Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

“Menakar peluang bisnis di Indonesia


di Era Revolusi Industri”

DISUSUN OLEH :

ZULFRIYADI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

2019
PENDAHULUAN
Era Revolusi industri merupakan fase revolusi teknologi yang mengubah cara
beraktivitas manusia dalam skala, ruang lingkup, kompleksitas, dan transformasi
dari pengalaman hidup yang sebelumnya. Prinsip dasar revolusi industri adalah
menggabungkan mesin, alur kerja, dan sistem dengan menerapkan jaringan cerdas
di sepanjang rantai dan proses produksi. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan
satu sama lain secara mandiri. Perkembangan teknologi yang pesat akan
mendorong perubahan perilaku masyarakat, dan peningkatan kebutuhan akan
mendorong berubahnya dan terciptanya peluang bisnis dan pekerjaan baru.
Perubahan dan peluang bisnis yang baru didorong dengan perkembangan
penggunaan internet. Dimana peluang ini juga disadari oleh para pelaku bisnis
untuk memanfaatkan internet dalam proses berbisnis. Penggunaan internet dalam
proses berbisnis akan terus mengalami perkembangan. Mulai dari pertukaran
informasi secara elektronik ke aplikasi strategi bisnis, pemasaran, penjualan,
hingga pelayanan pelanggan. Internet juga akan mendukung komunikasi dan kerja
sama global antara karyawan, konsumen, penjual, dan rekan bisnis yang lainnya.
Selain itu, internet juga memungkinkan orang dari suatu organisasi atau lokasi
yang berbeda dapat bekerja sama sebagai satu tim virtual untuk mengembangkan,
memproduksi, memasarkan, dan memelihara produk atau pelayanan.
LATAR BELAKANG Dan Sejarah Singkat Revolusi Industri

Revolusi industri yang pertama terjadi pada abad ke-18, ketika ditemukannya
mesin-mesin bertenaga uap. Dari situ, manusia mulai beralih dari mengandalkan
tenaga hewan ke mesin produksi mekanis. Kemudian, revolusi industri yang kedua
berlangsung di sekitar tahun 1870. Pada saat itu, perindustrian dunia beralih ke
tenaga listrik yang mampu menciptakan produksi massal. Selanjutnya, revolusi
industri ketiga terjadi di era 1960-an, saat perangkat elektronik mampu
menghadirkan otomatisasi produksi. Kini perindustrian dan manufaktur dunia
bersiap untuk menghadapi revolusi industry, Istilah tersebut berasal dari sebuah
proyek pemerintah Jerman untuk mempromosikan komputerisasi industri
manufaktur.
Revolusi industry merupakan suatu pengaplikasian kecerdasan buatan
atau artificial intelligence (AI) yang berpotensi untuk meningkatkan pendapatan
global dan kualitas hidup bagi masyarakat dunia. Selain itu, AI juga akan
menghasilkan harga yang murah dan kompetitif, meningkatkan efisiensi dan
produktivitas, menurunkan biaya transportasi dan komunikasi, meningkatkan
efektivitas logistik dan rantai pasokan global, biaya perdagangan akan berkurang,
membuka pasar baru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
FAKTOR PENDORONG REVOLUSI INDUSTRI

Revolusi industri ditandai dengan peningkatan digitalisasi manufaktur yang


didorong oleh beberapa faktor di bawah ini:

1. Peningkatan volume data, kekuatan komputasi, dan konektivitas.


2. Munculnya analisis, kemampuan, dan kecerdasan bisnis.
3. Terjadinya bentuk interaksi baru antara manusia dengan mesin.
4. Perbaikan instruksi transfer digital ke dalam dunia fisik, seperti robotika dan
3D printing.

