; 75 th ; 143 cm; 46 kg
KEGAWATDARURATAN
Pasien datang dengan keluhan sesak mafas yang memberat sejak sore. Keluhan disertai batuk kurang
lebih 3 hari ini , batuk berlendir berwarna jernih, flu (+), berkeringat pada malam hari (-). demam sejak
3hari yang lalu, demam turun naik, nyeri kepala, badan lemas. Riwayat asma (+). Riwayat penyobatan
TB di sangkal.
TTV:
TD 180/100 mmhg
N: 02 x /menit
S: 37.1 c
RR: 30 x/menit
Pemeriksaan Fisik:
- Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-/-), bibir
sianosis (-/-), faring hiperemis (-/-)
- Thorax :pulmo : simetris, sonor , broncovaskuler. Bantuan otot pernapasan (-), wheezing (+/+),
Rhonki (+/+).
LAB
Hb:13,6
Leukosit 11 807
TERAPI
- IVFD RL 18 TPM.
- O2 4 LPM
- Amlodipin 1x10 mg
- Salbutamol 3x2mg
- Inj. Dexamethasone 1amp/iv/ 12jam.
- Inj/ Ceftriaxone 1 gr/iv/12 jam
Pasien masuk dengan nyeri saat BAK sejak dua malam,keluhan disertai dengan BAK sedikit sedikit Nyeri
perut tersebut dirasakan hilang timbul namun. BAK berwarna kuning dan keruh,darah (-), pasien juga
mengeluhkan demam . Mual (+) muntah (-).
TTV
TD : 100/70
N: 72 x /menit
S: 38,3 c
RR: 20 x/menit
Pemeriksaan Fisik:
- Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidnung (-/-),
- Thorax :pulmo : simetris, retraksi (-), WH(-/-), RH (-/-)
- Abdomen : datar, supel, bising usus (+) normal, nyeri tekan (+) pada epigastrik dan suprapubik(+)
Lab:
Hb 10,4
WBC 13,6
Diagnosa: Cystitis
TERAPI:
- IVFD RL 20 TPM
- Inj. Ketorolac /8 jam/iv
- Inj. Ondansentron/iv/12 jam
- Inj. Ranitidin/iv/12 jam
- Paracetamol tab 3x500 mg
- Ciprofloxasin 2x500mg
TTV
TD : 110/80
N: 82 x /menit
S: 38,7 c
RR: 20 x/menit
Pemeriksaan Fisik:
- Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidnung (-/-),
- Thorax :pulmo : simetris, retraksi (-), WH(-/-), RH (-/-)
- Abdomen : datar, supel, bising usus (+) normal, nyeri tekan suprapubik (+). CVA (-)
Lab:
Hb 11,2
WBC 15,1
Urinalisis:
Leukosit +
Eritrosit +++
TERAPI:
- IVFD RL 20 TPM
- Inj. Ketorolac /8 jam/iv
- Inj. Ondansentron/iv/12 jam
- Inj. Ranitidin/iv/12 jam
- Inj. Ceftriaxone/iv/12 jam
- Paracetamol tab 3x500 mg
4. GEA + dhidrasi ringan
Pasien dengan keluhan mencret sejak 2 hari yang lalu. Mencter lebih banyak air dari pada ampas > 10
dalam satu hari. BAB darah (-). Pasien juga mengelukan demam (+). Mual (+) muntah (+) apa yang di
makan dan di minum.
TTV
TD : 110/70
N: 96 x /menit
S: 37,6 c
RR: 20 x/menit
Pemeriksaan Fisik:
- Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidnung (-/-),
- Thorax :pulmo : simetris, retraksi (-), WH(-/-), RH (-/-)
- Abdomen : datar, supel, bising usus (+) meningkat , nyeri tekan (+)
- ekstremitas : akral dingin.
LAB:
leukosis 13 000
GDS 110.
TERAPI:
Tatalaksana:
Ivfd RL 40 tpm
Drips Paracetamol 1 gr/iv
Tirah baring
Pasien masuk dengan demam selama 3 hari, pola demam naik turun, bebas demam (-), nyeri kepala (+),
mual (-), muntah (-), nafsu makan menurun, mimisan (-). BAB dan BAK biasa. Riwayat penyakit lain
disangkal.
