Makalah Geopolitik
Makalah Geopolitik
Disusun Oleh:
KELOMPOK II
Jurusan Fisika
Puji dan Syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah
penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai Geopolitik. Shalawat beserta salam
semoga selalu tersampaikan kepada Baginda Rosulullah SAW yang telah membawa umat
manusia dari zaman kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi Penilaian Tugas
Kelompok. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
pada umumnya dan dapat menjadi sebuah pembelajaran dan pengalaman baru bagi
penulis dalam membuat makalah. Mohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat kata-kata
yang salah dan sulit dipahami para pembaca, untuk itu kritik dan saran dari para pembaca
sangat kami perlukan demi kesempurnaan makalah selanjutnya, atas kritik dan saran yang
diberikan kami ucapkan terima kasih.
Pemakalah
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................................3
Pendahuluan..........................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan.................................................................................................................4
Pembahasan...........................................................................................................................................5
2.1. Pengertian Geopolitik..........................................................................................................5
2.2. Latar Belakang Wawasan Nasional....................................................................................5
2.3. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan.........................................................................................6
2.4. Kedudukan (status) Wawasan Nusantara.........................................................................7
2.5. Bentuk Wawasan Nusantara...............................................................................................8
2.6. Wadah Wawasan Nusantara.............................................................................................13
2.7. Isi Wawasan Nusantara.....................................................................................................14
2.8. Tata Laku Wawasan Nusantara.......................................................................................15
2.9. Implementasi Wawasan Nusantara..................................................................................15
2.10. Kajian Kasus untuk Geopolitik....................................................................................18
Penutup................................................................................................................................................20
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................20
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................21
Bab I
Pendahuluan
Wawasan Nusantara atau Geopolitik adalah sebuah wawasan yang penting dalam
menjaga keutuhan serta ketahanan negara Indonesia. Walau demikian, banyak yang tidak
mengetahui mengenai Wawasan Nusantara itu sendiri. Wawasan Nusantara belum begitu
penting dimata masyarakat Indonesia saat ini. Untuk itu, penulis membuat makalah ini
supaya pembaca dapat mengetahui dan memahami mengenai Wawasan Negara serta
kedudukannya di negeri ini.
b. Untuk mengetahui kedudukan, fungsi, status, dan tujuan dari Wawasan Nusantara.
c. Untuk mengetahui bentuk, wadah, isi, dan tata laku Wawasan Nusantara.
Pembahasan
Kata Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. “Geo” berarti bumi, dan “politik”
berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu
negara dan teia, berarti urusan. Dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas
(prinsip), keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita cita atau tujuan
tertentu. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan
umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan,
jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki.
Untuk dapat mempertahankan negara, sebagai bangsa kita harus mempunyai kesatuan
cara pandang yang dikenal sebagai Wawasan Nasional. Konsep Wawasan Nasional setiap
bangsa berbeda. Hal ini berkaitan dengan profil dari bangsa, sejarah, pandangan hidup,
ideologi, budaya, politik dan geografi. Kedua unsur pokok yaitu profil bangsa dan kondisi
geografi bangsa yang harus diperhatikan dalam membuat konsep geopolitik bangsa dan
negara. Konsep Geopolitik ini memainkan peran yang sangat penting dalam pembinaan kerja
sama dan penyelesaian konflik antarnegara yang mungkin muncul dalam proses pencapaian
tujuan.
Wawasan Nasional Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan bangsa
Indonesia yang berlandaskan falsafah Pancasila dan pandangan geopolitik Indonesia yang
berlandaskan pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
pembahasan latar belakang filosofis sebagai pemikiran dasar pengembangan Wawasan
Nasional Indonesia ditinjau dari:
1. Falsafah Pancasila
Nilai nilai Pancasila mendasari pengembangan Wawasan Nasional, antara lain memberi
kesempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing, sebagai wujud nyata
penerapan HAM. Mengedepankan kepentingan masyarakat yang lebih luas, tanpa mematikan
kepentingan golongan. Pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan bersama
diusahakan melalui musyawarah.