Menghadapi perubahan di era Revolusi Industri


Revolusi industri terlihat melalui digitalisasi di berbagai bidang yang akan
menghubungkan jutaan manusia melalui web, sehingga akan meningkatkan
peluang bisnis, efisiensi bisnis dan organisasi, serta memperbarui lingkungan hidup
melalui manajemen aset yang lebih baik. Teknologi akan mempermudah manusia
untuk mengakses suatu informasi melalui teknologi digital secara bebas dan
terkendali. Kedepannya, perkembangan teknologi akan membentuk masyarakat
dunia baru, yaitu masyarakat era digital.

Untuk bisa beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh revolusi industri ,
seorang pekerja harus memiliki kemampuan yang tidak dapat dilakukan oleh
mesin. Salah satu contohnya adalah kemampuan untuk memecahkan masalah atau
kreativitas, dimana soft skill merupakan kunci utamanya. Agar dapat menghadapi
perubahan pada tahun-tahun mendatang, dibutuhkan para pekerja yang
memiliki soft skill seperti pemecahan masalah yang kompleks, pikiran yang kritis,
kreativitas, manajemen manusia, berkoordinasi dengan orang lain, kecerdasan
emosional, penilaian dan pengambilan keputusan, berorientasi servis, negosiasi,
dan fleksibilitas kognitif. Soft skill menjadi salah satu faktor yang paling penting
untuk dimiliki oleh para pekerja di masa depan. Seperti kemampuan
berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain, memecahkan masalah, serta
aspek kecerdasan emosional lainnya.
Peluang Bisnis di era Globalisasi dan revolusi Industri

Apa saja peluang bisnis yang ditawarkan dari industri di era 4.0, dan apakah dapat
memberikan keuntungan yang besar bagi masyarakat Indonesia? Simak penjelasan
lengkapnya berikut ini:

1. Fintech (Finance Technology)

Peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 yang pertama adalah Fintech. Saat ini,
istilah fintech pasti sudah sering terdengar di telinga masyarakat dunia, termasuk
Indonesia. Khususnya di kalangan menengah ke atas yang melihat berbagai
peluang bisnis dari urusan finansial. Para generasi milenial menjadi salah satu
target utama dari perusahaan fintech. Hal tersebut dikarenakan ada banyak
perusahaan fintech yang memberikan kemudahan dalam pengelolaan keuangan,
salah satu hal yang sebenarnya sulit untuk dilakukan oleh generasi milenial. Tidak
hanya itu, fintech juga memberikan kemudahan dalam urusan pembayaran di
dalam transaksi jual-beli. Hal inilah yang membuat fintech menjadi salah satu
bisnis yang sangat sukses di era revolusi industri 4.0.

2. Cloud hosting

Cloud adalah salah satu teknik penyimpanan database yang ringan dan sangat
mudah diakses. Pada dasarnya, masyarakat pasti sudah pernah
menggunakan cloud tetapi tidak tahu kalau itu adalah cloud. Sebut saja Google
Drive dan Dropbox, kedua cloud yang paling sering digunakan di dalam industri
saat ini. Itulah yang membuat cloud hosting sangat laku di era industri 4.0 saat ini
karena sangat berdekatan dengan dunia industri dan proses bisnis.

3. Bisnis jual-beli online

Bisnis jual-beli secara online semakin menjanjikan di era revolusi industri 4.0.
Promosi yang tidak harus digembar-gemborkan serta tidak perlu menyediakan
biaya operasional yang tinggi membuat bisnis jual-beli secara online semakin besar
di industri 4.0. Cara pembayaran yang lebih mudah pun banyak ditawarkan pada
saat ini. Tidak harus selalu pergi ke ATM untuk melakukan transfer uang. Namun
sistem pembayaran Cash on Delivery, virtual account hingga berbagai pembayaran
lewat perusahaan fintech telah membuat bisnis jual-beli online terus berkembang.
4. On-Demand service

Peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 yang selanjutnya adalah on-demand


service. Sebenarnya, on-demand service sering digunakan oleh masyarakat, seperti
aplikasi transportasi online. Pada dasarnya on-demand service merupakan sebuah
layanan jasa yang hanya muncul di sekitar kita jika kita menginginkannya. Bisnis
yang fleksibel inilah yang membuat on-demand service semakin digemari di era
industri 4.0.