Ku : sedang
Gcs : E4M6V5
Kesadaran : CM
Td. 120/80 mmHg
N. 86
P. 20
S. 39,2
Kepala : dbn
Thorax: dbn
Abdomen: dbn
Ekstremitas: hangat +/+
Rumple leed (+)
Pemeriksaan Penunjang:
Lab:
- WBC:10,5
- PLT: 74
- rbc : 4,87
- hct : 40,2
-hb : 13,4
-Widal test (-)
Diagnosa: Demam Berdarah Dengue
Ivfd RL 16 tpm
Betahistine maleat 6 mg 3x1
Injeksi ranitidin 1 amp/12 jam
Tirah baring
Pasien masuk dengan keluhan pusing berputar, yang telah dirasakan sejak dua hari lalu. Kondisi tersebut
diperberat dengan perubahan posisi terutama dari posisi tidur ke posisi duduk dalam waktu yang cepat.
Mual (+), muntah (+) terutama ketika serangannya datang. Demam (-), batuk (-), sesak (-), penurunan
pendengaran disangkal. Pasien pernah mengalami hal yang serupa sekitar 1 tahun yang lalu, riwayat
trauma (-)
Ku : sedang
Gcs : E4M6V5
Kesadaran : composmentis
Ttv
Td. 120/80 mmHg
N. 72 x/menit
P. 20 x/menit
S. 37.0
Kepala
. Telinga : sekret (-/-)
. Hidung : dbn
. Tenggorokan : T1/T1, hiperemis (-)
Thorax : dbn
Abdomen : nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas : hangat (+/+)
Tes Romberg: positif
Lab:
Wbc. 10,3
Hb. 101,2
GDS 124
Diagnosa:
-Dyspepsia
-BPPV
Ivfd RL 20 tpm
Injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 jam
Inejksi Ketorolac 1 amp/8 jam
Injeksi Ranitidin 1 amp/12 jam
Injeksi Ondansentron 1 amp/12 jam
Injeksi Dexamethason 1 amp/12 jam
Rawat Bedah
Anamnesis:
Pasien masuk dengan keluhan nyeri pada bagian perut bagian kanan bawah, yang dialami tiba-tiba sejak
tadi malam, nyeri yang dirasakan bersifat hilang-timbul. Keluhan lain nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah
(-), demam (+) hilang timbul sejak 3 hari SMRS, bak dan bab dalam batas normal.
Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-)
Pemeriksaan fisik:
Ku ; sedang
GCS : 15
kesadaran : CM
kepala : DBN
Thorax : DBN
Abdomen :
I: tampak cembung, eritem (-), penonjolan (-)
A: peristaltik (+) kesan normal
P: thympani (+)
P: nyeri tekan kuadran kanan bawah , rovsing sign (+), rebound tendernes (+)
ektremitas : akral hangat +/+
Pemeriksaan laboratorium:
WBC. 15,1
Diagnosa: Susp. Appendicitis Akut
KU : sedang
GCS : 15
Kesadaran : CM
Laboratorium:
Wbc. 10,5
Hb 11,2
Gol. Darah O
Gds 112
Diagnosa:
Hematoschezia ec Hemoroid interna grade IV
Pasien masuk IGD dengan keluhan demam yang semakin tinggi sejak sore tadi. Pasien
mengalami demam selama 1 minggu, pola demam naik turun, naik ketika menjelang malam hari, dan
setelah pagi dan siang hari pasien merasa bebas demam, lemas (+), nyeri seluruh badan (+), nyeri
kepala (+), mual (+), muntah (+) 1 kali, nafsu makan menurun, mimisan (-). BAB belum sejak 3 hari, BAK
biasa. Riwayat penyakit lain disangkal.
