TINJAUAN PUSTAKA
10
11
Inti besi digunakan sebagai media mengalirnya flux yang timbul akibat
induksi arus bolak balik pada kumparan yang mengelilingi inti besi
sehingga dapat menginduksi kembali ke kumparan yang lain. Dibentuk dari
lempengan– lempengan besi tipis berisolasi dengan maksud untuk
mengurangi eddy current yang merupakan arus sirkulasi pada inti besi hasil
induksi medan magnet, dimana arus tersebut akan mengakibatkan rugi -
rugi (losses).
13
Belitan terdiri dari batang tembaga berisolasi yang mengelilingi inti besi,
dimana saat arus bolak balik mengalir pada belitan tembaga tersebut, inti
besi akan terinduksi dan menimbulkan flux magnetik.
1. Cos phi
Atau bisa ditulis dengan Cos φ, merupakan perbandingan daya nyata dengan
daya semu. Ingat rumus daya, P = S Cos φ, maka Cos φ = P / S. Istilah lain Cos
phi adalah faktor daya (power faktor, pf) dan tidak ada satuan untuknya.
S = V × I……………………………..…………………...…………………….. 3.1
P = V × I × Cos Phi……………………………………..……..……………….. 3.2
Q = V × I × Sin Phi……………………………...……………...……………… 3.3
Ada tiga macam daya dalam listrik (perhatikan gambar 3. 11) keterangan
sebagai berikut:
17
Daya Semu S(VA) : adalah daya yang dihasilkan oleh pembangkit (VA)
Daya nyata P(Watt) : adalah daya yang digunakan konsumen setelah dikalikan
cos phi.
Daya Reaktif Q(VAR) : adalah daya yang timbul akibat beban reaktif (induktif /
kapasitif).
Apabila cos φ lebih rendah dari 0.85 maka daya reaktif yang dihasilkan dari
beban industri tersebut akan dikenakan biaya tagihan listrik. • Dalam kasus ini,
pihak industri diwajibkan membayar daya reaktif yang digunakan kepada
penyedia layanan listrik (PLN). Untuk mengatasi masalah rendahnya faktor-daya /
tingginya daya reaktif, banyak industri atau bangunan modern memasang
kapasitor bank.
Faktor daya adalah perbandingan cosinus antara daya aktif (watt) dengan
daya semu/daya total (VA). Standar faktor daya menurut PLN adalah 0,85 sampai
1. Penyebab turunya faktor daya adalah semakin besarnya daya reaktif Q beban.
Jika daya reaktif beban Q makin besar maka sudut antara daya P dan S makin
besar sehingga cosinus sudutnya atau faktor daya menjadi turun. Jika faktor daya
kurang dari 0,85 maka, harus diperbaiki agar tetap memenuhi standar PLN.
Secara teoritis, jika seluruh beban daya yang dipasok oleh perusahaan listrik
memiliki faktor daya satu, maka daya maksimum yang ditransfer setara dengan
kapasitas sistim pendistribusian. Sehingga, dengan beban yang terinduksi dan jika
faktor daya berkisar dari 0,2 hingga 0,5, maka kapasitas jaringan distribusi listrik
menjadi tertekan. Jadi, daya reaktif (VAR) harus serendah mungkin untuk
keluaran kW yang sama dalam rangka meminimalkan kebutuhan daya total (VA).
2. Volt
Atau bisa ditulis dengan V. Satuan turunan di dalam Standar Internasional
(SI) untuk mengukur perbedaan tegangan listrik. Berikut standar pada volt:
a. Tegangan Sangat Rendah, tegangan berkisar sampai 50 V. Tegangan
Rendah (Low Voltage = LV), tegangan rendah berkisar antara 50 volt –
1000 volt (1 KV).
b. Tegangan Menengah (Medium Voltage= MV), tegangan menengah/MV
berkisar 1000 Volt (1 KV) – 36.000 Volt (36 KV).
c. Tegangan Tinggi (High Voltage =HV), Tegangan Tinggi (High Voltage)
berkisar 36 KV – 150.000 Volt (150 KV).
18