Kondisi objektif geografi Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau, memiliki karakteristik
yang berbeda dengan negara lain. Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang mutlak
diperhitungkan karena mengandung beraneka ragam kekayaan alam dan jumlah penduduk
yang besar. Oleh karena itu, secara kontekstual kondisi geografi Indonesia mengandung
keunggulan sekaligus kelemahan.
Menurut ahli antropologi, tidak mungkin ada masyarakat kalau tidak ada kebudayaan, dan
sebaliknya. Kebudayaan hanya mungkin ada di dalam masyarakat. Indonesia terdiri atas
ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat, bahasa agama, dan
kepercayaan. Oleh karena itu, tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi
antar golongan masyarakat mengandung potensi konflik yang besar. Karena kesadaran
nasional masyarakat relatif rendah dan jumlah masyarakat yang terdidik relatif terbatas.
4. Aspek Historis
Adalah posisi, cara pandang, sikap dan perilaku bangsa Indonesia mengenai dirinya
yang memiliki beragam suku bangsa, agama, bahasa dan kondisi lingkungan geografisnya
yang berwujud negara kepulauan, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Keuntungan yang
diperoleh bangsa Indonesia dari kondisi geografisnya :
Hal ini disadari bahwa ketahanan nasional merupakan geostrategi nasional untuk
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditegaskan dalam Wawasan Nusantara. Untuk itu,
ketahanan nasional perlu dibina, dipelihara, dan ditingkatkan dengan berpedoman pada
Wawasan Nusantara.
Dalam risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945, tentang masalah wilayah
Negara RI dapat dicatat dari pendapat Dr. Supomo, SH dan Muh. Yamin pada tanggal 31
Mei; serta Ir. Sukarno pada tanggal 1 Juni 1945.
“Tentang syarat mutlak lain-lainnya, pertama tentang daerah, saya mufakat dengan
pendapat yang menyatakan bahwa: pada dasarnya indonesia meliputi batas Hindia
Belanda…”(Setneg RI, tt. 25).
“Bahwa nusantara terang meliputi Sumatera, Jawa, Madura, Sunda Kecil, Borneo,
Selebes, Maluku-Ambon, dan Semenanjung Malaya, Timor, dan Papua. Daerah kedaulatan
negara RI ialah daerah delapan yang menjadi wilayah pusaka Bangsa Indonesia.” (Setneg RI,
tt.49).
Yang disahkan pada tanggal 26 Agustus 1939 dimuat dalam dalam staatbladNo. 442
Tahun 1939, tentang “Territoriale Zee en Maritieme Kriengen Ordonantie”. Dalam
ketentuan ordonantie ini, penentuan lebar laut wilayah sepanjang 3 mil laut dengan cara
menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut, dikenal pula
dengan contour pulau/darat. Ketentuan ini membuat Indonesia bukan sebagai negara
kesatuan, karena pada setiap wilayah laut terdapat laut bebas yang berada di luar wilayah
yuridiksi nasional. Dengan demikian, secara hukum dalam kantong-kantong laut nasional,
tidak berlaku hukum nasional.
1) Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi didasarkan pada garis pasang surut (low
water line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight base line) yang diukur pada
garis yang menghubungkan ttik-titik ujung yang terluar dari pulau-pulau atau bagian pulau
yang termasuk ke dalam wilayah Negara RI (point to point theory).
2) Penentuan lebar laut wilayah dari 3 mil laut menjadi 12 mil laut.Deklarasi ini pada
hakikatnya adalah menerapkan asas archipelago atau asas nusantara. Di dalam deklarasi ini
terkandung kepentingan dan tujuan bangsa Indonesia, yaitu keutuhan wilayah Negara di
lautan.
3) Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional. Pada tanggal 21
Maret 1980, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan pengumuman tentang ZEE
selebar 200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia. Karena pengumuman
tersebut, sampai saat ini telah ada lebih kurah 90 negara yang telah mengeluarkan pernyataan
pengakuan tentang ZEE atau Zona Perikanan yang lebarnya 200 mil tersebut. Kenyataan ini
menunjukkan praktik negara yang konsisten sehingga ada ataupun tidak konvensi mengenai
hukum laut yang baru, Zona Ekonomi Ekslusif telah menjadi bagian dari hukum internasional
kebiasaan. Dengan adanya ZEE ini, sumber daya hayati maupun sumber alam lainnya yang
ada di permukaan laut, dasar laut, dan bawah laut menjadi hak eksklusif negara RI. Artinya,
semua kegiatan eksplorasi, eksploitasi, serta penelitian di ZEE harus mendapat izin dari
Pemerintah Indonesia
Dengan adanya Deklarasi Juanda, secara yuridis formal negara kita menjadi utuh dan
tidak terpecah lagi. Hal ini menimbulkan reaksi beberapa negara yang beragam dan dapat
dikategorikan menjadi empat macam (Kusumaatmaja, 2002: 26).
d. Negara maritim besar, terutama negara adidaya dalam rangka mencapai global strategi.
b. Autarki (swasembada).
c. Dunia dibagi empat Pan Region yaitu: Pan Amerika, Pan Asia Timur, Pan Rusia India,
dan Pan Eropa Afrika.
a. Sir Walter Raleigh mengatakan, “Siapa yang menguasai laut akan menguasai
perdagangan dunia dan akhirnya akan menguasai dunia.”
b. Alfred T. Mahan mengatakan, “Laut untuk kehidupan, SDA banyak terdapat di laut,
oleh karena harus dibangun armada laut yang kuat untuk menjaganya.” Dia juga mengatakan
bahwa perlu memerhatikan masalah akses ke laut dan jumlah penduduk karena faktor ini juga
memungkinkan kemampuan industri untuk kemandirian suatu bangsa dan Negara.
a. Dunia terbagi empat, yaitu daerah jantung (heartland), bulan sabit dalam (rimland),
bulan sabit luar, dan dunia baru (benua Amerika).
b. Menggunakan kombinasi kekuatan darat, laut, dan udara untuk menguasai dunia.
c. Daerah Bulan Sabit Dalam (Rimland) akan lebih besar pengaruhnya dalam percaturan
politik dunia daerah jantung.
e. Bangsa Indonesia.
1. Konsepsi ruang, merupakan aktualisasi dari pemikiran negara sebagai organisasi hidup.
a) Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya terdapat
gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh perairan. Oleh karena itu Nusantara
dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan didalamnya. Setelah
bernegara dalam negara kesatuan Republik Indonesia, bangsa Indonesia memiliki organisasi
kenegaraan yang merupakan wadah berbagi kegiatn kenegaraan dalam wujud suprastruktur
politik. Sementara itu, wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah lembaga dalam wujud
infrastruktur politik. Letak geografis negara berada di posisi dunia antara dua samudra, yaitu
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara dua benua, yaitu benua Asia dan benua
Australia. Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi,
sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.
Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara
yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan
organisasi masyarakat, kalangan pers seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan
demokrasi yang secara konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan
dasar filsafat pancasila.
a) Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan
tujuan nasional.
b) Persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan yang meliputi semua aspek kehidupan
nasional.
Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia meliputi :
Kedua hal tersebut akan mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa
Indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta
kepada bangga dan tanah air sehingga menimbulkan nasionalisme yang tinggi dalam segala
aspek kehidupan nasional.
2. Wadah Republik Indonesia berupa nusantara, yang manakala diisi atau diberi
“isi” menampakkan wujud dan wadahnya sebagai Wawasan Nusantara.
3. Tata laku Republik Indonesia berupa UUD 1945 yang bila dilaksanakan dan
diterapkan berdasarkan Wawasan Nusantara, akan menghasilkan Ketahanan
Nasional Indonesia
a) Kehidupan politik
b) Kehidupan ekonomi
c) Kehidupan sosial
Tari pendet dari Bali merupakan budaya Indonesia yang harus dilestarikan sebagai
implementasi dalam kehidupan sosial. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
kehidupan sosial, yaitu :
Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari
segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan
di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah
tertinggal.
Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat
dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun
daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar
budaya.
