Anda di halaman 1dari 37

1. Ny. c.

; 75 th ; 143 cm; 46 kg

KEGAWATDARURATAN

Pasien datang dengan keluhan sesak mafas yang memberat sejak sore. Keluhan disertai batuk kurang
lebih 3 hari ini , batuk berlendir berwarna jernih, flu (+), berkeringat pada malam hari (-). demam sejak
3hari yang lalu, demam turun naik, nyeri kepala, badan lemas. Riwayat asma (+). Riwayat penyobatan
TB di sangkal.

Pemeriksaan fisik:KU: tampang sakit sedang

TTV:

TD 180/100 mmhg

N: 02 x /menit

S: 37.1 c

RR: 30 x/menit

Pemeriksaan Fisik:

- Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-/-), bibir
sianosis (-/-), faring hiperemis (-/-)
- Thorax :pulmo : simetris, sonor , broncovaskuler. Bantuan otot pernapasan (-), wheezing (+/+),
Rhonki (+/+).

cor: BJ I/II murni reguler, bising (-),

- Abdomen : simetris, supel, bising usus (+) normal


- ekstremitas : akral hangat (+)

LAB

Hb:13,6

Leukosit 11 807

Photo thorax: hiperlusen kedua lapangan paru.

TERAPI

- IVFD RL 18 TPM.
- O2 4 LPM
- Amlodipin 1x10 mg
- Salbutamol 3x2mg
- Inj. Dexamethasone 1amp/iv/ 12jam.
- Inj/ Ceftriaxone 1 gr/iv/12 jam

Diagnosa: Asthma Bronchial + Pneumonia Bilateral + Hipertency grade 2


2. Nn.R; 20th; 143cm; 50 kg

Pasien masuk dengan nyeri saat BAK sejak dua malam,keluhan disertai dengan BAK sedikit sedikit Nyeri
perut tersebut dirasakan hilang timbul namun. BAK berwarna kuning dan keruh,darah (-), pasien juga
mengeluhkan demam . Mual (+) muntah (-).

KU: tampang sakit sedang

TTV

TD : 100/70

N: 72 x /menit

S: 38,3 c

RR: 20 x/menit

Pemeriksaan Fisik:

- Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidnung (-/-),
- Thorax :pulmo : simetris, retraksi (-), WH(-/-), RH (-/-)

cor: BJ I/II murni reguler, bising (-),

- Abdomen : datar, supel, bising usus (+) normal, nyeri tekan (+) pada epigastrik dan suprapubik(+)

ekstremitas : dalam batas normal.

Lab:

Hb 10,4

WBC 13,6

Urinalisis: Leukosit +++

Diagnosa: Cystitis

TERAPI:

- IVFD RL 20 TPM
- Inj. Ketorolac /8 jam/iv
- Inj. Ondansentron/iv/12 jam
- Inj. Ranitidin/iv/12 jam
- Paracetamol tab 3x500 mg
- Ciprofloxasin 2x500mg

3. Ny.W; 45 th; 156cm; 57kg


Pasien mengatakan nyeri saat BAK sudah dialami pasien 1 minggu ini. Nyeri perut tersebut dirasakan
hilang timbul namun Keluhan nyeri perut semakin memberat dirasakan ketika pasien melakukan
aktivitas dan membaik ketika pasien istirahat dengan duduk atau rebahan. BAK berwarna kuning dan
keruh, kadang disertai darah(+), pasien juga mengeluhkan demam 4 minggu ini. Mual (+) muntah (-).
Riwayat HT (-).Dm (-)

O/ KU: tampang sakit sedang

TTV

TD : 110/80

N: 82 x /menit

S: 38,7 c

RR: 20 x/menit

Pemeriksaan Fisik:

- Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidnung (-/-),
- Thorax :pulmo : simetris, retraksi (-), WH(-/-), RH (-/-)

cor: BJ I/II murni reguler, bising (-),

- Abdomen : datar, supel, bising usus (+) normal, nyeri tekan suprapubik (+). CVA (-)

ekstremitas : dalam batas normal.

Lab:

Hb 11,2

WBC 15,1

Urinalisis:

Leukosit +

Eritrosit +++

Diagnosa: Batu Saluran Kemih suspect Vesicolithiasis

TERAPI:

- IVFD RL 20 TPM
- Inj. Ketorolac /8 jam/iv
- Inj. Ondansentron/iv/12 jam
- Inj. Ranitidin/iv/12 jam
- Inj. Ceftriaxone/iv/12 jam
- Paracetamol tab 3x500 mg
4. GEA + dhidrasi ringan

AN.A; 14 th; 130 cm; 42 kg

Pasien dengan keluhan mencret sejak 2 hari yang lalu. Mencter lebih banyak air dari pada ampas > 10
dalam satu hari. BAB darah (-). Pasien juga mengelukan demam (+). Mual (+) muntah (+) apa yang di
makan dan di minum.

O/ KU: tampang sakit sedang

TTV

TD : 110/70

N: 96 x /menit

S: 37,6 c

RR: 20 x/menit

Pemeriksaan Fisik:

- Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidnung (-/-),
- Thorax :pulmo : simetris, retraksi (-), WH(-/-), RH (-/-)

cor: BJ I/II murni reguler, bising (-),

- Abdomen : datar, supel, bising usus (+) meningkat , nyeri tekan (+)
- ekstremitas : akral dingin.

LAB:

leukosis 13 000

GDS 110.

Diagnosa: Gatro Enteritis Akut

TERAPI:

- IVFD NaCl 0,9% 20 TPM


- Inj. Ondansetron 1 amp/ iv/ 12 jam
- Inj. Ranitidin 1 amp/ iv/ 12 jam
- Loperamide HCL 2 tablet awal kemudian 1 tablet / x BAB
- Inj. Ceftriaxon ½ amp/ivs / 12 jam

5. An. A; 14 thn; 145 cm; 35 kg

Tatalaksana:
Ivfd RL 40 tpm
Drips Paracetamol 1 gr/iv
Tirah baring

Pasien masuk dengan demam selama 3 hari, pola demam naik turun, bebas demam (-), nyeri kepala (+),
mual (-), muntah (-), nafsu makan menurun, mimisan (-). BAB dan BAK biasa. Riwayat penyakit lain
disangkal.

Ku : sedang
Gcs : E4M6V5
Kesadaran : CM
Td. 120/80 mmHg
N. 86
P. 20
S. 39,2
Kepala : dbn
Thorax: dbn
Abdomen: dbn
Ekstremitas: hangat +/+
Rumple leed (+)
Pemeriksaan Penunjang:
Lab:
- WBC:10,5
- PLT: 74
- rbc : 4,87
- hct : 40,2
-hb : 13,4
-Widal test (-)
Diagnosa: Demam Berdarah Dengue

6. Ny. M; 34 thn; 153 cm; 52 kg

Ivfd RL 16 tpm
Betahistine maleat 6 mg 3x1
Injeksi ranitidin 1 amp/12 jam
Tirah baring

Pasien masuk dengan keluhan pusing berputar, yang telah dirasakan sejak dua hari lalu. Kondisi tersebut
diperberat dengan perubahan posisi terutama dari posisi tidur ke posisi duduk dalam waktu yang cepat.
Mual (+), muntah (+) terutama ketika serangannya datang. Demam (-), batuk (-), sesak (-), penurunan
pendengaran disangkal. Pasien pernah mengalami hal yang serupa sekitar 1 tahun yang lalu, riwayat
trauma (-)

Ku : sedang
Gcs : E4M6V5
Kesadaran : composmentis
Ttv
Td. 120/80 mmHg
N. 72 x/menit
P. 20 x/menit
S. 37.0

Kepala
. Telinga : sekret (-/-)
. Hidung : dbn
. Tenggorokan : T1/T1, hiperemis (-)
Thorax : dbn
Abdomen : nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas : hangat (+/+)
Tes Romberg: positif

Lab:
Wbc. 10,3
Hb. 101,2
GDS 124

Diagnosa:
-Dyspepsia
-BPPV

7. Tn.A; 25 th; 65 kg; 160 cm

Ivfd RL 20 tpm
Injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 jam
Inejksi Ketorolac 1 amp/8 jam
Injeksi Ranitidin 1 amp/12 jam
Injeksi Ondansentron 1 amp/12 jam
Injeksi Dexamethason 1 amp/12 jam
Rawat Bedah

Anamnesis:
Pasien masuk dengan keluhan nyeri pada bagian perut bagian kanan bawah, yang dialami tiba-tiba sejak
tadi malam, nyeri yang dirasakan bersifat hilang-timbul. Keluhan lain nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah
(-), demam (+) hilang timbul sejak 3 hari SMRS, bak dan bab dalam batas normal.
Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-)

Pemeriksaan fisik:
Ku ; sedang
GCS : 15
kesadaran : CM

TD. 120/80 mmHg


N. 84 x/menit
P. 20 x/menit
S. 38,1

kepala : DBN
Thorax : DBN
Abdomen :
I: tampak cembung, eritem (-), penonjolan (-)
A: peristaltik (+) kesan normal
P: thympani (+)
P: nyeri tekan kuadran kanan bawah , rovsing sign (+), rebound tendernes (+)
ektremitas : akral hangat +/+

Pemeriksaan laboratorium:
WBC. 15,1
Diagnosa: Susp. Appendicitis Akut

8. Ny. H; 28 th; 150 cm; 52 kg


IVFD RL 20 tpm
Injeksi Ketorolac 1 amp/8 jam
Injeksi Ranitidin 1 amp/12 jam
Injeksi Asam tranexamat 1 amp/8 jam
Rawat bedah
Anamnesis:
Pasien masuk dari keluhan BAB darah (+) sejam 5 hari SMRS, pasien juga mengeluhkan terdapat
benjolan pada dubur yang dirasakan sejak 1 tahun terakhir, awalnya benjolan tersebut dapat masuk
dengan sendirinya tetapi saat ini benjolan tidak bisa masuk sendiri walaupun dengan bantuan tangan.
Keluhan nyeri (+) saat BAB, dan pasien memiliki kebiasaan buruk selama BAB dan suka mengedan kuat,
kurang makan makanan lunak
Riw. DM (-), HT (-), Asma (-), Alergi (-)
Riw. Pengobatan (-)

KU : sedang
GCS : 15
Kesadaran : CM

Td. 120/70 mmHg


N. 80 x/menit
P. 20 x/menit
S. 36,6

Kepala : konjungtiva anemis-/-


Thorax : dbn
Abd : dbn
Ext : akral hangat +/+, edema -/-
Pemeriksaan RT : nampak benjolan yang keluar dari anus yang sulit di masukkan kembali, sphincter Ani
mencekik, teraba benjolan dari arah jam 3, 7, dan 11, mukosa recti halus, feses (-) darah (-)

Laboratorium:
Wbc. 10,5
Hb 11,2
Gol. Darah O
Gds 112
Diagnosa:
Hematoschezia ec Hemoroid interna grade IV

9. An. R;14 thn;140 cm;36 kg


Ivfd RL 20 tpm
Injeksi Ranitidin 1 ampul/iv/12 jam
Injeksi Ondansentron 1 ampul/iv/12 jam
Injeksi Ceftriaxone 1gr/iv/12 jam
Injeksi Paracetamol 1gr/iv/8jam

Pasien masuk IGD dengan keluhan demam yang semakin tinggi sejak sore tadi. Pasien
mengalami demam selama 1 minggu, pola demam naik turun, naik ketika menjelang malam hari, dan
setelah pagi dan siang hari pasien merasa bebas demam, lemas (+), nyeri seluruh badan (+), nyeri
kepala (+), mual (+), muntah (+) 1 kali, nafsu makan menurun, mimisan (-). BAB belum sejak 3 hari, BAK
biasa. Riwayat penyakit lain disangkal.

Ku : sedang
Kesadaran : CM

Td. 110/80 mmHg


P: 20 kali per menit
Nadi: 76 kali per menit
Suhu: 38,5 c

Kepala : dbn
Thorax: dbn
Abdomen:
I : tampak cembung
A: peristaltik (+), kesan normal
P : nyeri tekan epigastrium (-), undulasi (-)
P : Tympani(+)
Ekstremitas: hangat +/+
Lab:
- WBC:10,5
- PLT: 180
- hb : 12,4
-GDS: 135 mg/dl
Widal test: Salmonella typhi H 1/640

A: Typhoid Fever

10. Tn. P; 44 thn; 157 cm; 45 kg

KEGAWATDARURATAN

O2 3 lpm
Nebu Combivent
IVfd Nacl 0,9% 15 tpm
inj dexametasone 1 amp/iv
inj ranitidine 1 amp/iv
inj. ceftriaxon 1 gr/iv
amlodipin 5 mg PO
Konsul dr jantung:
- IVFD NaCl 0,9% 500cc/24 jam
- Injeksi Furosemid 1 amp/iv/12 jam
- Rawat ruangan biasa

Pasien masuk dengan keluhan sesak nafas yang dialami sejak dua hari lalu. Keluhan lain batuk berdahak
sekitar satu minggu, nyeri dada (-), mual (-), muntah(-), demam (-), penurunan berat badan
(-),demam(-). BAB (+) biasa, BAK (+) biasa.
Riwayat Asma (+) Ht(+) DM (-)

Ku : compos mentis
GCS 15: E4M6V5
Tanda-tanda vital:
TD:160/100
R :24
S : 36
N :60
Spo2: 97%
Thorax:
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, tidak terdapat luka

Palpasi : vocal fremitus ka=ki, ictus cordis teraba (+)


Perkusi : sonor(+)
Auskultasi : Rh+/+, Wh+/+
Cardio:
I: Ictus cordis tidak tampak (+)
A: Ictus cordis teraba
P: Pekak(+)
P: Bunyi jantung S1/S2 reguler (+), murmur (-)
Abd:
I : tampak datar
A: BU (peristaltik) (+) kesan normal
P : nyeri tekan epigastrium (-)
P : Tympani(+)
Ekstremitas : akral hangat (+/+), edema (-/-)
Pemeriksaan Penunjang:
Lab:
- HB: 12,2gram/dl
- WBC:13,7 sel/mm3
gds: 127 mg/dL

EKG: sinus ritme, normo axis, LVH


Rontgen Thoraks: Cardiomegali, Edema Paru Bilateral
A: Asma bronchiale+ Cardiomegali+Edema Paru
11. Nn.D; 25 thn; 53 kg; 160 cm
Terapi
Ivfd Rl 28 tpm makro
Inj. Ranitidin 1 amp/iv
Inj.ceftriaxon 1 gram/iv
Newdiatab (attapulgite) initial 2 tab, kemudian 1 tab/bab

Pasien masuk dengan keluhan BAB cair sejak jam 5 pagi sebanyak lebih dari 10 kali. BAB disertai
lendir(+), darah(-). Keluhan disertai nyeri perut hilang timbul (+), nyeri perut seperti melilit (+), mual(-),
muntah(-), demam(-). Riwayat makan sebelumnya seperti biasa menurut pengakuan pasien.