Saat ini dunia sudah memasuki suatu era dimana terjadi otomatisasi dan pertukaran
data terkini dalam teknologi pabrik yang mencakup sistem siber-fisik, internet
untuk segala hal, komputasi awan, hingga komputasi kognitif. Dunia industri
Indonesia harus mempersiapkan SDM,  infrastruktur, teknologi media
telekomunikasi, regulasi dari pemerintah yang dapat melindungi industri dalam
negeri, serta menggeser orientasi industri dari manufaktur ke sektor jasa. Beberapa
hal penting tersebut wajib dipersiapkan secara matang, karena peluang bisnis di era
revolusi industri 4.0 sangat besar. Revolusi industri 4.0 akan membuka peluang
bagi para pelaku bisnis di Indonesia untuk meraih keuntungan yang nilainya dapat
mencapai miliaran dolar.

Sebagai salah satu pelaku bisnis, persiapkan bisnis Anda agar mampu bersaing dan
berkembang di era 4.0. Jangan lupa untuk memanfaatkan software akuntansi
online untuk memudahkan pengelolaan laporan keuangan bisnis Anda. Saat
laporan keuangan bisnis Anda terkelola dengan baik dan benar, maka Anda tidak
perlu menghabiskan banyak waktu untuk urusan keuangan. Dengan begitu, Anda
akan lebih fokus pada rencana pengembangan bisnis. Daftarkan bisnis Anda pada
layanan software akuntansi online Jurnal sekarang. Dapatkan free trial selama 14
hari, dan rasakan manfaat serta kemudahan yang bisa Anda dapatkan dengan
Jurnal!

