Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Penyuluhan pertanian merupakan salah satu bentuk pendidikan nonformal khusus bagi petani dan
pelaku agrobisnis, membutuhkan pelayanan administrasi yang baik agar tujuan dapat tercapai secara
efektif dan efisien mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Organisasi penyuluhan merupakan suatu
wadah dimana kegiatan penyuluhan akan diadakan. Di dalam organisasi tersebut juga terdapat manusia
sebagai unsur utama dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Selain itu, juga terdapat struktur
organisasi yang menunjukkan bagaimana tugas dan wewenang akan dilimpahkan. Agar kegiatan
penyuluhan dapat dilakukan dengan baik diperlukan suatu pengelolaan organisasi, pemanfaatan sarana
dan prasarana yang memadai secara maksimal.

Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan tujuan agar terjadi perubahan dalam pengetahuan, sikap dan
ketrampilan dari sasaran penyuluhan. Dalam hal ini yang menjadi sasaran penyuluhan adalah petani dan
keluarganya. Dalam rangka mencapai tujuan penyuluhan tersebut perlu adanya peningkatan kualitas
dari personel penyuluh maupun eksistensi dari organisasi penyuluhan itu sendiri. Hal tersebut bertujuan
agar kegiatan penyuluhan dapat dilakukan dengan baik, tepat sasaran dan berkesinambungan. Usaha
peningkatan kualitas penyuluh dan organisasi dilakukan melalui adanya kegiatan administrasi yang
tertata rapi dan tertib.

Biasanya kegiatan penyuluhan dilakukan oleh penyuluh-penyuluh ahli (terampil) yang berkedudukan di
Balai Penyuluh Pertanian di tingkat Kecamatan. Kegiatan administrasi penyuluhan perlu dilakukan agar
kegiatan penyuluhan terarah dan terkoordinasi dengan baik antara penyuluh, sasaran maupun
stakeholders terkait. Administrasi penyuluhan diartikan sebagai suatu kegiatan yang menyangkut
seluruh aspek kegiatan suatu lembaga untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Administrasi
penyuluhan menyangkut administrasi personalia, administrasi keuangan, administrasi pelaporan dan
evaluasi, administrasi kegiatan serta administrasi yang berkaitan dengan hubungan dengan lembaga
lain. suatu kegiatan penyuluhan akan dapat berjalan tertib dan teratur apabila seluruh aspek dalam
penyuluhan tersebut dapat terpenuhi dengan baik.

Oleh sebab itu, dalam kegiatan praktikum administrasi penyuluhan Pertanian penulis akan menganalisis
mengenai administrasi pada Balai Penyuluhan Pertanian (BP3K) di Kecamatan Majalengka Kabupaten
Majalengka. Hal ini untuk mengetahui bagaimana proses administrasi penyuluhan pada lembaga
tersebut.

A. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam Administrasi
Penyuluhan Pertanian

2. Mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui organisasi penyuluhan pertanian termasuk tugas dan
wewenangnya
3. Mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui hubungan kerja antara bagian-bagian yang terkandung
dalam suatu organisassi penyuluhan pertanian

4. Mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui dan tata cara penyusunan anggaran termasuk
penggunaan anggaran dalam penyuluhan perrtanian

5. Mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui sistem monitoring yang dilakukan oleh lembaga
disuatu wilayah penyuluhan pertanian

B. Kegunaan Praktikum

1. Bagi praktikan, praktikum ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman disamping
untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Administrasi Penyuluhan.

2. Bagi instansi yang terkait, dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang
terkait administrasi penyuluhan.

3. Bagi pembaca, dapat dijadikan pengetahuan dan informasi tentang administrasi penyuluhan.

Anda mungkin juga menyukai