Anda di halaman 1dari 2

Nama: W.

Gilang Premana
NIM: 1917051146
Kelas: 4F
Full Costing dan Variable Costing
1. Pengertian Full costing dan Variable Costing
 Full Costing
Full Costing merupakan suatu metode dalam ilmu akuntansi yang memaparkan bahwa
semua biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi seperti biaya tetap, variabel,
langsung, tidak langsung, investasi, dan semua biaya yang digunakan untuk proses
produksi dijadikan sebagai tolak ukur untuk menghitung total biaya per unit atau harga
pokok produksi dalam sebuah bisnis.
 Variable Costing
Variable Costing merupakan metode dalam perhitungan biaya-biaya variabel yang
digunakan untuk membuat suatu produk, di mana biaya tersebut jumlahnya akan
berubah sesuai dengan volume kegiatan usaha. Dengan kata lain, biaya tersebut sangat
fluktuatif atau naik-turun secara porposional dengan kuantitas output atau volume
produksi.
2. Perbedaan Full Costing dan Variable Costing
Full costing dan variable costing sama-sama digunakan untuk menghitung harga pokok
produksi, meskipun tujuannya sama namun keduanya sebenarnya berbeda satu sama
lainnya. Berikut ini beberapa perbedaan antara full costing dan variable costing:
 Perhitungan Harga Pokok Produksi yang Berbeda
Untuk menghitung harga pokok produksi suatu perusahaan, perbedaan yang paling
terlihat dari keduanya adalah pada metode full costing menggunakan beban overhead
pabrik tetap dan variable. Sedangkan, variable costing hanya mengikutsertakan beban
overhead variable saja. Beban overhead pabrik sendiri merupakan biaya produksi yang
tidak termasuk dalam bahan baku dan beban tenaga kerja langsung. Beban overhead
pabrik tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun terjadi perubahan dalam volume
produksi. Contoh dari beban overhead pabrik tetap ini ialah beban yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk membeli alat baru. Sementara, beban overhead pabrik variable
adalah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan volume kegiatannya.
Salah satu contoh beban overhead pabrik variable ialah beban untuk melakukan
pengemasan produk.
 Laporan Keuangan pada Laporan Laba Rugi
Jika menggunakan metode full costing biaya overhead akan dilaporkan jika produk
sudah terjual. Sedangkan, untuk metode variable costing baik produk terjual atau tidak
maka biaya overhead akan tetap dilaporkan sehingga jumlah pendapatan perusahaan
akan tetap berkurang.
3. Kelebihan Full Costing dan Variable Costing
 Kelebihan Full Costing
A. Menampilkan jumlah biaya overhead dengan sangat komprehensif sebab
mengandung dua jenis biaya, yaitu overhead tetap dan variable.
B. Metode ini mampu melakukan penundaan dalam beban biaya overhead ketika
produk belum laku terjual di pasaran.
C. Pembebanan biaya overhead atas barang yang belum terjual bisa dialihkan untuk
mengurangi atau menambah harga pokok.
 Kelebihan Variable Costing
A. Cocok untuk yang hanya merencanakan untuk mendapatkan laba dalam jangka
waktu yang pendek.
B. Biasa dipakai untuk pengendalian biaya sebab variable costing membagi biaya tetap
menjadi dua golongan, yaitu discretionary fixed cost dan committed fixed cost.
C. Dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk
order pesanan yang sifatnya khusus, terutama yang tidak membutuhkan banyak
pesanan seperti pada metode full costing.
4. Kelemahan Full Costing Dan Variable Costing
 Kelemahan Full Costing
Dalam metode full costing, harga jual akan menjadi lebih tinggi daripada menggunakan
metode variable costing. Hal tersebut dikarenakan, metode full costing menganggap
konsumen rela membayar berapa pun untuk membeli barang yang diinginkannya.
Metode ini cocok untuk bisnis yang bergerak dalam bidang produksi bahan pokok
masyarakat umum.
 Kelemahan Variable Costing
Pemisahaan discretionary fixed cost dan committed fixed cost sulit untuk dilakukan
pada metode variable costing. Selain itu, metode ini menyebabkan naik turunnya laba
karena adanya perubahan dalam hal penjualan suatu produk. Variable costing tidak
cocok diterapkan pada perusahaan yang sifatnya musiman karena hanya akan
menyajikan kerugian laba yang tidak normal untuk perusahaan. Dalam metode variable
biaya overhead tetap juga tidak dimasukkan, sehingga nilai persediaan menjadi lebih
rendah.

Anda mungkin juga menyukai