112, 141, 166,
Indonesia tahun 2015. Jakarta: 213, 215,383-384,396, 405.
DepKes RI Maryunani. 2010. Ilmu Kesehatan Anak
Dewi. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Dalam Kebidanan, CV. Jakarta:
Anak Balita. Jakarta: Salemba Trans Info Media.
Medika. Mubarak dkk. 2009. Promosi Kesehatan
Elmubarok. 2009. Membumikan Sebuah Pengantar Proses Belajar
Pendidikan Nilai. Bandung: Mangajar dalam Pendidikan.
Alfabeta. Jogyakarta: Graha Ilmu.
Endif. 2010. Keperawatan Maternitas. Mulyani dan Rinawati. 2013. Imunisasi
Jakarta: EGC. pada Balita dan Penyakit Menular.
Fuad. 2010. Dasar - dasar Jogyakarta: Nuha Medika.
Kependidikan. Jakarta: Rineka Mudyahardjo. 2008. Pengantar
Cipta. Pendidikan Sebuah Studi Awal
Gerungan. (2004). Psikologi Sosial. Tentang Dasar-dasar Pendidikan
Bandung: Rafika Aditama. pada Umumnya dan Pendidikan di
John. 2012. Dampak Tlidak diberi Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo
Imunisasi. Persada.
http//www. cyber. net.com. akses 12 Muslihatun. 2010. Asuhan Neonatus
Maret 2016. Bayi dan Balita. Yogyakarta:
Fitramaya

Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 1 Mei 2017 45


Journal Of Community & Emergency ISSN. 2337-7356

Notoatmodjo. 2007. Perilaku Kesehatan Suparyanto. 2011. Konsep Pendidikan.


dan Ilmu Perilaku. Cetakan http://drsuparyanto.blogspot.com/
Pertama Jakarta: PT Rineka Cipta. 2011/05/konsep-
Notoatmodjo. 2010. Ilmu Perilaku dasarpendidikan.html di askses
Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka pada tgl 20 januari
Cipta. 2015.
Priyono. 2010. Merawat Bayi Tanpa Suparyanto. 2010. Konsep sikap.
Baby Sitter. Jakarta: MedPress. Diakses tgl 15 maret
Profil Puskesmas. 2015. Data Imunisasi 2014, pada:
2015 Wilayah Kerja Puskesmas http://drsuparyanto.blogspot.com/
Ondong. Siau Barat: Puskesmas 2010/09/konsepsikap.html.
Ondong Supartini. 2004. Buku Ajar Konsep
Rahardjo dkk, 2010, Pengantar Dasar Keperawatan Anak.
Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Jakarta: EGC.
Yogyakarta: Gadjah Mada Sutrisno. 2001. Pengenalan Penyakit
University Press. dan Vaksin Program Imunisasi.
Rahayuningsih . (2008). Sikap ( Available online :
Attitude ). diakses 20 januari 2014 http://www.depkes.go.id. 17 aret
dari: http:// www. Atttitude. 2016.
blogspot. Com. Tampemawa dkk. 2015. Hubungan
Siswojo. 2003. Imunisasi Bayi. Diakses antara Pengetahuan, Sikap dan
tanggal 9 April2016. http:// Motivasi Ibu Tentang Imunisasi
www.gizi.net/cgibin/berita/fullne dengan Status Imunisasi
ws.cgi?newsid997040626,8726. Anak Usia 12-24 Bulan di Pusat
Sopiyudin. 2009. Statistik Untuk Kesehatan Masyarakat Ranotana
Kedokteran dan Kesehatan. Edisi Weru Kota Manado. Skripsi.
5. Jakarta: Salemba Medika. WHO. 2006. The Stop Tuberculose
Suhardi. 2006. Faktor-faktor yang Strategy. WHO.
Mempengaruhi Kepercayaan dan Wirawan. 2011. Imunisasi Dasar.
Loyalitas Nasabah Perbankan di http//www. anaksehat. com. akses
Surabaya. Jurnal Kinerja (vol.10 22 Maret 2016.
no.10).

Journal Of Community & Emergency, Volume 5 Nomor 1 Mei 2017 46

Anda mungkin juga menyukai