Ku : sedang
Kesadaran : CM
Kepala : dbn
Thorax: dbn
Abdomen:
I : tampak cembung
A: peristaltik (+), kesan normal
P : nyeri tekan epigastrium (-), undulasi (-)
P : Tympani(+)
Ekstremitas: hangat +/+
Lab:
- WBC:10,5
- PLT: 180
- hb : 12,4
-GDS: 135 mg/dl
Widal test: Salmonella typhi H 1/640
A: Typhoid Fever
KEGAWATDARURATAN
O2 3 lpm
Nebu Combivent
IVfd Nacl 0,9% 15 tpm
inj dexametasone 1 amp/iv
inj ranitidine 1 amp/iv
inj. ceftriaxon 1 gr/iv
amlodipin 5 mg PO
Konsul dr jantung:
- IVFD NaCl 0,9% 500cc/24 jam
- Injeksi Furosemid 1 amp/iv/12 jam
- Rawat ruangan biasa
Pasien masuk dengan keluhan sesak nafas yang dialami sejak dua hari lalu. Keluhan lain batuk berdahak
sekitar satu minggu, nyeri dada (-), mual (-), muntah(-), demam (-), penurunan berat badan
(-),demam(-). BAB (+) biasa, BAK (+) biasa.
Riwayat Asma (+) Ht(+) DM (-)
Ku : compos mentis
GCS 15: E4M6V5
Tanda-tanda vital:
TD:160/100
R :24
S : 36
N :60
Spo2: 97%
Thorax:
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, tidak terdapat luka
Pasien masuk dengan keluhan BAB cair sejak jam 5 pagi sebanyak lebih dari 10 kali. BAB disertai
lendir(+), darah(-). Keluhan disertai nyeri perut hilang timbul (+), nyeri perut seperti melilit (+), mual(-),
muntah(-), demam(-). Riwayat makan sebelumnya seperti biasa menurut pengakuan pasien.
Ku : compos mentis
GCS 15 E4M6V5
Td :120/80
N :83x/mnt
P : 20x/mnt
S : 36c
Saturasi 99%
Kepala : dbn
Thorax : dbn
Abd:
I : tampak datar
A: BU (peristaltik) (+) kesan meningkat
P : nyeri tekan epigastrium (-)
P : Tympani (+)
Ekstremitas : akral hangat (+/+) edema(-/-)
Laboratorium:
Wbc 14,2
GDS 112
Diagnosa: Gastro Enteritis Akut
Pasien mengatakan BAB cair sejak 2 hari yang lalu lebih banyak air dari pada ampas, pasien juga
mengeluhkan nyeri perut bagian bawah 1 hari ini. Mual (+) munatah(+) pasien juga mengeluhkan
demam .
KU: tampang sakit sedang
TTV
TD : 130/80
N: 70 x /menit
S: 38,7 c
RR: 20 x/menit
Pemeriksaan Fisik:
- Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidnung (-/-),
- Thorax :pulmo : simetris, retraksi (-), WH(-/-), RH (-/-)
- Abd:
I : tampak datar
A: BU (peristaltik) (+) kesan meningkat
P : nyeri tekan epigastrium (-)
P : Tympani (+)
Ekstremitas : akral hangat (+/+) edema(-/-)
Laboratorium:
Wbc 13,7
GDS 121
Diagnosa: Gastro Enteritis Akut
Pasien mengatakan BAB cair sejak tadi siang lebih dari 10 kali, lebih banyak air dari pada ampas,
pasien juga mengeluhkan nyeri perut bagian bawah 1 hari ini. Mual (+) munatah(+) pasien juga
mengeluhkan demam . Riwayat Hipertency (+).
TTV
TD : 170/100
N: 80 x /menit
S: 38,7 c
RR: 20 x/menit
Pemeriksaan Fisik:
- Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidnung (-/-),
- Thorax :pulmo : simetris, retraksi (-), WH(-/-), RH (-/-)
- Abdomen :
I : tampak datar
Laboratorium:
Wbc 11,8
GDS 112
Diagnosa: Gastro Enteritis Akut
Ps datang sendiri. Mengeluhkan BAB cair 6x sejam 1 hari SMRS disertai mual-muntah. BAB konsistensi
cair, lendir (-) darah (-). Muntah 2x sejak 1 hari SMRS. Sebelumnya ke klinik Sang Timur, keluhan tidak
berkurang.
TTV
HR: 128x/menit
RR: 28x/menit
S: 38.7C
SpO2: 98%
PF Abnormal
Mata: Cekung (+), air mata (+)
Abd: Flat, supel, turgor baik, NT (-), BU (+) meningkat
Penunjang
Lab
Hb: 12.4g/dL
Leu: 10.870/mm3
Trom: 281.000/mm3
Ht: 36.4%
Diagnosa: Vomiting + Diare akut Dehidrasi Ringan Sedang
IVFD RL 20 TPM
Rawat luka
Pasien datang ke RS dengan keluhan luka pada kaki kanan yang dialami sejak 1 minggu terakhir, awalnya
benjolan kecil kemudian pecah dan luka meluas keluhan lain nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah (-),
demam (+), batuk (-), BAB dan BAK biasa kesan normal. Riwayat dengan keluhan yang sama sebelumnya
(-). Riwayat penyakit DM dan rutin mengkonsumsi obat
KU : Sedang, Composmentis
Thorax :
Abdomen:
Inspeksi: cekung
Perkusi: Thympani
Regio pedis dextra: tampak luka dengan ukuran sekitar 9x7 cm, hiperemis (+), pus (+), udem (+)
Lab:
Leukosit: 16,0
Hb : 11,5
KU : Sedang, Composmentis
Thorax :
Abdomen:
Inspeksi: cekung
Perkusi: Thympani(+)
Leukosit: 10,6
Hb : 14,5
GDS : 111
Diagnosis: GEA
IVFD RL 20 TPM
Inj. Ranitidin /12 jam/iv
Zinc 20 mg 1 tab
KU : Sedang, Composmentis
Thorax :
Abdomen:
Inspeksi: cekung
Lab :
Leukosit: 10,0
Hb : 13, 0
GDS : 169
Diagnosis: GEA
IVFD RL 20 TPM
Zinc 20 mg 1 tab
KU : Sedang, Composmentis
Thorax :
Abdomen:
Inspeksi: cekung
Lab :
Leukosit: 11,0
Hb : 12, 08
GDS : 110
Diagnosis: GEA
IVFD RL 20 TPM
Zinc 20 mg 1 tab
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ondansentron/iv/12 jam
-Inj. Ranitidin/iv/12 jam
- Inj. Ketorolac/iv/8 jam
-Inj. Ceftriaxon/iv/12 jam
-Rawat bedah
Pasien datang ke RS dengan keluhan nyeri perut kanan, tembus belakang sejak 6 jam SMRS
keluhan lain nyeri ulu hati (-), mual (-), demam (-), batuk (-), BAK pernah keluar batu sekitar 2
bulan yang lalu, BAB biasa kesan normal. Riwayat dengan keluhan yang sama sebelumnya (-).
Riwayat penyakit lain (-)
KU : Sedang, Composmentis
Thorax :
Abdomen:
Palpasi: nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan hipokondrium dextra (+), tidak ada massa teraba
Lab:
Leukosit: 11,0
Hb : 11,7
GDS : 185
USG abdomen: kesan nefrolithiasis dextra ukuran seperti biji kacang mente
Diagnosis: Nefrolithiasis dextra
- O2 4 lpm
-IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ondansentron/iv/12 jam
-Inj. Ranitidin/iv/12 jam
- Inj. Ketorolac/iv/8 jam
-Inj. Ceftriaxon/iv/12 jam
-Rawat rg isolasi
Pasien datang ke RS dengan keluhan sesak yang dirasakan sejak 1 bulan terakhir dan semakin
memberat, tidak membaik dengan istirahata keluhan lain batuk (+), lendir (+), nyeri ulu hati (+), mual (+),
muntah (-), demam (-), penurunan berat badan (+), keringat malam (+) BAB dan BAK biasa kesan normal.
Riwayat dengan keluhan yang sama sebelumnya (-). Riwayat penyakit lain (-)
KU : Sedang, Composmentis
Thorax :
Abdomen:
Inspeksi: cekung
Perkusi: Thympani
Lab:
Leukosit: 18,8
Hb : 10, 08
GDS : 120
Pasien masuk di IGD RS dengan keluhan utama bengkak pada kedua bola mata yang dialami
sejak dua hari lalu. Keluhan disertai dengan mual(+), muntah (-),demam (+), menggigil(+), nyeri
menelan (+), nyeri persendian)(+), bengkak pada kedua punggung kaki(+) yang dialami sudah
sekitar 2 hari yang lalu, BAB(+) biasa, BAK (+) lancar, BAK berwarna merah (-).
Riwayat dengan keluhan serupa(-)
Pmeriksaan fisik:
- TTV:
TD: 130/90 mmhg
P: 20 kali per menit
Nadi: 70 kali per menit
Suhu: 37,7 c
Mata: anemis -/-, edema palpebral (+/+)
Leher: Tonsil T2/T2, faring hiperemis (+/+)
Thorax:
- Inspeksi: pengembangan dada simetris (+)
- Perkusi: sonor (+/+)
- Palpasi: vocal fremitus (+)
- Auskultasi: vesikular (+/+), rh(-/-), wh (-/-)
Abdomen: Nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas:
- Ekstremitas atas: akral hangat, edema (-/-)
- Ekstremitas Bawah: akral hangat, edema (+/+)
Pemeriksaan Penunjang:
Lab:
- HB: 11 gram/dl
- WBC:14,4 sel/mm3
- PLT: 225 sel/mm3
- gds: 125 mg/Dl
Urinalisis:
- Makroskopis
Warna : Jernih
Mikroskopis
Epitel : ++
Leukosit : banyak / LPB
Eritrosit: 7 – 8 / LPB
Terapi IGD:
- IVFD RL 20 tpm
- Paracetamol 500 mg tab 3x1
- Furosemide 10 mg inj /iv
- Ceftriaxone 1g inj/iv
Diagnosa IGD:
- Dispesia
- Tonsilofaringitis akut
- Susp. Sindrom nefritik
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak siang tadi. Keluhan disertai batuk berdahak 4 hari ini,
dahak berwarna kuning kehijauan tanpa darah, batuk terus menerus, pasien juga meneluhkan nyeri
pasa dada ketika batuk. berkeringat pada malam hari (-). demam sejak 4 hari yang lalu, demam turun
naik, nyeri kepala, badan lemas. Riwayat asma (-).
TTV:
TD 120/80 mmhg
N: 72 x /menit
S: 37.1 c
RR: 24 x/menit
SpO2: 98%
Pemeriksaan Fisik:
- Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-/-), bibir
sianosis (-/-), faring hiperemis (-/-)
- Thorax :pulmo : simetris, sonor , retraksi (-),vaskuler. Bantuan otot pernapasan (-) WH(-/-), RH (-/-).
hasil LAB
HB:13,6
Leukosir 13,9
Diagnosa: Bronkitis
TERAPI:
- IVFD RL 18 TPM
- O2 2 lpm (jika perlu)
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/iv/12 jam
- Inj. Ranitidin/iv/12 jam
- paracetamol 3x500mg
- ambroxol 3x30 mg
- IVFD RL 20 tpm
-Inj. Ranitidin/iv/12 jam
- Inj. Ketorolac/iv/8 jam
-Inj. Ceftriaxon/iv/12 jam
- Paracetamol 3x500 mg
-Rawat bedah
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada kantung kemaluan kurang lebih 1 minggu ini, bagian
kemaluan semakin lama semakin membesar dan memberat 2 hari ini, nyeri mencalar keselangkangan,
buang air kecil dan besar dalam batas normal. Pasien juga mengeluhkan demam dan sakit pada kepala,
mual(+) muntah(-).
TTV:
TD 120/80 mmhg
N: 80 x /menit
S: 37.8 c
RR: 28 x/menit
Pemeriksaan Fisik:
- Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-/-), bibir
sianosis (-/-), faring hiperemis (-/-)
- Thorax :pulmo : simetris, sonor , retraksi (-),vaskuler. Bantuan otot pernapasan (-) WH(-/-), RH (-/+).
Status lokalis: testis membesar sebelah kanan, nyeri tekan (+), Prehn’s sing (+).
S: Pasien masuk dgn keluhan demam sejak 4 hari yang lalu, demam naik turun dominan sore
hari, mual(+) muntah(-), nyeri ulu hati(+), sakit kepala(+), nyeri sendi(+), nyeri belakang mata(+),
BAB(-) belum 3 hari.
O:
KU: lemas
TD: 100/60mmHg
RR : 22x/m
HR : 78x/m
S : 36 C
Mata:An(-/-), Ic(-/-)
Lidah: Kotor(+) tepi hiperemis
Th: Ves(+/+), Rh(-/-), Wh(-/-)
Abd: datar(+), BU(+), nyeri tekan(+) epigastrium
Hasil Lab:
- WBC: 11,2x10^3/uL
- HGB: 11.7gr/dL
- RBC: 4.23x10^6/uL
- HCT: 36.0%
- PLT: 169x10^3/uL
Widal:
- Typhi O: 1/320
- Paratyphi AO: 1/160
- Paratyphi BO: 1/320
- Typhi H: 1/160
- Paratyphi AH: 1/320
- Paratyphi AO: 1/80
A: Demam Typhoid
- IVFD RL 24tpm
Pasien masuk dengan keluhan luka pada kaki kanan sejak 2 bulan yll, disertai nyeri seminggu terakhir.
Lemas (-), mual (-) muntah (-) batuk (-) sesak (-). Pasien juga mengeluhkan sering merasakan lapar dan
haus disertai dengan sering buang air kecil. Riwayat diabetes (+)
Ku : sedang
Gcs : E4M6V5
Kesadaran : CM
Ttv
N. 100 x/m
P. 20 x/m
S. 37,6
Kepala : dbn
Thorax : dbn
Abdomen : dbn
Ekstremitas
Nampak luka disertai pus berbatas tegas di area dorsal pedis dekstra
Lab :
Wbc. 7,6
Rbc. 4,69
Hct. 39,1
Hb. 13,2
Plt. 337
KU : sedang/gizi baik
S : 38,8
N : 108 x/m
P : 45 x/m
Kepala : dbn
Pembesaran KGB : (-)
Thorax : dbn
Abdomen : dbn
Ekstremitas : hangat +/+, edema -/-
Wbc 9,5
Rbc 3,4
Hb 8,2
Hct 26,8
Plt 410
IVFD RL 20 tpm
Aspilet 80 mg 1x1
Clopidogrel 75 mg 1x1
Atorvastatin 40 mg 1x1
ISDN 5 mg 3x1
Amlodipine 5mg 0-0-1
Alprazolam 0,5 mg 0-0-1
Pasien masuk dengan keluhan nyeri dada bagian kiri yang menjalar ke bahu kiri dirasakan sejak
seminggu terakhir, yang semakin lama semakin terasa. Sesak (-), batuk (-), mual (-),muntah (-).
Nafsu makan menurun. BAB dan BAK (+) biasa.
Riwayat DM (-), Riwayat HT (+)
KU : Sedang
GCS : E4V5M6
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 160/100 mmHg
N : 89x/menit
R :22x/menit
S: 36,8
Kepala : DBN
Pulmo : DBN
Cor:
I: Ictus cordis tidak tampak
P: Ictus Cordis teraba
P: Perbesaran jantung (-)
A: Bunyi jantung I/II regular, murmur (-)
EKG
Sinus ritme, st depresi II,III,aVF
DIAGNOSA: N-STEMI
29. Ny.H; 22th; 150cm, 58kg
I84 - Haemorrhoids
Ivfd Rl 20 tpm
Inj. Ketorolac 30mg/8jam/IV
Inj. Ranitidin 50mg/12jam/IV
Inj. As. Tranexamat 1 amp/8jam/IV
Rawat Bangsal Bedah
Pasien datang dengan benjolan pada dubur, benjolan dapat masuk sendiri, dialami sejak
beberapa bulan yang lalu. Jika bab benjolan keluar disertai perdarahan yang menetes setelah
kotoran keluar.
Riw. DM (-), HT (-), Asma (-), Alergi (-)
Riw. SC 2 bulan yang lalu
Riw. Pengobatan (-)
KU : sedang
GCS : 15
Kesadaran : CM
Kepala : dbn
Thorax : dbn
Abd : dbn
Ext : akral hangat +/+, edema -/-
RT : spinchter ani mencekik, ampula recti kosong, mukosa rectum licin, teraba benjolan arah jam
11 sebesar biji jagung masih dapat dimasukkan, nyeri tekan, pelepasan darah (-), lendir (-), feses
(-)
Ku : sedang
GCS : 15
Kesadaran : CM
Kepala : dbn
Thorax : dbn
Abdomen
I : tampak datar
A: peristaltic (+) kesan meningkat
P: timphani (+) 4 kuadran
P: nyeri tekan (-), organomegali (-)
Wbc. 14,5
Rbc.5,57
Hb. 13,7
Hct. 44,5
Plt . 157
KEGAWATDARURATAN
IVFD RL 16 tpm
O2 3 lpm
Nebulisasi :
• combivent 1 sach
• NaCl 0,9% 2,5 cc
Inj metilprednisolone 125mg / 8 jam
Salbutamol 2 mg 3 x 1 tab
Ambroxol 30 mg 3 x 1 tab
Pasien masuk dengan keluhan sesak nafas sejak 15 menit yang lalu sebelum masuk rumah sakit,
pasien merasakan sesak dirasakan memberat ketika tertidur dan merasa membaik ketika
bersandar. Pasien sulit untuk berbicara baik itu hanya kata kata. Serangan terakhir pada 2 hari
yang lalu, dan dalam 1 bulan telah terjadi 5 kali serangan serupa. Pasien juga mengeluhkan
batuk (+), mual (-), muntah (-). BAB (-) 2 hari, BAK normal. Riwayat asthma (+), riwayat keluarga
(+) ibu kandung menderita asthma.
TD : 130/90 mmHg
N : 102 x/m
P : 30 x/m
S : 37 °C
Spo2 : 95 %
Kepala : dbn
Thorax
• I : pergerakan dinding dada simetris
• P : Vf simetris
• P : sonor seluruh lapang paru
• A : vesicular (+/+) wheezing (+/+) , ronkhi (-/-)
Abdomen : dbn
Ekstremitas :dbn
WBC : 8.1
Rbc. 3,5
Hct.40,2
Hb : 10.3
PLT : 187
Diagnosa: Asthma Bronchial eksaserbasi akut
32. Tn.D; 65th; 170cm; 62kg
I46 - Cardiac arrest
KEGAWATDARURATAN
Ku : berat
GCS : E1M2V1
Wbc. 9,4
Rbc. 2,7
Hct, 46.8
Hb. 9,2
Plt. 240
Gds. 165
Ekg . asystole
KU : Sedang
GCS : E4V5M6
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 130/90 mmHg
S :36.7 C
N : 137x/menit
R :27x/menit
Kepala : DBN
Pulmo
I : simetris
P: vf ka=ki
P: sonor seluruh lapang paru
A : Ves = +/+, Rh -/-, Wh -/-
Cor:
I: Ictus cordis tidak tampak
P: Ictus Cordis teraba
P: Perbesaran jantung (-)
A: Bunyi jantung I/II regular, murmur (-)
Abdomen : BDN
EKG
Sinus takikardi, T inverted II, III, AVF
MEMASANG INFUS
MEMASANG KATETER
MEMASANG NGT
Tirah baring
Ivfd RL 20 tpm
Rawat bedah
Pasien masuk dengan keluhan sulit BAB sejak 3 bulan yang lalu dan 1 Minggu terakhir pasir telah tidak
bab lagi, terkadang bab pasien hanya sedikit sedikit menyerupai tai kambing, serta terkadang disertai
dengan nyeri, kentut/flatus (-) 2 hari yang lalu, mual (+) muntah (+) tapi tidak dominan. Riwayat
menggunakan obat pencahar 2 bulan terakhir. Riwayat (-) HT (-)
Ku : sedang
Gcs : 15
Kesadaran : CM
Ttv
N. 84 x/m
P. 22 x/m
S. 37
Kepala
Thorax
Vesikuler +/+, rh -/- wh -/-
Abdomen
Nampak cembung,
Hiperthympani(+)
Ekstremitas
Hangat +/+
WBC. 5,2
RBC 3,49
Hb 11,4
Hct 34,1
PLT 158
Ku : sedang
Gcs : E4M6V5
Kesadaran : composmentis
Ttv
Td. 130/80 mmHg
N. 92 x/menit
P. 20 x/menit
S. 37.0
Kepala
. Telinga : serumen (+/+), sekret (-/-)
. Hidung : dbn
. Tenggorokan : T1/T1, hiperemis (-)
Thorax : dbn
Abdomen : nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas : hangat (+/+)
Wbc. 9,3
Rbc. 2,9
Hct. 42
Hb. 10,6
Plt. 240
36. Ny. N; 22th; 160cm; 45kg
Tirah baring
Konsumsi makanan lunak
Ivfd RL 16 tpm
Injeksi ceftriaxone 1 gr/12 jam
Injeksi ketorolac 1 amp / 8 jam
Injeksi ranitidin 1 amp / 12 jam
Drips paracetamol 1 gr/8 jam
Demam kurang lebih 5 hari yang dirasakan dominan pada sore dan malam hari, pasien juga
mengeluhkan badan terasa lemas, mual (+), muntah (-), nyeri kepala (+), nyeri persendian (+).
Pasien juga mengeluhkan belum BAB selama 3 hari belakangan. BAK dalam kondisi normal
Ku: sedang
GCS : E4M6V5
Kesadaran : composmentis
TTV
TD : 110/70 mmHg
N : 70 x/m
P: 18 x/m
S : 38'5 °C
Pemfis :
Kepala : DBN
Thorax : DBN
Abdomen = DBN
Ekstremitas : akral hangat (+/+), edema (-/-)
Laboratorium :
WBC : 9,6
RBC : 3,4 jt
Hb : 10,7
Hct : 42,5
PLT : 178
Salmonella typhi : 1/320
Diagnosa: Typhoid Fever
37. Tn. P; 65thn; 160 cm; 54 kg
- O2 4 lpm
- ISDN 5 mg/SL
Instruksi sp.jp:
- Nitrogliserin 20mg/menit/sp
- Lanzoprazole 30 mg/12jam/iv
- ISDN 5 mg/SL
- Arixtra 2,5mg/24jam/sc
S: Pasien masuk dengan keluhan utama nyeri dada sebelah kiri dialami sejak 2 minggu yang lalu. Nyeri
dada dirasakan seperti tertindih beban berat dan tembus ke belakang. Nyeri juga dirasakan menjalar ke
lengan dan leher kiri. Riwayat HT dan DM tidak diketahui. Keluhan lain tidak ada.
O:
Thorax:
Perkusi: sonor
Auskultasi: BP vesikuler
Jantung
Inspeksi: ictus cordis tidak tampak
EKG:
- HR : 90x/i
A: NSTE-ACS, HHD
KEGAWATDARURATAN
- Injeksi ceftriaxone/12jam/iv
- Injeksi Lanzoprazole/24jam/iv
- Injeksi dexametason/12jam/iv
S: Pasien datang dengan penurunan kesadaran sejak tadi pagi. Pasien ditemukan di WC dalam keadaan
terduduk. Riwayat muntah sebelum penurunan kesadaran tidak diketahui, riwayat nyeri kepala
sebelumnya (+). Riwayat stroke sebelumnya (+) 2 tahun yang lalu, Riwayat HT (+) sejak lama dan Riwayat
DM tidak ada.
GCS: 3 E1M1V1
Refleks fisilogis:
Refleks Patologis:
Thorax:
Perkusi: sonor
Auskultasi: BP vesikuler
Jantung
Laboratorium:
HB: 10,7
WBC: 16,7
PLT: 316.000
GDS: 129
A: Hemorragik Stroke
39. Tn. A; 51thn;160 cm;54 kg
Instruksi sp.jp:
- Omeprazole 40 mg/12jam/iv
- ISDN 5 mg/SL
- Arixtra 2,5mg/24jam/sc
S: Pasien masuk dengan keluhan utama sesak dialami sejak 1 minggu yang lalu. Sesak dirasakan terus-
menerus bahkan saat beristirahat. Pasien sudah tidak dapat melakukan aktivitas apapun. Keluhan juga
disertai dengan nyeri dada. Nyeri dada dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan tembus ke belakang. Pasien
juga mengeluhkan sulit makan & minum karena nyeri dada. Kadang-kadang pasien merasa berdebar-
debar. Riwayat HT ada, tapi tidak rutin berobat, riwayat DM tidak diketahui.
O:
Thorax:
Perkusi: sonor
Auskultasi: BP vesikuler
Jantung
Laboratorium :
HB: 12
WBC: 8,5
PLT: 315.000
GDS: 117
EKG:sinus takikardi, QRS kompleks : R lead V5-V6 35mm, ST segmen : ST depresi lead V5-V6