Ku : compos mentis
GCS 15 E4M6V5

Td :120/80
N :83x/mnt
P : 20x/mnt
S : 36c
Saturasi 99%
Kepala : dbn
Thorax : dbn
Abd:
I : tampak datar
A: BU (peristaltik) (+) kesan meningkat
P : nyeri tekan epigastrium (-)
P : Tympani (+)
Ekstremitas : akral hangat (+/+) edema(-/-)

Laboratorium:
Wbc 14,2
GDS 112
Diagnosa: Gastro Enteritis Akut

12. TN.E; 59 th; 153cm; 52 kg


Terapi
- Ivfd Rl 28 tpm makro
- Inj. Ranitidin 1 amp/iv
- Newdiatab (attapulgite) initial 2 tab, kemudian 1 tab/bab
- Paracetamol tab 3x500 mg
- Zink 1x 20mg
- Ciprofloxasin 2x500mg

Pasien mengatakan BAB cair sejak 2 hari yang lalu lebih banyak air dari pada ampas, pasien juga
mengeluhkan nyeri perut bagian bawah 1 hari ini. Mual (+) munatah(+) pasien juga mengeluhkan
demam .
KU: tampang sakit sedang

TTV

TD : 130/80

N: 70 x /menit

S: 38,7 c

RR: 20 x/menit

Pemeriksaan Fisik:

- Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidnung (-/-),
- Thorax :pulmo : simetris, retraksi (-), WH(-/-), RH (-/-)

cor: BJ I/II murni reguler, bising (-)

- Abd:
I : tampak datar
A: BU (peristaltik) (+) kesan meningkat
P : nyeri tekan epigastrium (-)
P : Tympani (+)
Ekstremitas : akral hangat (+/+) edema(-/-)

Laboratorium:
Wbc 13,7
GDS 121
Diagnosa: Gastro Enteritis Akut

13. TN.A; 39 th; 161cm; 65 kg


Terapi
- Ivfd Rl 28 tpm makro
- Inj. Ranitidin 1 amp/iv
- Newdiatab (attapulgite) initial 2 tab, kemudian 1 tab/bab
- Paracetamol tab 3x500 mg
- Zink 1x 20mg
- Ciprofloxasin 2x500mg
- Amlodipin 1x5 mg

Pasien mengatakan BAB cair sejak tadi siang lebih dari 10 kali, lebih banyak air dari pada ampas,
pasien juga mengeluhkan nyeri perut bagian bawah 1 hari ini. Mual (+) munatah(+) pasien juga
mengeluhkan demam . Riwayat Hipertency (+).

KU: tampang sakit sedang

TTV

TD : 170/100
N: 80 x /menit

S: 38,7 c

RR: 20 x/menit

Pemeriksaan Fisik:

- Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidnung (-/-),
- Thorax :pulmo : simetris, retraksi (-), WH(-/-), RH (-/-)

cor: BJ I/II murni reguler, bising (-),

- Abdomen :

I : tampak datar

A: BU (peristaltik) (+) kesan meningkat

P : nyeri tekan epigastrium (-)


P : Tympani (+)
Ekstremitas : akral hangat (+/+) edema(-/-)

Laboratorium:
Wbc 11,8
GDS 112
Diagnosa: Gastro Enteritis Akut

14. An NH, 2 th 11 bln, 15kg

Inf: KaEN 3B 400cc/3jam -> 1300cc/24jam


Inj: Paracetamol 3x150mg
Inj. Ranitidin 2x15mg
PO: Zinc syr 2x2.5cc
Rawat perawatan anak

Ps datang sendiri. Mengeluhkan BAB cair 6x sejam 1 hari SMRS disertai mual-muntah. BAB konsistensi
cair, lendir (-) darah (-). Muntah 2x sejak 1 hari SMRS. Sebelumnya ke klinik Sang Timur, keluhan tidak
berkurang.
TTV
HR: 128x/menit
RR: 28x/menit
S: 38.7C
SpO2: 98%
PF Abnormal
Mata: Cekung (+), air mata (+)
Abd: Flat, supel, turgor baik, NT (-), BU (+) meningkat
Penunjang
Lab
Hb: 12.4g/dL
Leu: 10.870/mm3
Trom: 281.000/mm3
Ht: 36.4%
Diagnosa: Vomiting + Diare akut Dehidrasi Ringan Sedang

15. Ny. C;66 tahun ; 55 KG;160 CM

IVFD RL 20 TPM

Ketorolac 1 amp /12 jam/iv

Ranitidiin 1 vial /12 jam/iv

Dexametason 1 amp/ 12 jam/iv

Ceftiaxone 1 gr/ 12 jam/iv

Rawat luka

Rawat inap bedah

Pasien datang ke RS dengan keluhan luka pada kaki kanan yang dialami sejak 1 minggu terakhir, awalnya
benjolan kecil kemudian pecah dan luka meluas keluhan lain nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah (-),
demam (+), batuk (-), BAB dan BAK biasa kesan normal. Riwayat dengan keluhan yang sama sebelumnya
(-). Riwayat penyakit DM dan rutin mengkonsumsi obat

T: 130/80 N :77 X/M, SB : 38,5 P: 20 X/M SpO2: 99

KU : Sedang, Composmentis

Thorax :

inspeksi : Simetris kanan dan kiri

palpasi: teraba massa -/-

perkusi: sonor dikedua lapangan paru

auskultasi: vesikuler +/+, ronkhi -/-wheezing -/-

Abdomen:

Inspeksi: cekung

Auskultasi: bising usus (+) kesan normal

Palpasi: nyeri tekan epigastrium (+), tidak ada massa teraba

Perkusi: Thympani
Regio pedis dextra: tampak luka dengan ukuran sekitar 9x7 cm, hiperemis (+), pus (+), udem (+)

Lab:

Leukosit: 16,0

Hb : 11,5

GDS : 155 (sudah terkontrol)

diagnosis: kaki diabetic dextra

16. Ny.A; 45 tahun; 52 kg;155 cm


Pasien datang dengan keluhan BAB encer lebih dari 5x, lendir (+), darah (-) sejak 2 hari yang lalu,
muntah 2 kali, muntah berisi makanan keluhan lain nyeri ulu hati (+), mual (+), demam (-), batuk
(-), BAK biasa kesan normal. Riwayat dengan keluhan yang sama sebelumnya (-). Riwayat
penyakit lain (-)

T: 128/77 N : 81 X/M, SB : 36,9 P: 19 X/M SpO2: 99

KU : Sedang, Composmentis

Thorax :

inspeksi : Simetris kanan dan kiri

palpasi: teraba massa -/-

perkusi: sonor dikedua lapangan paru

auskultasi: vesikuler +/+, ronkhi -/-wheezing -/-

Abdomen:

Inspeksi: cekung

Auskultasi: bising usus (+) kesan meningkat

Palpasi: nyeri tekan epigastrium (+), tidak ada massa teraba

Perkusi: Thympani(+)

Leukosit: 10,6

Hb : 14,5

GDS : 111

Diagnosis: GEA

IVFD RL 20 TPM
Inj. Ranitidin /12 jam/iv

Inj. Ondansetron / 12 jam/iv

Zinc 20 mg 1 tab

Attapulgite initial 2 tab, kemudian 1 tab/bab

17. Ny.N, 55 tahun; 52 kg;155 cm


Pasien dengan keluhan BAB encer lebih dari 10x, lendir (+), darah (-) sejak 1 hari yang lalu,
muntah 6 kali, muntah berisi makanan keluhan lain nyeri ulu hati (+), mual (+), demam (-), batuk
(-), BAK biasa kesan normal. Riwayat dengan keluhan yang sama sebelumnya (-). Riwayat
penyakit lain (-)

T: 130/70 N : 81 X/M, SB : 36,5 P: 18 X/M SpO2: 99

KU : Sedang, Composmentis

Mata cekung -/-

Thorax :

inspeksi : Simetris kanan dan kiri

palpasi: teraba massa -/-

perkusi: sonor dikedua lapangan paru

auskultasi: vesikuler +/+, ronkhi -/-wheezing -/-

Abdomen:

Inspeksi: cekung

Auskultasi: bising usus (+) kesan meningkat

Palpasi: nyeri tekan epigastrium (+), tidak ada massa teraba

Perkusi: Thympani (+)

Lab :

Leukosit: 10,0

Hb : 13, 0

GDS : 169

Diagnosis: GEA

IVFD RL 20 TPM

Inj. Ranitidin /12 jam/iv


Inj. Ondansetron / 12 jam/iv

Zinc 20 mg 1 tab

Attapulgite initial 2 tab, kemudian 1 tab/bab

18. Tn.F, 26 tahun; 45 kg;155 cm


Pasien datang dengan keluhan BAB encer lebih dari 5 x, lendir (+), darah (-) sejak 1 hari yang lalu
keluhan lain muntah lebih dari 3 kali, muntah berisi makanan keluhan lain nyeri ulu hati (+),
mual (+), demam (-), batuk (-), BAK biasa kesan normal. Riwayat dengan keluhan yang sama
sebelumnya (-). Riwayat penyakit lain (-)

T: 128/87 N : 81 X/M, SB : 36,7 P: 19 X/M SpO2: 99

KU : Sedang, Composmentis

Mata cekung -/-

Bibir kering (-)

Thorax :

inspeksi : Simetris kanan dan kiri

palpasi: teraba massa -/-

perkusi: sonor dikedua lapangan paru

auskultasi: vesikuler +/+, ronkhi -/-wheezing -/-

Abdomen:

Inspeksi: cekung

Auskultasi: bising usus (+) kesan meningkat

Palpasi: nyeri tekan epigastrium (+), tidak ada massa teraba

Perkusi: Thympani (+)

Lab :

Leukosit: 11,0

Hb : 12, 08

GDS : 110

Diagnosis: GEA

IVFD RL 20 TPM

Inj. Ranitidin /12 jam/iv


Inj. Ondansetron / 12 jam/iv

Zinc 20 mg 1 tab

Attapulgite initial 2 tab, kemudian 1 tab/bab

19. Ny.N; 58 tahun; 52 kg; 148 cm

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ondansentron/iv/12 jam
-Inj. Ranitidin/iv/12 jam
- Inj. Ketorolac/iv/8 jam
-Inj. Ceftriaxon/iv/12 jam
-Rawat bedah

Pasien datang ke RS dengan keluhan nyeri perut kanan, tembus belakang sejak 6 jam SMRS
keluhan lain nyeri ulu hati (-), mual (-), demam (-), batuk (-), BAK pernah keluar batu sekitar 2
bulan yang lalu, BAB biasa kesan normal. Riwayat dengan keluhan yang sama sebelumnya (-).
Riwayat penyakit lain (-)

T: 110/80 N :80 X/M, SB : 36,5 P: 20 X/M SpO2: 99

KU : Sedang, Composmentis

Thorax :

inspeksi : Simetris kanan dan kiri

palpasi: teraba massa -/-

perkusi: sonor dikedua lapangan paru

auskultasi: vesikuler +/+, ronkhi -/-wheezing -/-

Abdomen:

Inspeksi: distensi (-)

Auskultasi: bising usus (+) kesan normal

Palpasi: nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan hipokondrium dextra (+), tidak ada massa teraba

Perkusi: Thympani (+)

Lab:

Leukosit: 11,0

Hb : 11,7

GDS : 185

USG abdomen: kesan nefrolithiasis dextra ukuran seperti biji kacang mente
Diagnosis: Nefrolithiasis dextra

20. Tn. R; 36th; 68kg; 154cm

- O2 4 lpm
-IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ondansentron/iv/12 jam
-Inj. Ranitidin/iv/12 jam
- Inj. Ketorolac/iv/8 jam
-Inj. Ceftriaxon/iv/12 jam
-Rawat rg isolasi

Pasien datang ke RS dengan keluhan sesak yang dirasakan sejak 1 bulan terakhir dan semakin
memberat, tidak membaik dengan istirahata keluhan lain batuk (+), lendir (+), nyeri ulu hati (+), mual (+),
muntah (-), demam (-), penurunan berat badan (+), keringat malam (+) BAB dan BAK biasa kesan normal.
Riwayat dengan keluhan yang sama sebelumnya (-). Riwayat penyakit lain (-)

T: 128/77 N : 81 X/M, SB : 36,9 P: 29 X/M SpO2: 89

KU : Sedang, Composmentis

Thorax :

inspeksi : Simetris kanan dan kiri

palpasi: teraba massa -/-

perkusi: sonor dikedua lapangan paru

auskultasi: ronkhi +/+ wheezing -/-

Abdomen:

Inspeksi: cekung

Auskultasi: bising usus (+)

Palpasi: nyeri tekan epigastrium (+), tidak ada massa teraba

Perkusi: Thympani

Lab:

Leukosit: 18,8

Hb : 10, 08

GDS : 120

hasil foto toraks PA: kesan TB paru


Diagnosis: dispneu e.c TB paru

21. Acute Nephritic Syndrome


Nn. M,13 tahun; 49 kg; 145 cm

Pasien masuk di IGD RS dengan keluhan utama bengkak pada kedua bola mata yang dialami
sejak dua hari lalu. Keluhan disertai dengan mual(+), muntah (-),demam (+), menggigil(+), nyeri
menelan (+), nyeri persendian)(+), bengkak pada kedua punggung kaki(+) yang dialami sudah
sekitar 2 hari yang lalu, BAB(+) biasa, BAK (+) lancar, BAK berwarna merah (-).
Riwayat dengan keluhan serupa(-)
Pmeriksaan fisik:
- TTV:
TD: 130/90 mmhg
P: 20 kali per menit
Nadi: 70 kali per menit
Suhu: 37,7 c
Mata: anemis -/-, edema palpebral (+/+)
Leher: Tonsil T2/T2, faring hiperemis (+/+)
Thorax:
- Inspeksi: pengembangan dada simetris (+)
- Perkusi: sonor (+/+)
- Palpasi: vocal fremitus (+)
- Auskultasi: vesikular (+/+), rh(-/-), wh (-/-)
Abdomen: Nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas:
- Ekstremitas atas: akral hangat, edema (-/-)
- Ekstremitas Bawah: akral hangat, edema (+/+)

Pemeriksaan Penunjang:
Lab:
- HB: 11 gram/dl
- WBC:14,4 sel/mm3
- PLT: 225 sel/mm3
- gds: 125 mg/Dl
Urinalisis:

- Makroskopis
Warna : Jernih
Mikroskopis
Epitel : ++
Leukosit : banyak / LPB
Eritrosit: 7 – 8 / LPB
Terapi IGD:
- IVFD RL 20 tpm
- Paracetamol 500 mg tab 3x1
- Furosemide 10 mg inj /iv
- Ceftriaxone 1g inj/iv
Diagnosa IGD:
- Dispesia
- Tonsilofaringitis akut
- Susp. Sindrom nefritik

22. NY. V; 28 th ; 158 cm; 74 kg

Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak siang tadi. Keluhan disertai batuk berdahak 4 hari ini,
dahak berwarna kuning kehijauan tanpa darah, batuk terus menerus, pasien juga meneluhkan nyeri
pasa dada ketika batuk. berkeringat pada malam hari (-). demam sejak 4 hari yang lalu, demam turun
naik, nyeri kepala, badan lemas. Riwayat asma (-).

O/ KU: tampang sakit sedang

TTV:

TD 120/80 mmhg

N: 72 x /menit

S: 37.1 c

RR: 24 x/menit

SpO2: 98%

Pemeriksaan Fisik:

- Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-/-), bibir
sianosis (-/-), faring hiperemis (-/-)
- Thorax :pulmo : simetris, sonor , retraksi (-),vaskuler. Bantuan otot pernapasan (-) WH(-/-), RH (-/-).

cor: BJ I/II murni reguler, bising (-),

- Abdomen : simetris, supel, bising usus (+) normal


- ekstremitas : akral hangat (+)

hasil LAB

HB:13,6

Leukosir 13,9

Photo thorak.: corakan vaskuler meningkat.

Diagnosa: Bronkitis

TERAPI:

- IVFD RL 18 TPM
- O2 2 lpm (jika perlu)
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/iv/12 jam
- Inj. Ranitidin/iv/12 jam
- paracetamol 3x500mg
- ambroxol 3x30 mg

23. TN, R;39 th; 151 cm; 49 kg

- IVFD RL 20 tpm
-Inj. Ranitidin/iv/12 jam
- Inj. Ketorolac/iv/8 jam
-Inj. Ceftriaxon/iv/12 jam
- Paracetamol 3x500 mg
-Rawat bedah
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada kantung kemaluan kurang lebih 1 minggu ini, bagian
kemaluan semakin lama semakin membesar dan memberat 2 hari ini, nyeri mencalar keselangkangan,
buang air kecil dan besar dalam batas normal. Pasien juga mengeluhkan demam dan sakit pada kepala,
mual(+) muntah(-).

O/ KU: tampang sakit sedang

TTV:

TD 120/80 mmhg

N: 80 x /menit

S: 37.8 c

RR: 28 x/menit

Pemeriksaan Fisik:

- Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-/-), bibir
sianosis (-/-), faring hiperemis (-/-)
- Thorax :pulmo : simetris, sonor , retraksi (-),vaskuler. Bantuan otot pernapasan (-) WH(-/-), RH (-/+).

cor: BJ I/II murni reguler, bising (-),

- Abdomen : datar, supel, bising usus (+) normal


- ekstremitas : akral hangat (+)

Status lokalis: testis membesar sebelah kanan, nyeri tekan (+), Prehn’s sing (+).

Ekstremitas. Dalam batas normal

Diagnosa: Orkhitis dd Epidimo-orkhitis

24. Nn. PM; 19th; 158cm; 52kg


Typhoid and paratyphoid fevers –
-IVFD RL 20 tpm
- Inj Ceftriaxone 2gr/12j/IV
- Inj Ranitidin 1amp/12j/IV
- Inj. Ondansentron 1amp/12j/IV
- Inj. Ketorolac 1amp/8j/IV
- Rawat interna

S: Pasien masuk dgn keluhan demam sejak 4 hari yang lalu, demam naik turun dominan sore
hari, mual(+) muntah(-), nyeri ulu hati(+), sakit kepala(+), nyeri sendi(+), nyeri belakang mata(+),
BAB(-) belum 3 hari.
O:
KU: lemas
TD: 100/60mmHg
RR : 22x/m
HR : 78x/m
S : 36 C

Mata:An(-/-), Ic(-/-)
Lidah: Kotor(+) tepi hiperemis
Th: Ves(+/+), Rh(-/-), Wh(-/-)
Abd: datar(+), BU(+), nyeri tekan(+) epigastrium

Hasil Lab:
- WBC: 11,2x10^3/uL
- HGB: 11.7gr/dL
- RBC: 4.23x10^6/uL
- HCT: 36.0%
- PLT: 169x10^3/uL
Widal:
- Typhi O: 1/320
- Paratyphi AO: 1/160
- Paratyphi BO: 1/320
- Typhi H: 1/160
- Paratyphi AH: 1/320
- Paratyphi AO: 1/80

A: Demam Typhoid

25. Nn. P;21thn

  F23 - Acute and transient psychotic disorders –

- IVFD RL 24tpm

- Injeksi Diazepam 5mg/12jam/iv


S: Pasien masuk dengan keluhan utama sulit tidur dialami sejak 1 minggu bulan yang lalu. Sulit tidur
terutama dialami saat ingin memulai tidur. Pasien mengaku melihat sosok wanita yang selalu
mengejarnya dan ingin menagih sesuatu padanya. Keluarga pasien mengatakan pasien adalah anak yang
tertutup yang selalu diam dan menyendiri, pasien kadang terlihat menghayal namun belakangan ini
pasien suka berteriak-teriak. Riwayat dengan keluhan yang sama sebelumnya (-). Keluhan yang lain tidak
ada.

O: TTV: TD: 140/91mmHg; N: 98; RR: 20x/i; S: 37,9; SpO2: 98

A: Gangguan psikotik akut sementara

26. Ny. H/57 thn/166 cm/72 kg

E11 - Non-insulin-dependent diabetes mellitus –

  L97 - Ulcer of lower limb, not elsewhere classified –

Bersihkan dan rawat luka

Ivfd NaCL0,9% 20 tpm

Injeksi ceftriaxon 1 gr/12 jam

Injeksi ranitidin 1 amp/12 jam

Konsul interna: Novorapid 8 unit

Pasien masuk dengan keluhan luka pada kaki kanan sejak 2 bulan yll, disertai nyeri seminggu terakhir.
Lemas (-), mual (-) muntah (-) batuk (-) sesak (-). Pasien juga mengeluhkan sering merasakan lapar dan
haus disertai dengan sering buang air kecil. Riwayat diabetes (+)

Ku : sedang

Gcs : E4M6V5

Kesadaran : CM

Ttv

Td. 110/70 mmHg

N. 100 x/m

P. 20 x/m

S. 37,6

Kepala : dbn

Thorax : dbn
Abdomen : dbn

Ekstremitas

Nampak luka disertai pus berbatas tegas di area dorsal pedis dekstra

Lab :

Wbc. 7,6

Rbc. 4,69

Hct. 39,1

Hb. 13,2

Plt. 337

Gds. 396 mg/dl

By. A/7 bulan/65 cm/7 kg


27.
R56 - Convulsions, not elsewhere classified - CONVULSIONS, NOT ELSEWHERE CLA
KEGAWATDARURATAN

Ivfd Kaen 3b 28 tpm (mikro)


Injeksi paracetamol (10 mg/ml) 70 mg / 8 jam
Injeksi Dexamethason 1 mg/12 jam
Stesolit Supp 5 mg
Pasien mengalami kejang seluruh tubuh disertai bola mata mengarah ke atas, yang berlangsung
selama 6 menit sebanyak 1 kali, mulut berbusa (-) demam (+), awalnya pasien masuk ke IGD
dengan keluhan bengkak pada bokong kanan yang dialami sejak kemarin, bengkak tersebut
diakibatkan tarikan dari orang tuanya ketika mengayun anaknya di rumah. Pasien telah dibawah
ke tukang urut, tetapi bokongnya semakin bengkak. Batuk (-), sesak (-), flu (-). BAB dan BAK
biasa.
Riwayat kejang demam sebelumnya disangkal oleh keluarganya.
Riwayat imunisasi tidak lengkap

KU : sedang/gizi baik

S : 38,8
N : 108 x/m
P : 45 x/m

Kepala : dbn
Pembesaran KGB : (-)
Thorax : dbn
Abdomen : dbn
Ekstremitas : hangat +/+, edema -/-

Wbc 9,5
Rbc 3,4
Hb 8,2
Hct 26,8
Plt 410

Ny B/62 thn/163 cm/66 kg


28.
I21 - Acute myocardial infarction
KEGAWATDARURATAN

IVFD RL 20 tpm
Aspilet 80 mg 1x1
Clopidogrel 75 mg 1x1
Atorvastatin 40 mg 1x1
ISDN 5 mg 3x1
Amlodipine 5mg 0-0-1
Alprazolam 0,5 mg 0-0-1
Pasien masuk dengan keluhan nyeri dada bagian kiri yang menjalar ke bahu kiri dirasakan sejak
seminggu terakhir, yang semakin lama semakin terasa. Sesak (-), batuk (-), mual (-),muntah (-).
Nafsu makan menurun. BAB dan BAK (+) biasa.
Riwayat DM (-), Riwayat HT (+)

KU : Sedang
GCS : E4V5M6
Kesadaran : Composmentis

TTV :
TD : 160/100 mmHg
N : 89x/menit
R :22x/menit
S: 36,8

Kepala : DBN
Pulmo : DBN
Cor:
I: Ictus cordis tidak tampak
P: Ictus Cordis teraba
P: Perbesaran jantung (-)
A: Bunyi jantung I/II regular, murmur (-)

Abdomen : nyeri tekan epigastrium (+)

Ekstremitas : akral hangat (+/+) edema(-/-)

EKG
Sinus ritme, st depresi II,III,aVF

DIAGNOSA: N-STEMI
29. Ny.H; 22th; 150cm, 58kg
I84 - Haemorrhoids 
Ivfd Rl 20 tpm
Inj. Ketorolac 30mg/8jam/IV
Inj. Ranitidin 50mg/12jam/IV
Inj. As. Tranexamat 1 amp/8jam/IV
Rawat Bangsal Bedah
Pasien datang dengan benjolan pada dubur, benjolan dapat masuk sendiri, dialami sejak
beberapa bulan yang lalu. Jika bab benjolan keluar disertai perdarahan yang menetes setelah
kotoran keluar.
Riw. DM (-), HT (-), Asma (-), Alergi (-)
Riw. SC 2 bulan yang lalu
Riw. Pengobatan (-)

KU : sedang
GCS : 15
Kesadaran : CM

Td. 110/70 mmHg


N. 80 x/menit
P. 20 x/menit
S. 36,6

Kepala : dbn
Thorax : dbn
Abd : dbn
Ext : akral hangat +/+, edema -/-
RT : spinchter ani mencekik, ampula recti kosong, mukosa rectum licin, teraba benjolan arah jam
11 sebesar biji jagung masih dapat dimasukkan, nyeri tekan, pelepasan darah (-), lendir (-), feses
(-)

Diagnosa: Hemmoroid interna grade II


30. Tn.I; 20thn; 165cm; 50kg
IVFD RL 20 tpm
Injeksi Ranitidin 1 amp/12 jam
Injeksi ondancentrone 4mg/8jam/IV
Injeksi ceftriaxone 1 gr/12jam/IV
New diatab 3x1
Paracetamol 3x500 mg
Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak kemarin, hari ini sebanyak >5 kali, ampas (+),
lender (-), darah (-), pasien menyangkal bab cairnya seperti cucian beras, demam (+) sejak tadi
pagi, mual (+), muntah (+) 2 kali. Batuk (-), sesak (-). BAK biasa. Riwayat mag disangkal.

Ku : sedang
GCS : 15
Kesadaran : CM

Td. 130/80 mmHg


N. 98 x/menit
P. 23 x/menit
S. 40

Kepala : dbn
Thorax : dbn
Abdomen
I : tampak datar
A: peristaltic (+) kesan meningkat
P: timphani (+) 4 kuadran
P: nyeri tekan (-), organomegali (-)

Ekstremitas : hangat +/+

Wbc. 14,5
Rbc.5,57
Hb. 13,7
Hct. 44,5
Plt . 157

Diagnosa : Gastro enteritis akut

31. Ny.P; 23th; 165cm; 50kg

KEGAWATDARURATAN

IVFD RL 16 tpm
O2 3 lpm
Nebulisasi :
• combivent 1 sach
• NaCl 0,9% 2,5 cc
Inj metilprednisolone 125mg / 8 jam
Salbutamol 2 mg 3 x 1 tab
Ambroxol 30 mg 3 x 1 tab
Pasien masuk dengan keluhan sesak nafas sejak 15 menit yang lalu sebelum masuk rumah sakit,
pasien merasakan sesak dirasakan memberat ketika tertidur dan merasa membaik ketika
bersandar. Pasien sulit untuk berbicara baik itu hanya kata kata. Serangan terakhir pada 2 hari
yang lalu, dan dalam 1 bulan telah terjadi 5 kali serangan serupa. Pasien juga mengeluhkan
batuk (+), mual (-), muntah (-). BAB (-) 2 hari, BAK normal. Riwayat asthma (+), riwayat keluarga
(+) ibu kandung menderita asthma.

Ku: sakit sedang


GCS : E4M6V5
Kesadaran : composmentis

TD : 130/90 mmHg
N : 102 x/m
P : 30 x/m
S : 37 °C
Spo2 : 95 %

Kepala : dbn
Thorax
• I : pergerakan dinding dada simetris
• P : Vf simetris
• P : sonor seluruh lapang paru
• A : vesicular (+/+) wheezing (+/+) , ronkhi (-/-)
Abdomen : dbn
Ekstremitas :dbn

WBC : 8.1
Rbc. 3,5
Hct.40,2
Hb : 10.3
PLT : 187
Diagnosa: Asthma Bronchial eksaserbasi akut
32. Tn.D; 65th; 170cm; 62kg
I46 - Cardiac arrest

KEGAWATDARURATAN 

IVFD NaCl 0,9 % guyur


Resusitasi jantung paru 10 siklus
Injeksi Epinefrin 2 ampul
Pasien mengalami penurunan kesadaran sejak 10 menit yang lalu, berdasarkan pengakuan dari
keluarga, awalnya pasien masih berbicara dan mengeluhkan lemas seluruh badan. Kejang (-),
mulut berbusa (-), kaku (-).

Ku : berat
GCS : E1M2V1

Airway : stridor (-), gurgling (-)


Breathing : pernafasan (-)
Circularion : td. sulit dinilai, nadi lemah dan sulit teraba
Disability : E1M2V1
Exposure : S.36, tidak ada jejas yang bermakna

Wbc. 9,4
Rbc. 2,7
Hct, 46.8
Hb. 9,2
Plt. 240
Gds. 165
Ekg . asystole

33. Ny.N; 46thn; 165cm; 70kg


 I21 - Acute myocardial infarction 
IVFD RL 10 tpm
Instruksi dokter spjp:
Injeksi furosemide 1 amp/12 jam
ISDN 5 mg 3x1
Clopidogrel 75 mg 1-0-0
Aspilet 80mg 0-1-0
Atorvastatin 20 mg 0-0-1
Bisoprolol 2,5 mg 1-0-0
Pasien masuk dengan keluhan sesak napas sejak 1 bulan yang lalu, memberat tadi pagi. Pasien
juga mengeluhkan nyeri dada sebelah kiri tembus belakang dan terkadang menjalar ke rahang
dan bahu sejak 3 bulan lalu dan memberat sejak tadi pagi. Batuk (+) 4 hari, mual (-),muntah (-).
Nafsu makan menurun. BAB dan BAK (+) biasa.
Riwayat DM (-), Riwayat HT (-)

KU : Sedang
GCS : E4V5M6
Kesadaran : Composmentis

TTV :
TD : 130/90 mmHg
S :36.7 C
N : 137x/menit
R :27x/menit

Kepala : DBN
Pulmo
I : simetris
P: vf ka=ki
P: sonor seluruh lapang paru
A : Ves = +/+, Rh -/-, Wh -/-

Cor:
I: Ictus cordis tidak tampak
P: Ictus Cordis teraba
P: Perbesaran jantung (-)
A: Bunyi jantung I/II regular, murmur (-)

Abdomen : BDN

Ekstremitas : akral hangat (+/+) edema(-/-)

EKG
Sinus takikardi, T inverted II, III, AVF

34. Tn. M; 35th; 163cm; 40kg


  K56 - Paralytic ileus and intestinal obstruction without hernia –

 MEMASANG INFUS

MEMASANG KATETER

  MEMASANG NGT

Tirah baring

Stop intake oral

Ivfd RL 20 tpm

injeksi ketorolac 1 amp/8 jam

Injeksi ranitidin 1 amp/12 jam

Dekompresi dengan pemasangan NGT

Urinisasi dengan kateter

Rawat bedah

Pasien masuk dengan keluhan sulit BAB sejak 3 bulan yang lalu dan 1 Minggu terakhir pasir telah tidak
bab lagi, terkadang bab pasien hanya sedikit sedikit menyerupai tai kambing, serta terkadang disertai
dengan nyeri, kentut/flatus (-) 2 hari yang lalu, mual (+) muntah (+) tapi tidak dominan. Riwayat
menggunakan obat pencahar 2 bulan terakhir. Riwayat (-) HT (-)

Ku : sedang

Gcs : 15

Kesadaran : CM

Ttv

Td. 130/70 mmHg

N. 84 x/m

P. 22 x/m

S. 37

Kepala

Anemia -/- ikterik -/-

Thorax
Vesikuler +/+, rh -/- wh -/-

Abdomen

Nampak cembung,

Peristaltik (+) kesan meningkat, metallic sound (+)

Hiperthympani(+)

Nyeri tekan (-), distensi (+), organomegali (-)

Ekstremitas

Hangat +/+

WBC. 5,2

RBC 3,49

Hb 11,4

Hct 34,1

PLT 158

Diagnosa: Susp.Ileus Obstructive


35. Ny.H; 42th; 163cm; 75kg
 H81 - Disorders of vestibular function –
 K30 - Dyspepsia –
Tirah baring
Ivfd RL 16 tpm
Betahistine maleat 6 mg 3x1
Injeksi lansoprazole 1 amp/12 jam
Pasien masuk dengan keluhan pusing berputar, yang telah dirasakan sejak kemarin. Kondisi
tersebut diperberat dengan perubahan posisi terutama dari posisi tidur ke posisi duduk dalam
waktu yang cepat. Mual (+), muntah (+) terutama ketika serangannya datang. Demam (-), batuk
(-), sesak (-), penurunan pendengaran disangkal. Pasien pernah mengalami hal yang serupa
sekitar 1 tahun yang lalu, riwayat trauma (-)

Ku : sedang
Gcs : E4M6V5
Kesadaran : composmentis

Ttv
Td. 130/80 mmHg
N. 92 x/menit
P. 20 x/menit
S. 37.0

Kepala
. Telinga : serumen (+/+), sekret (-/-)
. Hidung : dbn
. Tenggorokan : T1/T1, hiperemis (-)
Thorax : dbn
Abdomen : nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas : hangat (+/+)

Wbc. 9,3
Rbc. 2,9
Hct. 42
Hb. 10,6
Plt. 240
36. Ny. N; 22th; 160cm; 45kg
Tirah baring
Konsumsi makanan lunak
Ivfd RL 16 tpm
Injeksi ceftriaxone 1 gr/12 jam
Injeksi ketorolac 1 amp / 8 jam
Injeksi ranitidin 1 amp / 12 jam
Drips paracetamol 1 gr/8 jam
Demam kurang lebih 5 hari yang dirasakan dominan pada sore dan malam hari, pasien juga
mengeluhkan badan terasa lemas, mual (+), muntah (-), nyeri kepala (+), nyeri persendian (+).
Pasien juga mengeluhkan belum BAB selama 3 hari belakangan. BAK dalam kondisi normal

Ku: sedang
GCS : E4M6V5
Kesadaran : composmentis

TTV
TD : 110/70 mmHg
N : 70 x/m
P: 18 x/m
S : 38'5 °C

Pemfis :
Kepala : DBN
Thorax : DBN
Abdomen = DBN
Ekstremitas : akral hangat (+/+), edema (-/-)

Laboratorium :
WBC : 9,6
RBC : 3,4 jt
Hb : 10,7
Hct : 42,5
PLT : 178
Salmonella typhi : 1/320
Diagnosa: Typhoid Fever
37. Tn. P; 65thn; 160 cm; 54 kg

 I21 - Acute myocardial infarction –

  I11 - Hypertensive heart disease -

- O2 4 lpm

- IVFD NaCl 0,9% 7 tpm

- Injeksi Ranitidin 50mg/8jam/iv

- Injeksi Ketorolac 30mg/8jam/iv

- ISDN 5 mg/SL

Instruksi sp.jp:

- Aspilet 80 mg, 0-1-0

- CPG 75 mg, 0-1-0

- Nitrogliserin 20mg/menit/sp

- Lanzoprazole 30 mg/12jam/iv

- ISDN 5 mg/SL

- Captopril 25mg 3x1

- Simvavastatin 20mg 0-0-1

- Arixtra 2,5mg/24jam/sc

S: Pasien masuk dengan keluhan utama nyeri dada sebelah kiri dialami sejak 2 minggu yang lalu. Nyeri
dada dirasakan seperti tertindih beban berat dan tembus ke belakang. Nyeri juga dirasakan menjalar ke
lengan dan leher kiri. Riwayat HT dan DM tidak diketahui. Keluhan lain tidak ada.

O:

TTV: TD: 145/99mmHg; N: 82x/i; RR: 20x/i; S: 37,4; SpO2: 95%

Thorax:

Inspeksi: simetris kiri=kanan

Palpasi: Nyeri tekan(-) VF kiri=kanan

Perkusi: sonor

Auskultasi: BP vesikuler

Jantung
Inspeksi: ictus cordis tidak tampak

Palpasi: ictus cordis tidak teraba

Perkusi: Pekak, batas jantung normal

Auskultasi: BJ I/II murni reguler, bising(-), murmur(-)

Abdomen: Nyeri tekan epigastrium (+)

EKG:

- Irama dasar : sinus

- P wave : P pulmonal lead V3-V6

- HR : 90x/i

- ST segmen : T inverted lead V1-V2

Kesimpulan : Irama sinus, HR 90x/i, normoaxis, NSTEMI septal, RAE

A: NSTE-ACS, HHD

38. Tn. S; 59thn; 175 cm; 60 kg

  I64 - Stroke, not specified as haemorrhage or infarction –

KEGAWATDARURATAN

- O2 6 lpm via nrm

- IVFD RL 20 tpm + drips farbion 1 amp

- Injeksi ceftriaxone/12jam/iv

- Drips manitol 200cc/8jam/iv

- Injeksi Lanzoprazole/24jam/iv

- Injeksi As. Tranexamat/8jam/iv

- Injeksi dexametason/12jam/iv

S: Pasien datang dengan penurunan kesadaran sejak tadi pagi. Pasien ditemukan di WC dalam keadaan
terduduk. Riwayat muntah sebelum penurunan kesadaran tidak diketahui, riwayat nyeri kepala
sebelumnya (+). Riwayat stroke sebelumnya (+) 2 tahun yang lalu, Riwayat HT (+) sejak lama dan Riwayat
DM tidak ada.

O: TTV: TD: 179/69; N: 72x/i; RR: 24; S: 36,7; SpO2: 82%

GCS: 3 E1M1V1

Sensorik: Sulit dinilai


Motorik: Sulit dinilai

Refleks fisilogis:

Ekstremitas atas (+/+)

Ekstremitas bawah (+/+)

Refleks Patologis:

Ekstremitas atas (+/-)

Ekstremitas bawah (+/-)

Thorax:

Inspeksi: simetris kiri=kanan

Palpasi: Nyeri tekan(-) VF kiri=kanan

Perkusi: sonor

Auskultasi: BP vesikuler

Jantung

Inspeksi: ictus cordis tidak tampak

Palpasi: ictus cordis tidak teraba

Perkusi: Pekak, batas jantung normal

Auskultasi: BJ I/II murni reguler, bising(-), murmur(-)

Laboratorium:

HB: 10,7

WBC: 16,7

PLT: 316.000

GDS: 129

A: Hemorragik Stroke
39. Tn. A; 51thn;160 cm;54 kg

 I21 - Acute myocardial infarction –

  I50 - Heart failure –

  I11 - Hypertensive heart disease –

- O2 4 lpm via nasal kanul


- IVFD NaCl 0,9% 20 tpm

- Injeksi Ranitidin 50mg/8jam/iv

Instruksi sp.jp:

- Injeksi Furosemide 10mg/12jam/iv

- Aspilet 1x2 lanjutkan 0-1-0

- CPG 75 mg 1x4 lanjutkan 0-1-0

- Omeprazole 40 mg/12jam/iv

- ISDN 5 mg/SL

- Captopril 12,5mg 3x1

- Arixtra 2,5mg/24jam/sc

S: Pasien masuk dengan keluhan utama sesak dialami sejak 1 minggu yang lalu. Sesak dirasakan terus-
menerus bahkan saat beristirahat. Pasien sudah tidak dapat melakukan aktivitas apapun. Keluhan juga
disertai dengan nyeri dada. Nyeri dada dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan tembus ke belakang. Pasien
juga mengeluhkan sulit makan & minum karena nyeri dada. Kadang-kadang pasien merasa berdebar-
debar. Riwayat HT ada, tapi tidak rutin berobat, riwayat DM tidak diketahui.

O:

TTV: TD: 174/89mmHg; N: 127x/i; RR: 38x/i; S: 37; SpO2: 89

Thorax:

Inspeksi: simetris kiri=kanan

Palpasi: Nyeri tekan(-) VF kiri=kanan

Perkusi: sonor

Auskultasi: BP vesikuler

Jantung

Inspeksi: ictus cordis tidak tampak

Palpasi: ictus cordis tidak teraba

Perkusi: Pekak, batas jantung kiri melebar

Auskultasi: BJ I/II murni reguler, bising(-), murmur(-)

Laboratorium :

HB: 12
WBC: 8,5

PLT: 315.000

GDS: 117

EKG:sinus takikardi, QRS kompleks : R lead V5-V6 35mm, ST segmen : ST depresi lead V5-V6

Kesimpulan : Irama sinus takikardi, HR 130x/i, normoaxis, NSTEMI lateral, LVH

A: CHF, NSTE-ACS, HHD

Anda mungkin juga menyukai