BANGSA
Secara naluriah manusia tidak dapat hidup secara individual. Sifat sosial pada hakikatnya
adalah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT agar manusia dapat menjalani hidupnya dengan
baik. Dalam faktanya manusia memiliki banyak perbedaan antara satu individu dengan individu
lainnya, di samping tentunya sejumlah persamaan. Perbedaan tersebut kalau tidak dikelola
dengan baik tentu akan menimbulkan konflik dan perpecahan dalam kehidupan bermasyarakat.
Dari kenyataan tersebut perlu dicari sebuah cara untuk dapat mewujudkan persatuan dan
kesatuan. Pendekatan terbaik untuk melakukan tersebut adalah melalui agama. Secara normatif
agama Islam lebih khusus Al-quran banyak memberi tuntunan dalam rangka mewujudkan
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Beberapa prinsip yang
diajarkan Al-quran untuk tujuan tersebut antara lain:
Selain itu agama memberikan penerangan kepada manusia dalam hidup bersama termasuk dalam
bidang bernegara. Penerangan itu antara lain:
1. Perintah untuk bersatu
Persatuan dan kerukunan sangat diperlukan dalam kehidupan
bermasyarakat, sebab terciptanya persatuan dan kerukunan dalam suatu
negara akan menjadikan rakyat nyaman dan tenteram dalam bekerja,
menuntut ilmu, melaksanakan ajaran agama, melaksanakan pembangunan
dan lain sebagaianya. Agama Islam mengajarkan kepada umatnya untuk
membina persatuan dan kerukunan. Firman Allah :
Artinya: orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara.
sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu
itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Al-
Hujarat:10)
a. Ta’aruf, yaitu saling kenal mengenal yang tidak hanya bersifat fisik
atau biodata ringkas belaka, tetapi lebih jauh lagi menyangkut latar
belakang pendidikan, budaya, keagamaan, pemikiran, ide-ide, cita-cita,
serta problema hidup yang di alami.
b. Tafahum, yaitu saling memahami kelebihan dan kekurangan,
kekuatan dan kelemahan masing – masing, sehingga segala macam
bentuk kesalahpahaman dapat di hindari.
c. Ta’awun, yaitu tolong menolong dimana yang kuat menolong yang
lemah dan yang memiliki kelebihan menolong orang yang kekurangan.
d. Takaful, yaitu saling memberikan jaminan, sehingga menimbul kan
rasa aman, tidak ada rasa kekhawatiran dan kecemasan menghadapi
hidup ini, karena ada jaminan dari semua saudara untuk memberikan
pertolongan yang diperlukan dalam menjalani hidup.
Persatuan dan kesatuan harus dipupuk terus menerus agar tercipta ikatan
yang kuat. Cara membiasakan persatuan dan kerukunan beragama adalah
dengan memahami dan menyadari bahwa persatuan dan kerukunan dapat :
1. Melahirkan kekuatan
2. Menciptakan kebersamaan
3. Melahirkan persaudaraan
4. Menciptakan kehidupan yang damai dan tenang
5. Melahirkan sikap saling menghargai dan toleran
6. Mencegah berbagai konflik
Islam melarang kepada semua orang untuk saling curiga, saling melecehkan, atau yang semakna
dengannya. Allah berfirman pada QS. Al-Hujurat Ayat 12 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan prasangka karena sebagian dari
purbasangka itu dosa dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang.”
Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penyebab runtuhnya
persatuan dan kerukunan adalah sbb :
a) Memperolok-olok orang lain baik laki-laki maupun perempuan
b) Mencaci orang lain dengan kata-kata yang menyakitkan
c) Memanggil orang lain dengan gelar-gelar yang tidak disukai
d) Berburuk sangka
e) Mencari kesalahan orang lain
f) Menggunjing
Dalam firman tersebut juga dijelaskan bahwa kita haruslah paling mengembangkan khuznuzan
atau berprasangka baik. Kalau masing-masing dari kita saling menaruh khuznuzan tentu akan
mempererat hubungan. Kecurigaan dan pelecehan terhadap kelompok hanya akan menghasilkan
ketegangan antar individu maupun kelompok tersebut karena kelompok yang dicurigai pasti akan
tersinggung. Akibatnya, saling terjadi kecurigaan diantara mereka. Ke saling curigaan tersebut
tentu akan tumbuh menjadi disintegrasi bahkan konflik diantara mereka. Sebagai bangsa akan
menjadi lemah jika elemen-elemen di dalamnya saling mencurigai dan bertikai. Itu sebabnya
Allah melarang umatnya saling bercerai-berai. Allah berfirman pada QS. Al-Imran Ayat 103
tentang larangan bercerai berai:
Artinya: dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,
dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu
ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-
orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Q.S Al Imron : 103)