Wilayah laut Indonesia sangat luas, yakni 5,8 juta km persegi yang di dalamnya
terdapat 17.500 pulau dan dikelilingi garis pantai sepanjang 81.000 km terpanjang setelah
Kanada. Oleh karena itu, Indonesia dikenal sebagai negara maritim yang berperan secara
geopolitik dan geoekonomi. Peran geopolitik laut meliputi pertahanan, kedaulatan, persatuan,
dan kesatuan. Sementara itu, peran geoekonomi meliputi pemanfaatan potensi ekonomi dari
kelautan untuk menghasilkan devisa negara bagi kesejahteraan masyarakat pesisir. Secara
geoekonomi, potensi sumber daya ikan laut Indonesia diperkirakan sebesar 6,410 juta ton per
tahun, yang terdiri dari perairan wilayah laut teritorial sekitar 4,625 juta ton per tahun dan
perairan ZEEI sekitar 1,785 juta.
Lantas, ada sebuah pertanyaan apakah Indonesia masih negara nusantara dengan
kekuatan geoekonomi dan geopolitiknya? Bukankah belakangan secara geopolitik dan
geoekonomi dari beberapa contoh kasus di atas, semakin menunjukkan negeri ini harus
kembali mengoreksi kebijakan-kebijakan.
Ada beberapa terobosan yang dapat dilakukan saat ini. Yang paling utama adalah
masalah pradigma mainstream mengenai laut. Tidak dapat dimungkiri masih banyak pejabat-
pejabat pemerintah, masyarakat luas dan pemangku kepentingan yang beranggapan bahwa
laut dan pulau-pulau terluar hanya sebagai pajangan dan cenderung mengabaikan peran
geoekonomi dan geopolitiknya.
Persoalan ini kemudian berimbas pada minimnya perhatian pemerintah pada
pemanfaatan secara ekonomi sektor kelautan. Baik itu dari sisi pemanfatan, pengawasan
ataupun riset-riset yang mendukung pembangunan pada sektor perikanan kelautan. Salah satu
indikator yang dapat kita jadikan contohmasih minimnya fungsi pengawasan yakni masih
tingginya pencurian ikan di perairan kita dan masih banyaknya pulau-pulau terluar yang
belum diberi nama.
Oleh karena itu, tidak ada jalan lain selain menempatkan mainstream yang tepat
dalam memandang laut sebagai suatu kesatuan yang berperan kuat secara geoekonomi dan
geopolitik yang strategis dalam proses pembangunan bangsa. Tanpa itu, keunggulan
komparatif bangsa kita dalam bidang kelautan dan perikanan tidak akan ada gunanya.
Kita bisa berkaca kepada visi besar negara India dan Cina yang ingin menguasai
teknologi pada tahun 2025. Lantas dari ini semua sudah sepatutnya kita juga harus ikhtiarkan
pada tahun 2025 bangsa Indonesia harus menjadi negara bahari terkuat di dunia yang
memiliki kekuatangeopolitik dan geoekonomi yang tangguh.
Bab III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Untuk dapat mempertahankan negara, sebagai bangsa kita harus mempunyai kesatuan
cara pandang yang dikenal sebagai Wawasan Nasional. Konsep Wawasan Nasional setiap
bangsa berbeda. Hal ini berkaitan dengan profil dari bangsa, sejarah, pandangan hidup,
ideologi, budaya, politik dan geografi. Kedua unsur pokok yaitu profil bangsa dan kondisi
geografi bangsa yang harus diperhatikan dalam membuat konsep geopolitik bangsa dan
negara. Konsep Geopolitik ini memainkan peran yang sangat penting dalam pembinaan kerja
sama dan penyelesaian konflik antarnegara yang mungkin muncul dalam proses pencapaian
tujuan.
https://putrisr.wordpress.com/2014/04/10/implementasi-wawasan-nusantara/
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100217051559AALFy6Z
https://tonyahmad007.wordpress.com/2013/04/07/wawasan-nusantara-landasanunsur-unsur-dan-
hakekat-wawasan-nusantara/