PELUANG DAN TANTANGAN PADA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0


Revolusi industry 4.0 merupakan revolusi industri yang dapat dikatakan berbeda   
dengan revolusi industry sebelumnya. Revolusi industri generasi ke-4 ini memiliki
skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas. Kemajuan teknologi baru
yang  mengintegrasikan  dunia fisik, digital dan biologis telah mempengaruhi
semua disiplin ilmu, ekonomi, industri dan pemerintah. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada awal abad 20 telah
melahirkan teknologi informasi   dan proses produksi yang dikendalikan secara
otomatis. Dengan kata lain, mesin   industri telah menggunakan sistem otomatisasi
berbasis komputer, yang tentunya tidak lagi semuanya dikendalikan oleh tenaga
manusia. Dampaknya, biaya produksi menjadi semakin murah seiring teknologi
informasi yang terus bergerak maju.
Revolusi industri mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya teknologi digital
yang berdampak masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia. Revolusi industri
terkini atau generasi keempat mendorong sistem otomatisasi di dalam semua
proses aktivitas. Teknologi internet yang semakin massif tidak hanya
menghubungkan jutaan manusia di   seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis
bagi transaksi perdagangan dan transportasi secara online. Munculnya bisnis
transportasi online seperti Gojek dan Grab   menunjukkan integrasi aktivitas
manusia dengan teknologi informasi dan ekonomi menjadi semakin meningkat.
Aplikasi media sosial, bioteknologi dan nanoteknologi semakin menegaskan
bahwa dunia dan kehidupan manusia telah berubah secara fundamental.
Seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, revolusi industry 4.0 telah
membawa perubahan-perubahan yang mungkin tak terduga sebelumnya. Seperti
kita menyaksikan pertarungan antara taksi konvensional versus taksi online atau
ojek pangkalan vs ojek online. Semua itu pada akhirnya berdampak kepada public,
dimana dalam hal ini public diuntungkan dengan menjadi lebih mudah untuk
mendapatkan layanan transportasi dan bahkan dengan harga yang sangat
terjangkau. Yang lebih tidak terduga, layanan ojek online ternyata tidak sebatas
sebagai alat transportasi alternatif   tetapi juga merambah hingga bisnis layanan
antar (online delivery order). Dengan kata   lain, teknologi online telah membawa
perubahan yang besar terhadap peradaban   manusia dan ekonomi.
Tidak dapat dipungkiri jika revolusi industry 4.0 membuka peluang yang luas bagi
siapapun untuk maju. Informasi yang sangat melimpah menyediakan manfaat
yang   besar untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun perekonomian.
Masyarakat di era revolusi industry 4.0 memiliki ketergantungan yang sangat besar
dalam menggunakan teknologi informasi. Fakta yang menunjukkan bahwa
masyarakat zaman sekarang memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi pada
perangkat ponsel pintarnya.
Hal inilah yang dapat menjadikan munculnya sebuah peluang baru di era industry
4.0. Salah satu diantaranya adalah peluang berbisnis era digital. Dimana, daya
jangkau teknologi informasi tidak hanya berskala lokal tetapi hingga skala global.
Melalui internet, akses informasi dapat dijangkau hingga ke berbagai penjuru
dunia. Peluang lain diantaranya adalah saat setiap orang memiliki akses yang
tinggi untuk terlibat aktif   untuk memberikan dan membagikan opini kepada pihak
lain melalui media sosial online. Situasi ini membuka peluang bagi masyarakat
untuk membentuk opini positif tentang berbagai hal kepada pihak lain. Seperti
diantarnya adalah teknologi media sosial dapat dimanfaatkan untuk membentuk
komunitas atau grup keluarga di dunia virtual. Walaupun secara geografis
berjauhan tetapi didekatkan dengan media social. Melimpahnya informasi tentunya
tidak hanya membawa pengetahuan positif saja, tetapi juga negatif. Kemampuan
seseorang untuk mengolah pengetahuan (knowledge) menjadi   kearifan (wisdom)
dalam lingkungan sosialnya akan menentukan tingkat ketahanannya di era
informasi. Dengan demikian, tindakan share and resharing informasi telah didasari
oleh nilai-nilai etis sehingga tidak akan menciptakan eskalasi kegaduhan publik.
Sebagai contoh, derasnya informasi berita bohong (hoax) menjelang pilkada

KESIMPULAN

Untuk bisa beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh revolusi industri 4.0,
seorang pekerja harus memiliki kemampuan yang tidak akan bisa dilakukan oleh
mesin. Misalnya, kemampuan untuk memecahkan masalah atau kreativitas. Soft
skill adalah kuncinya. Untuk dapat menghadapi perubahan pada tahun-tahun
mendatang, dibutuhkan para pekerja yang memiliki soft skill seperti diantaranya
pemecahan masalah yang komplek, berpikir kritis, kreativitas, manajemen
manusia, berkoordinasi dengan orang lain, kecerdasan emosional, penilaian dan
pengambilan keputusan, berorientasi servis, negosiasi, dan fleksibilitas kognitif.
Hal tersebut memiliki artian, soft skill menjadi salah satu faktor paling penting
untuk dimiliki para pekerja di masa depan, seperti kemampuan berkomunikasi dan
bekerja sama dengan orang lain, memecahkan masalah, serta aspek kecerdasan
emosional lainnya. Pada umumnya, industri menekankan kebutuhan akan
karyawan yang bisa terus belajar, cepat beradaptasi dan melek teknologi. Maka
dari pada hal tersebut, sistem pendidikan juga menekankan pengembangan soft
skill, selain keterampilan teknis, generasi milenial ke depan bisa lebih mampu
beradaptasi secara cepat terhadap perubahan dan memiliki bekal mumpuni untuk
menghadapi masa depan dan pengembangan karirnya di tengah geliat revolusi
industri 4.0.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai